Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Malam Mencari Pagi
Suka
Favorit
Bagikan
7. ACT 2 PART 2: Tengah Malam

CUT TO:

69. EXT. DEPAN PUB — NIGHT

Addiena dan Hadi keluar. Mereka berjalan beriringan. Addiena mengeluarkan HP, melihat missed call dari Hadi, senyum. Dia mencari di GPS klinik 24 jam terdekat.

ADDIENA
Di, bentar dulu! Gue lagi nyari klinik 24 jam nih!

Hadi berjalan di depan, Addiena mengikuti sambil mencari-cari di HP. Mereka tiba di parkiran mobil. Mereka tiba di depan mobil putih kecil.

ADDIENA (CONT'D)
Eh, mana konci mobilnya? Lo mo gue supirin gak nih? Dah ketemu kok ni kliniknya. Lo tinggal kasih tau belok-belokannya.
(menatap Hadi cemas)
Di?

Hadi menatap Addiena, menyengir lebar.

HADI
Ga perlu ke klinik, Dien. Gue aja yang nyetir, dah baekan ni!

Addiena menatap Hadi kesal, lega.

ADDIENA
Anjing! Lo boong yak?! Ngapain sih lo! Padahal gue agak panik lo kenapa-napa, mana gue ampir dapet cowok lagi! Gimana sih!

Hadi meraih pinggang Addiena, mendekatkan Addiena ke tubuhnya, mereka nyaris berpelukan. Addiena menatap Hadi syok. Hadi mendekatkan mukanya, mencium bibir Addiena lembut, Addiena membalas ciumannya, mereka berciuman, lama. Hadi memejamkan mata.

Addiena menepuk bahu Hadi, menatapnya bingung.

ADDIENA
Di! Di! Yaelah bengong! Ngelamun jorok ya lo?

Hadi terbangun dari lamunan, menyengir.

HADI
Dikit…

ADDIENA
Trus gimana sekarang? Ke mana kita?

HADI
Ke mane kek. Tar aja pikirinnya.

Hadi berjalan ke sisi supir, membuka pintu mobil, masuk, duduk. Addiena berjalan ke sisi penumpang, memasukkan HP ke tas, membuka pintu mobil, masuk dan duduk.

CUT TO:

70. INT. KURSI DEPAN MOBIL — NIGHT

Addiena dan Hadi duduk di mobil. Mereka melihat ke depan sesaat, menoleh ke muka masing-masing bersamaan. Addiena senyum jahil.

ADDIENA
Lo kenapa sih pura-pura darurat mencret segala? Lo cepirit?

HADI
(terkekeh)
Anjing, cepirit! Kagak nape-nape sih, cuma capek aja tadi ladenin temen cewek inceran Yasser. Cabut, yuk!

Hadi menyalakan mobil. Addiena menatap kamera gemas, menatap Hadi.

ADDIENA
Lah, lo cabut nape mesti bawa-bawa gue! Gue nyaris dapet cowok tauk!
Tega lo! Gue dah dua taon jomblo, elo enak ada Ocha!

Addiena menatap kesal ke kamera, berbisik.

ADDIENA (CONT'D)
Mbak-mbak random.

Hadi memasukkan gigi, menjalankan mobil.

HADI
Ocha bukan pacar.
(beat)
Sekarang kalo lo pen balik ke pub, gue turunin depannye. Mao lo?

Addiena menatap Hadi heran, menatap kamera, mengernyitkan alis, menatap Hadi lagi.

ADDIENA
Yodah, turunin gue depan pub.

Hadi melihat jalan, mengemudikan mobil pelan, menatap Addiena, menaruh telapak tangannya di tangan Addiena.

HADI
Gak, gue becanda. Ude sini aja ma gue.

Hadi menepuk pelan tangan Addiena, melepaskan, tangan ke setir.

HADI (CONT'D)
Eh tapi, serah lo sik, gue gak maksa. Lo mo balik ke pub ato jalan-jalan ma gue?

Hadi melirik Addiena. Addiena tersenyum malu ke kamera, menatap Hadi.

ADDIENA
Ya sama lo lah…
(menggumam)
Pake nanya.
(beat)
E tapi lo utang jadi wingman gue! Ampe dapet cowok!


CUT TO:

71. EXT. JALAN RAYA — NIGHT

WIDESHOT

Mobil putih melaju, melalui malam yang ramai. Bulan bersinar, lampu-lampu bangunan kelap-kelip.

CUT TO:

72. INT. KURSI DEPAN MOBIL — NIGHT

Hadi menyetir, fokus ke jalan, sesekali melirik Addiena. Addiena melihat ke depan sesekali melirik Hadi. Mereka tiba-tiba bertatapan. Mereka menyengir.

(MUSIK: TENDER - BLUR di radio)

HADI & ADDIENA
(berbarengan)
Paan?

ADDIENA
Eh, srusan nih, ke mane kita?

HADI
Udee, tenang aja. Keknya lo bakal suka nih.

Addiena menatap Hadi bertanya-tanya, Hadi tetap menyetir, fokus ke jalanan.

CUT TO:

73. EXT. PARKIRAN MOBIL/TROTOAR — NIGHT

Mobil putih parkir, mesin dan lampu dimatikan, rem tangan dipasang. Addiena dan Hadi keluar dari mobil. Mereka berjalan bersebelahan.

ADDIENA
(melihat sekeliling)
Oh… tau gue nih.

Hadi menyengir ke Addiena. Mereka berjalan beriringan melewati orang-orang yang berlalu-lalang, mereka tiba di depan klab malam yang ramai. Hadi menyengir menatap Addiena.

HADI
Gue tau lo suka kan beginian?

ADDIENA
(menyengir menatap Hadi)
Kayak lo kagak aja!
(beat)
Eh lo jangan bawa pulang mbak-mbak random trus ninggalin gue yak! Motor gue kan di pub.

Hadi menaruh telapak tangannya di kepala Addiena, menatap Addiena.

HADI
Tar kalo gue nemu mbak-mbak, lo gue titipin ke Satpam.

Addiena melihat ke tangan Hadi di kepalanya. Dia menatap kamera, senyum bahagia, menoleh ke Hadi, kesal.

ADDIENA
Anjing, emang gue helm? Taik, ah!

Hadi dan Addiena memasuki klab malam.

CUT TO:

74. INT. KLAB MALAM — NIGHT

WIDESHOT

(MUSIK: RIGHT HERE, RIGHT NOW - FATBOY SLIM)

Ramai orang-orang minum, berjoget, mengobrol, tertawa-tawa, lalu-lalang. Addiena dan Hadi sumringah, mereka bersamaan menatap muka masing-masing, menoleh ke bar, menuju ke sana.

Di bar, ramai orang-orang minum, duduk, berdiri, mengobrol, memesan minum. Hadi menyusup di antara dua orang laki-laki yang duduk minum, salah satunya PRIA MABUK (38). Pria Mabuk melirik Hadi, terganggu. Hadi beri isyarat ke BARTENDER (35).

HADI
Vodka Redbull, 2!

Bartender mengangguk, menyiapkan pesanan, memberikan ke Hadi. Addiena celingak-celinguk di belakang Hadi. Hadi menerima dua gelas sodoran Bartender, membayar dan memberikan satu gelas ke Addiena. Addiena menerimanya, sumringah.

(MUSIK: JUMP AROUND - HOUSE OF PAIN)

ADDIENA
(berjinjit ke telinga Hadi)
Musiknya kok nostalgia yak? Jadi inget SMA! Turun yuk!

Hadi nyengir, mengangguk. Addiena berjalan di depan, Hadi menyusul. Mereka menerobos orang-orang yang berjoget. Addiena sampai di depan panggung DJ. Tempatnya longgar. Dia mulai menggoyangkan kepalanya, berjoget lucu, senyum lebar. Hadi menatapnya, ikut senyum lebar. Mereka berdua berjoget lucu-lucuan saling menatap senyum lebar, sambil sesekali minum.

Minum mereka habis, mereka taruh gelas kosong di meja koktail terdekat. Orang-orang asyik berjoget di sekitar mereka.

ADDIENA
(berjinjit ke telinga Hadi)
Di, next round on me, yak! Lo mo minum apa?

HADI
(menunduk ke kuping Addiena)
Yang sama kayak tadi aja.

ADDIENA
(berjinjit ke telinga Hadi)
Oke! Gue ke bar yak, tunggu sini! Ati-ati digrepe-grepe.

HADI
(menyengir)
Gue ikut deh!

ADDIENA
Gosah, gue ga lama kok!

Addiena beranjak. Hadi mengamati punggung Addiena yang menyusup di antara orang-orang. Dia bimbang, menyusul di belakang, menerobos orang-orang.

CUT TO:

75. INT. BAR/KLAB MALAM — NIGHT

(MUSIK: YOU DON'T KNOW ME - ARMAND VAN HELDEN)

Addiena menyusup di antara dua pria yang sedang duduk di bar, minum-minum. Salah satunya Pria Mabuk. Addiena menepuk bahu Pria Mabuk. Dia tidak sadar bahwa Pria Mabuk benar-benar mabuk.

ADDIENA
(menatap Pria Mabuk)
Excuse me, could you please move a little, I'd like to get a drink here.

Pria Mabuk menatap Addiena dari atas ke bawah, bergeser, tetap menatap. Addiena menyusup, mengangkat tubuhnya ke counter, memanggil Bartender. Pria Mabuk memandanginya. Dia tiba-tiba merangkul pinggang Addiena, membalikkan badannya, merengkuh, berusaha menciumnya. Addiena syok, berontak dan mengangkat tangannya ingin menggampar Pria Mabuk. Sebuah tinju melayang, meninju muka Pria Mabuk keras. Pria Mabuk tersungkur. Addiena menatap syok kejadian itu dan menatap Hadi, sang pemilik tinju. Orang-orang sekitar syok. Hadi dan Addiena saling bertatapan syok. Addiena menatap kamera syok.

CUT TO:

76. INT. RESTORAN — NIGHT (FLASHBACK ADDIENA)

SETAHUN SEBELUMNYA

Addiena dan Hadi duduk berhadapan meminum bir, merokok, sepiring sandwich setengah habis di depan Addiena, piring kosong di depan Hadi. Dua gelas bir setengah habis di depan mereka masing-masing, satu botol besar bir di tengah meja. Mereka tampak mengobrol dan tertawa lepas berdua.

HADI
(menatap Addiena)
Gue paling ga suka konfrontasi, Dien. Makanya gue ga pernah berantem kan pas sekolah?

CUT TO:

77. INT. BAR/KLAB MALAM — NIGHT (PRESENT)

Addiena menatap Hadi syok. Hadi menatap Pria Mabuk yang tersungkur, menyadarkan diri, berusaha bangun, terduduk lagi. Hadi menatap Addiena mengisyaratkan untuk segera pergi. Addiena beranjak cepat, Hadi tergesa menyusul di belakangnya. Pria Mabuk terhuyung, hidungnya berdarah, SATPAM (29) klab malam menghampiri. Addiena dan Hadi menyusup di antara orang-orang, bergegas ke pintu keluar, keluar.

CUT TO:

78. EXT. DEPAN KLAB MALAM/PINGGIR JALAN — NIGHT

Addiena dan Hadi keluar, berjalan beriringan, mereka syok. Beberapa lama, Addiena berhenti. Hadi menatap tangannya yang cedera, menabrak punggung Addiena. Addiena membalik badan, mereka bertatapan.

HADI
(menatap Addiena cemas)
Lo kagak napa-napa kan?

Addiena menatap Hadi, matanya berkaca-kaca.

ADDIENA
Enggak, Di. Untung ga sampe gimana-mana tadi! Anjing tuh orang!

Addiena memegang lengan Hadi, meraih tangannya, memeriksa tangan Hadi yang bengkak, memar dan berdarah. Dia menatap Hadi cemas.

ADDIENA (CONT'D)
Duh, tangan lo kek sakit banget yak? Kenceng banget tadi lo nonjoknya, ampe begini tangan lo! Mo ke apotek gak? Ato ke Mini market beli es?

Hadi senyum terharu menatap Addiena.

HADI
Ke Mini market aja yuk, beli es!

ADDIENA
Makasih ya, Di. Gue tau lo ga suka konfrontasi. Maap ya, Di, gara-gara gue tangan lo jadi…

Hadi menatap Addiena terharu, canggung merangkul bahu Addiena. Addiena tiba-tiba memeluk Hadi. Hadi kaget tapi membalas pelukannya. Mereka berpelukan erat beberapa saat, Addiena menangis tiba-tiba, terisak di pelukan. Hadi melepas pelukannya, memegang kedua lengan Addiena, menunduk mencari-cari muka Addiena yang menunduk tersedu. Addiena menengadah menatap Hadi, sesunggukan, menghapus air matanya. Hadi menatap Addiena, matanya berkaca-kaca.

HADI
Tangan gue yang sakit, kok lo yang mewek?

ADDIENA
(terisak)
Ga tau gue, PMS kalik. Tapi kayaknya bukan.

Addiena menghapus air matanya, mundur, menatap Hadi senyum.

ADDIENA (CONT'D)
Yuk, cari es.

Hadi dan Addiena berjalan beriringan menuju Mini market 24 jam. Suasana sepi, hanya beberapa motor dan mobil lewat.

CUT TO:

79. INT. MINI MARKET 24 JAM — NIGHT

Hadi ambil keranjang belanja, menuju ice box, mengambil dua ice pack. Addiena mengikuti di belakangnya. PENJAGA KASIR (25) mengamati mereka. Addiena menuju ke arah lain, tergesa mengambil perban, satu t-shirt yang dipajang, celana pendek, sendal jepit dari rak. Dia mendekap barang-barang itu sambil berjalan. Hadi menuju ke arah kulkas mengambil enam botol kecil bir dan dua bungkus snek. Dia ke kasir, minta ke Penjaga Kasir dua bungkus rokok: satu rokok kretek, satu rokok putih. Hadi membayar. Addiena tiba di belakang Hadi, menaruh belanjaannya, bayar. Hadi memasukkan semua belanjaan ke kantong belanja kain, Addiena memasukkan belanjaan di atasnya.

HADI
(melirik Addiena)
Ngapain beli baju-baju segala, Dien?

ADDIENA
Ribet gue pake gaun-gaun beginian. Kita masih pen jalan-jalan kan?

HADI
Kok tau?

ADDIENA
Lah itu bir ama snek buat paan?

HADI
(menyengir)
Buat aksesoris doang.

Mereka memandang muka masing-masing, tertawa.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar