CINDY
Wah, Selamat, Ay. Impianmu sejak masih Alay akhirnya terwujud juga.
ERIKA
Jangan lupa kirimin oleh-olehnya loh ya.
AYUMI
(tertawa)
Iya, ntar kubawain kadal asli tahiti ya.
ERIKA
(mencubit pipi Ayumi)
Iyuuh, najis.
Mereka kembali tenang di kursi masing-masing.
ERIKA
Seneng, sekarang bisa liat kamu happy lagi, Ay.
CINDY
Iya. Aneh aja kalau liat kamu depresi. Kamu sama keceriaan itu udah sepaket tahu.
DAMAR
Sorry, depresi kenapa emang?
Wajah Ayumi berubah menjadi tegang.
ERIKA
Jadi, Ayumi ini sempet tunangan. Mereka udah pacaran 7 tahun. Trus tiba-tiba aja, enam bulan lalu, cowok itu malah batalin sepihak pertunangannya sama Ayumi.
CINDY
Emang anjing tuh cowok.
ERIKA
Dia tuh kakak tingkatnya si Thomas.
THOMAS
Kata temenku sih, si Fincent, udah tunangan lagi sama cewek dari Bandung. Ya temen seangkatannya kuliah.
ERIKA
Gak ada otak emang tuh cowok.
CINDY
Moga aja sih, si tai itu segera dapat karmanya.
Damar melihat tangan Ayumi mengepal. Mengepal erat sekali. Namun Ayumi mencoba bersikap tenang, meski kenangan buruk mengenai mantan tunangannya mengusik hati.
Ayumi pun kemudian lebih memilih untuk pulang. Ayumi berpura-pura bahwa ia merasa kelelahan, agar tidak membuat temannya jadi merasa bersalah sudah membahas soal mantan tunangannya.
AYUMI
Gaes. Sorry. Kayaknya aku mau balik duluan. Kepalaku tiba-tiba pusing. Kayaknya kecapekan deh.
CINDY
Kamu gak papa kan? Gak sakit kan, Ay?
AYUMI
(pura-pura tertawa)
Gak dong. Mana bisa aku sakit. Ya, palingan efek perjalanan jauh. Jadi butuh banyak tidur. Maaf ya gaes, gak bisa lama-lama.
CINDY
Ay, apa aku aja yang nyetrin mobilmu ke hotel?
AYUMI
Ah, gak papa kok. Hotelnya kan deket. Aku masih sanggup.
CINDY
Beneran, Ay? Jangan dipaksa kalau emang lagi capek.
AYUMI
Iya, Cin.
CINDY
Yaudah hati-hati ya. Mas Damar, tolong jaga Ayumi ya.
DAMAR
Iya, pasti.
ERIKA
Hati-hati ya, Ay. Kabarin kami kalau udah sampai hotel.
AYUMI
Iya, makasih gaes. Seneng bisa ngumpul sama kalian lagi. Er, semoga lancar ya pernikahannya. Aku doakan yang terbaik buat kalian berdua.
ERIKA
Makasih, Bebebku.
AYUMI
Love you so much gaes.
Ayumi, Cindy, dan Erika berpelukan. Damar juga mengucap salam perpisahan kepada mereka.
INT. DALAM MOBIL – NIGHT
Damar diam-diam memperhatikan wajah Ayumi yang sedang menyetir. Nampak bahwa perempuan itu sedang menahan sedih.
INT. KAMAR HOTEL AYUMI – NIGHT
Hanya bercahayakan layar ponsel, Ayumi menerima foto-foto yang diambil sewaktu ia di restoran, dari Erika di grup whatsapp.
INT. KAMAR HOTEL DAMAR – NIGHT
Thomas sedang stalking akun instagram Ayumi. Dan ia mendapati bahwa enam bulan yang lalu, Ayumi memposting banyak gambar hitam polos, tanpa caption, selama berhari-hari.
INT. KAMAR HOTEL AYUMI - NIGHT
Ayumi melamun. Lalu ia menangis terisak-isak.
INT. RESTORAN HOTEL – MORNING
Ayumi sedang membaca buku di restoran hotel sendirian. Wajahnya tak menunjukkan keceriaan. Ia meminum segelas kopi.
Lalu datang Damar. Ia membawa sepiring makanan. Lalu duduk di meja yang sama dengan Ayumi.
DAMAR
Hai, Ay. Gak sarapan?
AYUMI
Nggak sih. Belum laper.
DAMAR
Aku makan duluan ya.
AYUMI
Oke.
Lalu mereka berdua saling diam dalam keheningan. Damar mencoba memecah keheningan.
DAMAR
Nyenyak tidurnya?
AYUMI
Nyenyak kok. Kamu?
DAMAR
Ya dibilang capek juga nggak. Dibilang nyenyak juga nggak.
AYUMI
Oh.
Lagi-lagi mereka kembali saling diam. Damar merasa canggung.
INT. DALAM MOBIL – DAY (RAIN)
Ayumi masih nampak tidak ceria. Suasana hatinya sedang jelek. Damar yang biasa mendengar ocehan Ayumi, merasa agak canggung bila perempuan itu menjadi diam.
DAMAR
Kamu kenapa, Ay?
AYUMI
(tersenyum)
Gak kenapa napa kok. Emangnya kenapa?
DAMAR
Ya, kamu kayaknya lagi sedih.
AYUMI
(pura-pura tertawa)
Sedih? Gak kok. Sotoy kamu.
DAMAR
Kamu gak marah kan, sama aku?
AYUMI
Nggak lah. Ngapain marah.
DAMAR
Entahlah. Mungkin, karena aku nanya kenapa kamu depresi ke temenmu.
AYUMI
(tersenyum)
Gak lah. Aku gak bakal marah ke kamu, gara-gara itu.
Langit makin gelap dan hujan turun makin deras. Sementara itu Damar sedang tertidur pulas. Ayumi masih sibuk menyetir.
Berselang beberapa saat, napas Ayumi menjadi pendek dan tersengal. Ia menarik napas berulang-ulang kali dari mulut. Ia nampak ketakutan. Lalu menangis.
Damar yang mendengar tangisan Ayumi pun sampai terbangun dari tidurnya. Pria itu kebingungan.
DAMAR
Kamu kenapa, Ay?
Ayumi tidak menggubris. Napasnya masih pendek, ia masih ketakutan dan menangis. Tangisnya malah makin keras.
DAMAR
Ay, nepi dulu.
Namun Ayumi masih sibuk dengan kepanikannya sendiri. Damar pun mengulangi perkataannya dengan nada yang lebih keras.
DAMAR
Ay, nepi dulu!
Ayumi mengangguk dan menepikan mobilnya. Lalu ia menangis terisak-isak dan berteriak dengan keras. Ia juga memukul-mukul pahanya dan stir mobil.
Damar tidak berani berkata-kata. Ia terdiam. Ia membiarkan Ayumi mengeluarkan semua rasa sedihnya, sembari menepuk-nepuk pundak Ayumi.
DAMAR
Keluarin semuanya.
INT. KEDAI JAGUNG BAKAR – NIGHT (RAIN)
Seorang pria sedang membakar jagung, mengolesi dengan mentega dan saus. Pria itu juga membuat roti bakar. Lalu pria itu membuat STMJ dan susu coklat.
Langit masih turun hujan. Ayumi menyantap jagung bakar pedas. Ayumi terlihat kepedasan. Lalu, Damar meminum STMJ, sedangkan Ayumi meminum susu coklat.
DAMAR
Aku tahu, kalau kamu lagi sedih.
AYUMI
(tidak dengar)
Hah?
Damar menaikkan volume suaranya.
DAMAR
Aku tahu, kalau kamu lagi sedih.
AYUMI
Sotoy kamu.
(memakan jagung)
Ketahuan ya?
DAMAR
Jelas lah.
AYUMI
(terkekeh)
Maaf ya.
DAMAR
Maaf kenapa?
AYUMI
Ya, maaf aja. Ya gara-gara aku kek tadi, situasinya jadi awkward gak sih.
DAMAR
Iya sih emang.
AYUMI
... Tau gak sih kamu, alasanku kepengen banget buat travelling?
DAMAR
Hmm ... entahlah. Emang apa alesanmu?
AYUMI
Dasar, jawabanmu gak ada usaha mikirnya. Karena sejak kecil, aku gak pernah bisa kemana-mana. Mamaku ditinggal papaku kawin lagi, pas aku masih umur 3 tahun. Demi menuhin kebutuhan hidup kami, Mama harus kerja keras. Berangkat sebelum matahari terbit, pulang setelah matahari terbenam.
Pengamen cilik menghampiri Ayumi dan Damar. Mereka menyanyikan lagu Kupu-Kupu Malam. Damar mengambil selembar uang dari dompetnya. Anak-anak itu kemudian pergi.
AYUMI
Udah kek vampire aja ya, gak pernah kena matahari. Itu sebabnya kulit mamaku putih kayak tahu sutra.
(tertawa)
Pernah gak sih, kamu sewaktu sekolah dulu dapet tugas bahasa Indonesia. Tugas nulis cerita liburan sekolah.
DAMAR
Iya pernah.
AYUMI
Jadi waktu SD aku punya temen, namanya Vania. Vania Wijayanti. Anaknya centil banget, tapi baik banget. Nah, si Vania ini anak orang kaya. Papanya tuh pengusaha. Pas dapet tugas nulis cerita liburan sekolah, Vania ini bacain dengan lantang di depan kelas, pengalamannya selama liburan ke Thailand.
DAMAR
Terus?
AYUMI
Ya, jiwaku yang kompetitif ini meronta-ronta karena iri dong. Masa si Vania bisa ke Thailand, sedangkan aku cuma nonton Chibi Maruko Chan sambil makan mi instan di hari minggu. Ironis gak sih. Gadis miskin nonton kartun gadis miskin.
Damar tertawa kecil.
AYUMI
Seingetku, itu awal mula aku jadi pengen travelling. Dan ya, ternyata travelling berarti banget bagi aku. Mungkin kalau gak kenal travelling, aku udah mati lebih cepet dari hari ini.
DAMAR
Kenapa gitu?
AYUMI
Ya dengan travelling, aku jadi lupa bahwa dunia ini sebenarnya tempat yang mengerikan. Tapi dengan travelling, seolah-olah yang nampak dari dunia ini hanya keindahannya aja. Indah karena alamnya, karena arsitekturnya, karena makanannya, karena musiknya.
AYUMI (CONT’D)
Travelling juga yang udah nyelametin aku dari patah hati. Ya walau gak nyelametin seutuhnya.
DAMAR
Dari mantan tunanganmu?
AYUMI
Iya. Patah hati yang dikasih sama si Fincent sialan. Namanya aja tolol banget. “Vincent” kan harusnya ditulis pakai “V” ya.
(menunjukkan bentuk jari V ke Damar)
Ini malah pakai “F”, dari nama aja udah keliatan tololnya. Tapi kamu tau apa yang lebih tolol dari namanya? Aku.
(Air mata Ayumi menetes, lalu menutup
wajahnya)
Entah sejak kapan aku jadi badut kayak gini. Dan kadar patah hati yang dia beri harusnya udah cukup kuat, jadi bahan pertimbangan buat bunuh diri. Konyol kan?
DAMAR
Emang sejak kapan, cinta gak bikin orang jadi konyol?
Ayumi tersenyum, lalu kembali minum susu coklatnya. Damar kedinginan, dan melanjutkan menghabiskan jagung bakarnya.
AYUMI
(menatap susu coklat)
Kamu udah pernah mati sepertinya?
DAMAR
Mati?
AYUMI
Ya, mati karena cinta.
DAMAR
(tertawa)
Tentu aja udah.
AYUMI
Ceritain. Ayo, Ceritain. Mari kita adu nasib.
DAMAR
Ya, jadi aku sempet pacaran sama cewek, Mei namanya. Selama 5 tahun. 5 tahun yang menyenangkan sesungguhnya. Kurasa. Suatu hari, di satu resto di Menteng, dia udah janji, bakal stay sama aku, mau nerima aku dalam susah maupun senang. Dan aku seneng bukan main dong, dengerin hal itu dari mulutnya. Keesokan harinya, tiba-tiba aja dia bilang ingin pisah dari aku. Aku kan pengen minta klarifikasi langsung dong dari dia. Jadi aku berniat samperin dia di rumahnya. Tapi pas lagi nyetir, ya emang lagi keadaan marah, dan gak fokus, mobilku malah tabrakan sama truk box.
(menunjukkan tangannya yang patah)
Dan ya ini hasilnya.
AYUMI
Kenapa dia tega ninggalin kamu?
Suara petir menggelegar. Membuat Ayumi dan Damar kaget.
DAMAR
... Dia ninggalin aku karena kanker.
AYUMI
Hah? karena apa?
DAMAR
Kanker.
AYUMI
Kanker? Dia kena kanker?
DAMAR
Bukan. Aku yang kena kanker.
AYUMI
Astaga, kenapa kamu gak bilang dari awal kita ketemu, kalau kamu kena kanker?
DAMAR
Bilang gimana? Hei Ayumi, aku punya kanker loh. Masa kayak gitu?
AYUMI
Ya, seenggaknya kan biar aku tahu.
DAMAR
Sekarang kan udah tahu. Dia takut, gen kanker pada diriku, bakal nurun ke anak-anaknya kelak, kalau kita nikah. Jadi itu sebabnya dia ninggalin aku. Karena genku jelek.
AYUMI
Kanker apa?
Damar terdiam sejenak.
DAMAR
Kanker ... payudara. Sebenernya aku malu mengakui kalau aku kena kanker payudara.
AYUMI
Kenapa malu?
DAMAR
Ya aneh aja, cowok kena kanker payudara.
AYUMI
Astaga. Cowo juga punya jaringan payudara juga kali, gak cuma cewe doang. Kamu udah dapet treatment kan?
DAMAR
Belum.
AYUMI
Lah Kenapa?!
DAMAR
... Semenjak Mei ninggalin aku. Aku jadi gak punya lagi tujuan buat hidup. Jadi ya sudahlah.
AYUMI
Ya sudahlah gundulmu. Kamu gaboleh mati secepet itu. Gak aku ijinin.
Damar hanya tertawa kecil. Namun Ayumi benar-benar serius dengan ucapannya.
AYUMI
(menatap mata Damar)
Please. Jangan mati dulu.
Damar tersenyum. Air matanya menetes.
AYUMI
Lagian, aku masih mau baca karya Samantha. Jadi kamu harus terus nulis. Nulis terus sampai tanganmu gak bisa dipakai lagi.
DAMAR
(tertawa kecil)
Oke.
AYUMI
Jangan oke-oke doang. Janji?
(menunjukkan jari kelingking)
Ayo, janji jari kelingking.
DAMAR
(mengikat jari kelingkingnya ke jari
Ayumi)
Iya, aku janji.
AYUMI
Terus, tujuanmu ke Malang sebenernya mau ngapain?
DAMAR
... aku pengen ketemu orang tuaku.
AYUMI
Kenapa gak naik pesawat aja? Biar cepet sampai.
DAMAR
Selain aku takut naik pesawat, aku juga gak mau buru-buru ketemu orang tuaku.
AYUMI
Kenapa gitu?
DAMAR
Ya, aku udah putus kontak sama mereka. Udah 5 tahun. Aku sebenarnya takut ketemu mereka.
AYUMI
5 tahun?
DAMAR
(tertawa kecil)
Durhaka banget kan?
AYUMI
Kenapa harus kayak gitu?
DAMAR
Mereka gak setuju, aku pacaran sama Mei.
FLASHBACK BEGIN:
INT. DALAM MOBIL – DAY
Terlihat Mei sedang makan permen karet dan sibuk bermain ponsel dalam mobil Damar. Mobil Damar terparkir di teras rumah Orangtua Damar. Wajah Mei nampak angkuh dan kesal.
INT. RUANG TAMU - DAY
Terlihat, Damar dengan papanya sedang berdebat sengit. Damar sedang duduk di sofa tunggal. Papa Damar terlihat marah-marah dengan posisi berdiri. Sedangkan mama Damar terlihat paling sedih, karena melihat mereka berdua bertengkar. Mama duduk di sofa panjang dekat Damar.
DAMAR (V.O.)
Mereka bilang, Mei bukan perempuan yang baik buat aku. Dan yang paling nentang hubungan kami adalah Papaku.
PAPA DAMAR
Kamu udah gila, masih mau pacaran sama perempuan yang nyelingkuhin kamu?
DAMAR
Yaudahlah, Pa. Toh dia udah minta maaf. Semua orang pernah berbuat salah. Aku juga pernah berbuat salah ke dia. Papa sendiri, apa gak pernah berbuat salah?
MAMA DAMAR
Mar, kamu tahu gak sih, Mei ini orangnya manipulatif. Kenapa sih kamu gak mau dengerin kami?
PAPA DAMAR
Ya ini, contoh korban dari manusia manipulatif. Outputnya jadi bego. Dikasih tahu yang bener malah ngeyel.
DAMAR
Aku sayang sama Mei, Ma Pa! Kenapa sih kalian nyuruh aku ninggalin dia?! Papa mama gak suka liat aku seneng?
PAPA DAMAR
Sayang tai anjing?! Kamu itu, kayak gak ada cewek lain aja. Bucin boleh, tapi jangan goblok. Pokoknya papa gak setuju kamu sama dia.
Damar datang menghampiri mamanya. Damar tahu bahwa hanya mamanyalah yang bisa diajak negosiasi saat ini. Damar menggenggam tangan mamanya.
DAMAR
Ma, mama tahu kan, aku sayang banget sama Mei. Aku gak bisa hidup tanpa dia. Ma, please.
MAMA DAMAR
Sebenernya Mama tuh bebasin kamu mau sama siapa aja, Mar. Tapi apa yang dikatakan papamu itu bener. Mama cuma takut, di kemudian hari kamu menyesal.
PAPA DAMAR
Udah, gausah banyak bacot lagi. Papa udah capek. Mamamu juga udah capek. Papa udah dari lama gak setuju sama dia, tapi kamu tetep ngeyel juga. Intinya, sampai mati papa gak akan setuju kamu berhubungan sama cewek yang kelakuannya kayak beruk itu.