Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
13. INT. KORIDOR SEKOLAH LANTAI 3 — DAY (FLASHBACK ADDIENA'S POV)
Addiena duduk di meja yang rapat ke railing, mendengarkan Walkman bersama YASSER (16), mereka berbagi earphone. Mereka tertawa sebentar, terdiam mendengar musik. Addiena menoleh ke kamera, senyum lebar, sumringah.
CUT TO:
14. INT. KELAS 2-1 — DAY
WIDESHOT
Kelas ribut. Sekelompok murid menggosip, sekelompok murid mencatat-catat, sekelompok murid baca komik, Pembantu jalan-jalan tanpa arah. Addiena, FACHRAZ (16), VICTOR (16) dan YOSEP (16) main capsah. Addiena dan Fachraz duduk menghadap Victor dan Yosep yang duduk paling belakang. Yasser duduk di meja memperhatikan keempat murid bermain capsah. Yasser tiba-tiba bernyanyi-nyanyi keras.
Addiena, Fachraz, Victor dan Yosep mengangkat kepala, menatap Yasser, mereka sama-sama mengernyitkan alis. Addiena menoleh ke kamera, dia mengernyitkan alis cemas.
CUT TO:
15. INT. KELAS 2-1 — DAY
Empat orang murid perempuan menggosip, Yasser mendekat ingin bergabung. Murid-murid perempuan segera membubarkan diri. Addiena duduk memperhatikan di baris belakang. Dia menoleh ke kamera, prihatin.
CUT TO:
16. INT. KELAS 2-1 — DAY
WIDESHOT
Ruangan hampir kosong, satu-dua murid berdatangan, mencari tempat duduk. Addiena masuk kelas mencari-cari. Dia menaruh ransel merah berlogo Mahalboro-nya di meja kedua dari belakang.
Addiena duduk, mengambil Walkman dari tasnya, memasang kedua earphone, memasukkan kaset, menekan play. Musik mengalun. Dia melihat ke depan kelas. Yasser berjalan masuk kelas, berhenti di depan kelas, celingak-celinguk mencari tempat duduk, bingung. Addiena melihat Yasser, melambaikan tangan.
Yasser senyum, berjalan ke arah Addiena, menaruh ransel hitamnya di meja, di sebelah ransel merah Addiena. Dia duduk. Mereka bertatapan dan senyum lebar.
CUT TO:
17. EXT. KORIDOR KELAS 2-1 — DAY
Addiena mendengar Walkman, duduk di meja rapat railing, melihat ke bawah. Yasser masuk gerbang sekolah. Addiena senyum, mukanya memerah. Yasser sampai di lantai 3, langsung duduk di meja tempat Addiena duduk. Yasser ambil satu earphone Addiena dari kupingnya, memasang di kupingnya sendiri. Mereka bertatapan saling senyum, terdiam mendengar musik bersama.
(musik mengalun – The Stone Roses: I Wanna Be Adored)
Addiena terpana menatap Yasser, muka memerah senang dan heran. Dia menatap kamera, mengernyitkan alis dan tersenyum miris.
CUT TO:
18. EXT. KORIDOR KELAS 2-1 — DAY
Situasi ramai, anak-anak lalu-lalang. Beberapa kelompok murid mengobrol, tertawa. Addiena dan Yasser duduk di meja rapat ke railing, mendengarkan Walkman berdua. Addiena melihat jauh ke seberang. Dia melihat Hadi mengobrol dan berjalan bersama ADET (16). Dari kejauhan mereka bertemu mata. Addiena berpaling, Hadi tidak. Hadi dan Adet menghampiri Addiena dan Yasser.
Addiena menoleh ke Hadi dan Adet yang mendekat, kembali menatap ke depan. Hadi dan Yasser bertatapan. Hadi tiba di dekat Yasser dan Addiena duduk. Yasser menanggalkan earphone dari telinganya, menyerahkan ke Addiena, Addiena menerimanya. Yasser beranjak, Hadi merangkul Yasser. Addiena dan Hadi berpandangan sekilas. Hadi berlalu. Addiena menatap punggung mereka, kesal. Dia memasang earphone, menoleh ke kamera, serius.
CUT TO:
19. EXT. LAPANGAN SEKOLAH — DAY
Hadi dan lima murid laki-laki: Adet, Uki, Yosep, Victor dan DANI (16) bermain bola plastik di lapangan. Addiena memperhatikan mereka dari lantai 3, sambil mendengarkan Walkman bersama Yasser.
Hadi mengejar-ngejar menggiring bola, tiba-tiba Hadi melirik ke atas. Hadi dan Addiena bertemu mata. Addiena berpaling. Dia tersenyum malu menatap kamera.
CUT TO:
20. EXT. WARUNG PAK YONO PINGGIR JALAN — DAY
Sekelompok murid duduk di bangku. Situasi ramai bubar sekolah. Hadi berdiri ambil sebatang rokok ketengan, membakarnya. Victor, Addiena dan Yosep mengobrol. Addiena merokok. Yosep memakan sepiring siomay di pangkuannya. Hadi mengambil air mineral gelas dingin dari ice box. Dia duduk di sebelah Yosep.
Addiena menatap siomay Yosep.
Yosep mundur dari piringnya, membiarkan Addiena mencolok satu siomay dengan garpu. Addiena mengunyah, mengembalikan garpu ke piring Yosep. Yosep lanjut makan. Hadi merokok sambil minum air mineral gelas. Dia melirik Addiena. Addiena acuh, makan.
Addiena menertawakan Yosep.
Hadi tersedak, batuk, menahan tawa, melirik Addiena, menggumam.
Addiena melirik Hadi, senyum menang. Dia menoleh ke kamera, senyum lebar.
CUT TO:
21. INT. KELAS 2-1 — DAY
Addiena, Fachraz, Victor dan Yosep bermain capsah di baris paling belakang. Mereka duduk dipisahkan gang. PAK BAMBANG (52) mengajar pelajaran ekonomi di kelas. Suasana tidak terlalu ribut, murid-murid memperhatikan sambil mencatat-catat.
Pak Bambang tiba-tiba memicingkan mata ke keempat murid yang menunduk mencurigakan. Pak Bambang mulai berjalan menghampiri. Murid-murid sekelas bingung, memandang mengikuti Pak Bambang. Pak Bambang tiba di depan keempat anak yang menunduk main capsah, berdiri tepat di gang yang memisahkan mereka. Pak Bambang marah, napasnya tersengal. Dia menatap keempat anak.
Addiena, Fachraz, Victor dan Yosep kaget setengah mati. Muka mereka memerah. Secepat kilat kartu-kartu remi mereka sembunyikan di kolong meja masing-masing. Mereka berempat berdiri. Pak Bambang menatap mereka kesal. Dengan cepat tangannya melayang menggampar Victor, Yosep dan Fachraz. Tangannya berhenti tepat dekat pipi Addiena. Addiena ditampar angin. Dia memejamkan mata beberapa saat, membuka mata perlahan, takut menatap Pak Bambang. Dia melihat ke kamera.
CUT TO:
22. EXT. KORIDOR SEKOLAH LANTAI 3 — DAY
Addiena mendengarkan Walkman duduk di meja rapat ke railing. Di dalam kelas ramai seperti kapal pecah. Yosep, Yasser, Victor dan Fachraz keluar kelas berjalan ke arah kantin seberang. Keempat anak hampir melewati kelas 2-4 yang sedang diajar PAK DAHPARI (45). Addiena memperhatikan dari jauh. Yosep berjalan menyusur selasar, bernyanyi keras nada jingle Aneka Ria Safari.
Pak Dahpari seketika keluar kelas, menggampar Yosep keras. Yosep tersungkur ke railing. Semua syok. Addiena syok menatap dari jauh.
CUT TO:
23. EXT. WARUNG PAK YONO PINGGIR JALAN — DAY
Situasi ramai bubaran sekolah. Lima anak bercengkrama: Yasser, Victor, Yosep dan Adet duduk. Hadi berdiri. Yasser merokok, Yosep makan gado-gado, Hadi minum teh botolan. Mereka tertawa-tawa. Dari arah gerbang utama komplek sekolah, Pembantu berlari-lari keluar membawa ransel merah berlogo Mahalboro. Pembantu tiba di warung. Dia terengah-engah, bersandar ke lapak, sembunyi.
Pembantu menyerahkan tas ke dalam warung. Victor berdiri, menerima tas.
Victor tertawa, menyembunyikan tas di rak lapak dagangan, di bawah beberapa slop rokok.
Addiena berlari terengah-engah keluar gerbang utama komplek sekolah. Dia tiba di dekat Pembantu. Pembantu ditampar ringan di lengan oleh Addiena. Kelima anak di warung memperhatikan. Addiena terengah-engah, bertumpu ke rak lapak warung, mengatur napas.
Addiena melirik ke arah lapak. Tas merah terlihat di balik slop rokok di rak.
Kelima anak di situ senyum-senyum tertawa. Addiena masuk ke warung tenda, mengambil tasnya di rak, dengan isyarat tangan menyuruh anak-anak di situ bergeser memberinya tempat duduk. Dia duduk di tengah Yasser dan Victor. Pembantu masih berdiri di depan warung, meringis kalah. Addiena duduk bersandar ke dinding pagar, memangku tasnya.
Pembantu beranjak pergi. Addiena ambil sebatang rokok dari sempilan tasnya. Membakar rokok. Yasser tertawa ke Addiena.
Anak-anak di situ tertawa semua. Addiena melirik Hadi, Hadi melirik Addiena. Mereka tertawa.
CUT TO:
24. INT. KELAS 2-1 — DAY
Situasi kosong, hanya ada Addiena duduk di baris belakang. Satu-dua murid berdatangan dan langsung menaruh tas, keluar kelas. Addiena murung, melihat ke bangku kosong di sebelahnya.
Addiena menatap galau ke depan. Fachraz masuk, berjalan menuju Addiena. Dia menaruh ranselnya di sebelah ransel Mahalboro di meja, duduk, membuka tasnya, mengeluarkan buku tulis. Addiena menatap Fachraz murung, menoleh ke kamera, senyum dipaksakan.
Addiena murung, memandang ke depan, berpangku tangan termangu.
Addiena menatap Fachraz galau, merogoh tasnya lemas. Dia mengeluarkan tempat pensil, memberikannya ke Fachraz dan menatap kamera sedih.
Addiena menatap Fachraz galau, merogoh tasnya lemas. Dia mengeluarkan kaset The Lightning Seeds-Like You Do… Best of The Lightning Seeds dan memberikannya ke Fachraz. Dia menatap kamera sedih.
Addiena menaruh kepalanya di tas di atas meja. Fachraz menyerah, beranjak menuju HERI (16), minta PR. Dia meninggalkan Addiena sendirian. Addiena merogoh tasnya, mengeluarkan Walkman, menaruh di meja, menatap Walkman dan termangu.
CUT TO:
25. EXT. KORIDOR KELAS LANTAI 3 — DAY
Jam istirahat. Murid-murid lalu-lalang. Addiena gontai menggeser meja terdepan dekat pintu kelas, merapat ke railing, duduk di meja. Dia memasukkan kaset The Lightning Seeds ke dalam Walkman, memakai kedua earphone dan mendengarkan lagu Pure. Lagu ceria, dia murung.
Di kejauhan seberang kelasnya, Hadi bercanda dengan teman-teman prianya: Adet dan Yosep. Addiena menunduk bertumpu ke railing, menatap lapangan. Hadi memperhatikan Addiena, beranjak menghampiri Addiena.
OVER THE SHOULDER SHOT
Hadi berjalan santai menyusur selasar, melalui banyak murid-murid yang berdiri mengobrol, berjalan ke arahnya, berlarian. Hadi mendekat, fokusnya ke Addiena yang murung.
Hadi tiba di sebelah Addiena, mengambil satu earphone dari kuping Addiena, memasang di telinganya, duduk di sebelah Addiena, mendengarkan musik. Addiena terpana menatap Hadi, senyumnya merekah. Mereka berdua tersenyum lebar, memandang ke depan, berdekatan.
(lagu Pure mengalun)
WIDESHOT
Hadi dan Addiena tampak kecil di antara banyak murid-murid dan lingkungan sekolah.
Adet tiba-tiba berdiri di samping Hadi, menepuk bahunya. Hadi menanggalkan, mengembalikan satu earphone ke tangan Addiena. Addiena menerima. Mereka bertatapan saling senyum. Hadi beranjak, berlalu bersama Adet. Addiena memasukkan earphone ke telinganya. Dia menatap kamera, tersenyum bahagia.
Addiena memandang punggung Hadi, senyum lebar. Dia menatap kamera, senyum lebar, mata berbinar.