Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Loveless Dad
Suka
Favorit
Bagikan
7. TUJUH (Scene 66-78)

66. INT. TANGGA RUMAH – MORNING

Cast: Rara

 

Rara turun dari tangga lantai 2 sembari merapikan resleting ranselnya. Dia juga sedang memegang ponselnya. Rara menuju meja makan.

 

67. INT – MEJA MAKAN - MORNING

Cast: Rara, Rafles

Ada Rafles yang sedang mengoles roti tawar. Di meja makan tersedia dua gelas susu dengan dua piring kosong. Ada suguhan roti tawar dengan selai coklat. Rara meminum susunya setengah gelas, lalu mengambil satu lembar roti tawar, dan langsung pergi.

 

RAFLES

 

Lho, nggak makan bareng ayah dulu? Main kabur aja?

(menghentikan olesan selainya)

 

Rara tidak membalas ocehan ayahnya. Dia langsung membuka pintu rumah.

 

 

68. INT.  HALAMAN PARKIR RSRM MELATI – MORNING

Cast: Gerry, Rara, Rendi

 

Rendi memarkir mobil pemancar MMI News. Gerry dan Rara turun dari mobil dengan menyandang ransel dan juga membawa buku catatan di tangan mereka masing-masing.

 

69. INT. DEPAN RUANG HUMAS – MORNING

Cast: Rara, Gerry, Rendi

 

Gerry, Rara dan Rendy duduk di kursi tunggu di depan ruangan Humas RSRM Melati. Mereka sedang menunggu petugas Humas yang bernama Badri. Rara sibuk memperhatikan teks teknis yang diberikan Gerry kemarin. Gerry memandang Rara dengan tersenyum. Dia senang bisa membawa Rara bersamanya.

Rendi sibuk merapikan kameranya sambil berdiri.

 

 

70. INT/EXT. DALAM MOBIL – MORNING

Cast: Indah, Niko

 

Pagi memang cepat memancarkan panasnya. Indah terlihat gerah dan gelisah. Dia sibuk memainkan ponselnya, menyetel lagu, lalu melihat-lihat notifikasi ponselnya. Begitu saja bolak-balik. Sesekali dia menopang dagunya melihat keluar jendela mobil. Raut wajahnya tegang dan gusar.

 

NIKO

 

Hoi, kenapa? Sakit?

(memukul bahu Indah dengan lembut)

 

INDAH

 

Eh, hmmm ... Enggak, kok.

(gugup)

 

NIKO

 

Trus, kenapa Lo bengong gitu? Kaya orang sakit perut aja.

 

Indah tidak menjawab pertanyaan Niko. Wajahnya semakin tegang dan gelisah. Tangannya gemetar memegang ponselnya. Keringat dinginnya berkucuran. Indah sedikit menggeser-geser pantatnya memperbaiki duduknya.

 

71. INT. DEPAN RUANG HUMAS – MORNING

Cast: Rara, Gerry, Rendi, Badri

 

Pintu ruang humas dibuka. Badri keluar dengan tergesa-gesa sembari merapikan kopiah hitamnya dan kacamatanya.

 

Gerry dan Rara berdiri dari kursinya menyambut Badri.

 

BADRI

 

Maaf, Mas, Mbak, udah nunggu lama.

 

GERRY

 

Oh, nggak apa-apa, Pak. Santai saja.

 

BADRI

 

Mari masuk, Mas, Mbak.

 

Gerry, Rara, dan Rendi memasuki ruang Humas diikuti Badri di belakangnya.

 

Ruangan dipenuhi dengan pernak-pernik kantor sebuah rumah sakit. Dinding ruangan dihiasi dengan gambar struktur kehumasan, ada beberapa meja di setiap sudut ruangan dengan beberapa pegawai yang sedang bekerja. Badri mengajak Gerry menuju mejanya.

 

BADRI

 

Silakan, Mas, Mbak, duduk dulu.

(mengarahkan ke kursi tamu)

 

GERRY

 

Terima kasih, Pak.

 

Gerry, Rara, dan Rendi duduk di kursi tamu yang ada meja tamu juga di ruangan itu.

 

INSERT MONTAGE:

Gerry dan Rara menjelaskan teknis peliputan kepada Badri. Rendi yang sibuk memoto mereka. Video ini tidak bersuara. Kesibukan mereka dengan kertas-kertas teknis.

 

GERRY

 

Maaf, Pak. Bolehkah saya bertanya?

 

BADRI

 

Oh, boleh ... boleh ... Silakan.

 

GERRY

 

Adakah pasien yang bisa kami wawancarai?

 

72. INT. RUANGAN ANDRI – MORNING

Cast: Andri

Terlihat Andri sedang menelpon dengan Budi Jaya sembari tertawa-tawa dan senang. Dia memutar kursinya menghadap meja kerjanya.

 

ANDRI

 

Wah, jelas, Bos. Saya tunggu besok, ya, Bos.

 

Pokoknya, Bos tenang aja. Saya sudah atur semua. Kita kasih kejutan saja si Rafles.

 

Baik ... baik ... Bos.

Siap, Bos.

 

Sampai jumpa besok, Bos.

 

73. INT. RUANG HUMAS – MORNING

Cast: Badri, Gerry, Rara, Rendi

 

Badri menggeser badannya ke belakang setelah memandang dan mendengar pertanyaan Gerry. Matanya bermain ke kiri dan ke kanan. Lalu, dia mengusap jenggotnya.

 

OS ANDRI

 

Kau harus ingat. Tidak ada satu pun yang boleh mewawancarai Intan dari MMI News.

 

Badri berdiri menuju dispenser minuman. Dia mengambil gelas, lalu mengisi air. Badri meminumnya sembari menopangkan tangannya ke atas dispenser. Dia memandang Gerry dan Rara lagi. Wajah Badri sedikit berkerut dan berpikir.

 

Badri meletakkan kembali gelas kaca itu ke tempat isian air dispenser. Dia kembali ke kursinya.

 

BADRI

 

Baik, begini saja. Kita ke ruangan direktur saja dulu. Mari saya antar.

(mengangkat pantatnya setengah)

 

RARA

 

Apakah harus izin dulu, Pak?

 

BADRI

 

(kembali duduk)

 

Oh, iya, Mbak. Peraturannya begitu. Ayok, mari saya antar.

 

Oh, ya, kameranya bisa dimatikan kalau sudah sampai di ruangan direktur.

 

RARA

 

Lah, kok gitu, Pak?

 

GERRY

 

(Berbisik)

 

Sudah, ikuti saja.

 

Rara bingung dan cemberut melihat tindakan Gerry.

 

Gerry, Rara, Rendi mengikuti Badri keluar ruangan menuju ruangan Andri sebagai direktur.

 

74. INT/EXT. DALAM MOBIL – MORNING

Cast: Indah, Niko

 

Niko kembali memperhatikan Indah, melihat tangan Indah yang gemetaran.

 

NIKO

 

Lo sakit?

 

Atau Lo mau ke WC?

 

INDAH

 

Ah, enggak apa-apa, kok. Jangan sok perhatian gitu, deh. Fokus aja lihat jalan ke depan.

 

NIKO

 

Eh, gue beneran, deh. Kalau Lo sakit mending kita balik, Lo istirahat. Kita antar pulang.

 

INDAH

 

Nikoooo, gue nggak apa-apa. Lo kenapa, sih, kok jadi kaya Kakak gue aja.

 

NIKO

 

Yah, gue ini temen Lo. Ya wajarlah gue khawatir. Mana tahu Lo lagi sakit, ntar kalau Lo pingsan, gue dimarahin redaktur tuh.

 

INDAH

 

Udah-udah, jalan aja. Lo diem duduk di sana. Perhatiin jalan bareng si Ramli tuh.

 

Indah kembali memandang keluar jendela. Niko mengalihkan pandangannya ke Ramli dan jalanan depan. Mulutnya komat-kamit menahan kesal.

 

75.  INT. DEPAN RUANGAN ANDRI – MORNING

Cast: Rara, Gerry, Rendi, Badri

 

Kamera menyorot nama pintu dan juga label nama ruangan yang di sana juga ada nama Andri. Badri mengetuk pintu. Terdengar suara Andri dari dalam.

 

ANDRI

Masuk!

 

Rara, Gerry, Rendi, Badri memasuki ruangan.

 

76.  INT. RUANGAN ANDRI – MORNING

Cast: Rara, Gerry, Rendi, Badri, Andri

 

Andri sedang menandatangani berkas, lalu mendongakkan kepalanya, tersenyum melihat Badri, Rara, Gerry, dan Rendi masuk. Andri menghentikan kegiatannya. Mempersilakan duduk.

 

Rara kaget memandang wajah Andri. Dia teringat dengan masa lalunya, rasanya dia mengenal laki-laki itu.

 

CUT TO FLASHBACK

77.  EXT. TAMAN RUMAH RARA – DAY

Cast: Rafles, Andri

 

Terlihat Rafles dan Andri sedang berbincang sembari tertawa. Lalu, terlihat Rara yang sedang bermain dengan kelincinya di taman rumah. Sesekali Rara melihat ke arah Rafles dan Andri. Lalu, tersenyum kembali bersama kelincinya.

 

FLASHBACK CUT TO

 

 

78.  INT. RUANGAN ANDRI – MORNING

Cast: Rara, Gerry, Rendi, Andri, Badri

 

ANDRI

 

Silakan duduk.

(sembari duduk juga)

 

Gerry, Rara, Rendi, dan Badri duduk di sofa depan meja kerja Andri. Rara masih berdiri. Gerry memandang Rara yang sedang mengernyitkan dahinya.

 

GERRY

 

Ra ... Ra ...

(memegang tangan Rara)

 

Seketika Rara kaget dan tersadar dari ingatan masa lalunya.

 

RARA

 

Ah, ya, Kak. Maaf. Maaf, Pak.

 

ANDRI

 

Ada yang bisa saya bantu?

 

BADRI

 

Ah, iya, Pak. Begini, Mas Gerry, Mbak Rara, dan Mas Rendi ini dari media MMI News. Mereka ingin meliput profil rumah sakit kita, Pak. Nah, mereka meminta satu pasien untuk diwawancarai. Saya tak ada kuasa untuk mengizinkan itu, makanya, saya bawa ke sini.

 

ANDRI

 

Oh, begitu. Iya, dua minggu yang lalu memang ada kerjasama kita dengan MMI News. Silakan saja.

 

GERRY

 

Wah, boleh, Pak?

 

ANDRI

 

Boleh, silakan. Tapi, ada satu syarat.

 

RARA

 

Syaratnya apa, Pak?

 

ANDRI

 

Kami yang memilihkan pasiennya dan kalian jaga privasinya. Nanti akan dibantu Badri.

 

GERRY

 

Hmmm ... Baik, Pak.

 

ANDRI

 

Oh ya, satu lagi, apa pun yang akan terjadi setelah ini, saya tidak bertanggungjawab, ya. Tugas saya sudah selesai dengan bekerjasama dengan media kalian.

 

GERRY

 

Saya siap bertanggungjawab, Pak. Kalau liputan ini bermasalah, saya siap diadukan untuk dipecat.

 

Rara kaget mendengar pernyataan Gerry di hadapan Andri. Andri terlihat tersenyum memandang Badri. Rendi juga tersenyum sinis.

 

Percakapan itu selesai, Rara, Gerry, Rendi, dan Badri keluar ruangan. Rara terlihat cemberut. Dia sedikit takut dengan keputusan Gerry. Ini juga berbahaya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)