Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
#62 - INT. APARTEMENT TRISHA- RUANG TAMU- NIGHT.
Di atas Sofa panjang berwarna pastel yg ada di ruang tamu apartemen Trisha , Rani telah duduk dengan menyilangkan kaki dan berpangku tangan.
Sedangkan Abi Dan Trisha , mereka berdua tertegun di depan pintu.
Ekspressi Rani saat itu santai sekali. Rani seakan menguasai “panggung” saat itu . Segala emosi dan kemarahan yg memuncak, untuk sesaat dapat ia Tahan. Saat itu Rani benar benar menunjukkan kelasnya di depan Trisha. Dia begitu tenang dan elegant.
RANI
Kemudian Rani bangkit berdiri dari sofa, dan berjalan mendekati Trisha.
RANI
‘PRAK!’ Tiba tiba Rani menampar Trisha dengan sangat keras.
ABI
Menoleh ke abi lalu menjawab Abi hanya dengan nada datar.
RANI
Rani tertawa sarkas.
RANI
Tampak raut wajah abi dan Trisya kaget. Mereka berdua bingung darimana Rani Tau soal mobil pemberian Abi kepada Trisha?
Rani kemudian berjalan menuju sebuah meja . Di atas meja itu terletak kemeja milik Abi, sendal Abi, ID card yg ada foto Abi dan Trisha , kemudian Hp Trisha.
Pertama, Rani mengambil kemeja Abi dengan menggunakan ujung jari, lalu menjatuhkan dengan santai ke lantai.
RANI
Kemudian , Rani mengambil sendal Abi dengan menggunakan ujung jari juga, lalu menjatuhkanya ke lantai..
42.
RANI
Kemudian Rani mengambil ID card Trisha.
RANI
Rani mendekatkan wajahnya ke wajah Trisha yg sedang menunduk.
RANI
Trisha mengangkat wajahnya kemudian menatap tajam ke wajah Rani.
RANI
Rani masih memegang ID card Trisha, Kemudian Rani berjalan mengambil HP yang terletak di atas meja.
RANI
Rani lalu mencampakkanya dengan keras ke dinding.
RANI
ABI
Rani mulai sedikit emotional. Dengan nada yg mulai meninggi Rani menjawab Abi.
RANI
Rani mulai emotional. Kemudian Rani menampar Abi dengan sangat keras.
RANI
Abi maju dan mencoba menenangkan Rani dan menyentuh lengan Rani dengan perlahan.
ABI
Rani menggerakkan lenganya, kemudian mundur Satu langkah. Rani saat itu tidak ingin Tubuhnya si sentuh oleh Abi. Rani kemudian memandang Abi dengan wajah yg terheran.
RANI
Trisha kemudian menyela.
TRISHA
Rani melihat ke Trisha Kemudian tertawa sarkas
RANI
46.
TRISHA
ABI
RANI
Rani kemudian menempelkan dengan kuat sekali ID card Trisha ke dada Abi. Lalu pergi dari Unit apartemen Trisha.
Abi mengambil ID card itu dari dadanya , kemudian melihat ada foto mereka berdua. (Abi dan trisya)
Abi merasa situasi akan semakin buruk, lalu Abi pergi mengejar Rani.
CUT TO:
#63- EXT. LORONG APARTEMENT - NIGHT
Di lorong apartemen Trisha yg sepi, Rani berjalan dengan langkah yg cepat. Wajahnya tegang, dan Matanya tajam memandang lurus ke depan, sambil berlinang air mata. Saat itu, kemarahan benar - benar sedang menguasai Rani.
Sementara dari belakang, Abi masih berusaha terus mengejar Rani.
ABI
Rani tidak menghiraukan panggilan Abi. Dia terus berjalan pergi .
tapi Abi tidak menyerah .
Dia masih berlari mengejar Rani.
ABI
Tepat di depan Lift, Rani mengehentikan lajunya kemudian membalikkan badanya. Wajah Rani memerah karna marah.
Sambil berurai air mata, Rani menunjuk Abi dengan jari telunjuknya sambil membentak.
RANI
Rani mundur selangkah, kemudian melihat abi dari atas hingga ke bawah dengan tatapan yang jijik.
RANI
ABI
Pintu Lift tiba tiba terbuka.
Rani kemudian masuk ke dalam lift tanpa memperdulikan ocehan Abi.
Rani kemudian menutup pintu lift.
CUT TO:
#64 - INT. APARTEMENT TRISHA- RUANG TAMU- NIGHT
Di Ruang tamu Apartemenya Trisha yg redup, Trisha tidak terima Dengan semua perkataan yg di ucapkan Rani Tadi.
Trisha Menangis dalam kemarahan. Tampak Trisha mengepalkan tangannya. Matanya tajam dan wajahnya tegang.
#65 - INT. DALAM MOBIL - NIGHT
Rani sedang menyetir sendirian di dalam mobil sambil menangis tersedu. Dia tidak menyangka suami yg begitu ia cintai bisa memiliki wanita lain
CUT TO:
#66 - EXT. APARTEMEN TRISHA - LORONG APARTEMEN - NIGHT
Di lorong apartemen Trisha yg sepi, Abi terlihat sendirian sedang terduduk di atas lantai lorong. Badanya bersandar kedinding lorong, dan kepalanya tertunduk. Rambut nya sedikit acak acakkan dan wajahnya sembab. Matanya Merah, dan pipinya basah oleh air mata.
Abi menangis sendirian tanpa suara di Lorong apartemen Trisha..
Saat itu perasaan Takut, cemas, merasa bersalah, campur menjadi Satu di benak Abi.
Abi bisa menebak, apa yg akan di hadapi nya kedepan dengan Rani? Tidak menutup kemungkinan bahwa Ia akan kehilangan Rani dan Ratu. Abi merasa sangat sedih pada saat itu.
Tiba tiba Trisha datang menghampiri Abi.
Trisha duduk, dan dengan perlahan menyentuh lengan Abi.
Merasa Lengannya di sentuh oleh seseorang, kepala Abi pun tegak, dengan wajah yang masih berurai Air mata.
TRISHA
Abi tidak menjawab Trisha satu patah kata pun.
Namun perlahan Trisha menarik Abi untuk bangkit berdiri.
CUT TO:
#67- INT . APARTEMEN TRISHA - RUANG TAMU - NIGHT
Abi Dan Trisha skrng duduk berdua di atas Sofa Ruang Tamu unit apartemennya Trisha.
Mereka berdua duduk dengan posisi bersebelahan .
wajahnya Trisha hanya memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong.
sedangkan Abi lagi lagi kepalanya hanya tertunduk.
Tiba tiba Abi berdiri . trisha sempat memandang heran saat Abi beridiri dari tempat duduknya. kemudian Abi berpamitan dengan Trisha saat itu juga.
50.
ABI
TRISHA
ABI
TRISHA
ABI
Trisha mengantar Abi hanya sampai depan pintu. Abi hanya tersenyum tipis kepada Trisha, kemudian Abi pergi.
Setelah Abi pergi,Trisha menutup pintu. Trisha lalu menyenderkan badanya ke Daun pintu. Kemudian Trisha menghela nafas dalam dalam.
Ada 2 perasaan yg di Rasakkan Trisha saat itu.
Yg pertama dia senang karna sudah tidak ada apa apa lagi yg harus ia tutupi dari Rani.
Dan yg kedua, Dia Sedih melihat reaksi Abi yg ternyata begitu perduli kepada Rani.
CUT TO:
#68 - INT. RUMAH ABI&RANI- LIVING ROOM- NIGHT
Di ruang Tamu Rumah Abi yg bergaya modern Classic mewah. Terlihat Nyimas berjalan dengan langkah yg cepat menuju pintu Rumah.
Nyimas kemudian membuka pintu Rumah.
Saat pintu Rumah terbuka, Abi kemudian masuk.
ABI
NYIMAS
Mata Abi langsung terbelalak.
51.
ABI
NYIMAS
CUT TO:
#69 - EXT. RUMAH MAMA RANI- DEPAN PINTU RUMAH- NIGHT
Terlihat sebuah tangan yg sedang mengetuk Daun pintu .
Dari dalam , pintu itu di bukakan oleh ibunya Rani. Wanita Yg berusia kira kira 68 Tahun.
Ibu Rani berparas lembut, bertubuh sedikit berisi, dengan mata yg teduh.
Pada saat Ibunya Rani membukakan pintu,
Sudah berdiri di depan pintu yaitu: Rani, Ratu, dan Ratih . (Ratih adalah mba, yg menjaga Ratu. Mba Ratih adalah wanita muda asal Jawa, yang berusia kira kira 23 tahun )
Rani dengan pipi yg berlinang air mata, hanya terdiam sambil menatap ibunya Dari depan pintu. Wajah Ibunya berubah menjadi sedih melihat Rani yg datang dengan kondisi seperti itu.
CUT TO :
#70 - INT . RUMAH MAMA RANI- RUANG TAMU- NIGHT.
telihat Ibunya Rani sedang duduk di sebuah kursi yg berada di ruang tamu. Hanya mereka berdua yg ada di ruang tamu saat itu.
Rani terlihat sedang berlutut di kaki ibunya. Ia menyandarkan kepalanya ke lutut ibunya. Ia menangis tersedu seperti sedang menumpahkan Semua Kesedihan, kemarahan, kebencian, dan kekecewaan, atas Perselingkuhan suaminya Abi, di lutut ibunya yg sangat ia Cintai dan Hormati.
Ibunya Rani pun bersedih atas apa yg di alami anaknya. Dia hanya bisa menangis sambil mengelus elus lembut kepala anak perempuan satu satunya itu (RANI)
CUT TO :
#71 - INT. RUMAH ABI&RANI- LIVING ROOM- NIGHT
Abi yg Saat itu berada di living Room, dan mendengar dari Nyimas (Asisten RT) kalau Rani sudah tidak ada di rumah, langsung buru buru berlari ke kamar Ratu.
Di kamar Ratu, Dia melihat sebagian besar boneka dan buku, serta mainan Ratu sudah tidak ada di kamarnya.
Kemudian Abi pun berlari ke kamar utama. ( Kamar Abi&rani)
Abi membuka pintu Kamar Mereka yang masih gelap gulita, Kemudian Abi menyalakan Lampu tidur. dan langsung berjalan ke arah Walking Room yg terkoneksi dengan kamar.
Abi menyalakan lampu di Walking Room yg gelap itu.
Sekarang, Abi langsung lemas Melihat semua Barang barang, serta Hanger gantungan Baju Rani sudah benar benar kosong. Rani hanya meninggalkan sepotong baju Dress bermotif bunga-bunga yg ia kenakan tadi pagi.
Baju itu belum di cuci.
Abi mengambil baju itu dari gantungan, kemudian menggenggamnya.
Di Baju itu masih melekat dengan pekat Aroma tubuh Rani.
Abi rindu sekali kepada Rani.
Abi memeluk erat baju itu, kemudian sambil menangis ia menciumi baju itu.
CUT TO:
#72 - INT. RUMAH ABI&RANI- KAMAR TIDUR- NIGHT
Abi terlihat keluar dari Area Walking Room, Lampu di Area Walking Room pun padam. kemudian Abi berjalan terus menuju pintu keluar kamar mereka yg sedang dalam kodisi yang Redup.
Abi berjalan lurus sembari Tangannya masih menenteng Baju Rani. Terlihat tatapan matanya Abi kosong dan penuh dengan kesedihan.
saat Abi berjalan terus Ke arah pintu keluar kamar, Tiba tiba langkahnya terhenti, kemudian Ia memalingkan wajah dan pandangannya tertuju kepada Nakas yg terletak di sebelah kasur mewah mereka.
Abi berjalan ke arah nakas Itu.
Dan di atas nakas itu , kita bisa melihat ada sebuah cincin yg di letakkan begitu saja.
Abi mengambil cincin itu kemudian mengangkatnya. Cincin itu rupanya adalah cincin nikah yg sengaja di tinggalkan Rani .
Saat itu juga Tangisan Abi pecah.
Sama seperti apa yg di Rasakkan Rani saat melihat foto mesranya dengan perempuan lain,
Abi pun begitu juga saat melihat Rani mengembalikan cincin pernikahan mereka.
53.
Hatinya hancur, kakinya seperti tidak kuat menopang badannya.
Dia terduduk di samping kasur Begitu saja .
Tangan kananya memegang cincin, dan tangan kirinya memegang baju istrinya.
Kedua barang itu di peluknya erat erat sambil menangis sendu di kamar mereka yg Redup.
hingga ia tertidur karna letih menangis semalaman.
CUT TO: