Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Loveless Dad
Suka
Favorit
Bagikan
2. DUA (Scene 15 (Lanj) - 19)

15.INT. RUANG PELATIHAN – MORNING (Lanjutan)

Cast: Indah, Rara

Indah menjitak kepala Rara. Rara mengeluh kesakitan.

RARA

Aww ... Sakit tau! Ih, nyebelin amat dah.

(memegang dahinya)

Gerry berjalan ke arah Rara dan Indah. Sesampai di depan mereka, Gerry melipat tangannya di dada. Dia diam sebentar melihat Indah dan Rara. Lalu, menegur Indah.

GERRY

Sekali lagi kalian ribut, saya keluarin kalian. Terutama Indah. Lihat aja nanti.

(menunjuk Indah)

RARA DAN INDAH

Iya, Kak. Maaf.

(menundukkan kepala di depan Gerry)

Gerry kembali ke depan ruangan. Sudah ada Bimba yang menunggunya di sana. Lalu, diumumkan tim untuk tes hari itu.

BIMBA

Untuk Rara, Indah, Andi, dan Niko, kalian satu tim. Didampingi Mas Gerry.

(sembari membaca nama dan memandang Gerry)

Rara bertepuk tangan girang di posisinya. Indah hanya melihatnya bengong. Lalu, Rara, Indah, Andi, dan Niko berkumpul bersama.

16.INT. LORONG LANTAI 20 – DAY

Cast: Andi, Niko

Beberapa peserta sudah berkumpul di lorong menunggu panggilan tes. Mereka berkumpul sesuai kelompoknya. Rara, Indah, Andi dan Niko juga sudah bergabung. Andi mengambil kaca kecil dan sisir rambut kecil dari tasnya. Tasnya selalu lengkap dengan alat dandannya.

NIKO

Udah, Ndiii ... lo belum tahu juga kepilih.

(meledek)

ANDI

Huss ... Huss ... Lo itu nggak tahu siapa gue. Gue yakin bakalan kepilih.

(mengangkat alisnya dengan wajah manis)

Biaaarrr ... kayak Putra Nababan itu loh. Hahay ...

(cengengesan melanjutkan dandannya)

RARA DAN INDAH

Aamiiiiinn ...

ANDI

Tuh, kan, si Rara dan Indah aja ngakuin kok gue mirip Putra Nababan.

(sembari menunjuk Rara dan Indah)

Lain kali lo beli kacamata double minus deh, Nik.

Niko mengalihkan pandangannya kepada kertas tesnya sembari mengatur letak kacamata bulatnya. Lalu, dia diam.

17.INT. PINTU RUANGAN PELATIHAN – DAY

Cast: Bimba, Rara, Indah, Andi, Niko

Bimba keluar dari pintu ruangan tes. Dia berdiri di pintu sambil memegang kertas daftar nama peserta dan bersandar ke tiang pintu dengan kaki disilang. Lalu, memanggil nama peserta selanjutnya.

BIMBA

Tim Rara, Indah, Andi, dan Niko, masuk!

RARA, INDAH, ANDI, NIKO

Siap, Kak!

(mulai berdiri)

Tim Rara memasuki ruangan tes. Mereka mengatur posisi masing-masing di depan mikrofon. Urutan pertama tes adalah Niko.

BIMBA

Ya, kamu, silakan mulai.

(menunjuk Niko)

NIKO

Iya, Kak. Siap.

(menganggukan kepala)

Niko mencoba mengatur napas dan suaranya. Dia mulai gemetar dan grogi.

NIKO

Ehemmm ... Ehemmm ...

(mengatur suara)

Sebentar, Kak, maaf.

(cengengesan)

Ehemmm ... Ehemm ...

(kembali mengatur suara)

BIMBA

Eh, kamu kenapa? Grogi? Haha ...

ANDI

Hahaha ... Awww ...

(mengaduh kesakitan dicubit Rara)

Niko melihat ke arah Andi dengan wajah kesal.

BIMBA

Kamu aman nggak? Mau ke toilet dulu nggak?

NIKO

Aa ... aaman, Kak. Makasih, Kak.

(mencoba menetralisir emosinya)

Ehemm ...

Kebakaran pabrik rokok Budi Jaya telah terjadi di Jakarta pada Sabtu, dini hari. Tidak ada korban yang ditemukan di dalam pabrik tersebut, sehingga tidak diperlukan tenaga kesehatan. Kerugian yang dialami Budi Jaya sebesar 23 triliyun rupiah.

Huh ...

(mengelap keringatnya)

Bimba dan Gerry tertawa melihat Niko yang berkeringat ketika membaca berita tersebut.

Selanjutnya, urutan Rara yang akan membacakan berita. Dia merapikan lagi kerudungnya, dan berdiri dengan tegap serupa pembaca berita di TV.

BIMBA

Sila ...

(terhenti)

GERRY

Silakan, Mbak Rara.

(tersenyum manis)

Bimba kaget dan menelan ludahnya ketika Gerry memotong perkataannya kepada Rara. Lalu, dia melihat ke depan ke arah Rara.

RARA

Terima kasih, Kak Bimba dan Kak Gerry.

(menunduk)

Berjumpa lagi bersama saya, Rara Raflesia dalam Headline News siang.

Kebakaran besar telah terjadi di pabrik rokok PT Budi Jaya Sabtu, dini hari tadi. Hal ini mengakibatkan kerugian besar bagi PT Budi Jaya sebesar 23 triliyun rupiah. Menurut saksi mata, tidak ada korban yang ditemukan dalam kebakaran ini.

Sekian Headline News hari ini. Saya Rara Raflesia mohon undur diri. Sampai jumpa.

Gerry langsung berdiri dari kursinya dan memberikan tepuk tangan untuk Rara. Bimba tercengang dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Gerry.

BIMBA

Bro, udah ... udah ... duduk. Malu, tuh, sama mereka. Lo liat deh itu muka mereka.

GERRY

Emangnya kenapa? Gue Cuma kasih aplaus aja. Kenapa Lo yang risih?

BIMBA

Duh, gue bukan risih, Gerry. Ini tes formal buat mereka. Lo tahan perasaan napa?

(berbisik ke telinga Gerry)

GERRY

Iya ... iya ... Gue juga tahu kali, Bim.

(duduk kembali ke kursi)

INSERT MONTAGE:

Video Andi dan Indah yang sedang membacakan berita (tanpa suara, dipercepat)

Tes hari itu selesai.

CUT TO

18.INT. PINTU RUANGAN PELATIHAN – DAY

Cast: Rara, Indah, Gerry

Tim Rara keluar ruangan diikuti oleh Gerry dan Bimba di belakang mereka. Tiba-tiba Gerry mengagetkan Rara dan Indah.

GERRY

Makanan di sebelah sana enak loh.

(mengarahkan wajahnya ke arah menuju kantin MMI)

Gerry berlalu. Rara dan Indah tercengang saja dengan wajah bengong. Mereka heran kenapa Gerry begitu. Bimba kembali memasang wajah bingung dan menyusul Gerry.

Rara, Indah, Andi, dan Niko mulai berjalan menuju pintu lift. Namun, Rara tiba-tiba izin ke toilet.

RARA

Eh, kalian duluan aja. Gue mau ke toilet dulu bentar. Ntar gue nyusul, yah.

(sembari melambaikan tangan menuju toilet)

ANDI

Kita tungguin lo aja.

(teriak Andi)

RARA

Yaudah.

(sedikit teriak)

19.INT. TOILET WANITA – DAY

Cast: Rara

Rara keluar dari pintu toilet sehabis buang air kecil. Dia mencuci tangannya. Ketika mencuci tangan dia mendengar ocehan dari dua orang karyawan wanita MMI News di sampingnya.

KARYAWAN 1 (RITA)

Sel, lo tau nggak sih? Pimpinan Redaksi kita yang sekarang ini mengerikan tahu. Gue denger sih, dia terlibat korupsi dengan PT Budi Jaya. Eh ... eh ... lo tau nggak? Ternyata, menurut kabarnya, dia juga menyembunyikan kasus korban kebakaran yang itu wartawan investigasi MMI News sendiri.

(serius bercerita)

Rara menundukkan kepalanya kaget mendengar cerita karyawan ayahnya. Tangannya terhenti di depan wastafel. Dia berpura-pura tidak mendengar.

KARYAWAN 2 (SELLY)

Masa, sih? Lo, ih, hati-hati. Ntar ketahuan Lo nyebarin rumor ini, bisa mati Lo keluar dari MMI.

(mengibas-ngibaskan tangan basahnya, lalu menuju mesin pengering)

KARYAWAN 1 (RITA)

Apaan, sih? Gue dengar sendiri kemarin Pak Rafles bicara dengan Budi Jaya di ruangannya. Nggak sengaja gue nguping.

KARYAWAN 2 (SELLY)

Udah ... udah ... Stop! Daripada Lo kena, mending Lo diem aja, deh, sekali pun Lo tau itu benar. Yuk, ah, keluar.

Rara menarik napasnya. Dia seolah-olah tak percaya kalau itu ayahnya. Dia hanya menepis pikiran negatifnya. Lalu, keluar toilet menyusul teman-temannya.

CUT TO

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)