Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
51. INT. KANTIN MMI – MORNING
Cast: Rara, Andi, Niko
Rara tersenyum-senyum. Dia menyimpan ponselnya di kantong celananya. Mengambil ranselnya, berdiri, pamit pergi.
ANDI
Eh ... eh ... Lo mau kemana?
RARA
Ada aja. Kepo lo. Haha ...
(senyum-senyum)
NIKO
Baru aja nyampe udah kabur lagi. Mending gue ngorok di rumah tadi.
(menggerutu)
ANDI
Apa lo bilang?
NIKO
Nggak, enggak ngomong apa-apa.
Rara berpas-pasan dengan Indah di pintu kantin. Indah berwajah heran. Rara tersenyum-senyum sendiri sambil keluar pintu.
52. INT. RUANG KERJA SANJAYA – DAY
Cast: Sanjaya, Budi Jaya
Sanjaya dan Budi Jaya duduk di sofa ruang kerja Sanjaya. Ruangan Sanjaya penuh dengan atribut partainya. Terlihat beberapa pernak-pernik penghargaan. Budi Jaya mengisap rokoknya dan mengepulkan asapnya.
BUDI JAYA
Urusan dengan si Rafles sudah beres. Kau harus pegang janjimu setelah menang nanti.
(menekan puntung rokok ke asbak)
SANJAYA
Haha ... Tenang, Bos. Kalau bukan karena permintaan Bos, saya mana mau maju begini.
(meyakinkan)
BUDI JAYA
Oke. Berapa lagi uangnya?
SANJAYA
Berapa yang Bos bawa saja.
Budi Jaya mengarahkan ajudannya untuk meletakkan satu tas uang ke atas meja di hadapan Sanjaya.
BUDI JAYA
Intinya, proyek rumah sakit disabilitas itu harus jadi. Kau aturlah bagaimana kelanjutannya.
Budi Jaya bangkit dari sofa dan pergi diikuti oleh ajudannya. Sanjaya dengan senyum merekahnya memandangi uang dalam tas.
43. INT. DEPAN PINTU RUANG REDAKTUR – DAY
Cast: Rara, Gerry
Rara berlari dari lift menuju pintu ruang redaktur. Napasnya terengah-engah. Dia mengambil ponselnya di dalam kantong celananya. Lalu, membuka whatsapp,mencari nama Gerry, lalu memberitahu Gerry kalau dia sudah di depan ruang redaktur.
Selesai mengirim chat, Rara mengambil kaca dari ranselnya. Dia memutar badannya membelakangi pintu ruang redaktur. Sibuk merapikan kerudung dan lipstiknya.
Tiba-tiba Gerry membuka pintu, kaget, lalu tersenyum melihat Rara bersolek. Gerry melihat saja sampai Rara selesai.
Tak lama, Rara menyimpan kembali kacanya, lalu memutar badannya menghadap pintu. Rara kaget melihat Gerry, dia mulai salah tingkah dan malu.
RARA
Astagaaaa ...
(kaget lalu menunduk, salah tingkah)
GERRY
Sudah selesai?
(menahan senyumnya)
RARA
Sejak kapan Kakak berdiri disitu?
GERRY
Sejak kamu bersolek di depan kaca Hello Kitty itu.
(membalik badan menuju ke dalam)
Gerry masuk ke ruangan diikuti, Rara. Rara masih malu-malu.
54. INT. RUANG REDAKTUR – DAY
Cast: Gerry, Rara
Gerry dan Rara menuju meja kerja Gerry.
GERRY
Ayo, duduk aja.
(mengarahkan Rara ke kursi)
Kamu mau minum apa?
(sembari duduk di kursi)
RARA
Hehe ... Nggak usah, Kak.
GERRY
Kok nggak usah? Nanti kamu haus lho. Santai aja di sini. Nggak usah kaku gitu.
RARA
Hehe ... iya, Kak. Beneran, aku nggak haus.
GERRY
Yaudah. Kalau kamu nggak mau minum, nanti malam kita jalan. Tak ada alasan!
Rara kaget dengan membelalakkan matanya. Dia memandang Gerry dengan wajah tak percaya.
Gerry sibuk membolak-balikkan kertas di mejanya. Lalu, menyodorkan ke Rara.
GERRY
Ini bahan untuk kita wawancara besok. Kita ada projek untuk menginvestigasi seorang pasien perempuan di Rumah Sakit Rehab Mental Melati. Kamu akan ikut saya sampai tugas ini selesai.
Rara masih terpana memandang wajah Gerry.
GERRY
Hei ... kok bengong aja?
(mengetuk-ngetuk meja)
Ada apa?
RARA
Eh, iya, Kak. Aku baca dulu, ya.
(mengambil berkas dari Gerry)
Rara membaca berkas bermerek “Profil RS Rehab Mental Melati” itu sambil tersenyum. Gerry juga melihat-lihat Rara dengan senyuman.
55. INT. RUANG KERJA RAFLES – DAY
Cast: Rafles
Rafles sedang menelpon Rendi. Ponselnya di telinga. Wajahnya gusar.
RAFLES
Kamu ikuti mereka berdua kemana saja. Saya tidak mau semua rahasia saya terbongkar. Ingat urusanmu belum selesai dengan saya.
56. EXT. DEPAN LOBBY MMI – DAY
Cast: Rendi
Sedang menelpon sambil berdiri.
RENDI
Oke, Bos. Nanti saya kabari prosesnya. Siap, Bos.
57. INT. LORONG DEPAN KANTOR RAFLES – DAY
Cast: Rara
Rara keluar dari ruang Redaktur. Dia berjalan ke arah ruangan Rafles yang memang satu lantai dengan ruang redaktur. Rara berbelok menuju lift di dekat ruangan Rafles.
58. INT. DEPAN PINTU RUANGAN RAFLES – DAY
Cast: Indah
Indah keluar ruangan dan menutup pintu. Dia membawa berkas dari Rafles. Langsung menuju lift.
59. INT. LORONG DEPAN KANTOR RAFLES – DAY
Cast: Rara
Rara kaget melihat Indah keluar dari ruangan Rafles. Dia mengernyitkan keningnya, memfokuskan matanya, lalu berpikir sejenak. Dia mulai penasaran.
Tak lama melihat Indah, Rara berjalan menuju lift.
60. INT. DEPAN LIFT – DAY
Cast: Rara, Indah
Rara dan Indah berdiri sejajar di depan lift. Mereka masih diam memandang pintu lift. Tak lama, lift terbuka.
61. INT. DI DALAM LIFT – DAY
Cast: Rara, Indah
Rara dan Indah diam sejenak. Mereka sama-sama memandang panah lift yang menuju ke bawah. Rara memandang Indah ke samping dan melihat berkas dengan logo bendera Korea Selatan.
RARA
Habis dapat hadiah, ya?
(memandang ke pintu lift)
Indah masih diam.
RARA
Gue hanya nebak aja kalau Lo bakalan dimanfaatin dengan map itu.
Wajah indah menyiratkan kaget dan tangannya mulai gemetar.
RARA
Sorry, Ndah. Lo nggak usah takut. Gue tahu siapa lo. Mending lo pikirin lagi aja.
INDAH
Lo tahu apa? Jangan ngarang deh, Ra.
(salah tingkah)
Lift berhenti. Rara keluar duluan. Indah kesal dan keluar lift setelah Rara.
62. EXT. JEMBATAN PENYEBERANGAN – NIGHT
Cast: Rara, Gerry
Rara dan Gerry berdiri di atas jembatan. Mereka memegang dua cangkir kopi. Rara melamun.
GERRY
Kamu kenapa?
(melihat wajah Rara)
Rara masih melamun dan diam. Dia melihat ke jalanan yang penuh mobil dan di sekitar dipenuhi lampu-lampu dari gedung.
GERRY
Hei ... kenapa? Ada masalah?
(mengibas-ngibaskan tangan)
RARA
Ah, nggak, kok, Kak. Aku lagiiii ... Hmm ... lagi mikirin wawancara besok.
(salah tingkah, menyeruput kopi)
GERRY
Ngapain juga dipikirin. Haha ... Santai aja. Besok juga nggak bakalan wawancarai presiden, kok.
RARA
Haha ... Iya, Kak. Biar pun bukan presiden, tapi aku juga harus nyiapin semuanya. Kalau aku salah gimana? Kan Kak Gerry juga yang repot.
GERRY
Ah, nggak juga. Aku nggak bakalan ngerasa direpotin kalau itu kamu.
Rara kaget. Dia memandang Gerry dengan senyuman. Gerry juga tak sengaja memandang Rara. Mereka tersenyum.
Rara mengalihkan pandangannya lagi ke arah jalanan, dan menyeruput kopinya.
RARA
Ah, ya, Kak. Kayanya, udah terlalu larut. Kita pulang, yuk.
GERRY
Nggak mau makan dulu? Kan malam ini malam minggu. Masa buru-buru pulang?
(mengangkat alis)
RARA
Yah, nggak usah, Kak. Kan masih ada waktu buat kita jalan-jalan lagi. Kita juga harus menyiapkan untuk wawancara besok. Kakak nggak capek apa?
GERRY
Kan ada kamu, nggak bakalan capeklah.
Rara tertawa kecil menepuk bahu Gerry. Gerry tertawa. Mereka berjalan untuk turun.
63. INT. RUMAH RARA – NIGHT
Cast: Rara
Rara menutup pintu rumah. Dia melihat-lihat sekitar ruangan tamu, keluarga, dan ruang makan. Ruangan kosong.
64. INT. DAPUR/MEJA MAKAN RUMAH RARA – NIGHT
Cast: Rara
Rara menuju dapur melewati ruang makan. Dapur kosong. Dia berjalan ke meja makan, mengambil gelas, menuangkan air ke gelas, lalu meminumnya.
Rara meninggalkan meja makan, menuju tangga ke kamarnya.
65. INT. LANTAI 2 RUMAH RARA – NIGHT
Cast: Rara, Bik Inah
Rara berdiri di depan pintu kamarnya di lantai 2. Dia memanggil Bik Inah.
RARA
Biiikkk ... Bik Inah... Bik Inaaahhh ...
(celingak-celinguk)
Terlihat Bik Inah berlari kecil dari kamarnya menuju kamar Rara. Kamar Bik Inah bersebelahan dengan kamar Rara.
BIK INAH
Iya, Non. Ada apa, Non?
RARA
Ayah belum pulang, ya, Bik?
BIK INAH
Belum, Non. Tadi Tuan nelpon ke rumah, katanya pulangnya telat. Non Rara udah makan?
RARA
Oh, yaudah, Bik. Aku udah makan, kok. Aku masuk dulu, ya, Bik.
BIK INAH
Iya, Non.
RARA
Oh ya, Bik. Pintu masuk jangan lupa dicek lagi, ya. Takutnya belum dikunci.
BIK INAH
Baik, Non. Selamat malam Non Rara.
RARA
Malam juga, Bik.
Rara membuka pintu kamar, masuk kamar.