Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
INVOICE
Suka
Favorit
Bagikan
6. 62 - 72

#62 - INT. APARTEMENT TRISHA- RUANG TAMU- NIGHT.

Di atas Sofa panjang berwarna pastel yg ada di ruang tamu apartemen Trisha , Rani telah duduk dengan menyilangkan kaki dan berpangku tangan.

Sedangkan Abi Dan Trisha , mereka berdua tertegun di depan pintu.

Ekspressi Rani saat itu santai sekali. Rani seakan menguasai “panggung” saat itu . Segala emosi dan kemarahan yg memuncak, untuk sesaat dapat ia Tahan. Saat itu Rani benar benar menunjukkan kelasnya di depan Trisha. Dia begitu tenang dan elegant.

RANI

Kenapa? Kok muka kamu gitu mas?
Syok ya? Kenapa aku bisa ada di sini?
(ke trisha)
(menunjuk)
Kamu juga? Mukanya kok gitu?
(beat)
Kaget juga? Iya?
(beat )
(menyilangkan tangan di atas paha)
Ketawa lagi dong, Tadi aku denger dari luar, kalian happy bgt?
Masa sekarang berenti sih?
(ke trisha)
(menunjuk)
Kamu? Seneng ya bisa ketawa bareng suami orang?!

Kemudian Rani bangkit berdiri dari sofa, dan berjalan mendekati Trisha.

RANI

Kamu?
(beat )
Gmna mobil barunya? Suka? 

‘PRAK!’ Tiba tiba Rani menampar Trisha dengan sangat keras.

ABI

Rani!

Menoleh ke abi lalu menjawab Abi hanya dengan nada datar.

RANI

Apa kamu ?
(beat )
HARUSNYA WANITA SIMPANAN KAMU INI KEPALANYA UDAH AKU SERET KELUAR UNIT, TERUS KALIAN BERDUA AKU JEBLOSIN KEPENJARA!
Tapi untungnya aku Ga kaya gitu.
(beat)
Ngomong ngomong Hebat ya kamu mas, murah hati banget bagi bagi mobil ke perempuan lain?!

Rani tertawa sarkas.

RANI

Ooowh iya aku lupa. Skrng kan kamu udah jadi direktur ya? Banyak duit dong’? gampang lah, buat kamu ngasih mobil ke perempuan lain..
Orang direktur kok!
Ya kan?

Tampak raut wajah abi dan Trisya kaget. Mereka berdua bingung darimana Rani Tau soal mobil pemberian Abi kepada Trisha?

Rani kemudian berjalan menuju sebuah meja . Di atas meja itu terletak kemeja milik Abi, sendal Abi, ID card yg ada foto Abi dan Trisha , kemudian Hp Trisha.

Pertama, Rani mengambil kemeja Abi dengan menggunakan ujung jari, lalu menjatuhkan dengan santai ke lantai.

RANI

Ini.
(beat)
Baju yg kamu bilang, kamu buang, karna kena muntahan darah pasien kamu..

Kemudian , Rani mengambil sendal Abi dengan menggunakan ujung jari juga, lalu menjatuhkanya ke lantai..

42.

RANI

Ini.
(beat)
Sendal hadiah ulang Tahun dari aku buat kamu, tapi malah kamu taro di tempat perempuan simpanan kamu.
(ke Trisha )
Owh iya,
(beat)
Ngomong - ngomong , Kamu ga jijik ya, sama diri kamu sendiri, karna jadi simpenan suami orang?
(beat)
Kamu calon dokter loh?
Kok ada ya calon dokter
se-bego kamu?
(Tertawa mencibir)

Kemudian Rani mengambil ID card Trisha.

RANI

Ini ID card kamu kan?
kamu masih anak KOAS kan?
Kenapa? Biar gampang ya lulusnya? jdnya kamu deketin direktur?

Rani mendekatkan wajahnya ke wajah Trisha yg sedang menunduk.

RANI

Kamu itu.
(beat)
MURAH mba!

Trisha mengangkat wajahnya kemudian menatap tajam ke wajah Rani.

RANI

Kenapa? Keberatan?

Rani masih memegang ID card Trisha, Kemudian Rani berjalan mengambil HP yang terletak di atas meja.

RANI

Ini, hp kamu kan?!

Rani lalu mencampakkanya dengan keras ke dinding.

RANI

Ha? Uuups, HP nya ancur ya?
Sory..
Tapi isinya udah aku copy semua kok. Tenang aja, kalo kamu mau, kamu minta aja copiannya sama aku.
istri Sah nya. Bukan simpenan kaya kamu..

ABI

Rani!

Rani mulai sedikit emotional. Dengan nada yg mulai meninggi Rani menjawab Abi.

RANI

Diam kamu mas!!
(beat)
Tuhan itu baik ya, aku di buat ga sengaja Ngebaca
email in-Voice dari Showroom,
tempat kamu beli mobil untuk perempuan murahan Ini !
(beat)
Selama ini aku gapernah curiga sama kamu!
Tuhan mungkin kasihan ya sama aku ,
karna udah kelamaan, di bohongi sama laki-laki tukang selingkuh kaya kamu!

Rani mulai emotional. Kemudian Rani menampar Abi dengan sangat keras.

RANI

Pembohong!!
(Menangis, Nada suara mulai semakin meninggi)
Demi bisa jadi Istri yg baik buat kamu, aku sampe mempertaruhkan karir modeling aku , padahal saat itu aku lagi di puncak-puncaknya karirku!
(beat)
(nada suara mulai menurun)
Apa kurangnya aku?!
apa yg gga aku buat untuk Rumah tangga kita?
kesalahan apa yg aku buat selama jadi ibu dari anak kamu?
pernah kamu liat Tumbuh kembang Ratu ga baik di tangan aku? Pernah?!
apalagi yg kurang?!
apa!!

Abi maju dan mencoba menenangkan Rani dan menyentuh lengan Rani dengan perlahan.

ABI

Kita pulang ya, kita bicarain ini baik baik di rumah.

Rani menggerakkan lenganya, kemudian mundur Satu langkah. Rani saat itu tidak ingin Tubuhnya si sentuh oleh Abi. Rani kemudian memandang Abi dengan wajah yg terheran.

RANI

Apa?
Pulang kamu bilang?
Kamu masih PEDE, aku mau pulang sama kamu?

Trisha kemudian menyela.

TRISHA

Mas, Kamu pulang ke mana? Buat apa?

Rani melihat ke Trisha Kemudian tertawa sarkas

RANI

Tuh. Kamu denger kan?
(beat)
(ke trisha)
Hebat ya kamu?
Skrng Suami orang berasa suami sendri.

46.

TRISHA

Memang kenapa? Sebelum Mas Abi kenal kamu, Dia itu punyaku. Bahkan sampai sekarang!

ABI

(memotong)
Trisha!

RANI

Mas Abi. Aku gamau dengar apapun, dan Aku juga gaperduli darimana kalian kenal, Dan apa story kalian dulu? Itu ga Penting menurutku.
Yang aku tau, Selama kamu udah jadi suami, Kamu gabisa punya hubungan spesial manapun dan dengan siapapun Kecuali aku, Istri kamu!
(beat)
Dan kalo memang dia adalah perempuan Baik Baik, Harusnya dia ga ganggu kamu!

Rani kemudian menempelkan dengan kuat sekali ID card Trisha ke dada Abi. Lalu pergi dari Unit apartemen Trisha.

Abi mengambil ID card itu dari dadanya , kemudian melihat ada foto mereka berdua. (Abi dan trisya)

Abi merasa situasi akan semakin buruk, lalu Abi pergi mengejar Rani.



CUT TO:


#63- EXT. LORONG APARTEMENT - NIGHT

Di lorong apartemen Trisha yg sepi, Rani berjalan dengan langkah yg cepat. Wajahnya tegang, dan Matanya tajam memandang lurus ke depan, sambil berlinang air mata. Saat itu, kemarahan benar - benar sedang menguasai Rani.

Sementara dari belakang, Abi masih berusaha terus mengejar Rani.

ABI

Ran, Rani!
Tunggu dulu..

Rani tidak menghiraukan panggilan Abi. Dia terus berjalan pergi .

tapi Abi tidak menyerah .

Dia masih berlari mengejar Rani.

ABI

Ran,Rani!
Plis tunggu dulu.

Tepat di depan Lift, Rani mengehentikan lajunya kemudian membalikkan badanya. Wajah Rani memerah karna marah.

Sambil berurai air mata, Rani menunjuk Abi dengan jari telunjuknya sambil membentak.

RANI

Jangan!!
(beat)
(Volume suara mengecil)
Jangan kamu kejar aku lagi.
Di mataku sekarang, kamu cuman laki laki kotor, tukang selingkuh, dan..

Rani mundur selangkah, kemudian melihat abi dari atas hingga ke bawah dengan tatapan yang jijik.

RANI

Kamu menjijikkan mas!

ABI

Terserah kamu mau ngomong apa?tapi, plis. aku gamau kita berakhir kaya gini..

Pintu Lift tiba tiba terbuka.

Rani kemudian masuk ke dalam lift tanpa memperdulikan ocehan Abi.

Rani kemudian menutup pintu lift.

CUT TO:


#64 - INT. APARTEMENT TRISHA- RUANG TAMU- NIGHT

Di Ruang tamu Apartemenya Trisha yg redup, Trisha tidak terima Dengan semua perkataan yg di ucapkan Rani Tadi.

Trisha Menangis dalam kemarahan. Tampak Trisha mengepalkan tangannya. Matanya tajam dan wajahnya tegang.


#65 - INT. DALAM MOBIL - NIGHT

Rani sedang menyetir sendirian di dalam mobil sambil menangis tersedu. Dia tidak menyangka suami yg begitu ia cintai bisa memiliki wanita lain


CUT TO:


#66 - EXT. APARTEMEN TRISHA - LORONG APARTEMEN - NIGHT

Di lorong apartemen Trisha yg sepi, Abi terlihat sendirian sedang terduduk di atas lantai lorong. Badanya bersandar kedinding lorong, dan kepalanya tertunduk. Rambut nya sedikit acak acakkan dan wajahnya sembab. Matanya Merah, dan pipinya basah oleh air mata.

Abi menangis sendirian tanpa suara di Lorong apartemen Trisha..

Saat itu perasaan Takut, cemas, merasa bersalah, campur menjadi Satu di benak Abi.

Abi bisa menebak, apa yg akan di hadapi nya kedepan dengan Rani? Tidak menutup kemungkinan bahwa Ia akan kehilangan Rani dan Ratu. Abi merasa sangat sedih pada saat itu.

Tiba tiba Trisha datang menghampiri Abi.

Trisha duduk, dan dengan perlahan menyentuh lengan Abi.

Merasa Lengannya di sentuh oleh seseorang, kepala Abi pun tegak, dengan wajah yang masih berurai Air mata.

TRISHA

Mas, udah yuk..
Jangan duduk di sini..
Kita ke dalam yuk..

Abi tidak menjawab Trisha satu patah kata pun.

Namun perlahan Trisha menarik Abi untuk bangkit berdiri.


CUT TO:


#67- INT . APARTEMEN TRISHA - RUANG TAMU - NIGHT

Abi Dan Trisha skrng duduk berdua di atas Sofa Ruang Tamu unit apartemennya Trisha.

Mereka berdua duduk dengan posisi bersebelahan .

wajahnya Trisha hanya memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong.

sedangkan Abi lagi lagi kepalanya hanya tertunduk.

Tiba tiba Abi berdiri . trisha sempat memandang heran saat Abi beridiri dari tempat duduknya. kemudian Abi berpamitan dengan Trisha saat itu juga.

50.

ABI

Aku pulang ya?

TRISHA

Ha? Kamu yakin mau pulang?

ABI

Iya aku Yakin.

TRISHA

Sbnrnya aku pengen kamu nginep di sini.
Bukan apa-apa? Suasana hati, dan rumah kamu pasti lagi ga enak nanti’.
(beat)
Hhmmm...
tapi Yaudlh kalo kamu mau pulang..
Aku gabisa maksa?
Kamu hat- hati di jalan ya mas..

ABI

Iya,

Trisha mengantar Abi hanya sampai depan pintu. Abi hanya tersenyum tipis kepada Trisha, kemudian Abi pergi.

Setelah Abi pergi,Trisha menutup pintu. Trisha lalu menyenderkan badanya ke Daun pintu. Kemudian Trisha menghela nafas dalam dalam.

Ada 2 perasaan yg di Rasakkan Trisha saat itu.

Yg pertama dia senang karna sudah tidak ada apa apa lagi yg harus ia tutupi dari Rani.

Dan yg kedua, Dia Sedih melihat reaksi Abi yg ternyata begitu perduli kepada Rani.


CUT TO:


#68 - INT. RUMAH ABI&RANI- LIVING ROOM- NIGHT

Di ruang Tamu Rumah Abi yg bergaya modern Classic mewah. Terlihat Nyimas berjalan dengan langkah yg cepat menuju pintu Rumah.

Nyimas kemudian membuka pintu Rumah.

Saat pintu Rumah terbuka, Abi kemudian masuk.

ABI

Mba, Ibu mana?

NYIMAS

Ibu gada pak, pergi.

Mata Abi langsung terbelalak.

51.

ABI

Pergi kemna?

NYIMAS

Katanya mau ke rumah neneknya Ratu pak’?


CUT TO:


#69 - EXT. RUMAH MAMA RANI- DEPAN PINTU RUMAH- NIGHT

Terlihat sebuah tangan yg sedang mengetuk Daun pintu .

Dari dalam , pintu itu di bukakan oleh ibunya Rani. Wanita Yg berusia kira kira 68 Tahun.

Ibu Rani berparas lembut, bertubuh sedikit berisi, dengan mata yg teduh.

Pada saat Ibunya Rani membukakan pintu,

Sudah berdiri di depan pintu yaitu: Rani, Ratu, dan Ratih . (Ratih adalah mba, yg menjaga Ratu. Mba Ratih adalah wanita muda asal Jawa, yang berusia kira kira 23 tahun )

Rani dengan pipi yg berlinang air mata, hanya terdiam sambil menatap ibunya Dari depan pintu. Wajah Ibunya berubah menjadi sedih melihat Rani yg datang dengan kondisi seperti itu.

CUT TO :


#70 - INT . RUMAH MAMA RANI- RUANG TAMU- NIGHT.

telihat Ibunya Rani sedang duduk di sebuah kursi yg berada di ruang tamu. Hanya mereka berdua yg ada di ruang tamu saat itu.

Rani terlihat sedang berlutut di kaki ibunya. Ia menyandarkan kepalanya ke lutut ibunya. Ia menangis tersedu seperti sedang menumpahkan Semua Kesedihan, kemarahan, kebencian, dan kekecewaan, atas Perselingkuhan suaminya Abi, di lutut ibunya yg sangat ia Cintai dan Hormati.

Ibunya Rani pun bersedih atas apa yg di alami anaknya. Dia hanya bisa menangis sambil mengelus elus lembut kepala anak perempuan satu satunya itu (RANI)

CUT TO :

#71 - INT. RUMAH ABI&RANI- LIVING ROOM- NIGHT

Abi yg Saat itu berada di living Room, dan mendengar dari Nyimas (Asisten RT) kalau Rani sudah tidak ada di rumah, langsung buru buru berlari ke kamar Ratu.

Di kamar Ratu, Dia melihat sebagian besar boneka dan buku, serta mainan Ratu sudah tidak ada di kamarnya.

Kemudian Abi pun berlari ke kamar utama. ( Kamar Abi&rani)

Abi membuka pintu Kamar Mereka yang masih gelap gulita, Kemudian Abi menyalakan Lampu tidur. dan langsung berjalan ke arah Walking Room yg terkoneksi dengan kamar.

Abi menyalakan lampu di Walking Room yg gelap itu.

Sekarang, Abi langsung lemas Melihat semua Barang barang, serta Hanger gantungan Baju Rani sudah benar benar kosong. Rani hanya meninggalkan sepotong baju Dress bermotif bunga-bunga yg ia kenakan tadi pagi.

Baju itu belum di cuci.

Abi mengambil baju itu dari gantungan, kemudian menggenggamnya.

Di Baju itu masih melekat dengan pekat Aroma tubuh Rani.

Abi rindu sekali kepada Rani.

Abi memeluk erat baju itu, kemudian sambil menangis ia menciumi baju itu.


CUT TO:


#72 - INT. RUMAH ABI&RANI- KAMAR TIDUR- NIGHT

Abi terlihat keluar dari Area Walking Room, Lampu di Area Walking Room pun padam. kemudian Abi berjalan terus menuju pintu keluar kamar mereka yg sedang dalam kodisi yang Redup.

Abi berjalan lurus sembari Tangannya masih menenteng Baju Rani. Terlihat tatapan matanya Abi kosong dan penuh dengan kesedihan.

saat Abi berjalan terus Ke arah pintu keluar kamar, Tiba tiba langkahnya terhenti, kemudian Ia memalingkan wajah dan pandangannya tertuju kepada Nakas yg terletak di sebelah kasur mewah mereka.

Abi berjalan ke arah nakas Itu.

Dan di atas nakas itu , kita bisa melihat ada sebuah cincin yg di letakkan begitu saja.

Abi mengambil cincin itu kemudian mengangkatnya. Cincin itu rupanya adalah cincin nikah yg sengaja di tinggalkan Rani .

Saat itu juga Tangisan Abi pecah.

Sama seperti apa yg di Rasakkan Rani saat melihat foto mesranya dengan perempuan lain,

Abi pun begitu juga saat melihat Rani mengembalikan cincin pernikahan mereka.

53.

Hatinya hancur, kakinya seperti tidak kuat menopang badannya.

Dia terduduk di samping kasur Begitu saja .

Tangan kananya memegang cincin, dan tangan kirinya memegang baju istrinya.

Kedua barang itu di peluknya erat erat sambil menangis sendu di kamar mereka yg Redup.

hingga ia tertidur karna letih menangis semalaman.

CUT TO:





Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar