Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hello, Hello Again
Suka
Favorit
Bagikan
5. BAGIAN 5

INT. MOBIL – NIGHT

 

Dalam mobil Ayumi mengalun musik Autumn Leaves. Keduanya nampak lelah akibat perjalanan yang panjang. Mereka saat ini sedang saling tak bicara.

 

Damar sedang fokus dengan ponselnya, sedangkan Ayumi sedang fokus menyetir. Dengan santainya, perempuan itu mengupil. Ayumi nampak sekali menikmati proses mengupilnya. Terdapat kenikmatan dari ekspresi wajahnya ketika mengorek dan berhasil mengambil upil. Lalu upil yang berhasil ia dapatkan, dikumpulkan di punggung telapak tangan kirinya. Ayumi mendapatkan cukup banyak.

 

Damar pun hanya memandang aneh perilaku perempuan ini. Wajahnya nampak sekali kaget dengan hal tersebut. Beberapa kali Damar melihat cara Ayumi mengupil dan melihat kumpulan upil tersebut dengan seksama, namun dengan ekspresi wajah heran. Damar akhirnya memilih untuk tidak mengomentari perilaku perempuan itu.

 

Beberapa waktu berlalu. Ayumi sekarang nampak mengantuk. Dari cara mengemudi Ayumi pun terasa agak mengoleng. Beberapa kali ia menguap dan hendak memejamkan mata. Damar yang mengetahui bahwa perempuan itu mengantuk pun memintanya untuk menepi dan berhenti sejenak.

 

DAMAR

Ay, kamu udah ngantuk?

 

AYUMI

Hem, nggak kok.

 

DAMAR

Nepi dulu kalau ngantuk.

 

AYUMI

(menguap)
Nggak ngantuk kok.

 

DAMAR

Serius kamu?

 

AYUMI

Nanggung, Damar. lagian ini udah deket hotel kita kok.

 

DAMAR

(memandang Ayumi, kemudian memandang ke
depan)
... Yaudah kalau gitu, ati-ati ya nye ...
  (berteriak)
Ay, Awas!!!

 

Ayumi mengeram mendadak, hampir saja mereka menabrak papan perbaikan jalan di jalanan yang agak gelap itu.

 

Ayumi dan Damar sama-sama kaget ketakutan. Napas Ayumi dan Damar tersengal-sengal. Sakit takutnya, Damar menggenggam hand grip mobil dengan sangat erat.


INT. LOBBY HOTEL – NIGHT

 

Wajah Damar agak masam. Ia memberikan keycard room hotel kepada Ayumi. Lalu pergi meninggalkan Ayumi tanpa ucapan apa-apa. Di sisi lain, Ayumi juga merasa bersalah pada Damar atas kejadian sebelumnya.

 

Ayumi juga pergi ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun pada Damar.

 

EXT. SPBU – DAY

 

Ayumi berada di luar mobilnya, ia sedang mengisi BBM di SPBU self service. Damar yang masih duduk di dalam mobil, merasa bersalah karena marah terhadap Ayumi. Ayumi dan Damar masih terlihat canggung, dan tak ada obrolan di antara mereka.

 

INT. MOBIL – DAY

 

Mereka kembali berkendara. Keduanya masih terlihat canggung. Damar pun berusaha mencairkan suasana. Damar teringat bahwa ia membeli coklat untuk Ayumi. Ia meraih bungkusan keresek di kursi belakang dengan susah payah. Ayumi sesekali melirik ke arah Damar, ia penasaran. Ternyata coklatnya sudah leleh.

 

DAMAR

Ay.

 

AYUMI

Iya?

 

DAMAR

Kamu mau coklat gak?

 

AYUMI

Mau.

 

DAMAR

Tapi, coklatnya udah leleh. Aku lupa, kalau sehari sebelum berangkat, aku beli coklat.

 

AYUMI

Gak papa. Damar, aku mau.

 

Damar membuka sedikit ujung bungkus Coklat. isi coklat tersebut tak lagi menjadi batangan. Melainkan telah menjadi cairan.

 

DAMAR

Eh, netes.

 

AYUMI

Sini.

 

Damar memberikan bungkusan coklat itu ke Ayumi. Kemudian Ayumi menggigit dan menghisap bungkusan coklat itu sambil menyetir.

 

Ayumi mulai terlihat kembali senang. Damar tertawa kecil melihat tingkah kekanak-kanakan perempuan itu.

 

AYUMI

Damar. Aku minta maaf ya. Karena kecerobohanku kemarin kita hampir aja kecelakaan.

 

DAMAR

Iya, Ay. Aku juga minta maaf, udah bersikap menyebalkan. Lagian kemarin juga jalanannya gelap. Siapapun juga bisa nabrak. Bego emang yang benerin jalannya.

 

AYUMI

(meyodorkan jabatan tangan)
Jadi, kita baikkan sekarang?

 

DAMAR

(tertawa, lalu membalas jabatan tangan)
Iya. Kita baikan.

 

Ayumi dan Damar kini telah memasuki gapura kota Semarang. Damar dan Ayumi mengunjungi klenteng sam poo kong, lawang sewu, Pagoda Avalokitesvara. Mereka berkeliling. dan berfoto-foto. Ayumi dan Damar nampak bahagia.

 

INT. RESTORAN - AFTERNOON

 

Kemudian, Ayumi dan Damar menikmati garang asem di sebuah restoran. Mereka menikmati rasa garang asem yang nikmat. Tiba-tiba, Ayumi melontarkan pertanyaan random kepada Damar.

 

Ayumi menatap mata Damar dengan tajam, Damar merasa aneh mendapat tatapan seperti itu.

 

AYUMI

Kamu percaya adanya Alien gak?

 

DAMAR

Hah? Ngapain tiba-tiba bahas Alien deh?

 

AYUMI

Gak papa. Impulsif aja.

 

DAMAR

(berpikir sejenak)
Ya, percaya-percaya aja.

 

Ayumi tersenyum.

 

DAMAR

Kenapa emangnya?

 

AYUMI

Gak papa kok.
(minum es coklat)
Orang di masa laluku menganggap, percaya bahwa Alien itu ada adalah hal yang konyol.

 

DAMAR

Konyol? Ya enggak dong, Ay. Konyol darimana coba.

 

AYUMI

Aku juga bilang hal yang sama kayak kamu barusan. Padahal sebenernya yang konyol ya dirinya sendiri. Dasar tolol.

 

Ayumi terdiam. Hatinya tiba-tiba kesal. Ayumi kemudian bangkit berdiri. Perempuan itu ijin untuk pergi ke kamar mandi. Ia ingin meluapkan rasa kekesalannya yang tiba-tiba muncul di kamar mandi.

 

AYUMI

Aku ke kamar mandi dulu ya.

 

Beberapa saat kemudian, Ayumi datang kembali dari kamar mandi. Damar tidak menyadari bahwa Ayumi baru saja selesai menangis.

 

AYUMI

Kita sampai mana tadi?

 

DAMAR

(berpikir sejenak)
Orang di masa lalumu nganggep percaya alien itu konyol.

 

AYUMI

Oh iya.

 

DAMAR

Logikanya nih ya, bahwa kita tinggal di alam semesta, yang isinya tuh ratusan miliar galaksi, harusnya sih, ada banyak kehidupan lain di atas sana.

 

Ayumi kembali teralihkan suasana hatinya. Ia memperhatikan Damar dengan seksama.

 

AYUMI

Ya ... setuju. Tau gak sih, Aku tuh selalu merasa takjub, sama ruang angkasa. Ruang angkasa tuh selalu menyimpan hal-hal ajaib yang gak akan pernah ada abisnya. Atau mungkin, sampai peradaban kita musnah, misteri di luar sana gak akan pernah selesai untuk kita ketahui.

 

DAMAR

Jangankan ruang angkasa. Bumi ini juga gak kalah ajaib, kok Ay. Bahkan ada kehidupan lain yang gak kasat mata di sekitar kita. Misal aja di kulit tangan tangan kita ini.
(mencoba membuat guyonan)
Apalagi tangan yang kamu tempelin upil itu pas lagi nyetir. Hemm.. pasti ada triliunan kehidupan di sana.
(tertawa)

 

AYUMI

Upil apa?

 

DAMAR

... Upil yang kamu tempelin di tangan pas lagi nyetir.

 

AYUMI

(tertawa)
Astaga ... Kamu ngeliatin aku ngupil?

 

DAMAR

Ya iyalah.

 

AYUMI

(tertawa)
Kamu gak jijik?

 

DAMAR

Ya awalnya sih aneh, tapi lama kelamaan ya sudahlah.

 

AYUMI

Oke kalo gitu!
(mengepalkan tangan)
Aku akan semakin semangat lagi ngupilnya.

 

DAMAR

Ya kalau mau mengupil, mengupil lah. Toh itu juga tangan-tanganmu sendiri. Yang penting, dibersihin pakai handsanitizer aja tanganmu itu.

 

AYUMI

(menjulurkan lidah)
Gak mau.

 

DAMAR

Dasar.

 

Ayumi terbahak-bahak sedangkan Damar hanya tersenyum kecut.

 

FADE OUT:

FADE IN:

 

INT. MOBIL – JALANAN YOGYAKARTA - DAY

 

Ayumi dan Damar kembali mengendarai mobil. Mereka kini telah tiba di Yogyakarta

 

AYUMI

Akhirnya kita tiba di jogja. Aku kangen banget sama kota ini. Aku dulu kuliah di sini loh.

 

DAMAR

Kampus mana?

 

AYUMI

UGM. Jurusan Sastra Inggris. Bentar, biar afdol, mari kita puter lagu ini.

 

Lagu Sesuatu di Jogja karya Adhitia Sofyan mengalun dari mobil Ayumi. Mereka nampak bernyanyi bersama sepanjang perjalanan.

 

Ayumi dan Damar mula-mula mengunjungi Candi Prambanan. Di sana, mereka ditemani oleh seorang tour guide: pria paruh baya. Ayumi dan Damar memasuki area dalam candi, melihat patung dan relief.

 

Ayumi dan Damar kembali melanjutkan perjalanannya dari candi prambanan. Kemudian melewati gapura selamat datang Yogyakarta. Suasana kota Yogyakarta yang khas menyambut mereka.

 

Mereka melihat delman, bentor, pedagang-pedagang, turis yang berseliwer di sepanjang malioboro.

 

INT. LOBBY HOTEL – AFTERNOON

 

Ketika Damar mengurus check-in, Ayumi sibuk membalas chat di ponselnya. Lalu ia mendapat telepon dari temannya. Percakapan Ayumi sama sekali tidak terdengar.

 

Ketika selesai mengurus check-in, Damar memberikan keycard kamar ke Ayumi. Lalu Ayumi terlihat ingin menyampaikan sesuatu ke Damar.

 

AYUMI

Damar.

 

DAMAR

Iya, Ay?

 

AYUMI

Nanti Malem, aku mau ajak kamu dinner. Kamu mau gak?

 

Damar kaget karena perempuan itu tiba-tiba mengajaknya makan malam. Damar mengira itu adalah ajakan dinner romantis, sehingga ia agak salah tingkah.

 

DAMAR

(tersipu malu)
... Oke.

 

AYUMI

Yeay.. Makasih. Nanti kita ketemu di lobby sekitar jam 6 sore ya. See yaa.
(Ayumi bergegas ke kamarnya)

 

Damar hanya tersenyum malu.

 

INT. KAMAR HOTEL – AFTERNOON

 

Di atas ranjang, Damar merasa gelisah karena mendapat ajakan makan malam dari Ayumi. Ia mencoba bersikap tenang. Ia menenangkan diri dengan cara menutup mata. Tapi imajinasi tentang, Ayumi yang memakai dress cantik, di sebuah restoran mewah, bercahayakan lilin, dan perempuan itu sedan memasang senyum yang sungguh manis, membuat kegelisahan Damar semakin menjadi.

 

Pemuda itu menarik napas dalam berkali-kali. Lalu tersenyum memandang langit-langit kamar. Sesekali ia tertawa kecil.

 

Damar mempersiapkan diri. Ia mandi, keramas, sikat gigi, mencukur bulu-bulu di janggut, menyisir rambut, memakai kemeja rapi, menyemprotkan parfum di sekujur tubuh, lalu memakai pafum mulut.

 

Di hadapan cermin, tatapan Damar menyiratkan rasa percaya diri yang tinggi.

 

INT. RESTORAN – NIGHT

 

Jauh dari kenyataan. Ternyata Ayumi tak sedang mengajaknya dinner romantis. Melainkan mereka dinner bersama teman Ayumi sewaktu SMA.

 

Ketika Ayumi sedang mengobrol bersama temannya, Damar yang kecewa, berpura-pura sedang baik-baik saja. Damar duduk di sebelah Ayumi. Sedangkan teman-teman Ayumi duduk di hadapan mereka.

 

Mereka adalah Cindy (27), chinese, bertubuh langsing dan rambutnya ikal. Erika (27) bertubuh agak gemuk dan berkulit sawo matang, rambutnya lurus sebahu, dan Thomas (27) pacar Erika, Tubuhnya kurus dan lebih tinggi dari Damar, serta berambut keriting. Cindy dan Erika sama-sama suka bicara, berbeda dengan Thomas yang lebih tenang.

 

CINDY

Ay, jujur aja deh sama kami. Kamu sama Mas Damar, ada something kan? Ayo ngaku aja.

 

AYUMI

Eh, enak aja asal nuduh. Kita cuma temen travel kok. Serius.

 

ERIKA

Temen apa temen nih?

 

CINDY

Iya, jangan boong.

 

AYUMI

Iya, beneran. Kita cuma temen.

 

DAMAR

Iya, aku sama Ayumi cuma temen kok. Kebetulan tujuan travel kita sama, yaudah sekalian barengan aja.

 

ERIKA

By the way, kalian kenal dari mana? App?

DAMAR

Kami kenal dari website travelling with stranger.

 

CINDY

Ah. Tapi jujur aja nih ya, kalian serasi banget sih, kalo misal jadi pasangan. Bener gak Er?

 

AYUMI

Mulai deh, bakat cenayangnya.

 

ERIKA

Ya siapa tau ya, Cin. Kan cuma Ayumi doang yang masih jomblo. Kelamaan jomblo gak bagus loh buat kesehatan. Lagian bener kata Cindy, kalian cocok kok.

 

CINDY

Kalau boleh tau, Mas Damar, horoskopnya apa ya?

 

AYUMI

(memegang tangan Damar)
Plis, gausah dijawab.

 

Damar keburu menjawab.

DAMAR

Aries.

 

AYUMI

(mencubit tangan Damar)
Dibilangin, gausah dijawab kok.

 

CINDY

Hmm. Betul kan. Cocok kan. Ayumi ini Scorpio. Aries sama Scorpio tuh bisa jadi pasangan yang serasi loh. True love.

 

THOMAS

Kalau Erika Gemini, orangnya nyebelin tapi lovely banget. Jadi cocok banget sama aku, Taurus yang kalem.

         

AYUMI

Kelamaan sama Erika, Thomas jadi ketularan gak beres.

 

CINDY

Eh jangan salah loh, Ay. Kamu tau gak alasan kenapa aku langgeng nikah sama Ari, ya karena horoskop kami jodoh. Ari Pisces, aku Virgo.

 

AYUMI

Ya itu sih karena Ari suka ngalah aja kalo lagi berantem sama kamu, Nyet. Serius gaes, aku datang jauh-jauh dari Jakarta, dan kalian bahas ginian?

 

ERIKA

(mencubit pipi Ayumi)
Nggak dong, Beb, just kidding. Oke, mau bahas apa kita? Mau ngejulid ria gak?

 

CINDY

Julid mulu nih. Gak ah males, ntar aja julidnya. Aku mau kepoin mas Damar dulu. Sapa tahu kan, doi bisa jadian sama Ayumi. Jadi, Mas Damar ini kerjanya apa ya?

 

AYUMI

Dia penulis buku.

 

CINDY

Aku tanya Mas Damar, bukan kamu.

 

DAMAR

Iya, aku penulis.

 

AYUMI

Kalian gak akan percaya. Damar ini penulis buku bestseller loh.

 

ERIKA

Oh, iya? Aku kok gak pernah tau ya?

 

CINDY

Buku apa emang?

 

AYUMI

(tertawa kecil)
... Menunggu Lavender.

 

CINDY

Hah? Menunggu Lavender?

 

THOMAS

Yang nulis Menunggu Lavender bukannya cewek ya?

 

ERIKA

Ah, Iya. Siapa namanya?
(menatap Thomas)
Samantha kan ya?

 

THOMAS

Iya, Samantha.

 

AYUMI

Huhuhu. Kalian tertipu. Hadirin sekalian, Mari saya perkenalkan, jadi Samantha yang kita kenal selama ini, adalah mas-mas yang berasal dari Malang. Dan nama asli beliau adalah, Damar.

 

CINDY

Hah, Beneran?

 

AYUMI

Iya, tanya aja sama dia.

 

ERIKA

Masa sih?

 

DAMAR

(tertawa kecil)
Iya. Samantha itu pseudonimku.

 

ERIKA

Tapi kenapa Samantha?

 

Damar tertawa kecil.

 

AYUMI

Kalian tahu dia jawabnya apa, pas aku tanya kenapa dia pakai nama Samantha? Biar lucu aja katanya. Gitu doang jawabnya. Dasar nih orang.

 

Cindy, Erika, dan Thomas tertawa.

 

AYUMI

Eh, Er, jadi gimana rencana pernikahanmu sama Thomas?

 

Thomas dan Erika tersenyum, dan berpegangan tangan. Kemudian Erika mengambil sebuah undangan dari tasnya, lalu memberikan pada Ayumi. Usai melihat isi undangan tersebut, Ayumi memeluk Erika.

 

AYUMI

(memeluk Erika)
Wah selamat ya, Erikaku sayang.

    

ERIKA

Kamu segera nyusul ya.


AYUMI (CONT’D)

Kamu yang sabar ya, Tom. Kamu harus tahan dengan bacotan Erika menyebalkan ini sampai tua nanti.

 

THOMAS

(tertawa)
Dengan senang hati, bisa mendengar bacotannya sampai tua nanti.

 

CINDY

Utututu ... so sweet nih, love bird kita.

 

Erika menyender manja di pundak Thomas.

 

AYUMI

Untung banget loh, kalian milih nikah dua bulan lagi, gak di akhir tahun.

 

ERIKA

Emang kenapa kalo di akhir tahun?

 

AYUMI

(menjulurkan lidah)
Rahasia.

 

ERIKA

Ih ... rahasia-rahasiaan segala. Jangan-jangan akhir tahun nanti kamu mau merit sama Mas Damar ya?

 

AYUMI

Mana ada kayak gitu. Jadi, gaes. Aku bakal pergi ke Tahiti akhir tahun nanti. Yeay.

 

Cindy dan Erika bangkit berdiri dari kursi lalu memeluk Ayumi.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar