INT. KANTOR - RUANG KARYAWAN - AFTERNOON
Semua karyawan didalam ruangan satu persatu pergi meninggalkan ruangan karena jam sudah menunjukkan waktu istirahat.
Dara masih duduk dimejanya sibuk melihat laporan yang ada dikomputer.
Selang hampir satu jam seperti biasa, Andi diam-diam mendekati meja Dara.
ANDI
Pemilihan karyawan teladan kan masih lama, jadi kamu enggak usah repot-repot bekerja sampai lupa makan siang.
Dara menoleh dan tahu suara yang barusan didengarnya.
DARA
Saya bukan kerja untuk menjadi karyawan teladan pak, tetapi agar atasan tahu kalau kinerja saya patut diberi kenaikan gaji.
ANDI
Oh jadi balik lagi masalah itu, baiklah akan saya pertimbangkan kalau begitu, tetapi dengan satu syarat.
DARA
Bercanda bapak Andi.
ANDI
Tetapi saya serius, asal kamu mengiyakan ajakan makan sama saya.
DARA
Ini bukan sogokan atau paksaan kan?
ANDI
Bukan kedua-duanya, dan perlu dicatat ini bukan juga ajakan kencan.
Dara tertawa.
ANDI(CONT’)
Saya serius, saya ajak kamu cuma karena saya memang pengen ngobrol sama kamu, lagipula kali ini saya enggak akan membiarkan takdir yang mempertemukan kita, saya pengen kita ngobrol karena keinginan kita masing-masing.
DARA
Oke, saya mau tetapi dengan satu syarat juga, saya yang menentukan tempat makannya dimana.
ANDI
Enggak masalah selama bukan restoran bintang lima yang satu menu harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Nita baru saja masuk kedalam ruangan tetapi Dara dan Andi tidak merasakan kehadirannya, Nita mendekat kearah meja Dara.
NITA
Ehemm, maaf pak sengaja.
Andi dan Dara menoleh kearah suara Nita berbarengan.
ANDI
Enggak sengaja juga enggak masalah, tapi masalahnya ini sudah jam satu lewat enam menit, jadi kamu harus pulang kantor minimal jam lima lewat tiga menit, jangan ontime.
NITA DAN DARA
Iya pak Manager.
Andi berbalik badan meninggalkan ruangan karyawan dengan menyembunyikan senyum penuh kemenangan.
EXT. WARUNG SEAFOOD PINGGIR JALAN - TEMPAT DUDUK - NIGHT
Terlihat warung seafood pinggir jalan yang cukup ramai pengunjung, Dara dan Andi duduk disalah satu bangku makan, makanan serba seafood sudah tersaji dan mereka mulai makan satu persatu porsi yang ada didepan mereka.
ANDI
Kalau ketahuan memangnya kenapa, kalau takut ketahuan berarti kamu menganggap ini sebuah kencan.
DARA
Aku enggak bermaksud begitu, cuma jaga-jaga aja siapa tahu pemikiran orang memang lain, kamu tahu sendiri gosip beredar bisa beda dengan yang terjadi sebenarnya.
ANDI
Makanya itu disebut gosip bukan reality, jadi ini tempat makan favorit kamu?
DARA
Bisa iya, bisa enggak.
ANDI
Kok bisa begitu.
DARA
Karena ini kamu yang bayar berarti malam ini akan jadi tempat makanan favorit aku, kalau aku bayar sendiri, mungkin aku berubah pikiran.
Dara tertawa.
DARA (CONT’)
Bercanda, ini termasuk tempat seafood favorit aku sih, ada juga sih di Jalan Walang dekat rumah teman tapi jarang kesana karena jauh.
ANDI
Bisa gitu yah, jadi kamu suka makanan laut.
DARA
Iya terutama udang, apalagi bumbu saos padang.
ANDI
Kalau saat ini seseorang yang kamu suka siapa?
Dara hampir keselek mendengar pernyataan Andi, tetapi wajah Andi datar saja.
DARA
Sebentar, apa hubungannya udang sama seseorang,
ANDI
Enggak ada aku cuma tanya, kamu tinggal jawab.
DARA
Aku harus tahu dulu alasannya.
ANDI
Apakah setiap orang bertanya harus ada latar belakangnya, ini bukan kayak kamu buat skripsi kan, apa kamu bersikap seperti ini tiap kali ada teman yang nanya kayak gitu,
Andi mengubah tempat duduknya lebih dekat ke Dara dan menatapnya lekat.
ANDI(CONT’)
Oke aku revisi, kamu pernah ngomong kalau kamu masih single, bahkan belum pernah berpacaran sama sekali kecuali soal belum dipublish yang mana aku enggak yakin benar apa enggaknya, terus perempuan matang kayak kamu mungkin udah saatnya untuk memulai hubungan perkenalan dengan seseorang sebelum melangkah lebih ja-
DARA
(Menyela)
Maksudnya, kamu nembak aku? Sekarang ini?
Andi terlihat bingung.
ANDI
Justru sebaliknya aku ingin mengenalkan seseorang sama kamu kalau kamu tertarik, apa ada yang salah, sebelumnya aku kan bilang kita akan pergi sebagai teman-
DARA
(Menyela lagi)
Jadi, kamu... juga gosip yang dibilang sama Nita, Diah dan yang lainnya cuma gosip belaka?
Kini keduanya yang terlihat bingung.
DARA(CONT’)
Sebaiknya kita lanjut makan lagi, gimana?
Dara menaikkan kedua bahunya dan melanjutkan makannya sedang Andi hanya bisa mengangguk mengikuti permintaan Dara.
ANDI
Kalau kamu suka sekali makanan laut, aku tahu satu tempat makan seafood yang menurutku lebih enak dari disini,
Dara diam saja dan asyik dengan makanan dihadapannya.
ANDI(CONT’)
Kamu kayaknya benar-benar suka sama hidangan laut sampai-sampai enggak mau ngobrol lagi.
DARA
Tadi kamu ngomong apa?
Menatap kearah Andi dengan kulit udang masih tertinggal di mulut, Andi menunjuk mulut Dara dan Dara langsung paham dan segera melepas kulit udang tersebut.
ANDI
Lain kali aku ajak kamu makan ditempat seafood favorit aku.
DARA
Memangnya apa yang kurang dengan rasa makanan seafood disini, soalnya udah beberapa kali aku makan seafood ini adalah warung seafood pinggir jalan paling enak yang pernah aku rasain.
ANDI
Harganya terlalu mahal untuk rasa yang menurutku lumayan aja atau bahkan standar.
DARA
Jadi kamu tahu makanan seafood dengan harga murah dan enak.
ANDI
Yup, jadi gimana kalau selanjutnya kita makan disana.
DARA
Kenapa harus tunggu selanjutnya, habis ini pun aku mau langsung kesana.
ANDI
What? Kamu doyan makan juga ya ternyata, tapi sayangnya perut aku enggak kayak kamu, padahal dikantor aku lihat akhir-akhir ini kamu jarang makan siang.
DARA
Kamu enggak lagi mata-matai aku kan?
ANDI
Enggak, cuma kebetulan aja tahu.
DARA
Aku enggak percaya.
ANDI
Kamu enggak harus percaya juga.
Terdengar balasan suara tawa dari Dara dan Andi ikut tertawa juga malah suara tawanya makin meninggi.
ZOOM OUT
EXT. PINGGIR JALAN - ANGKRINGAN - NIGHT
Dara dan Andi duduk disalah satu bangku angkringan, Andi sibuk memilih sate yang akan dibakar, sedangkan dipiring Dara sudah menumpuk sate yang siap dibakar.
ANDI
Kamu sering makan angkringan disini.
DARA
Enggak sih kalau angkringan, soalnya enggak kenyang biar pesan banyak juga, apalagi nasi kucingnya udah makan 3 bungkus kayak makan cemilan doang.
ANDI
Dasar!
DARA
Cuma kadang Nita suka ajak aja kalau dia lagi males makan nasi, biasa diet katanya.
ANDI
Tapi dia memang lucu sih, kalau kasih laporan itu suka tiba-tiba muncul didepan ruangan tanpa ada tanda-tanda terlebih dahulu.
DARA
Sama kan kaya kamu.
Andi tersenyum, Dara memberikan sate ke penjual untuk dibakar dan Andi menyusul, tak lama minuman pesanan mereka tersedia dimeja.
Sambil menyeruput minuman wedang jahe susu hangat, Dara senyum-senyum sendiri.
ANDI
Kamu kenapa?
DARA
Enggak cuma lagi senang aja.
ANDI
Kalau boleh tahu senang kenapa.
DARA
Baru-baru ini aku habis ketemu teman sekolah waktu di SMA dulu.
ANDI
Iya kamu kan uda cerita waktu itu.
DARA
Iya, tapi beberapa hari yang lalu juga aku ketemuan sama temanku yang satunya lagi, jadi kita dulu satu geng lah.
ANDI
Terus?
Sate yang sudah dibakar telah siap dimeja, Andi dan Dara mulai memakannya satu persatu sambil lanjut perbincangannya.
DARA
Ya, jadi kangan masa sekolah aja, bener enggak sih, kamu pasti juga gitu.
ANDI
Kalau aku sih teman dekat waktu SMA cuma dikit, soalnya dulu sempat pindah jadi kalau cuma kenal satu tahun itu jadi enggak berasa kenang-kenangannya, tapi ena sih kayak yang kamu bilang punya teman dekat satu geng pasti semuanya deket dan enggak ada jaim-jaimnya.
DARA
Ada enaknya ada enggaknya sih, kayak biar satu circle tapi pasti ada salah satu yang kita enggak suka.
ANDI
Itu jelas pasti ada aja yang begitu, tapi seenggaknya kita udah saling kenal lama dan pertemannya bakal tahan lama, betul enggak sih.
Dara meletakkan sate yang baru saja diambilnya dan diam untuk berpikir sejenak.
DARA
Kamu pernah enggak punya teman dekat banget tapi tiba-tiba dia marah sama kita dan enggak mau ngomong lagi sama kita atau bahkan ngilang begitu aja.
ANDI
Kalau ngilang sih banyak, tapi kalau tiba-tiba marah tanpa sebab kayaknya enggak, tunggu kamu lagi enggak bahas soal pacaran kan?
DARA
Kenapa selalu kesana sih arahnya.
Dara terlihat kesal.
ANDI
Iya maksud aku yang biasa ngilang tiba-tiba, marah tanpa sebab kan salah satu penyebab putus dan terjadi sama orang yang lagi berpacaran.
DARA
Bukan, aku masih bahas masalah persahabatan.
ANDI
Kalau sama teman atau sahabat sih kemungkinannya enggak ya, biasanya kan kalau sama teman kita bisa lebih terbuka, enggak takut kalau misal ngelakuin kesalahan dan lebih bisa jadi diri sendiri, makanya aku suka temanan sama kamu.
Dara tiba-tiba terdiam lalu melanjutkan lagi mengambil minumannya dan menyeruput.
DARA
Tapi justru itu yang aku alami.
ANDI
Kamu punya teman terus tiba-tiba marah tanpa sebab dan enggak lama ngilang begitu saja.
DARA
Udahlah, orangnya juga udah enggak ada.
ANDI
Maksudnya?
Dara menampakkan wajah murung lalu menghela napas sesaat.
DARA
Dulu aku punya teman SMA, kita tuh udah deket banget, bahkan udah kayak saudara mungkin karena keluarganya berantakan, bapaknya sering mukulin ibunya dan dia enggak bisa ngelakuin apa2 jadi dia sering main kerumah bahkan sering nginep, tapi pas kuliah tiba-tiba aja dia marah dan enggak mau ngomong lagi sama aku, waktu itu memang ibunya meninggal dan kebetulan aku lagi di Jogja jadi baru bisa ngelayat seminggu kemudian, tapi pas aku kesana rumahnya kosong dan besok-besoknya dia enggak mau ngomong lagi sama aku.
ANDI
Udah gitu aja, habis itu kamu enggak berhubungan sama dia lagi.
DARA
Iya begitulah,
ANDI
Enggak mungkin kan cuma karena telat melayat dia jadi mutusin hubungan gitu aja.
DARA
Jadi cewek susah ya,
Dara berusaha tersenyum tapi tidak melanjutkan ceritanya lagi, Andi diam saja dan mengerti dengan situasi yang terjadi.
Mereka melanjutkan lagi mengambil sisa sate yang ada dan makan dalam diam.
CUT TO
INT DALAM MOBIL ANDI - MOMENT LATER
Dara duduk disamping kuris supir, ia tampak kedinginan setelah semalaman diluar.
ANDI
Kalau kamu masih dingin, pakai aja jas kantor aku, soalnya aku enggak bawa jaket.
DARA
Enggak usah.
ANDI
Nah gitu dong senyumlagi tapi inget jangan senyum-seyum sendiri aja, nanti disangka orang gila.
DARA
Bukannya senyum itu ibadah.
ANDI
Tapi kalau keseringan bisa dianggap gila.
DARA
Enggak apa-apa dianggap gila daripada halu.
ANDI
Bukannya sama aja.
DARA
Kalau gila biasanya ia enggak sadar kalau dirinya gila tetapi kalau halu dia tahu itu cuma khayalan tetapi tetap dipikirin, bukannya itu sama aja seperti omong kosong jadinya kayak membohongi diri sendiri gak sih.
ANDI
Kamu ternyata enggak cuma cantik tapi lucu juga, emang sesenang itu ya bisa ketemu teman lama.
DARA
Memangnya kamu sama teman lama yang waktu itu kamu antar ke stasiun gimana, udah berapa tahun enggak ketemu.
ANDI
Oh, maksudnya Sarah.
DARA
Iya yang kemaren itu.
ANDI
Mungkin sekitar sepuluh tahun lah, terakhir ketemu waktu ia datang ke acara wisudaku, dan teman-teman aku ngira kalau ia pacar aku, tetapi nyatanya hubungan kita tuh sebenarnya lebih dari seorang pacar.
DARA
Tunangan gitu,
ANDI
Kenapa kamu selalu salah mengartikan sesuatu, bukankah sahabat adalah jawaban yang lebih tepat atau sodara kayak kamu sama teman SMA kamu. Punya sahabat itu sangat menyenangkan, pacar bisa datang dan pergi tetapi sahabat akan bertahan untuk selamanya apapun yang terjadi, ya kecuali masalah yang kamu ceritakan tadi, apa masih ada yang pengen kamu sampaikan lagi, soal tadi atau soal lain mungkin.
DARA
Enggak bukan hal yang penting, udahlah.
ANDI
Kalau bukan hal penting kenapa susah buat diceritain,
DARA
Seperti yang sering kamu bilang tiap orang punya masalah jadi enggak perlu terlalu dipikirkan.
ANDI
Kalau cuma dipikirkan enggak selesai-selesai, intinya adalah itu.
Mobil Andi berhenti karena sudah sampai dirumah Dara.
DARA
Makasih sekali lagi untuk traktirannya dan tumpangannya.
ANDI
Aku yang terima kasih.
DARA
Untuk apa?
ANDI
Untuk malam yang indah hari ini.
DARA
Kalau aku untuk hidangan seafood yang enak tadi.
ANDI
Untuk angkringan yang lumayan enak dan murah.
DARA
Udah ah, nanti sampai pagi kita begini terus.
ANDI
Aku bakal ladeni kok.
Dara turun dari mobil dan menutup pintu mobil, tak lama mobil Andi meluncur begitu saja, Dara jalan menuju kedalam rumah dengan perasaan bahagia.
CUT TO
INT. RUMAH DARA - RUANG MAKAN - MOMENT LATER
Dara menutup pintu ruang tamu dan bersandar dibelakang pintu sejenak sambil tersipu malu lalu seketika berubag setelah melihat ibunya keluar dari kamarnya.
IBU DARA
Siapa tadi itu Dara.
Menyembunyikan senyumnya barusan.
DARA
Teman bu, teman kantor.
IBU DARA
Kenapa enggak diajak masuk dulu.
DARA
Ibu mau ngapain emang, begadang nonton bola sama dia malam-malam gini disuruh mampir.
IBU DARA
Habis muka kamu kelihatan sumringah jadi ibu pensaran, memangnya tadi pergi sama Nita dan Diah?
DARA
Begitulah, udah ah aku mau ke kamar dulu ya, selamat tidur.
Dara berjalan kearah kamarnya lalu tak lupa mencium pipi ibunya dulu lalu menghilang dengan perasaan gembira, sementara ibu Dara hanya bisa mengernyitkan mata dan mengangkat bahu tanda tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan anaknya.
FLASHBACK