Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
87. EXT. PARKIR MOBIL – DAY
Cast: Rafles, Jalu
Jalu (36),sopir pribadi Rafles sedang asyik mendengarkan lagu di ponselnya. Dia menyenderkan punggungnya ke mobil Rafles. Dia memain-mainkan kunci mobil dengan menggoyang-goyangkan kepalanya.
Dari lift, Rafles terlihat berlari kecil menuju mobilnya. Dia merebut kunci mobil dari tangan Jalu. Jalu kaget hingga headsetnya terlepas dari telinganya. Rafles langsung menaiki mobilnya, dan menggas. Jalu tergeser sendiri karena gerakan mobil.
JALU
Lho ... lho ... Itu si Bapak kenapa, yo? Main embat kunci dari tangan aku. Ada apa, yo? Hadduh.
(menggaruk-garuk kepala)
88. INT. LORONG RSRM – DAY
Cast: Gerry, Rara, Rafles
Gerry masih membujuk Rara yang sedang berjalan menuju lift. Dari lift, Rara melihat Rafles yang tergesa-gesa menuju ruangan Andri.
RARA
Kak Gerry, sini!
(menarik tangan Gerry)
Rara bersembunyi di pintu masuk toilet di lorong itu. Dia melihat saja Rafles yang buru-buru menuju ruangan Andri. Gerry hanya mengikuti dan melihat gerak-gerik Rara.
GERRY
Kamu kenapa lagi?
RARA
Ih, Kakak, sih, pakai berisik segala. Hilang, kan, dia.
GERRY
Emang siapa, sih, yang hilang? Kamu lagi lihatin siapa, Ra?
RARA
Bukan urusan Kakak. Yuk, ah, balik.
Rara meninggalkan Gerry. Gerry hanya menggeleng-gelengkan kepala saja. Lalu, mengikuti Rara keluar dari rumah sakit.
89. INT/EXT. MOBIL KHUSUS/GERBANG MMI NEWS – DAY
Cast: Indah, Niko, Ramli
Mobil pemancar khusus itu memasuki gerbang MMI News. Langsung menuju parkir.
90. EXT. PARKIRAN – DAY
Cast: Indah, Niko, Ramli
Indah turun dari mobil langsung menuju lift menuju ruang redaktur magang. Niko yang masih dalam mobil berteriak kepada Indah. Ramli sibuk mengunci mobil.
NIKO
Eh ... eh ... Lo mau kemana? Main kabur aja. Woi ... Ndah. Tungguin.
Niko dengan tergesa-gesa turun dari mobil lalu mengejar Indah. Ramli melihat mereka dengan menghela napas. Dia membawa kamera menuju lift.
91. INT. RUANGAN ANDRI – DAY
Cast: Rafles, Andri
Rafles mendobrak pintu ruangan kerja Andri. Mukanya memerah dan terlihat menahan emosi. Rafles tersenyum dan santai.
RAFLES
(menarik kerah baju Andri)
Keparat kau! Kau mau main-main sama saya? Kau sudah melanggar perjanjian kemarin.
ANDRI
Tenang, Bro. Haduh, baru datang sudah main tarik kerah baju. Tenang dulu.
RAFLES
Kau tak usah banyak basa-basi. Apa yang kau katakan sama anak-anak media saya? Kau mau menjatuhkan saya lewat mereka? Apa mau kau?
ANDRI
Heh, jangan sembarangan bicara kau.
(melepas paksa tangan Rafles)
Kau pakai otak dong, jelas mereka media. Kami tak bisa melarangnya. Mereka butuh kebenaran. Kau mau apa? Mau melanggar kebebasan pers? Kau baca lagilah Undang-undangnya.
(merapikan dasinya)
RAFLES
Kau tak usah ajari saya, intinya kau penuhi saja janji kau kemarin. Saya tak mau tahu. Jangan main-main.
Rafles pergi begitu saja meninggalkan Andri.
92. INT. RUANG REDAKTUR – DAY
Cast: Rara, Gerry, Rendi
Rara, Gerry, dan Rendi memasuki ruangan redaktur. Rara menyerahkan menyerahkan beberapa berkas teknis yang tadi dibawanya juga alat perekam yang sudah disiapkannya sesuai arahan Gerry. Lalu, dia meninggalkan ruangan tanpa berpamitan.
GERRY
Ra ... Ra ... tunggu! Ah, mulai lagi.
Seluruh karyawan di ruangan Gerry melihat Gerry bersamaan. Gerry merasa malu lalu menunduk minta maaf.
93. INT. KANTIN MMI – DAY
Cast: Rara, Andi, Rara
Rara memasuki kantin dan mencari-cari posisi, dia melihat Andi dan Niko yang sedang sibuk dengan materi jurnalistiknya. Rara menghampiri mereka.
RARA
Huh ...
(menghembuskan napas)
Niko menggerak-gerakkan hidungnya, matanya menyipit, lalu bersin. Andi kaget dan menahan emosinya. Rara cuek.
NIKO
Haaaachim ...
ANDI
Astagaaa, Nikoooo. Lo kalau bersin bilang-bilang napa? Gue capek tahu ngerapiin ini kertas. Lo nggak tahu apa ini tugas kemarin dari Kak Gerry.
RARA
Eh, kenapa-kenapa?
ANDI
Lo juga, datang-datang main ngeluarin napas segala. Tahu ini masih ada debunya.
RARA
Yah, mana gue tahu. Emang dari tadi belum dibersihin apa? Kok minjem buku nggak dibersihin dulu? Salah siapa?
ANDI
Eh, Lo kalau ngomong, kira-kira deh. Lo dateng nggak diundang. Jadi, tolong jaga sikap juga. Lagian Lo kenapa bete gitu?
RARA
Gue lagi kesel. Udah, ah, kalian lanjut aja. Gue numpang duduk aja kok di sini.
ANDI
Ditanyain malah sewot. Gantian gue yang bete sama Lo.
Niko mengelap ingusnya dengan tisu. Andi melanjutkan merapikan kertas-kertasnya. Rara masih berpikir-pikir tentang Rafles yang tiba-tiba datang ke RSRM Melati tadi.
94. EXT. SALAH SATU POHON DEPAN RUMAH SAKIT – NIGHT
Cast: Rendi
Rendi menyelinap di balik pohon pinus depan RSRM Melati. Dia memakai pakaian serba hitam, topi hitam, jaket hitam, celana hitam, dan kacamata hitam. Rendi melihat ke kiri dan kanan. Dia mencoba bersikap waspada dan mulai berjalan seperti orang biasa.
Rendi menuju bagian belakang RSRM bagian tempat bongkar muat obat-obatan. Dia mencoba mengelabuhi petugas keamaanan. Lalu, masuk ruangan.
95. INT. RUANGAN PENYIMPANAN OBAT – NIGHT
Cast: Rendi
Rendi menuju ruangan pintu keluar ruangan obat menuju ruangan ganti perawat yang berada di sebelah ruangan penyimpanan obat.
Dia menunggu salah seorang perawat yang sedang mengganti pakaiannya. Setelah perawat itu keluar, dia memasuki ruangan itu, dan mengganti pakaiannya menjadi pakaian perawat.
96. INT. LORONG DEPAN RUANGAN PENYIMPANAN OBAT – NIGHT
Cast: Rendi
Rendi berpura-pura menjadi perawat rumah sakit. Dia mendorong rak obat dan memakai maske menuju lift ke lantai 10.
97. INT. LORONG LANTAI 10 – NIGHT
Cast: Rendi
Rendi melihat ke kiri dan kanan. Lantai 10 memang sepi, sebab di sana hanya kantor saja dan beberapa interne wanita khusus yang VIP. Rendi mencoba menghindari CCTV.
98. INT. DEPAN RUANGAN ANDRI – NIGHT
Cast: Rendi
Sesampai di depan ruangan Andri, dia mencoba menutupi CCTV itu dengan lakban hitam. Lalu, dia melihat-lihat lagi ke kiri dan kanan, dan membuka ruangan Andri.
99. INT. RUANGAN ANDRI – NIGHT
Cast: Rendi
Rendi melihat-lihat seluruh isi ruangan, lalu menuju meja kerja Andri, dia mengambil chip rekaman kecil dari kantong bajunya, dan menempelkan ke bawah meja Andri. Wajahnya terlihat waspada.
100. INT. DEPAN RUANGAN ANDRI – NIGHT
Cast: Petugas Keamanan
Terlihat seorang petugas keamanan yang sedang patroli, dia melihat-lihat ke arah ruangan Andri yang terbuka. Lalu, dia mengarahkan langkahnya ke sana.
101. INT. RUANGAN REDAKTUR MAGANG – NIGHT
Cast: Indah, Niko
Niko terlihat menahan emosinya. Indah masih sibuk mengetik-ngetik berita yang dia dapatkan dari Sanjaya. Dia mencoba menahan Niko untuk diam.
NIKO
Ndah, Lo yakin?
INDAH
Trus, masalahnya apa? Ini urusan gue.
NIKO
Sekali pun ini urusan Lo. Gue berhak tahu. Kita kan bersama tadi dalam peliputan. Lo nggak mikir apa, ini kerja tim, Ndah.
INDAH
Eh, Lo kalau risih lihat gue, lo pergi aja deh. Nggak usah ribut di sini. Nggak tahu apa yang lain juga keganggu.
NIKO
Ini melanggar kode etik jurnalistik, Ndah. Lo gimana, sih?
INDAH
Lo kalau nggak bisa diem, gue teriakin nih. Gue bilangin Lo gebukin gue. Mau nggak?
NIKO
Ah, serah Lo, deh.
Niko bangkit dari duduknya dengan emosi. Dia memencet tombol on/off di laptop Indah. Lalu, pergi meninggalkan Indah.
102. EXT. DEPAN RUANG REDAKTUR MAGANG – NIGHT
Cast: Niko
Niko keluar dari pintu ruangan redaktur magang dengan berkeringat dingin, sesak dada, dan tangannya gemetar. Lalu, dia tergesa-gesa merongoh kantong celananya untuk mengeluarkan ponselnya. Lalu, dia mencari-cari nomor Gerry dan menelponnya.
NIKO
Kak, kita harus bicara sekarang. Aku ada info penting. Pliss, Kak Gerry di mana?
(sesak napas, panik)
Oke, Kak.
Niko mematikan ponselnya, lalu berlari menuju lift.