Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Marriage Ark Made of Paper
Suka
Favorit
Bagikan
3. Luna's past (scene #11-18)

11.EXT. GEDUNG RETRET - BOGOR - NIGHT

Sesi terakhir retret bertempat di sebuah halaman yang dihiasi dengan lampu gantung. Seorang KONSELOR pria (45’an) dengan wajah teduh memandu jalannya sesi.

 KONSELOR

Setelah pulang dari retret ini kita semua akan menjadi pasangan suami istri yang baru. Karena itu di penghujung acara ini kita akan melakukan sebuah simbol untuk awal yang baru. 

Panitia retret memberikan baskom air ke setiap pasangan.

 KONSELOR (O.S)

Air ini untuk membasuh dan memurnikan setiap kesalahan, setiap luka, setiap pahit yang pernah kita terima dalam pernikahan kita. Kita akan bergantian membasuh kaki pasangan kita, lalu dari hati yang terdalam kita katakan dua kalimat ajaib: “Aku minta maaf” dan “aku cinta kamu”. Mari, saya persilakan para bapak-bapak dulu.

Para suami berlutut di depan istri. Luna tertegun melihat Alex yang berlutut di depannya. Alex membuka sepatu Luna, lalu membasuh kaki Luna dalam baskom air. 

CU : Raut wajah Luna yang menjadi tegang dan sedih seolah mengingat sesuatu.

CUT TO

12.INT. RUMAH ALEX - JAKARTA - NIGHT - FLASHBACK

Kita melihat sosok Alex yang terlihat agak mabuk, sedang berlutut, yakni posisi yang sama dengan saat membasuh kaki Luna. Dia baru saja pulang kerja. Dia berusaha membuka sepatunya dengan ceroboh. Ketika itu Luna melihat bercak lipstik berwarna merah di kerah baju Alex, bajunya pun tidak rapi lagi. 

ALEX (V.O)

Luna … Sayang … untuk semua salah yang pernah aku lakuin, aku minta maaf ya.

CU : wajah Luna yang sedang terguncang.

CUT TO

13.EXT. GEDUNG RETRET - BOGOR - NIGHT - BACK TO PRESENT

Alex selesai membasuh kaki Luna. Ia menatap Luna sambil tersenyum, tapi tak terlihat menyesal. 

ALEX

Kamu mau kan maafin aku?

Luna tak menjawab. 

ALEX cont'd

(sambil memeluk Luna)

Aku cinta kamu, Lun.

CU: Luna menangis tanpa suara.

14.EXT. GEDUNG RETRET - BOGOR - NIGHT

Usainya sesi terakhir diwarnai dengan acara dansa. Semua pasangan berdansa diiringi musik. Alex dan Luna juga berdansa, mereka saling tersenyum, dan berpelukan dengan mesra, seakan mendapat harapan baru akan masa depan yang lebih indah.

15.INT. RUMAH ALEX - JAKARTA - NIGHT

Alex dan Luna yang baru pulang dari retret masuk ke dalam rumah, disambut oleh BABYSITTER (35). Babysitter itu memegang sebuah boneka unicorn berwarna putih.

LUNA

(suara pelan)

Anak-anak sudah tidur?

BABYSITTER

Sudah, Non.

LUNA

Aman kan, Sus?

BABYSITTER

Aman kok, Non.

Luna menyadari bahwa boneka di tangan Suster adalah boneka baru yang tidak pernah dilihatnya.

LUNA

Ini dari siapa Sus?

BABYSITTER

Dari Pak Salim dan Bu Nur, Non. Buat Didi. Dave juga dikasih kapal.

LUNA

Oh… Ya udah. Makasih, ya Sus. Sus boleh istirahat sekarang.

Luna pergi ke kamar anak-anak. DAVE (5) dan DIANA (4) sedang tidur di ranjang yang berbeda. Dave terlihat tidur dengan mendekap sebuah mainan kapal berwarna biru. Luna mengambil mainan kapal itu perlahan untuk menaruhnya di meja. Lalu ia mengusap dan mencium kening anak-anak dengan lembut. Alex melihatnya dari ambang pintu.

16.INT. RUMAH ALEX - KAMAR ALEX - JAKARTA - NIGHT

Alex dan Luna berbaring di ranjang. Luna sedang membaca buku statistik yang tebal.

ALEX

Yang.

LUNA

Hmm?

ALEX

Kalo kamu kuatir sama anak-anak, kamu boleh kok di rumah aja.

LUNA

Maksudmu gimana?

ALEX

Maksudnya, aku aja yang kerja. Kamu di rumah aja, ngurus anak-anak. Dave dan Didi pasti seneng tiap hari sama mamanya.

LUNA

Oh … nggak papa kok. Aku bantu kamu cari uang, pengeluaran kita ke depan kan bakal banyak. Bentar lagi harus bayar uang pangkal SD anak-anak.

ALEX

(Jengkel)

Kamu pikir aku nggak bisa nyekolahin anak-anak?

LUNA

(Cepat-cepat menutup buku)

Bukan gitu maksudku…

ALEX

(Marah)

Kamu tau kan berapa penghasilanku tiap bulan? Dibanding gaji mu yang cuma dosen. Apa itu kurang? Kalo masih kurang, tenang aja, bulan depan bakal nambah lagi lima puluh persen. Cukup nggak itu buat kamu?

LUNA

Kok kamu jadi marah sih, Lex… bukan itu maksudku… Kamu tau kan Bemi baru merintis usahanya. Dia masih butuh support.

ALEX

Jadi kamu kerja buat adikmu? Adikmu sudah nikah dan punya keluarganya sendiri, Lun. Udah saatnya kamu fokus ngurus keluargamu sendiri.

Alex tidur dengan memunggungi Luna. 

17.EXT. RUMAH OM SALIM - JAKARTA - MORNING

Esok harinya, Luna mengunjungi rumah OM SALIM (60) dan TANTE NUR (59) yang bersebelahan dengan rumahnya. Terlihat tante Nur terlihat sedang menyirami taman.

LUNA

Pagi Tante.

TANTE NUR

(tersenyum)

Eh, Luna. Nggak kerja? 

LUNA

Kerja Tante, kelasnya nanti siang.

TANTE NUR

Oh. Dave sama Diana mana?

LUNA

Barusan Luna drop di TK, Tante. Oh ya, Tante, makasih ya mainannya. Anak-anak pada seneng.

TANTE NUR

Oh ya, seneng ya. Syukurlah kalo seneng.

LUNA

Iya Tan. Terutama Dave. Nggak mau lepas dari kapalnya.

TANTE NUR

Aduh, kok ngobrol sambil berdiri ya. Ayo masuk dulu, Om ada di dalam.

Mereka masuk ke dalam rumah.

18.INT. RUMAH OM SALIM - JAKARTA - MORNING

Om Salim sedang membaca koran di ruang tamu. 

TANTE NUR

Pak… Ada Luna. 

LUNA

Pagi Om.

OM SALIM

Oh! Luna.

Luna segera memberi sebuah kresek yang berisi oleh-oleh.

LUNA

Ini ada sedikit oleh-oleh, Om Tante. Strudel Bogor. Semoga suka ya.

TANTE NUR

Wah. Kok repot-repot Lun.

LUNA

Nggak papa Tante. Luna yang sudah ngerepotin Tante dan Om untuk ngawasin anak-anak selama Luna pergi retret. Ini sebagai tanda terima kasih.

TANTE NUR

Duh… Jangan sungkan. Malah Tante yang seneng bisa jaga Dave dan Diana yang lucu-lucu.

Tante Nur segera memasukan oleh-oleh ke kulkas yang berada di dapur.

 OM SALIM

Jadi gimana retretnya, Lun?

LUNA

Baik, Om. Kita belajar banyak.

Beat

OM SALIM

Kamu yakin, Alex kali ini akan berubah?

Luna teringat kejadian semalam, ia tampak sedikit sedih.

OM SALIM cont’d

Kamu ini sudah Om anggap sebagai anak Om sendiri. Apalagi almarhum bapakmu sebelum meninggal berpesan supaya Om jaga kamu... Jadi kamu bisa terbuka sama Om. Jangan disimpan sendiri ya. Menurutmu gimana? Apa Alex kali ini mau berubah? Atau apa perlu Om bicara lagi ke Alex?

Luna memaksakan senyum.

LUNA

Nggak kok, Om. Dia kali ini benar-benar mau berubah.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar