Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
63. Int. Rumah Berliana - Sore
Cast: Berliana, Tio, Ranti
Berliana melambaikan tangan kearah halaman rumahnya karena gerbang rumahnya terbuka yang berarti ayahnya ada di dalam rumah.
Berliana berbalik lalu berjalan kearah tangga saat akan masuk terlihat ayahnya duduk di kursi dekat pintu. Berliana tersenyum lalu memanggil dan mendekat.
Berliana
Ayah...
Suara Berliana menggantung saat menyadari ada sosok lain dengan kemeja terlihat berwibawa. Duduk di kursi membelakangi pintu.
Cut to
64. Int. Rumah Berliana - Continous
Berliana duduk dengan tegang di kursinya, lalu menoleh kearah ayahnya yang tak jauh dari tempat duduknya. Ayahnya menyebutkan kata tanpa suara bilang "Ibunya Alam" Lalu ayahnya menunjuk menggunakan dagunya ke arah Ranti.
Berliana
Ada apa ya tante?
Ranti
(Serius)
Ok, saya ngga akan berbasa-basi disini. Saya mamanya Alam. Kamu Berliana anak kelas 12 IPS 1, yang sekarang dekat dengan anak saya, kan? Bahkan tadi Alam mengantar kamu, bisa dibilang setiap hari?
Berliana dalam duduknya tegang, mamanya Alamsyah cukup memberikan pengaruh yang luar biasa dengan perkataannya mampu membuatnya mati kutu karena kesinisannya.
Ranti (Cont'd)
Saya ingin kamu menjauhi anak saya. Gara-gara kamu anak saya memutuskan untuk linjur dan meninggalkan IPA yang saya tahu itu bakatnya. Ayahnya saja guru besar kimia di Universitas Y. Jadi jangan pengaruhi anak saya lagi
Berliana memandang ayahnya lalu ayahnya menggelengkan kepala dan Berliana terpaku pada pernyataan mamanya Alamsyah itu.
Cut to
65. Ext. Atap Sekolah - Sore
Cast: Berliana, Alamsyah, Flo, Dino, Joan
Terlihat lima orang di bangku atap untuk belajar bersama.
-Berliana termenung memandang Alamsyah yang sedang sibuk mengerjakan perhitungannya lalu Alam menoleh lalu menanyakan mengapa Berliana menatapnya yang hanya dibalas gelengan.
-Dino, Flo dan Joan tampak berbalik ingin pulang.
Dino
Duluan ya
- Berliana menatap Alamsyah yang memasukkan bukunya lalu Alamsyah menyadari Berliana memperhatikannya. Alamsyah berjalan mendekat duduk di samping Berliana.
Alamsyah
Kamu kenapa dari tadi merhatiin aku kaya begitu, Na? Ada hal yang pengen kamu omongin?
Berliana
(Menggeleng, penasaran)
Ngga papa. Oh iya aku penasaran kamu mau kuliah dimana. Terus jadinya mau kuliah jurusan apa?
Alamsyah
Emm pokoknya ada.. Dan yang terpenting aku ngga bakalan jauh darimu
Berliana mengerutkan dahi, sedikit tidak nyaman dengan pernyataan Alamsyah. Berliana mencoba mengungkit lebih dalam.
Berliana
Kamu ngga ngambil soshum, kan?karena aku lihat kamu punya buku soshum di tasmu waktu aku ngambil barangku yang tertinggal?
Alamsyah
Mana ada.. Aku tentu aja ngambil IPA. Itu bukumu, Na
Berliana
Ahhh aku pikir mamamu yang salah paham deh
Alamsyah
Mamaku? Mamaku sudah mendatangimu?
Tangan Alamsyah mengepal, guratan wajahnya mengeras, dia menahan amarahnya yang mungkin akan meluap.
Alamsyah (Cont'd)
Mamaku membual tentang apa lagi? Menyuruhmu menjauhiku? Ohh aku tahu kamu membahas soal ini karena dia ngasih tahu kamu kalau aku ngomong ke dia kalau aku bakal ambil tes soshum?
Berliana terdiam terlalu tercengang dengan pernyataan yang dijelaskan sendiri dari mulut Alamsyah.
Berliana
Alam... Berarti benar kamu akan ngambil soshum?
Alamsyah langsung mengendurkan otot tegangnya dan menatap takut kepada Berliana. Karena dia sudah berbohong dan mulutnya sendirilah yang memberitahukan kebenarannya.
Cut to
66. Ext. Depan rumah Berliana - Sore
Cast: Berliana, Alamsyah
Terlihat Alamsyah membuka helm Berliana dan Berliana memandang Alamsyah sendu.
Berliana
Ini pasti gara-gara aku. Aku ngga mau kalau kamu mengikuti jejakku. Kamu sudah benar berada di jalurmu, itu bakat alamimu aku tahu, Lam. Kamu bahkan berada di 10 teratas rangking paralel di kelas IPA!
Alamsyah
(Menggelengkan kepala)
Ngga ini jalanku, Na. Aku bakal tetap memilih soshum dan ke Universitas X bersamamu. Karena aku bisa memilih sendiri tes yang aku mau nanti. Mamaku ngga bisa mengubahnya. Karena aku bisa memilih sendiri jalanku.
Berliana
(Tertawa miris)
Kamu benar-benar orang yang sulit. Jika kamu salah memilih untuk kedepannya aku justru akan menyalahkan diriku sendiri karena membuatmu terjerumus hal yang ngga sesuai denganmu
Alamsyah
(Meyakinkan)
Ngga, itu ngga akan
Berliana
Ok terserah padamu. Jangan bertengkar dengan mamamu. Karena dia berusaha yang terbaik untukmu. Aku pulang.
Cut to
Montage on:
1. Berliana tampak mencapakkan Alamsyah saat berpasan di kantin bersama flo
2. Berliana duduk menjauh menghindari Alamsyah, ia duduk dekat Flo saat belajar bersama dengan kelompok belajarnya.
3. Berliana dengan Flo berjalan melewati Alamsyah yang berada diparkirkan dekat sepeda motornya, ekor matanya mengikuti Berliana pergi. Berliana lebih memilih pulang bersama Flo daripada dengannya
4. Berliana yang disuruh menaiki sepeda motor Alamsyah tetapi dia justru menghentikan bus lalu menaikkinya.
5. Berliana yang sedang belajar di kamarnya merenung melihat medali emas yang menggantung.
Montage off:
67. Ext. Universitas A - Tempat UNBK - Pagi
Cast: Berliana, Alamsyah, Flo, Dino, dan Joan
Mereka berlima memasuki sebuah universitas di kota mereka. Mereka memang memilih Universitas ini untuk menjadi tempat ujian merekan. Mereka terlihat telah siap.
Dino
Gue ngga nyangka kalau kita udah mau lulus aja tinggal satu langkah nentuin nasib kita masing-masing
Flo
Iya, Gue juga. Rasanya baru kemarin kita kenalan, belajar bareng, dan mungkin nanti akan berpisah untuk ngejar cita-cita diri kita sendiri yang pengen dicapai
Dino dan Flo mengutarakan
Joan
Lam, lo beneran jadi ngambil soshum beneran? Ruangan berapa?
Alamsyah
Jadilah, di ruangan 8
Dino
Oh berarti ruangannya sebelah gue. Gue ruangan 9
Berliana
(Berbisik)
Bukannya ruangan anak soshum, ruangan 14-30 ya,Jo?
Joan
Ngga tahu Alam, gue juga ruangan 24, lo?
Berliana
Gue juga di ruangan 18. Kalau Flo 26, ngga tahu soal Alamsyah. Tapi jangan kasih tahu dia, Jo.
Cut to
68. Ext. Universitas A - Tempat UNBK - continous
Cast: Berliana, Alamsyah
Mereka berlima Berliana, Alamsyah, Dino, Flo dan Joan berjalan menuju gedung. Alamsyah sengaja tertinggal lalu tangannya mencekal tangan Berliana lalu teman yang lain menoleh.
Alamsyah
(Menoleh ke arah 3 teman yang lain)
Gue ada urusan sebentar sama Berliana. Kalian duluan aja.
Dino
Ya udah nanti ngumpul lagi ya waktu selesai
Alamsyah mengangguk lalu mereka bertiga berlalu. Alamsyah memegang tangan Berliana ke dadanya.
Alamsyah
Please sudahan ya marahnya ke aku. Tapi meskipun begitu aku masih tetap memilih ini. Aku disini cuma mau ngasih ini.
Alamsyah mengeluarkan sebuah kalung berbentuk sabit lalu mengalungkannya dileher Berliana.
Alamsyah
Aku cuma kasih ini untuk hadiah penyemangatmu. Maafkan aku yang ngga jujur, aku yang mengeyel, aku yang bahkan meneriakimu.
Berliana
Ya, ngga papa,aku rasa aku juga tak bisa berbuat apa-apa terhadap keputusanmu. Emm.. Makasih kalungnya bagus
Alamsyah hanya tersenyum saat Berliana menerima dengan senang hati.
Cut to
Montage On:
1. Adegan melompat menampilkan mereka berlima diberikan kertas ujian di ruangan yang berbeda-beda.
2. Terlihat Berliana, Flo,Dino, dan Joan mulai mengerjakan dengan serius
3. Sedangkan ditempat lain Alamsyah terlihat syok melihat kertas ulangannya yang berisi soal IPA. Dia terlihat marah dan kesal tetapi terlihat terpaksa mengerjakan soal-soal itu karena dia tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ujian ini.
4. Terlihat teman-temannya lain yang sudah berkumpul di suatu sisi sudut Universitas M, melihat Alamsyah berlari dan mereka memanggil Alamsyah tetapi diabaikan Alamsyah. Berliana yang melihat itu hanya tertegun.
5. Alamsyah masuk ke sebuah kantor, pegawai yang mengenalinya menyapa tetapi Alamsyah tetap bergegas dengan wajah yang tidak bersahabat menuju ruangan mamanya.
6. Alamsyah melemparkan kertas soal ujiannya yang dia bawa tadi kearah mamanya lalu terlihat ia mengadu kepada mamanya karena ini pasti ulah mamanya.
7. Terjadi percecokkan panas dan sengit antara keduanya lalu diakhiri dengan Alamsyah yang bergerak mundur meninggalkan kantor mamanya itu dengan raut acak-acakannya.