Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hello, Hello Again
Suka
Favorit
Bagikan
6. BAGIAN 6

CINDY

Wah, Selamat, Ay. Impianmu sejak masih Alay akhirnya terwujud juga.

 

ERIKA

Jangan lupa kirimin oleh-olehnya loh ya.

 

AYUMI

   (tertawa)
Iya, ntar kubawain kadal asli tahiti ya.

 

ERIKA

   (mencubit pipi Ayumi)
Iyuuh, najis.

 

Mereka kembali tenang di kursi masing-masing.

 

ERIKA

Seneng, sekarang bisa liat kamu happy lagi, Ay.

 

CINDY

Iya. Aneh aja kalau liat kamu depresi. Kamu sama keceriaan itu udah sepaket tahu.

 

DAMAR

Sorry, depresi kenapa emang?

 

Wajah Ayumi berubah menjadi tegang.

 

ERIKA

Jadi, Ayumi ini sempet tunangan. Mereka udah pacaran 7 tahun. Trus tiba-tiba aja, enam bulan lalu, cowok itu malah batalin sepihak pertunangannya sama Ayumi.

 

CINDY

Emang anjing tuh cowok.

 

ERIKA

Dia tuh kakak tingkatnya si Thomas.

 

THOMAS

Kata temenku sih, si Fincent, udah tunangan lagi sama cewek dari Bandung. Ya temen seangkatannya kuliah.

 

ERIKA

Gak ada otak emang tuh cowok.

 

CINDY

Moga aja sih, si tai itu segera dapat karmanya.

 

Damar melihat tangan Ayumi mengepal. Mengepal erat sekali. Namun Ayumi mencoba bersikap tenang, meski kenangan buruk mengenai mantan tunangannya mengusik hati.

 

Ayumi pun kemudian lebih memilih untuk pulang. Ayumi berpura-pura bahwa ia merasa kelelahan, agar tidak membuat temannya jadi merasa bersalah sudah membahas soal mantan tunangannya.

 

AYUMI

Gaes. Sorry. Kayaknya aku mau balik duluan. Kepalaku tiba-tiba pusing. Kayaknya kecapekan deh.

 

CINDY

Kamu gak papa kan? Gak sakit kan, Ay?

 

AYUMI

              (pura-pura tertawa)

Gak dong. Mana bisa aku sakit. Ya, palingan efek perjalanan jauh. Jadi butuh banyak tidur. Maaf ya gaes, gak bisa lama-lama.

 

CINDY

Ay, apa aku aja yang nyetrin mobilmu ke hotel?

 

AYUMI

Ah, gak papa kok. Hotelnya kan deket. Aku masih sanggup.

 

CINDY

Beneran, Ay? Jangan dipaksa kalau emang lagi capek.

 

AYUMI

Iya, Cin.

 

CINDY

Yaudah hati-hati ya. Mas Damar, tolong jaga Ayumi ya.

 

DAMAR

Iya, pasti.

 

ERIKA

Hati-hati ya, Ay. Kabarin kami kalau udah sampai hotel.

 

AYUMI

Iya, makasih gaes. Seneng bisa ngumpul sama kalian lagi. Er, semoga lancar ya pernikahannya. Aku doakan yang terbaik buat kalian berdua.

 

ERIKA

Makasih, Bebebku.

 

AYUMI

Love you so much gaes.

 

Ayumi, Cindy, dan Erika berpelukan. Damar juga mengucap salam perpisahan kepada mereka.

 

 

INT. DALAM MOBIL – NIGHT

 

Damar diam-diam memperhatikan wajah Ayumi yang sedang menyetir. Nampak bahwa perempuan itu sedang menahan sedih.

 

INT. KAMAR HOTEL AYUMI – NIGHT

 

Hanya bercahayakan layar ponsel, Ayumi menerima foto-foto yang diambil sewaktu ia di restoran, dari Erika di grup whatsapp.

 

INT. KAMAR HOTEL DAMAR – NIGHT

 

Thomas sedang stalking akun instagram Ayumi. Dan ia mendapati bahwa enam bulan yang lalu, Ayumi memposting banyak gambar hitam polos, tanpa caption, selama berhari-hari.

 

INT. KAMAR HOTEL AYUMI - NIGHT

 

Ayumi melamun. Lalu ia menangis terisak-isak.

 

INT. RESTORAN HOTEL – MORNING

 

Ayumi sedang membaca buku di restoran hotel sendirian. Wajahnya tak menunjukkan keceriaan. Ia meminum segelas kopi.

 

Lalu datang Damar. Ia membawa sepiring makanan. Lalu duduk di meja yang sama dengan Ayumi.

 

DAMAR

Hai, Ay. Gak sarapan?

 

AYUMI

Nggak sih. Belum laper.

 

DAMAR

Aku makan duluan ya.

 

AYUMI

Oke.

 

Lalu mereka berdua saling diam dalam keheningan. Damar mencoba memecah keheningan.

 

DAMAR

Nyenyak tidurnya?

 

AYUMI

Nyenyak kok. Kamu?

 

DAMAR

Ya dibilang capek juga nggak. Dibilang nyenyak juga nggak.

 

AYUMI

Oh.

 

Lagi-lagi mereka kembali saling diam. Damar merasa canggung.

 

INT. DALAM MOBIL – DAY (RAIN)

 

Ayumi masih nampak tidak ceria. Suasana hatinya sedang jelek. Damar yang biasa mendengar ocehan Ayumi, merasa agak canggung bila perempuan itu menjadi diam.

 

DAMAR

Kamu kenapa, Ay?

 

AYUMI

   (tersenyum)
Gak kenapa napa kok. Emangnya kenapa?

 

DAMAR

Ya, kamu kayaknya lagi sedih.

 

AYUMI

   (pura-pura tertawa)
Sedih? Gak kok. Sotoy kamu.

 

DAMAR

Kamu gak marah kan, sama aku?

 

AYUMI

Nggak lah. Ngapain marah.

 

DAMAR

Entahlah. Mungkin, karena aku nanya kenapa kamu depresi ke temenmu.

 

AYUMI

   (tersenyum)
Gak lah. Aku gak bakal marah ke kamu, gara-gara itu.

 

Langit makin gelap dan hujan turun makin deras. Sementara itu Damar sedang tertidur pulas. Ayumi masih sibuk menyetir.

 

Berselang beberapa saat, napas Ayumi menjadi pendek dan tersengal. Ia menarik napas berulang-ulang kali dari mulut. Ia nampak ketakutan. Lalu menangis.

 

Damar yang mendengar tangisan Ayumi pun sampai terbangun dari tidurnya. Pria itu kebingungan.

 

DAMAR

Kamu kenapa, Ay?

 

Ayumi tidak menggubris. Napasnya masih pendek, ia masih ketakutan dan menangis. Tangisnya malah makin keras.

 

DAMAR

Ay, nepi dulu.

 

Namun Ayumi masih sibuk dengan kepanikannya sendiri. Damar pun mengulangi perkataannya dengan nada yang lebih keras.

 

DAMAR

         Ay, nepi dulu!

 

Ayumi mengangguk dan menepikan mobilnya. Lalu ia menangis terisak-isak dan berteriak dengan keras. Ia juga memukul-mukul pahanya dan stir mobil.

 

Damar tidak berani berkata-kata. Ia terdiam. Ia membiarkan Ayumi mengeluarkan semua rasa sedihnya, sembari menepuk-nepuk pundak Ayumi.

 

DAMAR

Keluarin semuanya.

 

INT. KEDAI JAGUNG BAKAR – NIGHT (RAIN)

 

Seorang pria sedang membakar jagung, mengolesi dengan mentega dan saus. Pria itu juga membuat roti bakar. Lalu pria itu membuat STMJ dan susu coklat.

 

Langit masih turun hujan. Ayumi menyantap jagung bakar pedas. Ayumi terlihat kepedasan. Lalu, Damar meminum STMJ, sedangkan Ayumi meminum susu coklat.

 

DAMAR

Aku tahu, kalau kamu lagi sedih.

 

AYUMI

   (tidak dengar)
Hah?

 

Damar menaikkan volume suaranya.

 

DAMAR

Aku tahu, kalau kamu lagi sedih.

 

AYUMI

Sotoy kamu.
   (memakan jagung)
Ketahuan ya?

 

DAMAR

Jelas lah.

 

AYUMI

    (terkekeh)
Maaf ya.

 

DAMAR

Maaf kenapa?

 

AYUMI

Ya, maaf aja. Ya gara-gara aku kek tadi, situasinya jadi awkward gak sih.

 

DAMAR

Iya sih emang.

 

AYUMI

... Tau gak sih kamu, alasanku kepengen banget buat travelling?

 

DAMAR

Hmm ... entahlah. Emang apa alesanmu?

 

AYUMI

Dasar, jawabanmu gak ada usaha mikirnya. Karena sejak kecil, aku gak pernah bisa kemana-mana. Mamaku ditinggal papaku kawin lagi, pas aku masih umur 3 tahun. Demi menuhin kebutuhan hidup kami, Mama harus kerja keras. Berangkat sebelum matahari terbit, pulang setelah matahari terbenam.

 

Pengamen cilik menghampiri Ayumi dan Damar. Mereka menyanyikan lagu Kupu-Kupu Malam. Damar mengambil selembar uang dari dompetnya. Anak-anak itu kemudian pergi.

 

AYUMI

Udah kek vampire aja ya, gak pernah kena matahari. Itu sebabnya kulit mamaku putih kayak tahu sutra.

              (tertawa)

Pernah gak sih, kamu sewaktu sekolah dulu dapet tugas bahasa Indonesia. Tugas nulis cerita liburan sekolah.

 

DAMAR

Iya pernah.

 

AYUMI

Jadi waktu SD aku punya temen, namanya Vania. Vania Wijayanti. Anaknya centil banget, tapi baik banget. Nah, si Vania ini anak orang kaya. Papanya tuh pengusaha. Pas dapet tugas nulis cerita liburan sekolah, Vania ini bacain dengan lantang di depan kelas, pengalamannya selama liburan ke Thailand.

 

DAMAR

Terus?

 

AYUMI

Ya, jiwaku yang kompetitif ini meronta-ronta karena iri dong. Masa si Vania bisa ke Thailand, sedangkan aku cuma nonton Chibi Maruko Chan sambil makan mi instan di hari minggu. Ironis gak sih. Gadis miskin nonton kartun gadis miskin.

 

Damar tertawa kecil.

 

AYUMI

Seingetku, itu awal mula aku jadi pengen travelling. Dan ya, ternyata travelling berarti banget bagi aku. Mungkin kalau gak kenal travelling, aku udah mati lebih cepet dari hari ini.

 

DAMAR

Kenapa gitu?

 

AYUMI

Ya dengan travelling, aku jadi lupa bahwa dunia ini sebenarnya tempat yang mengerikan. Tapi dengan travelling, seolah-olah yang nampak dari dunia ini hanya keindahannya aja. Indah karena alamnya, karena arsitekturnya, karena makanannya, karena musiknya.

 

AYUMI (CONT’D)

Travelling juga yang udah nyelametin aku dari patah hati. Ya walau gak nyelametin seutuhnya.

 

DAMAR

Dari mantan tunanganmu?

 

AYUMI

Iya. Patah hati yang dikasih sama si Fincent sialan. Namanya aja tolol banget. “Vincent” kan harusnya ditulis pakai “V” ya.
  (menunjukkan bentuk jari V ke Damar)
Ini malah pakai “F”, dari nama aja udah keliatan tololnya. Tapi kamu tau apa yang lebih tolol dari namanya? Aku.
(Air mata Ayumi menetes, lalu menutup
wajahnya)
Entah sejak kapan aku jadi badut kayak gini. Dan kadar patah hati yang dia beri harusnya udah cukup kuat, jadi bahan pertimbangan buat bunuh diri. Konyol kan?

 

DAMAR

Emang sejak kapan, cinta gak bikin orang jadi konyol?

 

Ayumi tersenyum, lalu kembali minum susu coklatnya. Damar kedinginan, dan melanjutkan menghabiskan jagung bakarnya.

 

AYUMI

   (menatap susu coklat)
Kamu udah pernah mati sepertinya?

 

DAMAR

Mati?

 

AYUMI

Ya, mati karena cinta.

 

DAMAR

   (tertawa)
Tentu aja udah.

 

AYUMI

Ceritain. Ayo, Ceritain. Mari kita adu nasib.

 

DAMAR

Ya, jadi aku sempet pacaran sama cewek, Mei namanya. Selama 5 tahun. 5 tahun yang menyenangkan sesungguhnya. Kurasa. Suatu hari, di satu resto di Menteng, dia udah janji, bakal stay sama aku, mau nerima aku dalam susah maupun senang. Dan aku seneng bukan main dong, dengerin hal itu dari mulutnya. Keesokan harinya, tiba-tiba aja dia bilang ingin pisah dari aku. Aku kan pengen minta klarifikasi langsung dong dari dia. Jadi aku berniat samperin dia di rumahnya. Tapi pas lagi nyetir, ya emang lagi keadaan marah, dan gak fokus, mobilku malah tabrakan sama truk box.
(menunjukkan tangannya yang patah)
Dan ya ini hasilnya.

 

AYUMI

Kenapa dia tega ninggalin kamu?

 

Suara petir menggelegar. Membuat Ayumi dan Damar kaget.

 

DAMAR

... Dia ninggalin aku karena kanker.

 

AYUMI

Hah? karena apa?

 

DAMAR

Kanker.

 

AYUMI

Kanker? Dia kena kanker?

 

DAMAR

Bukan. Aku yang kena kanker.

 

AYUMI

Astaga, kenapa kamu gak bilang dari awal kita ketemu, kalau kamu kena kanker?

 

DAMAR

Bilang gimana? Hei Ayumi, aku punya kanker loh. Masa kayak gitu?

 

AYUMI

Ya, seenggaknya kan biar aku tahu.

 

DAMAR

Sekarang kan udah tahu. Dia takut, gen kanker pada diriku, bakal nurun ke anak-anaknya kelak, kalau kita nikah. Jadi itu sebabnya dia ninggalin aku. Karena genku jelek.

 

AYUMI

Kanker apa?

 

Damar terdiam sejenak.

 

DAMAR

Kanker ... payudara. Sebenernya aku malu mengakui kalau aku kena kanker payudara.

 

AYUMI

Kenapa malu?

 

DAMAR

Ya aneh aja, cowok kena kanker payudara.

 

AYUMI

Astaga. Cowo juga punya jaringan payudara juga kali, gak cuma cewe doang. Kamu udah dapet treatment kan?

 

DAMAR

Belum.

 

AYUMI

Lah Kenapa?!

 

DAMAR

... Semenjak Mei ninggalin aku. Aku jadi gak punya lagi tujuan buat hidup. Jadi ya sudahlah.

 

AYUMI

Ya sudahlah gundulmu. Kamu gaboleh mati secepet itu. Gak aku ijinin.

 

Damar hanya tertawa kecil. Namun Ayumi benar-benar serius dengan ucapannya.

 

AYUMI

   (menatap mata Damar)
Please. Jangan mati dulu.

 

Damar tersenyum. Air matanya menetes.

 

AYUMI

Lagian, aku masih mau baca karya Samantha. Jadi kamu harus terus nulis. Nulis terus sampai tanganmu gak bisa dipakai lagi.

 

DAMAR

   (tertawa kecil)
Oke.

 

AYUMI

Jangan oke-oke doang. Janji?
   (menunjukkan jari kelingking)
Ayo, janji jari kelingking.

 

DAMAR

   (mengikat jari kelingkingnya ke jari
Ayumi)
Iya, aku janji.

 

AYUMI

Terus, tujuanmu ke Malang sebenernya mau ngapain?

 

DAMAR

... aku pengen ketemu orang tuaku.

 

AYUMI

Kenapa gak naik pesawat aja? Biar cepet sampai.

         

DAMAR

Selain aku takut naik pesawat, aku juga gak mau buru-buru ketemu orang tuaku.

 

AYUMI

Kenapa gitu?

 

DAMAR

Ya, aku udah putus kontak sama mereka. Udah 5 tahun. Aku sebenarnya takut ketemu mereka.

 

AYUMI

5 tahun?

 

DAMAR

   (tertawa kecil)
Durhaka banget kan?

 

AYUMI

Kenapa harus kayak gitu?

 

DAMAR

Mereka gak setuju, aku pacaran sama Mei.

 

FLASHBACK BEGIN:

 

INT. DALAM MOBIL – DAY

 

Terlihat Mei sedang makan permen karet dan sibuk bermain ponsel dalam mobil Damar. Mobil Damar terparkir di teras rumah Orangtua Damar. Wajah Mei nampak angkuh dan kesal.

 

INT. RUANG TAMU - DAY

 

Terlihat, Damar dengan papanya sedang berdebat sengit. Damar sedang duduk di sofa tunggal. Papa Damar terlihat marah-marah dengan posisi berdiri. Sedangkan mama Damar terlihat paling sedih, karena melihat mereka berdua bertengkar. Mama duduk di sofa panjang dekat Damar.

 

DAMAR (V.O.)

Mereka bilang, Mei bukan perempuan yang baik buat aku. Dan yang paling nentang hubungan kami adalah Papaku.

 

PAPA DAMAR

Kamu udah gila, masih mau pacaran sama perempuan yang nyelingkuhin kamu?

 

DAMAR

Yaudahlah, Pa. Toh dia udah minta maaf. Semua orang pernah berbuat salah. Aku juga pernah berbuat salah ke dia. Papa sendiri, apa gak pernah berbuat salah?

 

MAMA DAMAR

Mar, kamu tahu gak sih, Mei ini orangnya manipulatif. Kenapa sih kamu gak mau dengerin kami?

 

PAPA DAMAR

Ya ini, contoh korban dari manusia manipulatif. Outputnya jadi bego. Dikasih tahu yang bener malah ngeyel.

 

DAMAR

Aku sayang sama Mei, Ma Pa! Kenapa sih kalian nyuruh aku ninggalin dia?! Papa mama gak suka liat aku seneng?

 

PAPA DAMAR

Sayang tai anjing?! Kamu itu, kayak gak ada cewek lain aja. Bucin boleh, tapi jangan goblok. Pokoknya papa gak setuju kamu sama dia.

 

Damar datang menghampiri mamanya. Damar tahu bahwa hanya mamanyalah yang bisa diajak negosiasi saat ini. Damar menggenggam tangan mamanya.

 

DAMAR

Ma, mama tahu kan, aku sayang banget sama Mei. Aku gak bisa hidup tanpa dia. Ma, please.

 

MAMA DAMAR

Sebenernya Mama tuh bebasin kamu mau sama siapa aja, Mar. Tapi apa yang dikatakan papamu itu bener. Mama cuma takut, di kemudian hari kamu menyesal.

 

PAPA DAMAR

Udah, gausah banyak bacot lagi. Papa udah capek. Mamamu juga udah capek. Papa udah dari lama gak setuju sama dia, tapi kamu tetep ngeyel juga. Intinya, sampai mati papa gak akan setuju kamu berhubungan sama cewek yang kelakuannya kayak beruk itu.
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar