Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Malam Mencari Pagi
Suka
Favorit
Bagikan
3. ACT 1 PART 3: Awal Malam

CUT TO:

26. EXT. KOMPLEK SEKOLAH — DAY

Addiena berjalan ceria, memasuki gerbang utama, menyapa Satpam sekolah, menuju tangga, menaiki tangga dan menyusuri koridor lantai 2. Dia membaca pelang kelas 3 IPA 1, memasukinya.

CUT TO:

27. INT/EXT. KELAS 3 IPA 1/KORIDOR LANTAI 2 — DAY

Hanya ada tiga murid di barisan depan, Addiena celingak-celinguk mencari tempat duduk. Dia berjalan ke barisan belakang, menaruh ransel Mahalboro merahnya di pojok, berhenti sejenak. Dia memindahkan ransel ke meja baris kedua paling belakang. Addiena merogoh tas, mengambil Walkman, memasang kedua earphone, musik mengalun. Dia berjalan ke depan kelas, menggeser meja terdepan dekat pintu kelas rapat ke railing.

CUT TO:

28. EXT. KORIDOR KELAS 3 IPA 1 LANTAI 2 — DAY

Addiena duduk di meja, menatap ke bawah lingkungan sekolah. Dia terperanjat. Dia memandangi Hadi datang berjalan ceria, menyapa Satpam sekolah, masuk gerbang sekolah, berjalan menuju tangga terdekat. Beberapa saat Hadi muncul di lantai 2, menyusur koridor berjalan menuju Addiena, memasuki kelas 3 IPA 1. Addiena mengintip memperhatikan. Hadi menaruh ransel birunya persis di belakang meja yang ada ransel Mahalboro. Addiena menatap kamera sumringah.

ADDIENA
Gaes, semesta mengabulkan!

Hadi tiba-tiba berdiri di sebelah Addiena. Dia ikut duduk di meja, mengambil satu earphone dari kuping Addiena, memasangkan di telinganya sendiri. Addiena dan Hadi bertatapan. Mereka senyum lebar, menatap ke depan memperhatikan lingkungan sekolah. Mereka terdiam mendengar musik. Addiena menatap kamera bahagia.

ADDIENA
Gaes, ini adegan rutin kita ampir tiap pagi ato kalo ada aja waktunya. Ah, tiap ini terjadi, gue selalu berharap waktu berhenti.
(beat)
Ada lagi kejadian romantis yang gue inget…

CUT TO:

29. INT. KELAS 3 IPA 1 — DAY

Guru tidak di kelas. Murid-murid kasak-kusuk mengerjakan LKS. Pembantu berjalan-jalan. Ada murid-murid yang mengobrol. Hadi dan VIAN (17) duduk persis di belakang Addiena dan Jane. Addiena menggoda Uki yang duduk persis di depannya.

ADDIENA
Jen, Jen dah selese belom LKSnya? Uki mo pinjem katanya! Ciyee Uki…

Addiena senyum lebar ke Uki dan Jane. Jane tersipu, Uki membalik badan menatap Addiena kesal.

UKI
Paan sik!

Uki membalik badannya, mengerjakan LKS. Addiena senyum puas dan menulis-nulis di bukunya. Vian dan Hadi mengobrol. Hadi melirik Addiena.

VIAN
Eh, Di, lo ultah ya hari ini? Selamat ya!

Vian menyodorkan tangan. Addiena mendengarkan, terperanjat. Dia menoleh ke kamera, senyum sumringah.

ADDIENA
Gaes!

Hadi tersenyum, bersalaman dengan Vian.

HADI
Makasih yak.

Addiena seketika membalikkan badan menatap Hadi tersenyum lebar. Hadi menatap Addiena tersenyum lebar.

ADDIENA
Lah, lo ultah hari ini? Sesama Virgo dong kita! Selamat ultah ya, Di!

Addiena menyodorkan tangan. Hadi memandang Addiena bertanya. Mereka bersalaman beberapa saat. Addiena membalikkan badan, menatap kamera.

ADDIENA
Gaes, gue ultah percis besoknya! Ultah kita cuma beda sehari! Menginspirasi ga sih? Kalo kelian jawab, ‘biasa aja’, gue tampol nih… pake tatapan tajam.

Addiena memicingkan mata, menatap tajam ke kamera, beberapa saat mukanya melunak dan senyum jahil.

ADDIENA (CONT'D)
Besoknya gue swit sepentin gaes…

CUT TO:

30. EXT. WARUNG PAK YONO/TROTOAR — DAY

Sekolah baru saja bubar, warung ramai, anak-anak berdiri mengobrol, tertawa. Yosep dan Victor duduk di bangku, Yosep makan sepiring gado-gado. Addiena berdiri menghadap warung, mengobrol ke Victor dan Yosep. Hadi dan Vian berjalan keluar gerbang komplek sekolah menuju warung. RATNA (17) dan IYENK (17) berjalan di belakang mereka. Addiena melirik sekilas ke arah Vian dan Hadi, terganggu. Dia kembali bercanda dengan Yosep dan Victor, menggoda Yosep.

ADDIENA
Sep, lo makan gado-gado aja ganteng deh!

Yosep dengan ekspresi gantengnya, tersenyum lebar. Tiba-tiba sebutir telur mentah digeprek Iyenk di puncak kepala Addiena. Menyusul bertubi-tubi serangan telor mentah, tepung, oplosan minyak tawon disiramkan ke badan, kepala Addiena. Sekitar tampak kabur, pandangan Addiena buram. Dia lari ke warung bakso pengkolan. Di warung bakso ada Pembantu. Pembantu mengguyur Addiena dengan seember air cucian mangkok bakso. Addiena kacau balau, berlari ke arah anak-anak pelaku penyiraman. Dia membersihkan mukanya sia-sia, mengusap mata, mengerjapkan matanya perih.

ADDIENA
ANJIIING! Gue peluk kelian semua!

Anak-anak berlarian berpencar. Addiena berjalan masuk gerbang komplek sekolah. Murid-murid dan guru-guru yang berpapasan menatap tersenyum kasihan.

CUT TO:

31. INT. WC PEREMPUAN-SEKOLAH — DAY

Addiena mencuci muka di bawah aliran keran, menggosok lengan, leher dan rambutnya. Iyenk, Ratna dan DIAH (17) datang membantu, memegang tas Addiena, membersihkan Addiena. Mereka tertawa. Addiena mengangkat kepala dari keran.

ADDIENA
Cuuun, anjing, parah sih! Tapi gue seneng banget! Makasih yak!

Addiena bergerak ingin memeluk ketiga perempuan yang ada di situ, menatap mereka terharu.

RATNA
(menghindar)
Cun, ga usah peluk-peluk tapi! Hepi Bersdey yak!

Mereka berempat tertawa berangkulan. Iyenk, Ratna dan Diah menghindar dari Addiena, tapi mereka berempat mesra. Addiena tersenyum lebar ke kamera.

ADDIENA
Gaes, ini geng dugem. Geng pertemenan cewek gue dari kelas 2. Kegiatan rutinnya ya jelas…

CUT TO:

32. INT. DISKOTIK — NIGHT

LAGU: YOU SEE THE TROUBLE WITH ME - BLACK LEGEND

Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah melompat-lompat di lantai dansa, mereka sumringah dan berjoget, minuman dan rokok di tangan mereka. Orang-orang ramai berjoget. Addiena melihat ke kamera, senyum lebar.

ADDIENA
(berteriak)
Ampir tiap malam minggu kita klabing gaes! Yang paling lucu pas kita mo klabing ga dapet tebengan…

CUT TO:

33. EXT. PINGGIR JALAN RAYA — NIGHT

Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah menunggu, bergantian menyetop taksi. Beberapa taksi lewat sudah berpenumpang, beberapa tak mau berhenti. Sementara bajaj sering lewat dan menawarkan jasanya. Addiena melihat bajaj mendekat, menatap kamera senyum jahil, menoleh ke teman-temannya.

ADDIENA
Cun! Naek Bajaj aja lah yuk! Daripada gak jadi!
RATNA
Gila lo ah! Masa dah cakep-cakep naek Bajaj?

Satu bajaj mendekati mereka. Iyenk menyetop bajaj.

IYENK
Bang! Bang!

Bajaj berhenti persis di depan mereka. Mereka mendekat. ABANG BAJAJ (40) melongokkan kepalanya.

ABANG BAJAJ
Kemane neng?

IYENK
Sarinah Thamrin, berape bang?

Keempat perempuan itu menaiki bajaj. Duduk berpangkuan. Ratna memangku Iyenk, Addiena dan Diah duduk manis di sebelahnya. Bajaj berjalan dengan suara nyaring dan goncangan. Addiena senyum jahil ke kamera.

ADDIENA
(berteriak)
Dugem gaes! Naek bajaj! Niat banget yak ini geng! Emang sih, kita kalo kemane-mane…

CUT TO:

34. EXT. PINGGIR JALAN DEPAN KOMPLEK SEKOLAH — DAY

Ramai murid-murid bubar sekolah. Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah menunggu. Bajaj hampir lewat. Diah mengulurkan tangan, menyetop bajaj.

DIAH
Bang! Bang!

Bajaj berhenti di depan mereka, mereka masuk ke dalam. Diah memangku Iyenk, Ratna dan Addiena duduk di sebelahnya. Bajaj ngebut berlalu.

CUT TO:

35. EXT. PINGGIR JALAN TALANG/GANG — DAY

Suasana sepi pagi. Ratna, Iyenk dan Diah berdiri mengobrol, tidak membawa tas. Addiena berlari-lari ke arah mereka dari mulut gang, tidak membawa tas.

ADDIENA
(terengah-engah)
Cun! Lo ngajak cabut pada dadakan, gue baru liat SMSnyaah!

Ratna, Iyenk dan Diah senyum lebar menyambut Addiena, mereka lega.

RATNA
Untung lo bisa cabut! Ada untungnya kite ga ada yang sekelas yak!
(menepuk bahu Addiena)
Jl. Tanjung yuk, bubur ayam!

Mereka tersenyum lebar mengangguk. Bajaj memasuki gang, hampir lewat di depan mereka. Diah menyetop, bajaj berhenti di depan mereka. Keempat murid perempuan menaiki bajaj, Addiena memangku Iyenk, Ratna dan Diah duduk manis di sebelahnya. Bajaj berlalu kencang.

CUT TO:

36. EXT. KORIDOR SEKOLAH LANTAI 1 — DAY

Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah keluar dari WC perempuan. Mereka bercanda, tertawa, mengobrol. Addiena sudah lebih bersih, rambutnya kaku dan bajunya basah.

CUT TO:

37. EXT. GERBANG SEKOLAH — DAY

WIDESHOT

Hadi duduk di tangga taman dengan Vian, menatap ke arah gerbang sekolah. Dia melihat Addiena, Ratna, Iyenk dan Diah keluar dari gerbang. Hadi memasukkan sesuatu ke kantong celananya, beranjak menghampiri keempat murid itu, Vian mengikuti. Addiena melihat Hadi yang mendekat. Addiena senyum lebar, Hadi senyum lebar, mereka bertatapan.

VIAN
(menyodorkan tangan)
Selamat Ultah ya, Dien!

Addiena tersenyum ke Hadi, tersadar disapa Vian, bersalaman dengan Vian.

ADDIENA
Eh, iya. Makasih Vi!

WIDESHOT

Mereka berenam berjalan berbarengan. Vian, Hadi dan Addiena di depan, Ratna, Iyenk dan Diah di belakang. Mereka semua mengobrol. Hadi mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.

HADI
Dien, slamat ultah yak! Ni kado buat loe!

Hadi mengambil tangan Addiena, menaruh sesuatu ke tangannya. Addiena membuka tangannya, ada sebuah kentang mentah, berukir nama ‘HADI’.

(ZOOM-IN Kentang)

HADI
(menatap Addiena tulus)
Itu ‘Kentang Hadi’, kado gue buat lo, Dien.

Addiena tersenyum lebar, menatap Hadi berbinar-binar.

ADDIENA
Hwaww, makasih ya, Di.

Addiena menjaga kentang, hati-hati memasukkannya ke dalam tas. Dia menatap kamera, tersenyum sumringah.

WIDESHOT

Mereka berenam berjalan berbarengan keluar gerbang komplek sekolah. Suasana ramai. Addiena menatap kamera bahagia.

ADDIENA
Gak hanya itu, gaes, kejadian manis lainnya yang gue inget.
(melirik Hadi)
Waktu itu, Hadi abis ditinggal pacarnya yang cakep banget itu, ke Ostrali.
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar