Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Loveless Dad
Suka
Favorit
Bagikan
4. EMPAT (Scene 33 - 41)

33.     INT. MEJA KANTIN MMI – DAY

Cast: Rara, Indah, Niko, Andi

 

Rara terlihat sedang memperhatikan laptopnya. Dia masih menonton dan memperhatikan video live Gerry. Dia semakin curiga dengan gelagat Rendi.

 

Tiba-tiba Niko dan Andi masuk dari pintu kantin diikuti dengan Indah di belakangnya. Napas Niko dan Andi terengah-engah bergantian. Mereka membawa buku-buku jurnalistik serta laptopnya dari perpustakaan MMI.

 

Sesampai di meja kantin, Niko dan Andi meletakkan buku-buku itu dengan keras karena mereka sudah tidak tahan keberatan.

 

RARA

 

(Puk ... puk ... suara tepuk tangan)

Waw ... gila! Para reporter rajin kita, nih.

 

ANDI

 

Lo ketawa?

(dengan muka kesal)

 

Ayo, terusin! Ketawa, ketawa.

(menantang)

 

RARA

 

Oh, enggak, gue nggak ketawa. Cuma suara gue aja yang ribut.

(menahan wajah tertawa)

 

NIKO

 

Bisa aja Lo, Ra. Bedanya apa coba? Muka Lo aja ngeledek gitu.

(kesal)

 

INDAH

 

Udah ... udah ... dimana-mana kalian ribut. Tuh, liat kiri-kanan banyak yang nonton. Nggak malu apa?

(menunjuk-nunjuk sekitar)

 

 FX: suara buku dihempaskan ke meja

 

Terlihat debu menyembur dan beterbangan. Rara terbatuk-batuk dan mengibas-ngibaskan tangannya.

 

RARA

 

Hukk ... Hukk ...

(batuk)

 

Lo balas dendam apa, Ndi? Buku Lo banyak debu amat. Apa nggak dibersihin dulu di perpus?

(mengibas-ngibas)

 

ANDI

 

Ra, jadi orang itu, jangan suudzon napa, sih? Gue tadi ngantri bareng si Niko ngerebut ini buku. Yang minjem lumayan rame.

(nunjukin buku dan berkacak pinggang)

 

NIKO

 

Bener, tuh, Ra. Lo jangan suudzon.

 

RARA

 

Iya ... iya ... Maaf!

(muka ngalah)

 

Indah dari tadi celingak-celinguk melihat laptop Rara. Dia masih curiga dan agak sedikit takut kalau Rara sempat membongkar siapa laki-laki yang keluar dari toilet bus itu.

 

INDAH

 

Eh, Ra, Lo lagi ngapain? Video apa tuh?

(menunjukkan mulutnya ke arah laptop)

 

RARA

 

Ah, nggak ngapa-ngapain. Nonton film aja. Habis gue bosen.

(salah tingkah)

 

INDAH

 

Hmm ... Apa Lo masih penasaran sama cowok yang di video kemaren?

 

RARA

 

Eh, Nggg, nggak juga, sih. Cuma pengen liat lagi aja. Kali emang mata gue yang salah.

(makin salah tingkah)

 

ANDI

 

Video apaan, sih? Kalian ngomong berdua kaya nggak ada orang aja di samping.

(penasaran)

 

INDAH

 

Itu ...

(terhenti dipotong Rara)

 

RARA

 

Itu video berita MMI News terbaru. Gue pengen belajar jadi pembaca berita yang lebih baik lagi. Hehe ... itu, kok.

(cengengesan)

 

INDAH

 

Ih, Lo main potong-potong aja gue ngomong.

 

RARA

 

Maaf. Habis spontan aja, sih. Hehe.

 

NIKO

 

Jangan-jangan Lo jatuh cinta sama salah satu juri kemaren, Ra. Gue tuh lagi mikirin sesuatu, sih, dari selesai tes kemaren.

 

ANDI

 

Ayo ... ayo ... Lo mikirin apa?

 

RARA

 

Ah, Niko sok tahu, ih.

(memotong Niko agar tidak melanjutkan bicara)

 

Indah tertawa kecil melihat tingkah Rara.

 

CUT TO

34.     INT. MEJA KERJA RUMAH RAFLES – NIGHT

Cast: Rafles

 

Rafles duduk di kursi kerja kamarnya. Wajahnya gusar dan bingung. Dia melipat tangannya di dada sembari memandang selembar kertas di mejanya.

 

 

OS

Haha ...! Kenapa kau tiba-tiba ragu, Raf? Aku paham undang-undang negeri ini. Berpikirlah cerdas. Itu hanya aturan tertulis saja.

 

 

Beberapa menit kemudian, Rafles mendesah dan menghembuskan napas.

 

Sorot tulisan di kertas “Penawaran Kerjasama Pemberitaan”.

 

Rafles bangkit dari kursi.

 

35.     INT. DEPAN JENDELA KACA KAMAR RAFLES – NIGHT

Cast: Rafles

 

Rafles berdiri di depan jendela kaca kamarnya. Di luar jendela ada pemandangan cantik kota dengan lampu berkerlap-kerlip. Rafles mengarahkan pandangannya ke luar jendela. Dia memasukkan kedua telapak tangannya ke kantong celananya. Wajahnya masih gusar.

 

36.     INT. MEJA KERJA RUMAH RAFLES – NIGHT

Cast: Rafles

 

Rafles duduk di kursinya. Dia memandang kertas di atas mejanya. Wajahnya masih gusar dan ragu.

 

Tak lama, dia menutup kertas itu. Lalu, bangkit dari kursi menuju pintu keluar.

 

CUT TO

37.     INT. DEPAN PINTU KAMAR KERJA RAFLES – NIGHT

Cast: Rafles, Rara

 

Rara berdiri di depan pintu ruang kerja Rafles di rumahnya. Wajah Rara ragu dan sorotnya tajam. Rara mematung saja di depan pintu sembari memandang gagang pintu.

 

Rafles membuka pintu dari dalam. Kepalanya tertunduk. Ketika pintu terbuka, di depannya ada Rara. Wajahnya kaget melihat Rara. Lalu, Rafles tersenyum. Mereka terdiam. Rara memandang tajam Rafles. Tak lama, dia pergi menuju kamarnya.

 

Rafles terlihat heran. Dia menggelengkan kepalanya, lalu keluar ruang kerja, dia menutup pintu, dan berlalu menuju kamar tidurnya.

 

38.     INT. KAMAR RARA – NIGHT

Cast: Rara

 

Rara menghempaskan tubuhnya ke kasur, posisinya tertelungkup, lalu dia membalikkan tubuhnya menghadap langit-langit kamarnya. Wajahnya penasaran dan penuh tanda tanya.

 

Terlihat ada meja belajar dengan tumpukan buku-buku, foto-foto Rara dan Rafles di figura, suasana kamar yang hening, ada meja rias, juga lemari.

 

Rara memiringkan badannya ke kanan menghadap lemarinya. Tak lama, dia tertidur.

 

39.     INT. DEPAN TANGGA TURUN RUMAH GERRY – MORNING

Cast: Gerry, Indah

 

Indah berlari ke hadapan Gerry.

 

INDAH

 

Kak Gerry!

(berlari)

 

Dia merentangkan kedua tanggannya di depan Gerry. Gerry kewalahan dan kaget.

 

GERRY

 

Eh ... eh ... ada apa nih?

(kaget)

 

INDAH

 

Aku mau tanya.

 

GERRY

 

Tanya apaan?

 

Indah memandang Gerry tajam. Waktu berlalu beberapa menit, Gerry melihat jam tangannya.

 

GERRY

 

Lah, kok diem? Katanya mau nanya.

 

INDAH

 

Iya, mau nanya.

 

GERRY

 

Yaudah. Buruan. Aku telat nih.

 

Indah masih diam memandang Gerry.

 

GERRY

 

Astagaaaaa, Ndaah! Kamu mau nanya apaan, sih? Aku udah telat, nih. Ah, udah ah. Nanti aja.

 

INDAH

 

Eits ... eits ... Tunggu-tunggu, Kak.

(merentangkan tangan)

 

GERRY

 

Ya, apa? Apa yang mau kamu tanyakan? Dari tadi ditanyain malah diem aja. Apa, Ndah?

(kesal)

 

Indah masih diam memandang Gerry.

 

GERRY

 

Oke ... oke ... Gini aja. Apa pun yang kamu mau tanyakan, akan aku jawab nanti. Sekarang, aku mau berangkat dulu. Minggir ... minggir ...

 

INDAH

 

Kak Gerry janji, ya?

(mengulurkan jari kelingkingnya)

 

GERRY

 

Iya, aku janji. Nih ...

(menautkan jari kelingkingnya dengan Indah)

 

41.     INT. KAMAR RARA – MORNING

Cast: Rara

 

Rara menguap selepas tidur.

 

FX: bunyi notifikasi whatsapp di ponsel

 

Rara mengambil ponselnya. Mengusap matanya, membuka grup whatsapp timnya. Sorot ponsel Rara.

 

ANDI

 

Kumpul, yuk!

 

RARA

 

Di mana?

 

NIKO

 

Di kantin MMI aja. (emot semangkuk mie)

 

RARA

 

Eh, Lo pikirannya makaaaann mulu, Nik. Buruan, ah, siap-siap.

 

ANDI

 

Indah mana? (emot berpikir)

 

Grup sepi.

CUT TO

 

41.     INT. RUANG KERJA BUDI JAYA – MORNING

Cast: Rafles, Budi Jaya

 

Budi Jaya duduk di sofa ruang kerjanya. Dia mengisap rokoknya. Lalu, mengepulkan asapnya ke atas.

 

Rafles melihat Budi Jaya dengan sorot mata tajam penuh kesal. Dia mengalihkan pandangannya ke kertas di atas meja. Rafles diam.

 

Ajudan Budi Jaya berdiri di samping Budi Jaya. Dia hanya memperhatikan Budi Jaya dan Rafles.

 

Budi Jaya mengibaskan tangannya ke ajudannya untuk menyuruh keluar. Ajudannya keluar. Budi Jaya memajukan kepalanya ke arah Rafles.

 

BUDI JAYA

 

Kau masih berpikir?

(mengepulkan asap rokok)

 

Budi Jaya menekan puntung rokoknya ke asbak rokok. Rafles masih diam memandang kertas di atas meja.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)