Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
INVOICE
Suka
Favorit
Bagikan
3. 30-41

FADE OUT :

#30- INT. RUMAH SAKIT - LORONG LAB - SIANG

“ Cekreeek!

Bunyi daun pintu yang sedang di buka terdengar di sepanjang lorong Lab Rumah sakit, tempat Abi menjabat sebagai direktur. Dari dalam pintu yg sengaja di buka itu, Keluarlah seorang wanita bertubuh langsing, berkulit putih, berwajah cantik , dan memakai ID card ber-status Koas dan memakai kacamata. Koas cantik itu bernama Trisha berusia kira kira 27thn. Trisha berjalan ke arah luar lorong lab. Sedangkan Abi tiba tiba muncul dan berjalan ke arah dalam lorong lab.

Trisha dan abi pun berpapasan di lorong itu . Tapi dengan wajah datar, Trisha melewatkan Abi begitu saja seperti tidak ada orang yg lewat di Lorong itu.?

Punggungnya Trisha berlalu begitu saja dari pandangan Abi.

Langkah Abi terhenti. Kemudian menoleh ke Arah punggung trisha yg terus berjalan menjauh dari Abi.

Abi tersenyum Sarkas Melihat sikap Trisha yg seperti itu’.

Kemudian dari belakanga Abi berjalan mengejar trisha.

setelah Abi dapat menggapai lengan trisha, Abipun menarik lengan Trisha sehingga trisha memutar dan berbalik badan.

Lalu , dengan menggunakan setengah tenaga, Abi mendorong Trisha ke dinding lorong.

TRISHA

(kesal)
Kenapa kamu kaya gini sih? lepas! Nanti ada yg liat.

ABI

Gakan ada yg liat!

Trisha buang muka.

ABI

Knpa kamu susah di hubungi?

TRISHA

Emang kamu masih perlu kabar aku?

ABI

Maksud kamu?

TRISHA

Setelah kamu ninggalin aku gitu aja di apart? Kamu sendiri kab yang janji malam itu? Apapun yg terjadi. kamu gakan pergi!

ABI

Come ON, Rani keguguran tri! kan kamu tau aku sama dia ribut besar malam itu, Makanya aku dateng ke apart kamu! Kamu tau itukan?

CUT TO FLASH BACK:


#31 - INT. RUMAH ABI&RANI- KAMAR TIDUR- MORNING

Rani sedang duduk di atas Kasur dengan perut yg mulai membesar sambil menangis ter- isak.

Abi berdiri dengan posisi membelakangi Rani . wajah Abi terlihat kusut saat itu. Mereka berdua sedang bertengkar hebat di dalam kamar.

ABI

Akutuh di luar kerja ,banting tulang untuk kamu dan Ratu! Kalo aku ga kerja keras’? Gmna kegidupan kita bisa kaya sekarang!
Plis! Stop, dengan semua pikiran liar kamu yg aneh itu!

RANI

Apa?!
Aneh kamu bilang? Kamu yg aneh!
Jam 3 pagi.
Ga jarang juga, kamu pulang jam 4 pagi!
(beat)
Dan itu hampir setiap hari.
(beat)
ngapain mas? Kerja apa begitu?

ABI

Ya,kerja!
(beat)
kamu pikir, kalo aku ga kerja gmna kita bisa kaya skrng?!

RANI

Aku lebih baik, dan lebih merasa bahagia, waktu kamu masih jadi dokter umum!

Abi mundur satu langkah, kemudian menggelengkan kepala. Wajah Abi terheran, sambil tertawa sarkas.

ABI

Ga abis pikir, aku sama kamu!

RANI

Ga abis pikir gmna? Harusnya aku yg ga abis pikir sama kamu!

ABI

Kecilin suara kamu, Nanti Ratu denger.

CUT TO:


#32 - INT. RUMAH ABI&RANI- KAMAR RATU- NIGHT

Di sudut kamar tidur Ratu yg gelap, Ratu terduduk di lantai sambil memeluk boneka Unicorn pink miliknya.

Wajahnya takut .

Ratu Hanya bisa menangis di dalam kamar mendengar orang tuanya bertengkar.

RANI (O.S)

Kalo kamu gamau Ratu denger orang tuanya berantem, harusnya kamu ga kaya gini!
Kamu hampir tiap hari pulang pagi. biarin aku urus semuanya sendiri,aku gapernah bisa sharing apa Apa lagi sama kamu. Setiap aku mau ngajak ngobrol, kamu pergi!

INTERCUT KAMAR RANI & RATU:

Wajah Abi marah. Matanya melotot. Kemudian menempelkan jarinya ke bibir.

ABI

(memotong)
Ssshhht!! shhht. kecilin suara kamu. Kecilin!

RANI

Nga. Aku gamau! Aku ga kuat lagi nampung semuanya sendiri! Kamu dulu ga kaya gini mas’?
Kamu dulu bisa jadi partner hidup yg baik buat aku!

Terlihat di kamar tidurnya, Ratu terduduk ketakutan, masih menangis. Ratu menutup telinganya. Hanya boneka Unicorn yg menemaninya dalam ketakutan Ratu.

ABI

(memotong )
Kamu apaan sih ?!

RANI

(memotong lagi)
Bahkan.
(beat)
(mengecilkan volume suara)
Di tempat tidur,kamu kaya jijik sama aku!

ABI

(menunjuk Rani)
Udah gilak kamu ya?

RANI

Iya. Aku emang gilak!
Aku gilak ngadepin sosok kamu yg berubah.

Abi keluar dari kamar , dan Rani menyusulnya.

RANI

Mau kemna kamu?!

Abi tidak menjawab. Abi terus berjalan keluar ke arah teras Rumah, menuju mobil.

RANI

Mau keluar lagi? Mau pulang jam brpa Lagi kamu!
Aku setres ngadepin kamu kaya gini Tau ngga?!

Abi masuk ke dalam mobil, kemudian membanting pintu mobil. Abi Menyalakan Mesin mobil, kemudian mobil melaju dengan kencang.

Rani dengan perut besarnya dan masih dengan emotional berniat ingin menyusul Mobil Abi.

Rani berjalan cepat masuk Ke dalam Rumah mau menuju kamar tidur . Sesampainya di kamar tidur, Rani tersandung oleh kakinya sendiri karna langkah yg terlalu cepat.

Rani terjatuh di dekat nakas tempat tidur.

Namun. karna masih dalam keadaan yang emotional , Rani memilih untuk kembali bangkit berdiri, kemudian mengambil kunci mobil yg terletak di atas nakas.

Setelah kunci mobil sudah Di tangan , Rani lalu berjalan ke arah pintu kamar. Namun saat itu tiba tiba langkahnya Rani terhenti.

Ia tiba tiba merasakan sakit yg luar biasa di perutnya. Rani lalu menunduk dan kaget ternyata Dress putih yg ia kenakan sudah ada noda darah yg besar.

Rani kesakitan hingga terduduk di lantai.

Rani kemudian menelfon Nyimas

RANI

(merintih)
mba, kamu ke kamar saya sekarang ya..


FLASH BACK CUT TO:


#33- INT.RUMAH SAKIT-LORONG LAB- AFTERNOON.

(Sekarang kita kembali lagi ke lorong Lab RS tempat Trisha dan Abi berpapasan tadi)

Badan Trisha masih menempel ke tembok. Matanya masih fokus tertuju kepada Abi. Begitu pula sebaliknya.

ABI

Sekarng, kamu udah bisa jawab, Knpa kamu gabisa aku hubungi?

TRISHA

Tadi pagi aku buru buru ke rumah sakit. Ada bbrpa
barang-barangku yg ketinggalan di apartement. Termasuk sphere ID card, sama HP yg khusus buat hubungi kamu.

ABI

Kok bisa telat? Kamu minum banyak wine lagi Semalem ?
Minum sama siapa?

Baru saja Trisha ingin menjawab pertanyaan Abi, Tiba tiba HP Trisha berbunyi.

Dari layar Hp trisha terlihat Kevin memanggil . Abi melihatnya kemudian tersenyum sarkas.

dengan bahasa Tubuh Abi mempersilahkan Trisha untuk menerima telfon dari Kevin. Dengan canggung Trisha menjawab telfon itu.

TRISHA

Hallo?
(beat)
Iya aku di rumah sakit..
(beat)
Kejutan? Kejutan apa?

Abi tampak tidak suka. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Trisha sendrian di lorong. Trisha sama sekali tidak mencegah Abi pergi. Dia hanya diam Dan membiarkannya . Namun satu itu, dalam benak Trisha, Ia tetap merasa sedih karna Abi pergi begitu saja..

TRISHA

Yaudh. aku sampe malem kok di Rumah Sakit
(beat)
Yaudh, bye ..

Rani menutup telfon. kemudian melihat lurus kedepan dengan tatapan Yg kosong dan wajah bersedih.

CUT TO:


#34 - INT. BANDARA- GATE BANDARA- AFTERNOON

Kevin terlihat duduk sendiri di Dalam Gate bandara yg sepi . koper terbangnya Ia letakkan dekat dengan nya. Kemudian kita melihat sebuah cincin berlian cantik bermata satu Yg di ikat oleh emas putih sedang berada di genggaman Kevin. Kevin memandangi cincin itu sambil tersenyum.

CUT TO:


#35 - INT. DALAM MOBIL - AFTERNOON

Rani terlihat sedang menyetir sendiri di jalanan. Di Telinga kanan nya menempel sebuah earphone berwarna putih .

Rani melakukan panggilan telfon ke pak TANTO pria berusia sekitar 42tahun, yg bekerja sebagai supir di rumah Abi dan Rani

23.

RANI

Hallo pak tanto, nanti tolong jemput Ratu ya. Saya ada urusan, jdnya gabisa jemput ratu.
(beat)
Ok pak makasih.

Kemudian Rani melanjutkan menyetir.


CUT TO:


#36INT. APARTEMENT TRISHA- PARKIRAN BESMENT - AFTERNOON

Mobil sedan putih Rani terlihat parkir di besment apartemen Trisha.

dari Dalam mobil, Rani terlihat menghela nafas panjang.

Rasa penasaran, deg-deggan, sedih, Semua bercampur aduk jadi satu. Rani masih berharap kalau apa yg ia takutkan, tidak terjadi.


CUT TO:


#37 INT. APARTMEMENT TRISHA - DEPAN LIFT- AFTERNOON

Rani hanya berdiri di depan lift besment apartemen Trisha, dengan tatapan yg kosong, menunggu lift terbuka. Bbrpa saat kemudian, tanpa Rani sadari pintu lift sudah terbuka.

Dari belakang Rani, tiba tiba ada seorang pria muda asing. kira kira berumur 25 thn ,yg sedang terburu buru. Pria asing itu tanpa sengaja menabrak pundak Rani dari belakang. Rani pun tersadar dari lamunannya. Merasa telah tanpa sengaja menabrak Rani, pria itupun lalu meminta maaf .

PRIA ASING

(mengganggukan kepala)
Maaf mba’.

Rani hanya membalas Pria asing itu dengan senyuman tipis, kemudian Rani berjalan masuk ke dalam lift. Setelah Rani masuk ke dalam lift, pria itupun memencet lantai 18 di tombol lift. Seketika itu Rani kaget!

dengan Spontan ia melihat ke arah pemuda itu Sebentar, lalu meluruskan kembali pandangannya ke arah pintu lift.

CUT TO:


#38- INT. APARTEMENT TRISHA - DEPAN LIFT- AFTERNOON

Tuuung’!

Lift telah sampai di lantai 18. Kemudian pintu lift pun terbuka. Pria yg terburu buru tadi duluan keluar dari lift. Sedangkan Rani,melangkah secara perlahan keluar dari lift dengan wajah yg tegang.

CUT TO :


#39 - INT. APARTEMENT TRISHA- DEPAN PINTU UNIT TRISHA- AFTERNOON.

Rani kini berdiri di depan sebuah pintu.

Pintu itu adalah pintu Unit apartemen Trisha .

Dia hanya diam memandangi pintu itu sejenak. Kemudian Rani maju satu langkah, dengan maksud ingin mengetok pintu tersebut.

Pada saat punggung jari tengahnya Rani menempel pada daun pintu itu, tiba tiba pintu Unit Apartemen Trisha terbuka sendiri.


CUT TO FLASHBACK :


#40 - INT. APARTEMENT TRISHA- RUANG TAMU- DAY.

Pagi itu Trisha terlambat bangun. Dengan buru buru Ia membereskan Gelas dan botol wine sambil sesekali melihat ke arah jam tanganya.

Setelah selesai membereskan Gelas dan botol wine, Rani Kemudian berlari ke kamar untuk mengambil bbrpa barang yg akan dia bawa ke Rumah sakit.

Tidak lama kemudian Rani keluar dari kamar dengan sedikit kerepotan Karna tanganya penuh dengan bbrpa tentengan. Di tambah lagi Trisha harus berlomba dengan waktu. Karna sangkin terburu burunya, Trisha sampai tidak menyadari bahwa ID card-nya terjatuh.

Setelah itu, Trisha keluar dari unit aparetemenya dengan tergesah - gesah sembari menarik Engsel pintu ke Arah menutup .

Namun tanpa sadar, pintu itu ternyata tidak menutup apalagi terkunci dengan sempurna.


FLASH BACK CUT TO:


#41 - INT. APARTEMENT TRISHA- DEPAN PINTU UNIT TRISHA- AFTERNOON.

Pintu unit apartemen Trisha terbuka sendiri. Rani hanya berdiri dan terdiam sejenak di depan pintu Unit apartemen Trisha .

Pintu Unitpun kemudian Di buka Rani lebar lebar.

Dari depan pintu yg terbuka lebar itu , Rani melihat keseluruhan bagian dalam Ruang tamu apartemen Trisha . Unit Apartement Trisha bergaya Interior Modern. di lengkapi dengan sofa panjang berwarna pastel, Juga banyak hiasan dinding yg Asthetic.

Ada juga jendela kaca yg lebar, di tutupi dengan Gordhen cream.

CUT TO:







Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar