Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANGAN DOKTER - MORNING
Terdengar suara detik jam di ruangan dokter yang tenang dan sunyi. Ruangan itu nampak putih dan bersih. Ruangan itu terang karena cahaya matahari bisa masuk dengan mudah. Cuaca nampak hangat. Hanya ada dua orang di ruangan dokter. Seorang pasien dengan postur tubuh tinggi dan agak kurus dan seorang dokter pria yang usianya 50an.
Mata seorang pria berumur 30 tahun itu, sedang tersorot, matanya yang nampak berkantung—indikasi ia kelelahan—kini berkaca-kaca. Ia kaget dan kebingungan akan ucapan yang disampaikan oleh sang dokter sebelumnya.
DAMAR
DAMAR (CONT'D)
DOKTER (O.S.)
Sayangnya, memang demikian, Pak Damar. hasil dari MRI, menunjukkan adanya sel kanker dan tumor yang berukuran 3,5 cm.
DOKTER (CONT'D)
DAMAR
DAMAR yang merasa bingung dan takut, tak lagi bisa mendengar suara dokter tersebut. Telinga Damar berdengung. Sehingga, hanya terlihat gerakan bibir si dokter saja tanpa suara. Damar juga tak lagi mengeluarkan satu kata pun, ia hanya terdiam dan kaget.
INT. RESTORAN MEWAH - NIGHT
DAMAR sedang makan malam di sebuah restoran bersama pacarnya, Mei, usia 28 tahun, berwajah cantik dan mengenakan make-up ala selebritis media sosial, Mei juga mengenakan dress yang bagus warna hitam. Damar dan Mei sedang makan steak wagyu di restoran yang tidak terlalu ramai tamu.
Samar-samar terdengar instrumental jazz yang dimainkan oleh musisi restoran tersebut. Terdapat pemain piano, drum, kontrabas, dan gitar. Musik jazz yang tenang, semakin menambah ambience mewah pada restoran itu.
MEI
DAMAR
MEI
Mei nampak sibuk memotret makanan dan memamerkannya di sosial media dengan tulisan: Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan?
Damar hanya memainkan pisau steak. Lalu diam melamun. Wajahnya nampak lesu.
MEI
Damar masih saja melamun.
MEI (CONT'D)
DAMAR
MEI
DAMAR
MEI
Mei menyantap makanannya.
MEI (CONT'D)
Mei meletakkan garpu dan sendok, kemudian meminum wine di gelasnya.
MEI
Damar hanya pura-pura tersenyum. Namun isi kepalanya pergi ke mana-mana.
MEI
MEI (CONT'D)
DAMAR
MEI
DAMAR
MEI
MEI (CONT’D)
DAMAR
MEI
DAMAR
MEI
(nadanya tidak percaya)
DAMAR
MEI
DAMAR
MEI
Damar terkejut mendengar respon pacarnya. Damar tak menyangka, Mei akan mengeluarkan ucapan semacam itu, sekalipun hanya untuk bercanda. Rasa takut kehilangan Mei dan insecure pada diri Damar semakin besar.
DAMAR
Mengetahui bahwa Damar menanggapi guyonanannya yang tidak lucu itu dengan respon yang serius, Mei merasa agak bersalah. Ia mencoba meluruskan ucapannya barusan agar Damar tidak semakin salah paham.
MEI
Damar terlihat ragu-ragu dalam mengutarakan perasaannya. Namun di sisi lain, Damar merasa wajib untuk memberi kepada Mei yang sebenarnya terjadi, meski dengan ucapan yang memutar-mutar atau tak langsung pada poin yang ingin disampaikan.
DAMAR
MEI
Mei lalu menggenggam tangan Damar. Mei tahu bahwa Damar sedang berusahan memberitahunya sesuatu. Akhirnya, ia mencoba menenangkan Damar dengan sentuhan.
Dan benar saja, sentuhan membuat hati Damar berubah menjadi lebih tenang dan aman.
DAMAR
DAMAR (CONT’D)
MEI
DAMAR
MEI
Damar kembali ingin menyampaikan apa yang sedang terjadi kepada Mei. Namun masih tetap dengan cara yang memutar-mutar. Pria itu sedang memilih momen yang pas. Selain itu, ia juga ingin memastikan bahwa Mei benar-benar tetap mau menerima dirinya meski dalam keadaan sakit.
DAMAR
Mei terdiam sejenak. Ia berpikir agak lama. Mei merasa ada yang janggal. Dalam benaknya, Mei sebenarnya merasa takut, bila Damar menderita penyakit keras. Mei berharap Damar tidak akan menderita penyakit keras apapun di kemudian hari.
MEI
Damar tersenyum lega. Sedangkan Mei semakin merasa ada yang janggal pada diri Damar. Sekarang giliran Mei yang menjadi gugup. Beberapa kali ia menjadi salah tingkah. Rasa paniknya bisa terlihat ketika Mei berkali-kali menggoyangkan kakinya, dan berkali-kali memegang dan membetulkan posisi rambutnya.
MEI
DAMAR
MEI
DAMAR
Mei kemudian tertawa keras dan lama. Mei tertawa sambil menahan perutnya. Bahkan saking puasnya Mei tertawa, sampai-sampai ia mengeluarkan air mata. Mei kemudian menyeka air matanya dengan tisu. Sedangkan Damar kebingungan dengan tawa pacarnya itu.
MEI
DAMAR
MEI
DAMAR
Mei mulai berhenti tertawa usai melihat wajah Damar yang serius. Mei kembali lagi menunjukkan gestur gugup. Wajahnya kembali lagi terlihat kaget. Perempuan ini kembali memastikan kebenaran akan ucapan Damar sebelumnya.
MEI
DAMAR
Mei makin terlihat panik. Perempuan itu membuka dan Mengecek ponselnya, lalu browsing kata kunci: apakah pria bisa kena kanker payudara?
Bahkan saking tidak percayanya, Mei sampai mencari artikel berbahasa inggris untuk memastikan kebenarannya, dengan mengetikkan kata kunci: does male can have breast cancer? Usai tahu fakta tersebut, Mei Menghabiskan wine di gelasnya. Ia memandang mata Damar yang serius. Wajah Mei makin terlihat tertekan. Ia langsung meletakkan hapenya.
Mei butuh waktu yang agak lama untuk memberikan respon akan apa yang dialami oleh Damar.
MEI
Damar tersenyum. Pria itu terlihat percaya dengan kata-kata positif yang muncul dari mulut Mei, sekalipun ekspresi dan gestur Mei menunjukkan hal yang sebaliknya. Damar menggenggam tangan pacarnya dengan erat. Sorot matar Damar memancarkan harapan.
Mei menuangkan botol wine ke dalam gelasnya. Lalu meminum wine itu hingga habis.
DAMAR
MEI
DAMAR
MEI
DAMAR
MEI
Mei tersenyum sekadarnya dan benar-benar menghabiskan sisa wine di dalam botol.
FADE OUT:
FADE IN:
EXT. PADANG ILALANG - DAY
DAMAR membuka matanya. Tiba tiba saja ia sudah terikat kuat di sebuah batang kayu. Di batang kayu yg lain, Mei juga telah diikat. Namun Mei nampak telah mati dengan dada berlubang karena tembakan peluru. Lalat terlihat merubungi tubuh perempuan itu.
Damar ketakutan. Ia tidak bisa berbicara. Beberapa belas meter di hadapan Damar, ada dua orang. Wajah mereka samar-samar. Keduanya memakai pakaian untuk menghadiri pemakaman, berwarna hitam.
Salah seorang adalah pria paruh baya, menenteng laras panjang, dan mengerahkan pucuk laras senapan, tepat ke arah Damar. Sedangkan seorang yang lain adalah wanita paruh baya, ia hanya menangis.
Tak lama setelah mengunci target tembakan yang mengarah ke tubuh Damar, pelatuk pun ditarik dan peluru bersarang tepat di kepala Damar.