Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hello, Hello Again
Suka
Favorit
Bagikan
4. BAGIAN 4

FADE OUT:

FADE IN:

 

INT. APARTEMEN – MORNING

 

Damar sedang memasak telur mata sapi dan sosis. Ia juga

memanggang roti serta membuat kopi. Pria itu kembali menyirami

tanamannya. Kemudian menikmati sarapannya di balkon.

 

Kemudian Damar terlihat sedang serius menyelesaikan tulisannya

di komputer.

 

INT. GERBONG KRL – DAY

 

Damar sedang menaiki KRL. Ia duduk di antara bapak dan ibu paruh baya, yang sedang mengantuk. Gerbong KRL terlihat cukup ramai orang.

 

INT. SUPERMARKET – NIGHT

 

Damar sibuk memasukkan bahan pangan harian dan snack ke dalam troli. Lalu berhenti di rak cokelat. ia memilih beberapa saat, lalu memasukkannya ke dalam troli.

 

EXT. STREET FOOD – NIGHT

 

Damar sedang menyantap siomay bandung yang tak jauh dari supermarket, di sebuah pinggiran jalan. Saat sedang asyik makan, Ayumi mengirim pesan bahwa perempuan itu akan menjemput Damar jam 9 pagi di depan apartemennya.

 

INT. APARTEMEN – NIGHT

 

Sepulang dari supermarket, Damar memasukkan pakaian dan keperluan lainnya ke dalam koper. Kopernya nampak sangat penuh karena ia memasukkan banyak barang. Perlu usaha keras bagi pria itu untuk memasukkan semua barang bawaannya dalam satu koper. Damar kemudian mengatur alarmnya jam 6 pagi.

 

Waktu berlalu, kini lampu apartemen kamar tidur Damar telah gelap. Namun cahaya dari luar masih membuat wajahnya terlihat. Pria itu nampak gugup. Ia gugup akan perjalanan bersama Ayumi esok harinya.

 

Berulang-ulang kali ia berganti hadap posisi tidur, hingga menutup mukanya dengan selimut. Namun ia kesulitan untuk tidur.

 

Damar bangkit berdiri dari ranjang, meminum obat tidur di dapur, lalu kembali ke ranjangnya. Matanya masih menerawang langit-langit kamar.

 

Mata Damar terbuka, ternyata hari sudah terang. Jam menunjukkan 9 Pagi. Damar pun buru-buru mandi dan berganti pakaian. Kemudian karena terburu-buru ia kesulitan membawa kopernya keluar. Ada saja masalah yang dihadapi pria itu.

 

INT. DEPAN LIFT APARTEMEN - MORNING

 

Begitu pula saat ingin turun menggunakan lift. Ternyata lift sedang rusak. Damar pun terpaksa harus menggunakan tangga darurat sambil membawa kopernya yang berat.

 

INT. TANGGA DARURAT – MORNING

 

Damar terlihat cukup kesulitan dalam membawa koper melewati tangga darurat. Dan ketika Damar tinggal melewati satu lantai lagi, ternyata ada kakek tua yang juga sedang menuruni tangga itu dengan lamban. Kakek itu adalah kakek yang sebelumnya diacuhkan Damar. Damar pun terpaksa harus mengikuti kecepatan menuruni tangga pria tua yang lamban itu dari belakang.

 

EXT. PINTU MASUK APARTEMEN - DAY

 

Damar celingak-celinguk tapi Ayumi tak ada di depan apartemen. Selama beberapa saat pria itu menunggu Ayumi. Berkali-kali Damar menelepon Ayumi, namun nomor perempuan itu sedang tidak aktif. Cuaca cukup panas. Membuat Damar berkeringat. Berkali-kali ia menyeka keringatnya yang menetes.

Kemudian datanglah sebuah mobil LCGC warna sil. Lalu kaca mobil itu terbuka.

 

AYUMI

Dengan Kak Samantha?

 

Damar hanya menahan sabar, usai memasukkan kopernya ke bagasi mobil, mereka memulai perjalanannya ke Malang.

 

INT. DALAM MOBIL – MORNING

 

AYUMI

Maaf ya telat, nunggu lama tadi?

 

DAMAR

Gak papa kok, akunya aja yang bangunnya kepagian. Cuma nunggu 1 jam.

 

AYUMI

(tertawa kecil)
Jadi, tadi itu, yang bikin lama, gara-gara aku ngeringin rambut. Hehe

 

DAMAR

Iya.

 

AYUMI

Mau dengerin lagu?

 

DAMAR

Boleh.

 

AYUMI

Lagu apa?

 

DAMAR

Bebas, terserah kamu, Ay.

 

AYUMI

Jangan bilang terserah. Kayak cewek aja kamu ini. Hanya karena nama penamu cewek, bukan berarti kamu harus bertingkah seperti kami.

 

DAMAR

Autumn Leaves aja deh.

 

AYUMI

Oke.

 

Selama beberapa saat mendengar musik itu, Ayumi merasa bahwa lagu tersebut tidak cocok dimainkan di pagi hari.

 

AYUMI

Kayaknya gak cocok deh lagunya. Malah bikin ngantuk. Hehe. Aku ganti ya.

 

DAMAR

Oke, ganti aja.

 

AYUMI

Suka Red Hot (Red Hot Chili Peppers) gak?

 

DAMAR

Red Hot Chili Peppers? Suka kok.

 

AYUMI

Sip. Nah ini, baru cocok, disetel pas lagi nyetir di jam segini.

 

Ayumi memutar lagu Red Hot Chili Peppers – Around The World. Ayumi menyanyikan lagu tersebut dengan gerakan kepala yang penuh semangat. Nyanyian dan gerakan patah-patah Ayumi yang lucu serta penuh semangat membuat Damar tertawa.

 

INT. DALAM MOBIL – DAY

 

Hari sudah siang. Jalanan nampak lengang. Damar tertidur cukup lama dan saking lelahnya ia sampai mengorok. Hingga ia terbangun setelah terbatuk-batuk. Damar melakukan peregangan badan. Lalu ia menguap panjang sekali.

 

AYUMI

(tertawa)
Selamat pagi, princess Samantha.

 

DAMAR

Tidurku lama tadi?

 

AYUMI

Hmm ... Lumayan. dua jam-an kayaknya. Kamu capek ya? Kalau capek tidur lagi aja, ntar kubangunin.

 

DAMAR

Udah nggak ngantuk kok.

 

AYUMI

Beneran? Gak usah sungkan.

 

DAMAR

Iya, Ay. Aku udah gak ngantuk lagi kok.

 

AYUMI

Oke deh kalau maksa.

 

Tiba-tiba saja perut Damar keroncongan. Damar memegangi perutnya. Ayumi tertawa mendengar suara perut Damar yang kosong.

 

AYUMI

Baru aja mau aku tanyain, udah lapar apa belum. Eh, perutmu lebih dulu speak up.

 

DAMAR

(tertawa)
Boleh banget. Aku belum sarapan dari pagi tadi.

 

AYUMI

Kamu mau makan apa?

 

Damar berpikir sejenak. Dan yang terlintas di kepala Damar adalah mengatakan terserah, ia ingin menyerahkan ke Ayumi menu makanan apa yang akan mereka santap, karena malas berpikir.

 

AYUMI

Awas ya kalau bilang terserah.

 

Dan Damar pun mengurungkan niatnya untuk mengatakan terserah kepada Ayumi. Ayumi seolah-olah telah mengetahui cara bekerja pikiran Damar. Damar kembali berpikir sejenak, lalu muncul keinginan menyantap ayam goreng di kepalanya. Damar pun memastikan Ayumi juga akan menyukai makanan yang ia pilih.

 

DAMAR

Kamu suka ayam goreng?

 

AYUMI

Suka dong.

 

DAMAR

Kita makan makan ayam goreng aja kalau gitu.

 

AYUMI

Siap, Tuan. Meluncur!

 

INT. RESTORAN CEPAT SAJI - DAY

 

Beberapa saat kemudian, Mobil Ayumi tiba di restoran makan cepat saji. Damar menyantap ayam gorengnya dengan lahap.

 

AYUMI

Laper banget ya kamu?

 

DAMAR

Iya, lumayan.

 

AYUMI

Makannya pelan-pelan aja. Gak ada yang bakal ambil ayammu kok.

 

Damar tertawa mendengar lelucon Ayumi. Ayumi kemudian memperhatikan kulit ayam goreng yang disisihkan oleh Damar. Lama sekali ia menatap kulit goreng tersebut.

 

Damar menyadari bahwa perempuan itu memperhatikan kulit ayamnya.

 

DAMAR

Kamu mau?

 

AYUMI

Mau apa?

 

DAMAR

Kulit ayam. Kamu mau?

 

AYUMI

Kamu gak mau?

 

DAMAR

Nggak.

 

AYUMI

Serius kamu gak mau?

 

DAMAR

Yaaa ...

 

AYUMI

Makasih.
(kepalanya goyang-goyang)
Kenapa kamu gak makan kulit ayam? Kan enak?

 

DAMAR

Nggak suka aja sih. Aneh aja rasanya. aku dari kecil gak suka kulit ayam.

 

AYUMI

Aneh? Kamu yang aneh. Jelas-jelas ini bagian terenak dari ayam goreng. Kalau gak suka juga gak papa sih. Biar aku aja yang nampung.
(bersandar di kursi)
Ah, kenyang banget.

 

DAMAR

Gitu doang kenyang?

 

AYUMI

Iya, lah. Perut princess tuh gak bisa kalau dibuat makan terlalu banyak.

 

Ayumi meminum minuman sodanya hampir sebanyak setengah gelas.

 

AYUMI

Kamu denger sesuatu gak?

 

DAMAR

Hah? Denger apaan?

 

AYUMI

Diem. Dengerin baik-baik.

 

Ayumi lalu bersendawa keras. Dawar tertawa mendengarnya.

 

DAMAR

Diliatin orang tuh, kamu gak malu?

 

AYUMI

Ngapain harus malu? Ayo, kita duel sendawa.

 

DAMAR

Gak ah, malu-maluin aja.

 

Ayumi menantang Damar untuk adu sendawa. Awalnya Damar menolak karena malu, tapi pada akhirnya mereka berdua pun saling beradu sendawa.

 

Orang-orang di restoran itu melihat tingkah konyol kedua orang itu. Mereka berdua tertawa lepas dan tak mempedulikan orang-orang sekitar.

 

INT. MOBIL – AFTERNOON

 

Ayumi dan Damar kini terjebak macet. Ayumi nampak tidak sabar. Kemudian gadis itu melakukan peregangan pada tangannya yang lelah akibat menyetir.

 

Bosan dengan macet, Ayumi kemudian melihat wajah Damar.


AYUMI

Kalau kamu punya kekuatan super, kamu mau punya kekuatan super apa?

 

Damar menatap Ayumi, lalu memikirkan jawaban dari pertanyaan perempuan itu.

 

DAMAR

Kaya raya.

 

AYUMI

Serius.

 

Damar kembali memikirkan jawaban untuk pertanyaan Ayumi.

 

DAMAR

Aku mau bisa tembus pandang.

 

AYUMI

Hiii ... dasar mesum.

 

DAMAR

Gak dong. Biar bisa kabur aja, gak perlu ikut berantem lawan musuh.

 

AYUMI

Emang dasar ya, orang satu ini.

 

DAMAR

Kalau kamu, pengen kekuatan super apa?

 

AYUMI

Manipulasi pikiran.

 

DAMAR

Mantanku, punya kekuatan kayak gitu. Kata mamaku dia manipulatif.

 

AYUMI

(tertawa)
Iya? Tapi kalau fungsi manipulasi pikiranku tuh biar musuh gak berbuat jahat lagi.

 

DAMAR

Curang banget kalau ada kekuatan kayak gitu.

 

Ayumi hanya tertawa.

AYUMI

By the way, Orang-orang ini mau pada kemana sih, sampai bikin jalanan macet kayak gini? Kurang kerjaan banget.
(melihat jam tangan)
Mending di rumah, tidur. Kan enak, daripada macet-macetan kayak gini. Apa ya gak capek. Aku aja capek. Hobi kali, capek-capekan di jalan.

 

Damar tertawa mendengar omelan lucu perempuan itu.

 

DAMAR

Mau gimana lagi, Ay. Kita juga berkontribusi bikin macet. Gak ada jalur alternatif ya?

 

AYUMI

Kayaknya sih ada. Bentar, kulihat dulu di maps.

 

DAMAR

Yakin ada? Ntar kita malah nyasar.

 

AYUMI

Gak usah khawatir. Kita gak akan nyasar kok. Sejauh ini, hanya maps yang belum pernah mengecewakanku.
(menunjuk maps)
Nih, ada nih, jalan alternatif di depan.

 

DAMAR

Kamu yakin?

 

AYUMI

Satu juta persen yakin.

 

Ayumi pun mengarahkan mobilnya masuk ke sebuah perkampungan demi bisa mencari jalur alternatif dan menghindari kemacetan. Namun sayangnya, makin lama, jalan yang mereka lalui semakin tidak jelas.

 

Mobil mereka pun berhenti di sebuah pemakaman desa yang sepi dan terlihat angker.

 

DAMAR

Kita di mana sih ini? Kok malah ke kuburan?

 

AYUMI

Anjir, Maps sialan! Kayaknya kita nyasar deh?

 

DAMAR

Tuh kan, nyasar juga akhirnya. Serem banget lagi di sini. Buruan puter balik deh, Ay, keburu gelap.

 

Ayumi hanya tertawa malu.

 

AYUMI

Maaf, maaf.
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar