Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Lamun
Suka
Favorit
Bagikan
11. Scene 47-50
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

Montage on:

1. Siang - Parkiran sekolah.

Berliana yang berdiri dibelakang motor Alamsyah diparkiran sekolah. Melihat Alamsyah berusaha mengeluarkan motornya dari motor lainnya

2. Siang - Di motor Alamsyah.

Berliana dan Alamsyah yang sedang tertawa dimotor membicarakan guyonan mereka. Lalu terlihat Berliana turun di depan gerbang rumahnya dengan Alamsyah yang mematikan mesin.

3. Malam - Di tempat Bimbingan.

Berliana yang berusaha mendekati Joan lagi dengan mengambil tempat duduk di sebelah Joan. Lagi-lagi Joan pindah duduk, membuat Berliana hanya menghela napas kecewa.

4. Malam - Di kamar Berliana.

Terlihat Berliana sedang memasukkan berkas ke map kertas berwarna coklat lalu menalikannya. Kemudian menyimpannya di lokernya yang kosong. Berliana tersenyum.

5. Sore - Berliana berjalan kearah bangku, berkumpulnya Alamsyah dengan teman-temannya. Berliana yang mendapat sambutan hangat dari dino dan tatapan dingin Joan yang terlihat tidak suka. Lalu Alamsyah dan Berliana pergi berpamitan dengan yang lain yang akan latihan basket.

Montage off

47. Int. Warung bakso - Sore

Cast: Berliana, Alamsyah

Insert: Berliana dan Alamsyah yang turun dari motor. Karena terlihat hujan mengguyur kota lalu keduanya berlari kedalam warung bakso.

Ibu penjual bakso menaruh mangkok bakso dari nampan dihadapan Berliana dan Alamsyah. Mereka berdua masih memakai seragam, Alamsyah yang ingin mengantar Berliana pulang, hujan membuat mereka mampir ke warung bakso untuk menepi sekaligus mengisi perut.

Ibu penjual bakso

(Tersenyum)

silahkan dinikmati

Berliana dan Alamsyah menggosok tangan mereka, sedikit membersihkan sisa air hujan yang mengenai mereka, mengangguk dengan tersenyum, merespon ibu penjual bakso. Mereka pun makan bakso yang tersaji.

Alamsyah

Kalau hujan begini, aku ingat waktu momen aku neduh di halte bus. Apalagi malamnya aku harus pergi ke tournamen. Tapi aku senang ada hujan waktu itu

Berliana

(Ketawa)

Aku juga ngga nyangka kamu bakal neduh disana. Dan suasana waktu itu rasanya awkward

Alamsyah

(Tertawa kecil)

Bukannya kamu yang bangun suasana itu ya? Tiba-tiba ngasih aku jaket kamu yang langsung kamu sampirkan begitu aja di tubuhku. Persis seperti jabat tangan itu. Unik.

Berliana

ahha aku pikir itu suatu pujian tuan.

Mereka berhenti lalu melanjutkan memakan bakso yang mulai mendingin.

Mereka berdua menggeser mangkok yang telah tandas, lalu melihat keluar warung, di luar masih hujan.

Berliana

Alam.. Hari minggu besok ada waktu luang ngga? ikut aku ke toko buku yuk? Sekalian belajar di tempat belajar yang udah disediakan?

Alamsyah

Terserah kamu. Tapi keliatannya bakal seru deh apalagi sama kamu belajarnya

Berliana

Asyik makasih ya, ada yang pengen aku beli soalnya. Kalau ngga ada sih pengennya ke perpustakaan kota.

Cut to

48. Ext. Depan tempat bimbingan - Malam

Cast: Berliana, Joan

Insert: Berliana mengikuti bimbingan les seperti biasanya. Dia terlihat tetap tinggal ,tetap di posisinya, duduk di kursinya sambil menyelesaikan tulisannya. Ketika anak-anak lain sudah keluar untuk pulang saat kelas dibubarkan. Berliana lalu berkemas ketika dirasa dia sudah menyelesaikan apa yang diperlukannya.

Berliana mendorong pintu, keluar dari tempat bimbelnya itu. Lalu matanya menemukan Joan yang sedang menunggu di sebelah pohon di halaman depan bimbelnya menunggu jemputan. Berliana jalan mendekat.

Ketika berada di dekat Joan, Joan menyadari kehadiran berliana tetapi hanya direspon dengan mengalihkan pandangan. Berliana tersenyum, temannya Alamsyah ini benar-benar kaku sekali.

Berliana

Aku ngga tau, alasan kenapa lo sensi banget sama aku. Satu hal yang pasti karena Alam tentunya. (Beat) Tapi yang buat aku ngga ngerti bagian yang mana?

Joan berbalik menatap Berliana yang memperhatikan jalanan, mencari ayahnya diantara banyaknya motor menunggu jemputan juga.

Joan

Gue ngga suka lo ngerebut hal yang biasa kita bertiga lakuin bareng. Karena lo tiba-tiba datang ngga keduga buat perhatian Alam teralihkan. Gue benci itu

Berliana

Gue bisa maklum itu. Tapi Dino kan juga sama. Aku rasa Dino sama Flo punya affair juga dan itu ngga masalah buat lo? Tapi kenapa lo sinisnya ke gue aja gue ga ngerti

Joan

Bedalah. Dino adalah seorang pecinta perempuan sedangkan Alam untuk Alam ini pertama kalinya, dia baru jadi anak kasmaran yang bikin gue ngga habis pikir itu Alamsyah yang selama ini gue kenal

Berliana hanya mendengarkan dan tertegun memikirkan Alamsyah. Berliana tahu betul, kalau Alamsyah tidak terlihat dekat dengan perempuan manapun kecuali Jessy. Tetapi itu pun dengan stereotip Jessy diacuhkan oleh Alamsyah.

Cut to

49. Int. Toko Buku - siang

Cast: Berliana, Alamsyah

Alamsyah mengambil salah satu buku di rak "Science" lalu membawanya ke arah Berliana yang sibuk di rak "Soshum" memilah buku bagus yang akan dibeli. Alamsyah yang bersender di tepian rak berdecak kagum ketika menyadari Berliana adalah orang yang ulet karena telaten memilih buku. Berliana yang sedang fokus memeriksa buku yang berderet di hadapannya menoleh kearah Alamsyah bingung.

Berliana

Kamu kenapa? Emangnya ada yang salah sama aku?

Berliana melihat dirinya sendiri, berpikir kalau penampilannya ada yang salah sehingga Alamsyah melihatnya aneh.

Alamsyah

Ngga-ngga.. Itu bukan masalah penampilanmu, Na. Itu karena kamu kelihatan seperti kutu buku yang ulet memilih bukunya.

Berliana menatap kesal kepada Alamsyah.

Berliana

(Kesal)

Ya memang benar aku seorang kutu buku. Aku lebih mencintai buku dari apapun

Alamsyah yang mendengar itu langsung kelabakan. Ternyata Berliana tersinggung akan ucapannya

Alamsyah (cont'd)

Oh maafkan aku.. Aku ngga bermaksud menyinggungmu, Na. Please, jangan kesel sama aku.

Alamsyah memohon kepada Berliana menggoyang lengan Berliana pelan, membujuk Berliana agar moodnya bagus

Cut to

Fade out

50. Int. Toko buku - Tempat baca - Siang

Cast: Berliana, Alamsyah

Berliana dan Alamsyah duduk berhadapan di sebuah meja baca-toko buku yang telah disediakan. Berliana fokus membaca buku yang baru saja dibelinya. Sedangkan Alamsyah mengerutkan keningnya saat membaca buku yang dipilih dan dipilihnya tadi. Ia melirik ke arah Berliana yang masih ngambek padanya dan menutup bukunya.

Alamsyah

Ipa terlalu susah buat otak pas-pasan aku deh,Na. Ngeliat kamu betah baca buku soshum membuatku iri. Aku bahkan ngga bisa meneruskan pemahamanku ketika dapat bacaan ilmiah di dalam buku ini apalagi membaca keseluruhan.

Berliana tampak terusik tetapi masih dalam usahanya untuk tidak peduli. Alamsyah yang melihatnya ingin memancing Berliana untuk keluar dari zona ngambeknya.

Alamsyah (Cont'd)

Apa aku linjur aja, ya? Apalagi bisa sama kamu juga pasti asyik (beat) Nana jangan kesel sama aku dong, aku susah kalau kamu begini

Alamsyah menggoyangkan tangan nana yang memegang buku, membujuk.

Berliana

Kenapa harus linjur? Kamu bahkan bisa masuk Ipa 2. Itu tandanya kamu juga ngga terlalu buruk juga. Kamu pintar Alam.

Alamsyah

(Tersenyum)

Kamu udah ngga ngambek sama aku kan, Na?

Berliana

Masih, aku mau maafin kamu asalkan kamu mau ngelakuin sesuatu buat aku

Alamsyah nampak tertarik dengan tawaran Berliana lalu mendekat.

Alamsyah

Apa itu?

Ide muncul di otak Berliana.

Berliana

(Tersenyum)

Bujuk dua temanmu untuk buat kelompok belajar barsama, aku juga bakal ajak Flo.

Dahi Alamsyah tampak berkerut, mendengar permintaan aneh Berliana.

Berliana

Bukankah menyenangkan kalau kita belajar bersama untuk ujian akhir nanti?


Cut to

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar