Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Loveless Dad
Suka
Favorit
Bagikan
6. ENAM (Scene 51 - 65)

51.     INT. KANTIN MMI – MORNING

Cast: Rara, Andi, Niko

 

Rara tersenyum-senyum. Dia menyimpan ponselnya di kantong celananya. Mengambil ranselnya, berdiri, pamit pergi.

 

ANDI

 

Eh ... eh ... Lo mau kemana?

 

RARA

 

Ada aja. Kepo lo. Haha ...

(senyum-senyum)

 

NIKO

 

Baru aja nyampe udah kabur lagi. Mending gue ngorok di rumah tadi.

(menggerutu)

 

ANDI

 

Apa lo bilang?

 

NIKO

 

Nggak, enggak ngomong apa-apa.

 

Rara berpas-pasan dengan Indah di pintu kantin. Indah berwajah heran. Rara tersenyum-senyum sendiri sambil keluar pintu.

 

52.     INT. RUANG KERJA SANJAYA – DAY

Cast: Sanjaya, Budi Jaya

 

Sanjaya dan Budi Jaya duduk di sofa ruang kerja Sanjaya. Ruangan Sanjaya penuh dengan atribut partainya. Terlihat beberapa pernak-pernik penghargaan. Budi Jaya mengisap rokoknya dan mengepulkan asapnya.

 

BUDI JAYA

 

Urusan dengan si Rafles sudah beres. Kau harus pegang janjimu setelah menang nanti.

(menekan puntung rokok ke asbak)

 

SANJAYA

 

Haha ... Tenang, Bos. Kalau bukan karena permintaan Bos, saya mana mau maju begini.

(meyakinkan)

 

BUDI JAYA

 

Oke. Berapa lagi uangnya?

 

SANJAYA

 

Berapa yang Bos bawa saja.

 

Budi Jaya mengarahkan ajudannya untuk meletakkan satu tas uang ke atas meja di hadapan Sanjaya.

 

BUDI JAYA

 

Intinya, proyek rumah sakit disabilitas itu harus jadi. Kau aturlah bagaimana kelanjutannya.

 

Budi Jaya bangkit dari sofa dan pergi diikuti oleh ajudannya. Sanjaya dengan senyum merekahnya memandangi uang dalam tas.

 

43.     INT. DEPAN PINTU RUANG REDAKTUR – DAY

Cast: Rara, Gerry

 

Rara berlari dari lift menuju pintu ruang redaktur. Napasnya terengah-engah. Dia mengambil ponselnya di dalam kantong celananya. Lalu, membuka whatsapp,mencari nama Gerry, lalu memberitahu Gerry kalau dia sudah di depan ruang redaktur.

 

Selesai mengirim chat, Rara mengambil kaca dari ranselnya. Dia memutar badannya membelakangi pintu ruang redaktur. Sibuk merapikan kerudung dan lipstiknya.

 

Tiba-tiba Gerry membuka pintu, kaget, lalu tersenyum melihat Rara bersolek. Gerry melihat saja sampai Rara selesai.

 

Tak lama, Rara menyimpan kembali kacanya, lalu memutar badannya menghadap pintu. Rara kaget melihat Gerry, dia mulai salah tingkah dan malu.

 

RARA

 

Astagaaaa ...

(kaget lalu menunduk, salah tingkah)

 

GERRY

 

Sudah selesai?

(menahan senyumnya)

 

RARA

 

Sejak kapan Kakak berdiri disitu?

 

GERRY

 

Sejak kamu bersolek di depan kaca Hello Kitty itu.

(membalik badan menuju ke dalam)

 

Gerry masuk ke ruangan diikuti, Rara. Rara masih malu-malu.

 

54.     INT. RUANG REDAKTUR – DAY

Cast: Gerry, Rara

 

Gerry dan Rara menuju meja kerja Gerry.

 

GERRY

 

Ayo, duduk aja.

(mengarahkan Rara ke kursi)

 

Kamu mau minum apa?

(sembari duduk di kursi)

 

RARA

 

Hehe ... Nggak usah, Kak.

 

GERRY

 

Kok nggak usah? Nanti kamu haus lho. Santai aja di sini. Nggak usah kaku gitu.

 

RARA

 

Hehe ... iya, Kak. Beneran, aku nggak haus.

 

GERRY

 

Yaudah. Kalau kamu nggak mau minum, nanti malam kita jalan. Tak ada alasan!

 

Rara kaget dengan membelalakkan matanya. Dia memandang Gerry dengan wajah tak percaya.

 

Gerry sibuk membolak-balikkan kertas di mejanya. Lalu, menyodorkan ke Rara.

 

GERRY

 

Ini bahan untuk kita wawancara besok. Kita ada projek untuk menginvestigasi seorang pasien perempuan di Rumah Sakit Rehab Mental Melati. Kamu akan ikut saya sampai tugas ini selesai.

 

Rara masih terpana memandang wajah Gerry.

 

GERRY

 

Hei ... kok bengong aja?

(mengetuk-ngetuk meja)

 

Ada apa?

 

RARA

 

Eh, iya, Kak. Aku baca dulu, ya.

(mengambil berkas dari Gerry)

 

Rara membaca berkas bermerek “Profil RS Rehab Mental Melati” itu sambil tersenyum. Gerry juga melihat-lihat Rara dengan senyuman.

 

55.     INT. RUANG KERJA RAFLES – DAY

Cast: Rafles

 

Rafles sedang menelpon Rendi. Ponselnya di telinga. Wajahnya gusar.

 

RAFLES

 

Kamu ikuti mereka berdua kemana saja. Saya tidak mau semua rahasia saya terbongkar. Ingat urusanmu belum selesai dengan saya.

 

56.     EXT. DEPAN LOBBY MMI – DAY

Cast: Rendi

 

Sedang menelpon sambil berdiri.

 

RENDI

 

Oke, Bos. Nanti saya kabari prosesnya. Siap, Bos.

 

57.     INT. LORONG DEPAN KANTOR RAFLES – DAY

Cast: Rara

 

Rara keluar dari ruang Redaktur. Dia berjalan ke arah ruangan Rafles yang memang satu lantai dengan ruang redaktur. Rara berbelok menuju lift di dekat ruangan Rafles.

 

58.     INT. DEPAN PINTU RUANGAN RAFLES – DAY

Cast: Indah

 

Indah keluar ruangan dan menutup pintu. Dia membawa berkas dari Rafles. Langsung menuju lift.

 

59.     INT. LORONG DEPAN KANTOR RAFLES – DAY

Cast: Rara

 

Rara kaget melihat Indah keluar dari ruangan Rafles. Dia mengernyitkan keningnya, memfokuskan matanya, lalu berpikir sejenak. Dia mulai penasaran.

 

Tak lama melihat Indah, Rara berjalan menuju lift.

 

60.   INT. DEPAN LIFT – DAY

Cast: Rara, Indah

 

Rara dan Indah berdiri sejajar di depan lift. Mereka masih diam memandang pintu lift. Tak lama, lift terbuka.

 

61.   INT. DI DALAM LIFT – DAY

Cast: Rara, Indah

 

Rara dan Indah diam sejenak. Mereka sama-sama memandang panah lift yang menuju ke bawah. Rara memandang Indah ke samping dan melihat berkas dengan logo bendera Korea Selatan.

 

RARA

 

Habis dapat hadiah, ya?

(memandang ke pintu lift)

 

Indah masih diam.

 

RARA

 

Gue hanya nebak aja kalau Lo bakalan dimanfaatin dengan map itu.

 

Wajah indah menyiratkan kaget dan tangannya mulai gemetar.

 

RARA

 

Sorry, Ndah. Lo nggak usah takut. Gue tahu siapa lo. Mending lo pikirin lagi aja.

 

INDAH

 

Lo tahu apa? Jangan ngarang deh, Ra.

(salah tingkah)

 

Lift berhenti. Rara keluar duluan. Indah kesal dan keluar lift setelah Rara.

 

62.   EXT. JEMBATAN PENYEBERANGAN – NIGHT

Cast: Rara, Gerry

 

Rara dan Gerry berdiri di atas jembatan. Mereka memegang dua cangkir kopi. Rara melamun.

 

GERRY

 

Kamu kenapa?

(melihat wajah Rara)

 

Rara masih melamun dan diam. Dia melihat ke jalanan yang penuh mobil dan di sekitar dipenuhi lampu-lampu dari gedung.

 

GERRY

 

Hei ... kenapa? Ada masalah?

(mengibas-ngibaskan tangan)

 

RARA

 

Ah, nggak, kok, Kak. Aku lagiiii ... Hmm ... lagi mikirin wawancara besok.

(salah tingkah, menyeruput kopi)

 

GERRY

 

Ngapain juga dipikirin. Haha ... Santai aja. Besok juga nggak bakalan wawancarai presiden, kok.

 

RARA

 

Haha ... Iya, Kak. Biar pun bukan presiden, tapi aku juga harus nyiapin semuanya. Kalau aku salah gimana? Kan Kak Gerry juga yang repot.

 

GERRY

 

Ah, nggak juga. Aku nggak bakalan ngerasa direpotin kalau itu kamu.

 

Rara kaget. Dia memandang Gerry dengan senyuman. Gerry juga tak sengaja memandang Rara. Mereka tersenyum.

 

Rara mengalihkan pandangannya lagi ke arah jalanan, dan menyeruput kopinya.

 

RARA

 

Ah, ya, Kak. Kayanya, udah terlalu larut. Kita pulang, yuk.

 

GERRY

 

Nggak mau makan dulu? Kan malam ini malam minggu. Masa buru-buru pulang?

(mengangkat alis)

 

RARA

 

Yah, nggak usah, Kak. Kan masih ada waktu buat kita jalan-jalan lagi. Kita juga harus menyiapkan untuk wawancara besok. Kakak nggak capek apa?

 

GERRY

 

Kan ada kamu, nggak bakalan capeklah.

 

Rara tertawa kecil menepuk bahu Gerry. Gerry tertawa. Mereka berjalan untuk turun.

 

63.   INT. RUMAH RARA – NIGHT

Cast: Rara

 

Rara menutup pintu rumah. Dia melihat-lihat sekitar ruangan tamu, keluarga, dan ruang makan. Ruangan kosong.

 

64.   INT. DAPUR/MEJA MAKAN RUMAH RARA – NIGHT

Cast: Rara

 

Rara menuju dapur melewati ruang makan. Dapur kosong. Dia berjalan ke meja makan, mengambil gelas, menuangkan air ke gelas, lalu meminumnya.

 

Rara meninggalkan meja makan, menuju tangga ke kamarnya.

 

65.   INT. LANTAI 2 RUMAH RARA – NIGHT

Cast: Rara, Bik Inah

 

Rara berdiri di depan pintu kamarnya di lantai 2. Dia memanggil Bik Inah.

 

RARA

 

Biiikkk ... Bik Inah... Bik Inaaahhh ...

(celingak-celinguk)

 

Terlihat Bik Inah berlari kecil dari kamarnya menuju kamar Rara. Kamar Bik Inah bersebelahan dengan kamar Rara.

 

BIK INAH

 

Iya, Non. Ada apa, Non?

 

RARA

 

Ayah belum pulang, ya, Bik?

 

BIK INAH

 

Belum, Non. Tadi Tuan nelpon ke rumah, katanya pulangnya telat. Non Rara udah makan?

 

RARA

 

Oh, yaudah, Bik. Aku udah makan, kok. Aku masuk dulu, ya, Bik.

 

BIK INAH

 

Iya, Non.

 

RARA

 

Oh ya, Bik. Pintu masuk jangan lupa dicek lagi, ya. Takutnya belum dikunci.

 

BIK INAH

 

Baik, Non. Selamat malam Non Rara.

 

RARA

 

Malam juga, Bik.

 

Rara membuka pintu kamar, masuk kamar. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)