Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Malam Mencari Pagi
Suka
Favorit
Bagikan
6. ACT 2: Tengah Malam

CUT TO:

65. INT. PUB — NIGHT (PRESENT)

Kembali ke adegan Hadi, Addiena dan 9.27 mengobrol di bar. Hadi beranjak, membawa bir dan rokoknya, menatap Addiena dan 9.27 bergantian.

HADI
I’ll leave you guys to it, then.
(membisik ke Addiena)
Gue ke Yasser yak, gudlak.
(menepuk bahu 9.27)
Careful with this one, you could fall in love.

Hadi menatap serius ke kamera. 9.27 menatap Hadi heran, mengangguk, senyum. Hadi berjalan menuju Yasser yang asyik mengobrol dengan 2.00 dan 2.01. Addiena menatap punggung Hadi kecewa. 9.27 melirik Addiena, Addiena senyum menatap 9.27, 9.27 senyum. Addiena meminum birnya gugup, melirik Hadi sekilas. Dari kejauhan Hadi menepuk bahu Yasser. Yasser memperkenalkan Hadi ke 2.00 dan 2.01.

9.27
(minum bir)
Are you alright?

ADDIENA
(senyum ceria)
Yeh, am fine, just a bit thirsty.

Addiena menenggak habis birnya, menyalakan rokok.

9.27
Seems like it. Let me get you another one.

9.27 memberi isyarat ke Bartender untuk satu bir lagi. Addiena melirik heran kamera, menoleh ke 9.27.

ADDIENA
Hey, thanks.
(beat)
When you said you liked me, is it the truth?

9.27 menerima satu gelas bir dari Bartender, memberikannya ke Addiena.

9.27
Yes, it’s the truth, been watching you from across the room. You laughed a lot. I find that attractive.
(beat)
And you? Are you still ‘maybe liking’ me?

ADDIENA
(senyum jahil)
Yeh, it’s a maybe, still.
(mengangkat gelas bir)
Let’s cheers to that!


HADI'S POV

9.27 dan Addiena mengangkat gelas, bersulang. Hadi melirik ke Addiena dan 9.27. Addiena melirik ke Hadi, mereka bertemu mata sesaat. Addiena kembali mengobrol dengan 9.27. Hadi mengobrol dengan 2.01, teman 2.00. Yasser masih mengobrol dengan 2.00. Mereka di sudut pub. Hadi duduk menghadap bar, 2.01 di depannya. Yasser dan 2.00 di sebelah Hadi. 2.01 menatap Hadi genit, menoleh dan mengangguk ke arah Addiena, menatap Hadi.

2.01
Itu pacarnya?

HADI
Eh enggak, bukan.
(menoleh ke kamera)
Lebi dari pacar, Dien.

Hadi memandang Addiena, menatap 2.01.

HADI (CONT'D)
Sobat SMA.

2.01
Wahh, hebat ya, bisa sahabatan ma cewek. Dari SMA pula! Yakin, tuh? Temenan doang?

Hadi menatap kamera tidak nyaman.

HADI
Dien, ni orang sok asik!

Hadi memandang Addiena, menoleh ke 2.01, senyum basa-basi.

HADI (CONT'D)
Iya, yakinlah.
(beat)
Tinggal di Bali? Apa liburan?

2.01
Liburan ajah, gue tinggal di Jakarta. Lo?

HADI
(menatap kamera menyesal)
Kunyit, orang Jakarta juga, Dien. Males deh…
(menoleh ke 2.01)
Gue tinggal di sini.

2.01
Hoo yah?! Tadi kata Yasser kalian liburan doang, pada dari Jakarta?

Hadi terkejut, melirik Yasser gemas, menatap kamera, kesal.

HADI
Temen lo tuh, Dien!
(menoleh ke 2.01)
Eh, itu sobat gue dan Yasser yang liburan, gue tinggal di sini. Mereka ngunjungin gue aja.

2.01
(meminum cocktail)
Oh gitu.
(melirik curiga)
Seru dong ya tinggal di Bali? Tapi sayang jauh dari sobat-sobat lo, sepi dong?
(menggoda)
Tinggal sendiri?


HADI'S POV

Hadi mengangguk, senyum basa-basi. 2.01 masih mengajak ngobrol. Hadi melirik ke arah bar. Addiena dan 9.27 menghilang. Hadi mengamati sekeliling. Dia mulai cemas, berusaha santai. Yasser merangkul 2.00 yang tertawa. Hadi celingak-celinguk, memanjangkan leher mencari-cari.

HADI
(menghabiskan bir)
Eh, sorry ya, gue ke WC dulu.

Hadi beranjak. 2.01 mengangguk, senyum kecewa. Hadi berjalan melalui orang-orang, panik. Dia menemui kedua teman 9.27 yang duduk di sudut pub yang lain, bertanya ke mereka, mereka menggeleng. Hadi beranjak, melihat ke sekeliling pub. Dia melihat pintu WC wanita, menuju ke sana, menunggu seorang PEREMPUAN (35) membuka pintu, mengintip, WC kosong. Hadi beranjak, berjalan ke pintu keluar.

CUT TO:

66. EXT. DEPAN/PARKIRAN PUB PINGGIR JALAN — NIGHT

Hadi menuju parkiran motor, mencari-cari. Dia menemukan motor dengan helm hijau army berstiker inisial ADN menggantung di spion. Hadi mengeluarkan HP, ada banyak pesan teks dari Ocha, dia skip. Dia menelepon Addiena, panggilannya tak dijawab. Hadi makin panik, tapi berusaha santai. Dia kembali berjalan ke arah pintu masuk pub, memasukinya.

CUT TO:

67. INT. PUB — NIGHT (ADDIENA'S POV)

7 MENIT SEBELUMNYA

Addiena dan 9.27 mengobrol di bar, keduanya memegang gelas bir. Mereka mengangkat gelas.

ADDIENA
Let’s cheers to that!

9.27
Cheers!

Addiena dan 9.27 mendentingkan gelas masing-masing, saling menatap mata. Addiena mengetukkan dasar gelas ke counter bar. Mereka berdua minum sambil tetap memandang mata masing-masing.

ADDIENA
Would you still like me? If I told you that am a 39 years old single mom, with a teenage son, 2 divorces, a non-passion 9 to 5 job, no ambition in life and 4 dogs? Oh, and I don’t like most people.

9.27
Woa, that’s pretty straightforward. I like your honesty, that’s for one.

ADDIENA
Thanks. Am gonna be real-honest with you, because can’t see why not.
(beat)
Am in love…

9.27
With your high school buddy, right?

Addiena menoleh ke kamera, senyum mengernyitkan dahi, menatap 9.27.

ADDIENA
Guess it’s pretty obvious?

9.27
(senyum, minum bir)
Guess, I wasn’t born yesterday.
(beat)
What’s your plan?

Addiena senyum jahil ke kamera, menatap 9.27.

ADDIENA
I may have a plan. Not long-term plan though, must happen tonight. Will you help me?

9.27
(senyum merekah)
Like I have better things to do tonight. Either helping you or ironing my socks, I choose the first.

ADDIENA
(senyum lebar)
Thanks. I like you just a little bit more, now.
(beat)
We’re gonna need a mint, because am gonna kiss you.

9.27
(memerah, senyum)
Why do we need a mint for? Kiss me right now. Bet you 100K your buddy will come and take you away. He’s been looking this way, right?

Addiena melirik Hadi. Hadi menatap Addiena dari mejanya. Mereka bertemu mata. Keduanya berpaling.

ADDIENA
(menatap 9.27)
Yes.

9.27
(senyum menang)
I think I get your plan. Let’s go get that mint. But first, give me your phone.

ADDIENA
(heran)
Uhm, why?

9.27
To put my number in. If your plan fails, contact me, because I just… I’ve never met anyone like you.

Addiena merogoh tasnya, mengambil HP Samsong, membuka password, memberikan ke 9.27.

ADDIENA
You’re pretty good too, helping a stranger.
(beat)
Hope you’re not a psychopath slash serial killer though. Been attracting those, hence the 2 divorces.

9.27 tertawa, menerima HP Addiena, memasukkan nomornya, mengembalikan HP ke Addiena, beranjak.

9.27
Let’s go, Addie. And, believe it or not, am not a psychopath… mostly.

Addiena dan 9.27 tersenyum. Mereka beranjak, berjalan menuju pintu keluar.

CUT TO:

68. INT. PUB — NIGHT (PRESENT)

Hadi duduk di meja sudut pub menghadap bar, 2.01 di depannya. Yasser dan 2.00 di sebelahnya. Hadi tidak nyaman, gelisah. Yasser sudah sangat dekat dengan 2.00. 2.01 melihat-lihat sekeliling, Hadi berkali-kali melirik ke bar. Addiena dan 9.27 memasuki pub. Mereka duduk di bar, mengobrol, tertawa. Di kejauhan, Addiena duduk menghadap ke Hadi, 9.27 duduk membelakangi. Hadi mengamati.

9.27
So, is he still looking?

ADDIENA
(melirik ke Hadi)
Yeh.

9.27
When we were at the Mini market, I saw him came out, obviously looking for you. Saw him phoning too, you should check your phone.
(beat)
Getting the mint, works like a charm.

9.27 memesan satu bir ke Bartender. Addiena menatap kamera, senyum penuh arti. Dia menatap 9.27, menghisap permen mint.


ADDIENA
Need to be sure, though am never really sure-sure. He knew of my feelings. Gave him a whole book I wrote… of it, last year.
(beat)
So…
(hembuskan napas cepat)
Are you ready?

9.27 mendekatkan mukanya, menatap Addiena dalam.

9.27
Given the circumstances, more than ready.

ADDIENA
(memandangi 9.27)
Did I ever tell you, that I write? Been a passion.

9.27
More the reason to kiss you.

9.27 semakin mendekatkan mukanya ke Addiena, Addiena memejamkan mata. Hadi mengamati dari posisinya. 2.01 berbicara ke Hadi. Hadi fokus ke Addiena. Dia beranjak menghampiri Addiena terburu-buru. Yasser dan 2.00 berciuman. Hadi tiba dekat Addiena dan 9.27, mukanya pucat, menepuk bahu keduanya. Addiena dan 9.27 kaget, seketika memisahkan diri. Addiena dan 9.27 menatap Hadi menuntut kejelasan. Hadi terengah, menatap Addiena serius.

HADI
Dien! Darurat! Lo harus pergi ma gue, sekarang!

ADDIENA
(menatap Hadi cemas)
Lah, nape, Di? Darurat paan? Lo kagak napa-napa, kan?

Addiena melirik 9.27, menatap Hadi.

HADI
Ke rumah sakit, sekarang! Diare gue parah nih, kayaknya gue dehidrasi, darah rendah jugak. Pusing banget gue! Plis setirin gue, Dien!

Hadi melirik 9.27, menatap Addiena.

9.27
Do you need to go to a hospital? Diarrhea emergency?

9.27 menatap Addiena dan Hadi bergantian.

9.27 (CONT'D)
Do you need my help you guys?

HADI
No-no. No, thanks. She will drive me.

Hadi menepuk bahu Addiena terburu-buru, mengisyaratkan untuk pergi.

9.27
Oh… sorry about your diarrhea.

Hadi melirik tidak enak ke arah 9.27, berbicara dengan aksen Jerman dibuat-buat.

HADI
Yeh, must be because of currywurst.

9.27
(senyum)
Is it so obvious that am German?

Hadi dan Addiena menoleh ke 9.27 bersamaan.

HADI & ADDIENA
(berbarengan)
It’s your accent.

Addiena menyodorkan tangan ke 9.27.

ADDIENA
Nice meeting you, thank you, really.

9.27 senyum penuh arti. Mereka bersalaman singkat.

9.27
Good luck, Addie.

9.27 mengedipkan mata subtle. Addiena senyum, beranjak bersama Hadi tergesa ke kasir. Mereka bayar, segera berjalan ke pintu keluar dan keluar. 9.27 senyum, mengambil gelas birnya dan berjalan ke arah dua temannya yang tertawa mengobrol di salah satu sudut bar. Di sudut lainnya, Yasser masih ciuman dengan 2.00. 2.01 termangu.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar