Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Marriage Ark Made of Paper
Suka
Favorit
Bagikan
6. No Turning Back, part 2 (scene#36-44)

36.INT. KAMAR HOTEL - AFTERNOON

Alex masih terlelap. Tiba-tiba doorbell kamar hotel berbunyi. Alex tetap tidak bergeming.

SUARA PRIA (O.S)

(Sambil mengetuk pintu)

Pak… permisi. Pak Alex…

Alex mulai terbangun.

SUARA PRIA

Pak… Tolong dijawab. Jika tidak saya terpaksa masuk ke dalam.

ALEX

(parau)

Ya… sebentar…

Alex dengan setengah sadar, melilitkan selimut untuk menutup tubuhnya. Lalu berjalan membuka pintu. Di depan pintu seorang PETUGAS Hotel sudah berdiri menunggu.

PETUGAS

Mohon maaf Pak Alex. Kami sudah mencoba telpon ke kamar dari satu jam yang lalu, tapi tidak ada jawaban.

ALEX

(berdeham) Ya.. ada apa?

PETUGAS

Mau menginformasikan bahwa ini sudah lewat jam check out. Jadi Bapak kena charge satu malam lagi. Gimana Pak?

ALEX

Ya ya. Nggak papa.

Alex melihat sekilas isi kamar hotel yang berantakan. 

ALEX

Kemarin siapa yang datang ke kamar saya?

PETUGAS

(Bingung)

Maksudnya Pak?

ALEX

… Nggak jadi.

Alex menutup pintu kamar. 

Lalu berjalan kembali, memunguti pakaiannya, dan mulai mengenakannya.

CU: wajahnya yang tampak sedang mengingat apa yang terjadi semalam.

Lalu beberapa ingatan muncul.

SERIES OF SHOTS:

-Alex minum bir bersama Bang Wawan di club malam sampai terlihat mabuk.

-Alex menghirup kokain 

-Alex menari di lantai dansa klub dengan sangat gembira

-Alex menghirup kokain lagi

-Alex digandeng seorang pelacur masuk ke kamar hotel

-Pintu kamar tertutup

BACK TO SCENE

Alex tertawa kecil. Kemudian ia duduk di ranjang. Tangannya meraih handphone yang berada di atas meja. Alex membuka handphonenya.

INSERT: Layar handphone. Jam menunjuk pukul empat sore, ada sebuah panggilan tak terjawab dari Om Salim.

Alex membuka menu panggilan, ia menjadi terkejut ketika melihat SEBUAH PANGGILAN TERJAWAB dari Luna.

CU: screen HP. Detail panggilan terjawab dari Luna: 57 secs.

Alex mencoba menelpon Luna, tapi terdengar pemberitahuan "maaf, nomer yang anda tuju sedang sibuk". Ia mencoba beberapa kali lagi, tapi tetap sama. 

ALEX

Sial sial sial… Angkat Lun.. Please…

Dengan terburu-buru ia keluar dari kamar hotel. Pintu ditutup dengan sangat keras.

37.EXT. HOTEL - AFTERNOON

Alex berlari menuju mobil di parkiran hotel sambil terus mencoba menelepon Luna.

38.INT. RUMAH ALEX - AFTERNOON

Kita melihat Luna sibuk mengambil beberapa koper. Ia memberikan satu koper pada Suster dan menginstruksikan untuk mengemasi baju anak-anak. Ia sendiri membawa kopernya dan masuk ke kamar.

39.INTERCUT - ALEX DAN LUNA - RUMAH ALEX / MOBIL ALEX

Alex menyetir mobilnya, ia tampak tertekan.

Luna dengan terburu-buru mengemasi baju-bajunya.

Alex menemui jalan yang penuh kendaraan, ia terjebak macet. Dengan marah Alex menekan klakson berkali-kali.

Luna menggendong Dave dengan terburu-buru, hingga mainan kapal yang didapatnya dari Om Salim terjatuh dan tertinggal di dalam rumah. Dave tampak menangis, tapi Luna terlanjur panik, jadi ia tidak menggubris tangisan Dave.

40.EXT. RUMAH ALEX / RUMAH OM SALIM- AFTERNOON

Tante Nur sedang menyapu halaman depan rumah. Ketika mobil Alex lewat, ia tampak kaget lalu bersembunyi sambil mengamati Alex. 

Dengan tergesa Alex berlari ke dalam rumah.

41.INT. RUMAH ALEX - CONT

Ketika Alex masuk rumah, rumah tampak kosong.

Ia pun berlari dan memeriksa seluruh rumah. Pertama ia menuju ke 

KAMAR 

ALEX

Luna! Luna!

Kamar itu kosong. Ia membuka lemari. Sebagian pakaian Luna tidak ada. Alex lalu berlari menuju

KAMAR DAVE DAN DIANA

Mainan kapal Dave tergeletak di lantai. Kamar itu pun kosong.

ALEX

Dave! … (mendadak suaranya bergetar) Di..di...?

CU: Wajah Alex terguncang. Sesaat kemudian ia seperti ingat sesuatu. 

Alex berlari keluar rumah menuju rumah Om Salim.

42.INT. RUMAH OM SALIM - CONT

ALEX (O.S)

(Sambil menggedor pintu)

Om! Tante! Buka pintunya!

Tante Nur terlihat takut mendengar teriakan Alex yang seperti orang kesetanan.

TANTE NUR

(cemas)

Gimana ini, Pak?

OM SALIM

Nggak papa. Buka pintunya.

Tante Nur membuka pintu, sedang Alex langsung menerjang masuk.

ALEX

Dimana Luna?

OM SALIM

(Geram)

Lagi Alex? Belum cukup kamu buat Luna sengsara!

ALEX

(Berteriak sambil memeriksa ke seluruh penjuru rumah)

Ck! Luna! Luna!

OM SALIM

Luna tidak ada disini Alex. Ia sudah muak dengan tingkahmu!

ALEX

(pada Om Salim)

Dimana Luna dan anak-anak?

OM SALIM

Memang benar omongan Bapak Luna. Harusnya Luna tidak pernah menikahimu! 

ALEX

(Suara mulai meninggi)

Sekali lagi saya tanya, Om. KEMANA Luna pergi?!

OM SALIM

Tidak cukupkah kamu menyakiti Luna dengan berselingkuh? Sekarang kamu malah memakai narkoba, Alex? Kamu pikir kamu bisa jadi ayah yang baik setelah ini? Seorang pecandu bahkan tidak bisa berfungsi selayaknya manusia normal!

ALEX

(Menyentak sekeras-kerasnya)

Aku juga tahu!

Tante Nur yang berdiri di belakang Om Salim hampir melompat karena kaget.

ALEX

(Terbata)

Aku melakukan kesalahan… aku tahu… aku akan minta maaf… karena itu tolong beritahu aku dimana Luna dan anak-anakku. 

Om Salim menghela napas panjang.

OM SALIM

(Berpaling dari Alex)

Sebuah gelas yang sudah pecah, tidak akan bisa menjadi utuh kembali. Hanya kata maaf tidak akan bisa menghapus kesalahan masa lalu… 

tapi kamu.. kamu cukup beruntung karena Luna anak yang baik. (beat)

Terlalu baik untukmu... Dia akan memberitahumu sendiri saat dia sudah siap.

43.INT. RUMAH OM SALIM - CONT

TANTE NUR

(Kuatir)

Apa dia bisa hidup sendiri ya?

OM SALIM

Ini hukum tabur tuai. Wajar kalo Alex menuai apa yang ditaburnya.

TANTE NUR

(Mengernyitkan dahi)

Bukan Pak. Maksudku Luna… Dia sendirian di pesawat dengan dua anak kecil.

Beat.

TANTE NUR

Harus mulai hidup baru di Surabaya, sendirian. Duh… kenapa kok dia nggak mau ke rumah ibunya yang di Jember aja ya. (menghela napas)

OM SALIM

Ibu kan tahu, pekerjaan lamanya ada di Surabaya. Itu bukan kota baru buat Luna.

TANTE NUR

Iya sih… tapi kan gaji dosen nggak seberapa. Biaya dua anak juga mahal, belum lagi biaya kontrak rumah.

OM SALIM

Nggak ada gunanya kamu kuatir, Buk. Mending kasih solusi buat Luna. Ibu kan punya banyak kenalan ibu-ibu wirausaha di arisan.

TANTE NUR

Oh iya ya Pak... pinter banget ih Bapak. Nggak salah aku nikah sama kamu.

Tante Nur mencium pipi Om Salim, lalu pergi untuk mengambil handphonenya. 

TANTE NUR cont'd

(bicara pada diri sendiri)

Tak kenalin… siapa ya...  

oh! Oh! Iya. Bu Prilly punya bisnis baju bayi yang lagi viral. cocok ituu buat Luna…

44.INT. RUMAH ALEX - CONT

Alex masuk ke dalam rumah. Setelah pintu tertutup, ia jatuh terduduk, lalu meringkuk dalam sedihnya.

Fade to Black.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar