Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
PART 3
#90- EXT. RUMAH IBU RANI - TERAS - NIGHT
Abi berdiri di depan pintu Rumah ibunya Rani. Abi maju 1 langkah , kemudian mengetuk pintu. Tak lama kemudian pintu terbuka.
Ibunya Rani yg membukakan pintu.
wajah Ibunya Rani tampak tidak begitu senang melihat kedatangan Abi.
Sementara di sisi lain, di dalam benak Abi, ia sedang menahan Rasa malu, Takut, juga Rasa bersalah di hadapan Ibunya Rani.
Namun Abi tetap berharap Langkah terakhir ini bisa membawa Rani kembali kepadanya.
CUT TO :
#91 - INT. RUMAH MAMA RANI- RUANG TAMU- NIGHT
Abi dan Ibunya Rani Berada di Ruang tamu. Mereka duduk saling berhadapan.
Wajahnya Ibu Rani tetap tidak bersahabat, Ibunya Rani masih kesal dengan Abi. Meskipun Abi ada di depanya , Ibunya Rani tetap tidak mau melihat wajah Abi saat itu.
MAMA RANI
ABI
MAMA RANI
ABI
CUT TO FLASH BACK:
#92 - INT. RUMAH SAKIT- LOBY RUMAH SAKIT - NIGHT .
Abi berjalan keluar dari loby Rumah sakit. Saat sedang berjalan , Abi melihat Trisha sedang berdiri sendri di seberang jalan.
Kemudian Abi masuk ke dalam mobil yg parkir di depan Loby Rumah sakit.
CUT TO:
#93 - EXT- PINGGIR JALAN - NIGHT
Trisha sedang berdiri sendirian di pinggir jalan. Sambil sesekali melihat ke arah jam tangannya.
Perasaan risau dan takut terpampang jelas di Raut wajah Trisha pada saat itu.
Sesekali dia melihat ke arah sekelilingnya yg saat itu sangat sepi dan tidak ada satu orang pun Atau mobil yg lalu lalang.
Tiba tiba Saat itu sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat di depan Trisha .
Trisha sempat merasa takut. Dia khawatir ada orang jahat yg ingin mengganggunya.
Kemudian mobil sedan hitam yg berhenti itu membuka kacanya. Rupanya itu Adala Abi.
Melihat Abi datang, Trisha cukup kaget saat itu.
TRISYA
ABI
74.
Kemudian Trisya menjawab abi dengan segan..
TRISYA
ABI
TRISHA
ABI
TRISYA
ABI
CUT TO:
#94 - INT. MOBIL ABI- NIGHT.
Abi dan Trisha kini Sedang berada 1 mobil. Abi tampak konsentrasi mengendarai mobil. Pandangannya lurus kedepan.
Sementara Trisha yg duduk di samping Abi tampak canggung.
ABI
Abi menoleh ke Trisha
ABI (CONT’D)
TRISHA
ABI
75.
TRISHA
Tiba tiba HP Trisha Nyaring berdering.
Trisha langsung buru buru merogo tasnya. Akhirnya telfon genggamnya di temukan dari dalam tas.
TRISYA
ABI
Trisya hanya mengangguk kemudian menganggkat telfon dari ibunya..
TRISYA
MAMA TRISYA (O.S)
TRISYA
MAMA TRISYA (O.S)
Trisya memindahkan telfon genggamnya dari kuping satu, ke kuping sebelahnya.
Kemudian tanpa sengaja jempol trisha memencet tombol speaker!
MAMA TRISYA (O.S)
Sontak Rani kaget. Matanya terbelalak dan wajahnya panik.
Trisha langsung menarik telfon genggamnya Dari kuping. Kemudian berusaha mematikan tombol speaker Dari hp nya.
Tapi n’tah kenapa? Tombol itu tidak berfungsi dan tidak bisa di matikan.
Semenatara Rani sibuk mematikan tombol speaker , Ibunya tidak berhenti berbicara
MAMA TRISYA (CONT’D) (O.S)
Saat Mama Trisha menyebut nama Allmarhum papanya Abi,Abi spontan menoleh ke arah Trisha.
Trisha membalas tatapan Abi dengan senyum terpaksa.
MAMA TRISYA (CONT’D) (O.S)
Abi terlihat mengkerutkan kening. Wajahnya penuh tanda tanya?
MAMA TRISYA (CONT’D) (O.S)
TRISYA
Trisha mendadak memutuskan telfon dan segera me-nonaktifkan Hp nya.
ABI
TRISHA
ABI
77.
TRISHA
ABI
iya gpp. Bilang aja.
TRISHA
ABI
TRISHA
Abi mencoba mengingatnya kembali..
ABI
Abi mulai mengingat ngingat. Kemudian Setelah dia merasa mengingat semuanya, Abi pun merasa kaget.
Abi tidak menyangka bahwa Trisha yg duduk di samping nya, adalah sosok yg pernah dia lindungi dan sukai semasa kecil dulu .
ABI (CONT’D)
Trisha tersenyum , kemudian menganggukkan kepala.
TRISYA
ABI
TRISYA
ABI
TRISYA
ABI
TRISYA
ABI
CUT TO:
#95 - EXT. APARTEMEN TRISHA- LOBY - NIGHT
Mobil sedan Abi terlihat memasuki Loby apartemen Trisha dan berhenti tepat di depan Loby.
di dalam mobil, Trisha sedang melepaskan sabuk pengamannya.
Sebelum Ia keluar dari mobil, Trisha kemudian menoleh ke Arah Abi sambil tersenyum.
TRISYA
ABI
TRISYA
CUT TO FLASH BACK:
#96- INT. RUMAH MAMA RANI- RUANG TAMU- NIGHT.
ABI
79.
MAMA RANI
Mama Rani bangkit berdiri kemudian tiba tiba menampar Abi dengan kuat.
MAMA ABI
Abi kemudian maju dan berlutut di kaki mamanya Rani sambil menangis.
Abi benar benar menyesal dan memohon di kaki Ibunya Rani. Abi menangis sambil berpeluh keringat. Wajahnya merah karna menahan isakan tangis.
ABI
Namun Ibunya Rani sama sekali tidak melihat ke arah bawah tempat Abi berlutut di kakinya.
sikap ibunya Rani dingin. Dia hanya menatap lurus kedepan
CUT TO :