EXT. STASIUN - PINTU KELUAR PENUMPANG - AFTERNOON
Dara dan Ayu bertemu didepan pintu keluar stasiun, mereka saling melambaikan tangan.
DARA
Hai!
Mereka berpelukan, lalu Dara bersalaman dengan suami Ayu dan salam tos-tosan dengan Kiranti.
AYU
Kangen banget sama kamu,
DARA
Perasaan baru sepuluh hari yang lalu kita ketemu tapi udah kangen lagi aja.
AYU
Biarin memangnya enggak boleh, aku aja mas Rizal pergi dinas lebih dari dua hari kangen berat tahu.
Mata Ayu melirik kearah Rizal namun Rizal sebaliknya malah terlihat tersipu malu.
DARA
Cie,,, kayak masih pengantin baru aja?
AYU
Makanya segera nikah biar ngerasain.
Wajah Dara terlihat ketus.
DARA
Gimana perjalananya mas Rizal, aman kan?
RIZAL
Aman dan lancar.
DARA
Kiranti,,,
KIRANTI
Salam Tante,
DARA
Jadi mau langsung ke penginapan.
AYU
Iya taruh barang aja, habis itu kita kan langsung jalan, aduh udah lama enggak jalan-jalan di Jakarta.
RIZAL
Kayak enggak ada hari lain aja.
AYU
Biarin, enggak usah dengerin Dara, biasa dia kalau habis perjalanan mesti tidur dulu seharian pas sampai.
Mereka berempat berjalan menuju parkiran tempat car online yang sudah dipesan oleh Dara, tetapi tiba-tiba Kiranti menyalakan handphonenya dan langsung live di TikTok.
KIRANTI
Hi guys! Sekarang aku udah sampai di Jakarta nih.
AYU
Lihat tuh kelakuan anakku.
Menunjuk Kiranti dengan muka sedikit kesal.
DARA
Kita dulu juga kalau medsos udah ada paling enggak beda jauh.
AYU
Bener sih, apalagi Zaki yang sok gaul itu, Oh ya katanya kalian jadi ketemu kan, gimana cerita dong.
DARA
Nanti aja pas kita berdua jalan-jalan.
AYU
Oke,
INT. CAFE - KURSI TENGAH – NIGHT
Dara dan Ayu duduk disebuah café ditengah kota Jakarta, mereka berusaha mengenang masa-masa dahulu. Didepannya sudah tersaji minuman serta cemilan.
AYU
Jadi kamu ketemu sama Zaki. Gimana kabarnya dia sekarang?
DARA
Dia baik, makin rame tapi gayanya sekarang benar-benar kayak bukan Zaki yang kita kenal.
AYU
Benar kan dia udah berubah, soalnya dia sendiri yang cerita langsung sama aku selepas ketemu sama kamu. Dia juga bilang kamu tambah cantik, tapi sayang belum punya pasangan.
DARA
Kenapa cuma hal itu aja yang paling dia ingat, tapi ya begitulah Zaki walaupun menurutku sifatnya sebenarnya enggak berubah, dia cuma terbawa suasana dilingkungan yang baru, tapi dalam hatinya dia masih Zaki yang dulu, Zaki yang kita kenal.
AYU
Benar sih sebenarnya dia enggak berubah sama sekali, kecuali dia sekarang lebih sukses dari yang kita duga, kalau ingat dia dulu waktu sekolah, dia itu kayak enggak niat sekolah tapi lihat sekarang siapa yang paling berhasil, ya biarpun sukses itu kan maknanya luas tapi tetep aja kamu enggak nyangka kan.
DARA
Iya bener, tapi kalau dulu dia enggak begitu sifatnya, kita dulu sekolah pasti kurang seru kalau enggak ada dia.
AYU
Jadi enggak sabar lusa ketemu sama dia.
DARA
Kalau soal Lara, jadi benar besok kamu mau ngelayat kesana?
AYU
Iya lah, kalau enggak buat apa aku sudah jauh-jauh datang ke Jakarta dan minta ditemenin mas Rizal, maka dari itu waktu di telepon aku tanya bisa enggak kamu ikut dan sebaiknya mungkin kamu harus ikut, jadi kamu enggak perlu canggung ketemu sama Satya soalnya ada aku.
DARA
Bukan itu alasan utamaku belum sempat kesana, waktu itu kan aku pernah cerita.
AYU
Tapi aku ngelihatnya memang begitu, kalau cuma karena masalah Lara, seharusnya kamu enggak perlu menghindar karena yang akan kamu hadapi hanya kuburannya, walaupun tentunya sama Satya berbeda lagi situasinya, karena sekarang dia adalah suami dari Lara, jadi pasti ada hubungannya sama kamu.
DARA
Apa yang kamu bilang enggak salah tapi enggak sepenuhnya benar, cuma kadang apa yang terpikirkan belum tentu bisa aku ngomongin langsung, aku takut salah ngomong nanti malah jadinya menyakitkan perasaan dia sebagai suami Lara, maksud aku ada hal-hal yang memang lebih baik dilupakan begitu aja.
AYU
Semua kejadian ini memang kadang enggak mudah dilupain tapi selama kita enggak bisa mengikhlaskan tetap saja dimasa depan kita akan selalu dibayang-bayangi oleh masa lalu yang pahit itu.
Dara terdiam mencerna semua omongan Ayu.
AYU(CONT’)
Kamu sendiri udah lupain perasaan kamu sama Satya kan?
Dara kaget bahwa Ayu tahu sesuatu.
DARA
Perasaan apa?
AYU
Aku tahu kok kalau dulu kalian saling menyukai dan sempat berpacaran, yang aku khawatirkan adalah yang menghambat kamu ketemu sama Satya adalah perasaan kamu yang belum hilang, apalagi aku dengar kalau sampai sekarang kamu belum pernah lagi menjalin hubungan dengan siapa pun.
DARA
Jadi,,, kamu tahu hubungan aku sama Satya dulu?
AYU
Dara, Dara, aku kan sahabat kamu, aku lihat keseharian kalian, cara kalian ngomong cara kalian pandang-pandangan, interaksi, aku paham kok, lagian sebenarnya dulu aku juga suka sama Satya.
Kali ini terlihat wajah Dara sangat kaget sekali.
DARA
Apa? Tunggu,,, Yang benar? Aku enggak pernah tahu, kenapa kamu enggak cerita?
AYU
Kamu sendiri enggak pernah cerita kalau backstreet sama Satya
DARA
(Serba salah)
Iya sih, tapi kalau aku tahu kamu suka sama Satya aku kan bi-
AYU
Merelakan dia sama aku gitu, kayak kamu ngerelain hubungan kamu dengan Satya karena ternyata Lara juga suka sama dia.
DARA
Aku tahu aku salah, malah kalau mau lebih sederhana andai aja dulu aku cerita ke kamu mungkin aku enggak perlu merasa bersalah sama Lara dan juga Satya.
AYU
Terus masalah Lara yang enggak mau ngomong sama kamu lagi, kamu udah tahu kenapa?
DARA
Kalau itu aku masih enggak tahu sama sekali, cerita Zaki enggak membantu, biar pun dia dekat juga sama Satya waktu kuliah, kayaknya memang aku harus ngomong langsung sama Satya, apalagi dia suami Lara, pastinya Lara cerita semua hal tentang kehidupannya.
AYU
Tapi aku masih bingung aja sih, dulu aku ngelihat Satya cuma suka sama kamu enggak perempuan lain tapi ternyata Lara yang menikah sama dia.
DARA
Kalau dari dulu aku tahu Lara berjodoh dengan Satya, aku pasti akan mundur sebelumnya.
AYU
Hei, dulu kita masih remaja istilahnya masih hijau dalam urusan begituan, mana kepikiran masalah jodoh, kuliah jurusan apa aja kita masih bingung kan, kayak aku dulu ambil jurusan HI tapi ternyata jadi wiraswasta, kamu yang ambil sastra dan suka baca novel dan filsafat malah sibuk sama laporan keuangan dan penjualan.
DARA
Iya ya, terus Zaki yang sekolah cuma main-main dan ngerjain kamu tapi bisa kerja di Kementerian.
AYU
See baru sadarkan kamu sekarang. By the way kalau Satya sekarang kerja dimana ya?
DARA
Enggak tahu kemaren Zaki juga enggak sempat cerita.
AYU
Apa masih sering tampil sama band nya.
Dara menggelengkan kepala lalu teringat sesuatu dimasa lampau.
DARA
Aku seneng deh ketemu kamu lagi, kamu itu kayak seorang motivator, selalu jadi tempat curhat yang baik dan selalu kata-kata bijak yang keluar dari mulut kamu.
AYU
Bisa aja kamu.
DARA
Tapi kalau soal Zaki yang suka sama Lara kamu tahu?
AYU
Kalau itu Zaki memang pernah cerita, malah aku yang suruh dia nyatain langsung sama dia, soalnya biar dia ngomongnya serampangan tetapi kalau soal cinta paling bikin malu-maluin, kayak anak kecil.
Dara tertawa.
DARA
Oh, ya. Tapi memang aneh sih, kita semua sahabatan tapi enggak benar-benar terbuka satu sama lain, kayak setiap dari kita enggak semua orang boleh tahu.
AYU
Wajar lah kalau manusia punya rahasia, yang penting kan kalau teman lagi susah dan minta tolong kita mesti bantu, contohnya aku sama mas Rizal memang kamu pikir aku enggak punya rahasia sama mas Rizal.
Ayu senyum-senyum sendiri tetapi Dara terlihat terkejut.
DARA
Oh seperti itu, makanya kamu enggak suka kalau ngobrol sama teman kamu terus suami kamu ikut juga.
AYU
Itu kamu tahu, hahah,,,
Mereka berdua melanjutkan bertukar cerita sambal tertawa.
ZOOM OUT