Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Malam Mencari Pagi
Suka
Favorit
Bagikan
4. ACT 1 PART 4: Awal Malam

CUT TO:

38. INT. KELAS 3 IPA 1 — DAY

Suasana ribut, ramai, murid-murid tertawa, menggosip, beberapa pacaran. Pembantu berjalan-jalan tanpa arah. Dani memainkan gitar, Hadi di sebelahnya. Addiena dan Uki duduk di depan Hadi dan Dani, membalikkan badan menghadap mereka. Hadi dan Addiena mengobrol, tertawa. Dani bernyanyi, menggoda Hadi.

DANI
Kau hancurkan hatiku… Bila kau tinggalkan aku…

UKI & DANI
(bernyanyi berbarengan)
Ke Ostraliii…

HADI
(kesal)
Taik.

Addiena melihat Hadi, melihat ke kamera, cemas.

ADDIENA
Gaes, gue harus bertindak.

Addiena celingak-celinguk melihat sekitar. Pembantu berjalan-jalan tanpa arah, mendekati Addiena. Addiena melihatnya.

ADDIENA (CONT'D)
Pembantu! Lo ngapain sih dari tadi jalan-jalan tanpa arah! Nyapu-nyapu kek!

HADI
(tertawa lepas)
Anjing! Parah loe, Dien!


WIDESHOT

Pembantu berlalu. Addiena dan Hadi mengobrol, tertawa. Dani main gitar, bernyanyi bersama Uki. Keadaan kelas kacau.

Addiena tersenyum lebar ke Hadi, melihat kamera, senyum ceria penuh arti.

ADDIENA
Gaes.
(beat)
Kita juga pernah dihukum bareng, kejadiannya manis bagi gue, gatau deh bagi die.

Addiena melirik Hadi.

CUT TO:

39. INT. KELAS 3 IPA 1 — DAY

WIDESHOT

BU GURU (44) menerangkan pelajaran Bahasa Inggris di depan kelas. Murid-murid memperhatikan. Di bagian belakang sayap kanan, Addiena menyerongkan badannya ke Hadi dan Dani di belakangnya, mereka mengobrol. Addiena terbahak, Hadi tertawa.

BU GURU
(berteriak)
ADDIENA! SINI KAMU!

Addiena terkejut, membalikkan badannya, menatap Bu Guru di depan. Bu Guru berjalan ke meja guru, duduk. Addiena berdiri, beranjak, berjalan tegang ke depan. Dia tiba di sebelah meja guru, menunduk. Dia menengadahkan kepalanya melihat murid-murid yang menatapnya. Ada yang berbisik-bisik, beberapa menunduk pura-pura sibuk. Addiena menatap Hadi yang menahan senyum. Addiena menahan tawa, menunduk. Bu Guru tiba-tiba menangis terisak.

BU GURU
Kamu ini, anak perempuan, kok gini amat?

ADDIENA
(melirik Bu Guru)
Maaf Bu.

BU GURU
(terisak)
Diam kamu!

ADDIENA
(mengernyit ke kamera)
Gaes?!

Bu Guru ambil tissue di meja guru, mengusap air matanya, mengarahkan badannya ke Addiena.

BU GURU
Kamu Ibu hukum! TIDAK boleh ikut pelajaran Ibu sebulan!

ADDIENA
(senyum lebar ke kamera)
Gaes!

BU GURU
(marah)
Siapa lagi tadi yang berisik?!

WIDESHOT

Keadaan hening. Beberapa murid berbisik, langsung berhenti. Hadi menunduk, Dani memandang Addiena. Bu Guru marah ke Hadi dan Dani.

BU GURU
Hadi! Dani! Kalian juga TIDAK boleh ikut pelajaran Ibu sebulan! Ibu tidak mau liat muka kalian bertiga! Kalian belajar sendiri di Perpus!

Hadi dan Dani menunduk, bertatapan tersenyum. Addiena menunduk, menahan senyum.

CUT TO:

40. INT. PERPUSTAKAAN — DAY

WIDESHOT

Suasana sepi hampir tidak berpenghuni. Ada AC Split, IBU PENJAGA PERPUS (39) di mejanya. Hadi dan Dani berbaring di karpet penuh bantal besar, membaca buku. Addiena mencari-cari buku di rak. Menemukan buku: Sejarah Film 1900-1950, Bikin Film di Jawa, Misbach Yusa Biran. Matanya senang. Addiena berjalan menuju karpet, ikut berbaring di sebelah Hadi dan Dani. Dani membaca komik Sinchan, Hadi membaca buku disain. Mereka bertiga terdiam, membaca.

(5 menit kemudian)

Addiena dan Hadi tertidur. Dani membaca, senyum-senyum sendiri. Addiena tidur menghadap Hadi, Hadi telentang. Dia berbalik menghadap Addiena, buku di tangannya jatuh. Hadi perlahan membuka mata, menatap Addiena yang tidur. Dia tersenyum, menutup matanya. Addiena perlahan membuka mata, menatap wajah Hadi. Dia tersenyum, memejamkan mata, tidur.

ZOOM-OUT

Suasana sepi. Ada AC Split, Ibu Penjaga Perpus di mejanya. Dani berbaring membaca komik, Addiena dan Hadi tidur berhadapan. Addiena membuka mata memandang Hadi, menatap kamera bahagia.

ADDIENA
(berbisik)
Ada lagi gaes, kejadian manis di antara kita…

CUT TO:

41. INT. KELAS 3 IPA 1 — DAY

Suasana ramai, jam kosong pelajaran. Addiena duduk bersama Hadi. Addiena murung, dia menaruh kepalanya di meja sambil mendengarkan Walkman sendirian. Hadi memperhatikannya, sesekali mencorat-coret dalam buku tulis. Hadi menepuk bahu Addiena pelan. Dia menatap Addiena cemas, senyum prihatin.

HADI
Nape lo?

Addiena memiringkan badan menghadap Hadi. Dia hampir menangis.

ADDIENA
Enggak, kagak nape-nape.

Hadi merogoh ranselnya di kolong meja, mengeluarkan kaset Sheila ON 7 yang tampak baru. Hadi membuka kotak kaset, menyerahkan kaset ke Addiena.

HADI
Denger ini yuk.

Addiena mengangkat badannya malas-malasan. Dia mengeluarkan kaset dari Walkman, menerima kaset dari Hadi, memasukkan ke Walkman, menekan play. Hadi ambil satu earphone dari kuping Addiena, memasang ke kupingnya sendiri. Dia menyengir lebar.

(musik mengalun: Sahabat Sejati-Sheila On 7)

Muka Addiena berubah, dia jadi menyengir lebar juga. Mereka bertatapan.

ADDIENA
(menatap kamera bahagia)
Gaes! Gini aja, kesedihan gue langsung sirna.
(beat)
Sebenernya, gue sedih banget hari itu gara-gara…

CUT TO:

42. EXT. TAMAN LEMBANG — DAY

WIDESHOT

Suasana ramai, banyak pedagang makanan, mobil-mobil, anak-anak SMA duduk-duduk makan, merokok, mengobrol. Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah duduk-duduk di pinggir danau. Ratna dan Addiena mengobrol, merokok di ayunan. Iyenk dan Diah duduk di kerb, Diah memakan sepiring nasi gila. Mereka berempat melihat ke arah tiga murid perempuan geng populer mendorong satu anak perempuan ke dalam danau. Mereka berempat kaget sepersekian detik. Mereka melanjutkan kegiatan masing-masing, acuh. Ratna mengangguk ke arah geng populer.

RATNA
Anjing! Parah banget si pecun!

Ratna mematikan rokoknya, membuang puntung ke tempat sampah, kembali duduk di ayunan.


ADDIENA
(menoleh ke Ratna)
Cun, tar temenin gue ke radio Prambers yuk, jalan kaki aja. Gue mo nyerahin essay.

RATNA, IYENK, DIAH
(tertarik)
Essay paan? Liat doong!

Iyenk dan Diah berdiri mendekati Addiena dan Ratna yang duduk di ayunan. Addiena mengeluarkan selembar kertas essay tulisan tangan dengan pensil dari tasnya. Dia membiarkan ketiga temannya membaca-baca.

ADDIENA
Itu gue tulis buat ikutan kuis di radio Prambers. Disuruh bikin essay tentang film.

Diah selesai membaca, memberikan kertas ke Ratna dan Iyenk.

DIAH
Wah, ini sih lo bakal menang Dien. Hadiahnya paan emang?

ADDIENA
Makasih loohh, cuun! Hadiahnya ikutan suting film terbarunya Nira Lesmana, judulnya Ada Apa Dengan Sinta!
(beat)
Itu looh yang bikin Kuldestak. Kita kan nonton waktu itu di bioskop!

Ratna selesai membaca, beranjak.

RATNA
Iya, mayan tuh filmnya, walo isi bioskop cuma 10 orang termasuk kita berempat yak?
(menyengir)
Ayoklah yuk ke Prambers!

Addiena menatap ketiga temannya terharu.

ADDIENA
Makasih yah semuaa, doain gue menang yak!

Mereka berempat beranjak.

RATNA, IYENK, DIAH
Yaiyalah, menang lah, cun!


WIDESHOT

Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah berangkulan berjalan keluar taman. ADIK KELAS (15) yang diceburkan ke danau tertunduk menangis. Tiga anak perempuan geng populer memarahi Adik Kelas, beberapa tertawa. Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah bercanda, berjalan kaki beriringan. Kelihatan kontras pertemanan mereka yang mesra dibanding geng perempuan populer yang bully. Addiena menatap kamera sumringah.

ADDIENA
Gaes, gue seneng banget saat itu, temen-temen gue ngedukung. Bikin film adalah mimpi gue banget.
Ikutan kuis ini, salah satu langkah ke sana, ye ga?
(menatap sedih kamera)
Tapi akhirnya…

CUT TO:

43. INT. RUANG TAMU RUMAH ADDIENA — NIGHT

Addiena pakai seragam, menaruh tas di sofa, membuka sepatunya. Jam dinding menunjukkan jam 9.15. MAMA (52) dan PAPA (51) menonton berita di TV di bagian lain ruangan yang terbuka. Addiena memandang mereka, tegang. Dia berjalan ke mereka, berdiri dekat Mama dan Papa. Dia memandang Mama dan Papa yang asik menonton. Dia menoleh bahagia ke kamera.

ADDIENA
Gaes, gue menang kuisnya. Sekarang mesti minta ijin untuk ga masuk sekolah seminggu, buat ikut suting!

Addiena memandang Mama dan Papa, mukanya memelas.

ADDIENA (CONT'D)
Ma, Pa, Addien kan menang kuis radio. Hadiahnya ikutan suting film. Boleh gak?

PAPA
(menoleh ke Addiena)
Jam segini kok baru pulang?

ADDIENA
(semakin memelas)
Eh iya Pa, tadi kerja kelompok, trus macet pulangnya.
(menatap kamera bersalah)
Padahal gaes…

CUT TO:

44. INT. BIOSKOP — NIGHT

Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah menonton film aksi di layar. Mereka terpana kagum, berbagi popcorn satu ember dan masing-masing meminum soft drink di gelas kertas.

CUT TO:

45. INT. RUANG TAMU RUMAH ADDIENA — NIGHT

Addiena berdiri di sebelah sofa tempat Mama dan Papa duduk menonton TV.

ADDIENA
(memelas)
Jadi boleh gak Ma? Pa? Ga masuk sekolah seminggu buat ikutan suting?

MAMA
(emosional)
Gak Boleh! Hapah itu suting-sutingan! Bentar lagi UMPTN! Mana Addien jarang di rumah! Kalo gak nginep di rumah temen, pulang malam terus! Mama TIDAK mengijinkan.

Addiena hampir menangis, menatap Papa.

ADDIENA
Pa… Papah?

MAMA
Papa juga TIDAK mengijinkan!

Addiena beranjak lemas meninggalkan Mama dan Papa, mengambil ransel dan berjalan gontai ke kamarnya. Dia menaiki anak tangga, hampir terisak, menatap kamera.

ADDIENA
Inilah nape hari itu gue di sekolah sedih banget, gaes.
(senyum miris)
Untung ada Hadi…


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar