Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
69. EXT. DEPAN PUB — NIGHT
Addiena dan Hadi keluar. Mereka berjalan beriringan. Addiena mengeluarkan HP, melihat missed call dari Hadi, senyum. Dia mencari di GPS klinik 24 jam terdekat.
Hadi berjalan di depan, Addiena mengikuti sambil mencari-cari di HP. Mereka tiba di parkiran mobil. Mereka tiba di depan mobil putih kecil.
Hadi menatap Addiena, menyengir lebar.
Addiena menatap Hadi kesal, lega.
Hadi meraih pinggang Addiena, mendekatkan Addiena ke tubuhnya, mereka nyaris berpelukan. Addiena menatap Hadi syok. Hadi mendekatkan mukanya, mencium bibir Addiena lembut, Addiena membalas ciumannya, mereka berciuman, lama. Hadi memejamkan mata.
Addiena menepuk bahu Hadi, menatapnya bingung.
Hadi terbangun dari lamunan, menyengir.
Hadi berjalan ke sisi supir, membuka pintu mobil, masuk, duduk. Addiena berjalan ke sisi penumpang, memasukkan HP ke tas, membuka pintu mobil, masuk dan duduk.
CUT TO:
70. INT. KURSI DEPAN MOBIL — NIGHT
Addiena dan Hadi duduk di mobil. Mereka melihat ke depan sesaat, menoleh ke muka masing-masing bersamaan. Addiena senyum jahil.
Hadi menyalakan mobil. Addiena menatap kamera gemas, menatap Hadi.
Addiena menatap kesal ke kamera, berbisik.
Hadi memasukkan gigi, menjalankan mobil.
Addiena menatap Hadi heran, menatap kamera, mengernyitkan alis, menatap Hadi lagi.
Hadi melihat jalan, mengemudikan mobil pelan, menatap Addiena, menaruh telapak tangannya di tangan Addiena.
Hadi menepuk pelan tangan Addiena, melepaskan, tangan ke setir.
Hadi melirik Addiena. Addiena tersenyum malu ke kamera, menatap Hadi.
CUT TO:
71. EXT. JALAN RAYA — NIGHT
WIDESHOT
Mobil putih melaju, melalui malam yang ramai. Bulan bersinar, lampu-lampu bangunan kelap-kelip.
CUT TO:
72. INT. KURSI DEPAN MOBIL — NIGHT
Hadi menyetir, fokus ke jalan, sesekali melirik Addiena. Addiena melihat ke depan sesekali melirik Hadi. Mereka tiba-tiba bertatapan. Mereka menyengir.
(MUSIK: TENDER - BLUR di radio)
Addiena menatap Hadi bertanya-tanya, Hadi tetap menyetir, fokus ke jalanan.
CUT TO:
73. EXT. PARKIRAN MOBIL/TROTOAR — NIGHT
Mobil putih parkir, mesin dan lampu dimatikan, rem tangan dipasang. Addiena dan Hadi keluar dari mobil. Mereka berjalan bersebelahan.
Hadi menyengir ke Addiena. Mereka berjalan beriringan melewati orang-orang yang berlalu-lalang, mereka tiba di depan klab malam yang ramai. Hadi menyengir menatap Addiena.
Hadi menaruh telapak tangannya di kepala Addiena, menatap Addiena.
Addiena melihat ke tangan Hadi di kepalanya. Dia menatap kamera, senyum bahagia, menoleh ke Hadi, kesal.
Hadi dan Addiena memasuki klab malam.
CUT TO:
74. INT. KLAB MALAM — NIGHT
WIDESHOT
(MUSIK: RIGHT HERE, RIGHT NOW - FATBOY SLIM)
Ramai orang-orang minum, berjoget, mengobrol, tertawa-tawa, lalu-lalang. Addiena dan Hadi sumringah, mereka bersamaan menatap muka masing-masing, menoleh ke bar, menuju ke sana.
Di bar, ramai orang-orang minum, duduk, berdiri, mengobrol, memesan minum. Hadi menyusup di antara dua orang laki-laki yang duduk minum, salah satunya PRIA MABUK (38). Pria Mabuk melirik Hadi, terganggu. Hadi beri isyarat ke BARTENDER (35).
Bartender mengangguk, menyiapkan pesanan, memberikan ke Hadi. Addiena celingak-celinguk di belakang Hadi. Hadi menerima dua gelas sodoran Bartender, membayar dan memberikan satu gelas ke Addiena. Addiena menerimanya, sumringah.
(MUSIK: JUMP AROUND - HOUSE OF PAIN)
Hadi nyengir, mengangguk. Addiena berjalan di depan, Hadi menyusul. Mereka menerobos orang-orang yang berjoget. Addiena sampai di depan panggung DJ. Tempatnya longgar. Dia mulai menggoyangkan kepalanya, berjoget lucu, senyum lebar. Hadi menatapnya, ikut senyum lebar. Mereka berdua berjoget lucu-lucuan saling menatap senyum lebar, sambil sesekali minum.
Minum mereka habis, mereka taruh gelas kosong di meja koktail terdekat. Orang-orang asyik berjoget di sekitar mereka.
Addiena beranjak. Hadi mengamati punggung Addiena yang menyusup di antara orang-orang. Dia bimbang, menyusul di belakang, menerobos orang-orang.
CUT TO:
75. INT. BAR/KLAB MALAM — NIGHT
(MUSIK: YOU DON'T KNOW ME - ARMAND VAN HELDEN)
Addiena menyusup di antara dua pria yang sedang duduk di bar, minum-minum. Salah satunya Pria Mabuk. Addiena menepuk bahu Pria Mabuk. Dia tidak sadar bahwa Pria Mabuk benar-benar mabuk.
Pria Mabuk menatap Addiena dari atas ke bawah, bergeser, tetap menatap. Addiena menyusup, mengangkat tubuhnya ke counter, memanggil Bartender. Pria Mabuk memandanginya. Dia tiba-tiba merangkul pinggang Addiena, membalikkan badannya, merengkuh, berusaha menciumnya. Addiena syok, berontak dan mengangkat tangannya ingin menggampar Pria Mabuk. Sebuah tinju melayang, meninju muka Pria Mabuk keras. Pria Mabuk tersungkur. Addiena menatap syok kejadian itu dan menatap Hadi, sang pemilik tinju. Orang-orang sekitar syok. Hadi dan Addiena saling bertatapan syok. Addiena menatap kamera syok.
CUT TO:
76. INT. RESTORAN — NIGHT (FLASHBACK ADDIENA)
SETAHUN SEBELUMNYA
Addiena dan Hadi duduk berhadapan meminum bir, merokok, sepiring sandwich setengah habis di depan Addiena, piring kosong di depan Hadi. Dua gelas bir setengah habis di depan mereka masing-masing, satu botol besar bir di tengah meja. Mereka tampak mengobrol dan tertawa lepas berdua.
CUT TO:
77. INT. BAR/KLAB MALAM — NIGHT (PRESENT)
Addiena menatap Hadi syok. Hadi menatap Pria Mabuk yang tersungkur, menyadarkan diri, berusaha bangun, terduduk lagi. Hadi menatap Addiena mengisyaratkan untuk segera pergi. Addiena beranjak cepat, Hadi tergesa menyusul di belakangnya. Pria Mabuk terhuyung, hidungnya berdarah, SATPAM (29) klab malam menghampiri. Addiena dan Hadi menyusup di antara orang-orang, bergegas ke pintu keluar, keluar.
CUT TO:
78. EXT. DEPAN KLAB MALAM/PINGGIR JALAN — NIGHT
Addiena dan Hadi keluar, berjalan beriringan, mereka syok. Beberapa lama, Addiena berhenti. Hadi menatap tangannya yang cedera, menabrak punggung Addiena. Addiena membalik badan, mereka bertatapan.
Addiena menatap Hadi, matanya berkaca-kaca.
Addiena memegang lengan Hadi, meraih tangannya, memeriksa tangan Hadi yang bengkak, memar dan berdarah. Dia menatap Hadi cemas.
Hadi senyum terharu menatap Addiena.
Hadi menatap Addiena terharu, canggung merangkul bahu Addiena. Addiena tiba-tiba memeluk Hadi. Hadi kaget tapi membalas pelukannya. Mereka berpelukan erat beberapa saat, Addiena menangis tiba-tiba, terisak di pelukan. Hadi melepas pelukannya, memegang kedua lengan Addiena, menunduk mencari-cari muka Addiena yang menunduk tersedu. Addiena menengadah menatap Hadi, sesunggukan, menghapus air matanya. Hadi menatap Addiena, matanya berkaca-kaca.
Addiena menghapus air matanya, mundur, menatap Hadi senyum.
Hadi dan Addiena berjalan beriringan menuju Mini market 24 jam. Suasana sepi, hanya beberapa motor dan mobil lewat.
CUT TO:
79. INT. MINI MARKET 24 JAM — NIGHT
Hadi ambil keranjang belanja, menuju ice box, mengambil dua ice pack. Addiena mengikuti di belakangnya. PENJAGA KASIR (25) mengamati mereka. Addiena menuju ke arah lain, tergesa mengambil perban, satu t-shirt yang dipajang, celana pendek, sendal jepit dari rak. Dia mendekap barang-barang itu sambil berjalan. Hadi menuju ke arah kulkas mengambil enam botol kecil bir dan dua bungkus snek. Dia ke kasir, minta ke Penjaga Kasir dua bungkus rokok: satu rokok kretek, satu rokok putih. Hadi membayar. Addiena tiba di belakang Hadi, menaruh belanjaannya, bayar. Hadi memasukkan semua belanjaan ke kantong belanja kain, Addiena memasukkan belanjaan di atasnya.
Mereka memandang muka masing-masing, tertawa.