Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
54.INT. RUMAH LUNA - DAY
Alex memeriksa seluruh isi rumah.
Di RUANG TAMU, ia melihat-lihat tumpukan baju bayi dan kertas-kertas rekapan pesanan.
Kemudian ia menengok kamar-kamar di rumah itu. Ia memasuki satu kamar, lalu ke kamar lain dengan cepat, ia keluar lalu melihat sekitarnya, ia tampak terheran karena hanya ada dua kamar di rumah itu.
Di KAMAR DAVE dan DIANA, ia memeluk boneka milik Diana. Wajahnya tampak tenang.
Setelah itu, Alex menyeret kopernya, masuk ke dalam
KAMAR LUNA.
Alex duduk di ranjang, ia menghadap sebuah meja rias. Cermin kecil yang tertinggal di atas meja itu menangkap perhatian Alex. Mendadak raut wajahnya berubah, ia tampak tercengang, karena sebuah ingatan muncul di benaknya.
FLASHBACK - KOKAIN PREPARATION
Kita melihat kokain dipotong-potong, di cacah, dan dihaluskan di atas cermin kecil yang mirip dengan cermin milik Luna. Lalu bubuk yang sudah ready, terhirup melalui sebuah sedotan kecil.
BACK TO SCENE
Keringat bercucuran dengan deras dari kening Alex. Matanya terbelalak. Tubuhnya gemetaran tak karuan. Ia mengalami kondisi “extreme craving” untuk mengkonsumsi narkotika.
Dengan masih gemetaran, ia berdiri, dan mencari botol pil tidur di kopernya. Tangannya bergetar saat membuka resleting koper. Kadang ia mengerang seperti kesakitan.
Ketika berhasil mendapatkan botol obat itu, Alex segera menuang pil ke tangannya, sebagian dari pil itu berjatuhan di lantai. Sebelum ia meneguk pil itu, kata-kata Om Salim terngiang di kepalanya.
OM SALIM (O.S)
Sekarang kamu malah memakai narkoba, Alex? Kamu pikir kamu bisa jadi ayah yang baik setelah ini? Seorang pecandu bahkan tidak bisa berfungsi selayaknya manusia normal!
Raut wajah Alex berubah menjadi sedih. Ia mengingat anak-anak, dan itu menjadi motivasinya untuk melawan cravingnya.
Alex membuang pil di tangannya. Lalu ia berlari ke luar rumah.
55.EXT. KOMPLEKS PERUMAHAN RUMAH LUNA - DAY
Kita mengikuti Alex yang berlari dengan kencang menuju keluar komplek perumahan.
Ketika sampai di tikungan gang, ia hampir tertabrak mobil.
SFX : klakson mobil yang kencang.
PENGEMUDI MOBIL
(Berteriak)
Jalan pake mata!!
Kemudian, Alex berjalan beberapa langkah, lalu ia menepi. Ia memuntahkan cairan dari perutnya yang kosong, di selokan.
Lalu ia kembali berjalan.
56.EXT. JALAN RAYA, SURABAYA - DAY
Kita melihat Alex berjalan di pinggir jalan raya yang penuh dengan kendaraan yang lalu lalang. Tatapannya tampak kosong.
57.INT. DAY CARE - DAY
Kita melihat Dave sedang bermain, ia berlari-larian. Sedangkan Diana sedang duduk, ia menggambar-gambar di sebuah kertas.
GURU
(sambil duduk di sebelah Diana)
Wah, Diana. Ini siapa?
INSERT - GAMBAR DIDI
Empat orang dengan berbagai warna sedang bergandengan tangan. Dari kiri, anak kecil berwarna biru, anak kecil warna merah muda, dewasa berwarna hitam, dewasa berwarna kuning.
DIANA
(sambil menunjuk gambar orang-orangan)
Ka Dev, Didi, Papa, Mama.
GURU
Oh.. keluarga Didi ya. Bagusnya.. Nanti kasih ke Mama ya, pasti Mama senang.
DIANA
(menggelengkan kepala)
Kasih ke Papa.
Tiba-tiba Dave berlari menghampiri Bu Guru.
DAVE
Bu Guru! Ini jam berapa?
GURU
Jam satu siang, Dave. Kenapa?
DAVE
Pulang jam berapa?
GURU
Mama Dave nanti jemput jam lima.
DAVE
Kapan itu? Masih lama?
GURU
Kenapa Dave? Dave mau cepet-cepet pulang?
DAVE
(Sambil melonjak-lonjak kesenangan)
Dave mau main sama Papa!
Papa sudah pulang!
58.EXT. TAMAN KOTA, SURABAYA - DAY
Alex sampai pada sebuah taman kota. Kamera mengikuti dari belakang, kita dapat melihat jalanan yang mulai ramai, terdapat banyak pedagang kaki lima dan beberapa kedai makanan.
Alex berhenti di depan seorang pedagang kaki lima yang menjual minuman. Ia menatap lama minuman-minuman yang dipajang.
PEDAGANG
(Bertanya pada Alex)
Mau beli apa, Mas e?
Alex tidak menjawab. Ia bahkan tidak menengok ke arah pedagang, seakan tidak mendengar ada orang yang berbicara.
Sesaat kemudian, Alex berpaling, dan pergi. Ia menabrak pundak pedagang minuman itu saat berjalan.
PEDAGANG
Aduh!
Alex tidak menggubris si pedagang, ia terus berjalan sampai ke tepi. Lalu ia duduk di tepi jalan.
PEDAGANG
(mengomel)
Ooh… Uasu tenan!
Pedagang kaki lima di sebelahnya melihat, dan bertanya pada temannya yang sedang marah-marah itu.
PEDAGANG 2
Sopo toh?
PEDAGANG 1
Mboh! Wong gendeng!
PEDAGANG 2
Celuk no petugas ta?
Tiba-tiba seorang ibu yang membawa seorang ANAK PEREMPUAN kecil (6thn) menginterupsi pembicaraan mereka karena ingin membeli minuman.
IBU (O.S)
Mas, beli yang ini.
PEDAGANG 1
Oh iya iya..
Kita beralih pada Alex yang sedang terduduk di tanah. Tangannya meraba kantong celananya, tapi tidak menemukan apa-apa. Ia pun meringkuk.
Sesaat kemudian, anak perempuan yang membeli minuman itu menepuk pundak Alex. Anak itu menyodorkan sebuah air mineral gelas pada Alex. Ketika diterimanya air itu, Ibu anak itu langsung menyambar anak itu, menggendongnya dan membawa anak itu pergi. Kita melihat anak perempuan itu melambaikan tangan kecilnya pada Alex.
Alex terlihat sedih campur bahagia.
59.INT / EXT. DAYCARE - AFTERNOON
DAVE
(Melambaikan tangan pada Bu Guru)
Da da Bu Guruu…
GURU
Da da Dave, Diana. Have fun sama Papa ya.
Luna mengernyitkan dahi, ia tak tahu dari mana Bu Guru dengar tentang papa. Tapi ia tidak bertanya, karena langit sore itu terlihat mendung.
Ketika Luna dan anak-anak keluar dari pintu daycare, hujan rintik-rintik tiba-tiba turun. Mereka berlari menuju mobil.
LUNA
(sambil menggendong Diana)
Wah.. Hujan.. Ayo lari Dave..
60.EXT / INT. RUMAH LUNA - MOMENTS LATER
Ketika mereka sampai di rumah, hujan sudah semakin deras. Luna dan anak-anak masuk ke rumah dengan berlari.
Saat sampai di dalam pagar, raut wajah Luna kebingungan mendapati pagar yang terbuka lebar. Ia menoleh ke arah luar rumah, tapi tidak menemukan apa-apa.
DAVE (O.S)
(Berlari ke dalam rumah)
Papaaa!
Ketika masuk ke dalam rumah, Luna melihat, lalu mengambil kunci rumah yang tergeletak di lantai. Dari dalam kamar, Dave berseru.
DAVE (O.S)
Mama! Ini apa?
Luna bergegas menuju ke kamar. Ia sangat terkejut saat melihat beberapa pil berada di atas tangan Dave, dan beberapa yang lain berserakan di lantai.
LUNA
(Menepis pil itu dari tangan Dave)
Jangan pegang itu!
Sontak Dave kaget dan hampir menangis.
LUNA
(Memeluk Dave)
Maaf, maaf ya Nak. Mama nggak marah sama Dave. Mama cuma kaget. Dave main di luar sama Didi ya. Mama bereskan ini dulu.
Dave mengangguk, lalu berlari ke luar kamar, sedangkan Luna membereskan pil-pil yang berserakan dengan penuh amarah.
61.EXT. RUMAH LUNA - NIGHT
Luna keluar rumah, untuk mengunci pagar. Ditengah-tengah hujan yang lebat dan jalan yang gelap, Alex yang basah kuyup tiba-tiba muncul. Ia berjalan dengan lunglai, lalu berhenti di depan pagar.
LUNA
(Serius)
Aku nggak akan buka pintunya Lex. Lebih baik kamu pulang ke rumah ibumu sekarang.
ALEX
(lemas)
Apa? Kamu tau aku nggak akan mau ke rumah itu. Kenapa tiba-tiba kamu kayak gini, Lun?
LUNA
(Jengkel tapi berbicara dengan suara rendah agar anak-anak tidak mendengar)
Kamu masih tanya kenapa? Apa kamu waras? Berani-beraninya kamu bawa obat maksiat itu ke rumahku!
Beat. Alex terlihat bingung.
LUNA cont'd
Selama kamu masih kecanduan, jangan datang kesini!
ALEX
(Baru menyadari omongan Luna)
Maksud kamu pil putih itu? Itu bukan narkotika, Lun.
LUNA
(Marah)
Jangan bohong. Sudah cepet pergi dari sini!
Alex tidak bergeming.
LUNA cont'd
Kamu perlu barangmu? Aku ambilkan.
ALEX
(Memegang pagar)
Kamu harus percaya aku, Lun.
Luna mundur, ia menggelengkan kepala, lalu berpaling untuk masuk ke dalam rumah.
ALEX
Tunggu, Lun. Luna...
ALEX cont'd
Mau beli pun, aku nggak bisa!
Uangku sudah habis… Lun. Kamu harus... percaya…
Langkah Luna terhenti ketika mendengar kata-kata Alex.
CU: wajah Luna yang bimbang.
Bruk! Tiba-tiba terdengar suara jatuh yang keras. Saat Luna berpaling, ia melihat Alex yang pingsan di luar pagar. Luna segera berlari menghampiri Alex dengan panik.