Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
FAVOR The Movie
Suka
Favorit
Bagikan
8. ACT 2 PART 5

73. EXT. LAPANGAN HUTAN - PAGI

Sally bersama Bisma, Andre, Amir dan Ramli yang babak belur tergeletak di lapangan di samping mobil Andre yang terbuka.

Sally terbangun sambil kesakitan dan memegang leher belakangnya.

Sally membangunkan mereka dan mereka bangun sambil kesakitan.

CUT TO:


74. INT. RUANG TAMU. RUMAH ANDRE - PAGI

Sally mengobati luka Bisma. Sarah mengobati luka Andre dengan panik. Amir tiduran di sofa sambil kesakitan menunggu giliran.

SALLY

(merasa bersalah)

Maafkan aku ya. Gara-gara membantuku kalian jadi terluka seperti ini.


BISMA

Nggak apa-apa Sally.


ANDRE

(kesakitan)

Iya, Nggak apa-apa.


AMIR

(kesakitan, lucu)

Santai aja. Kayaknya ini azab masuk rumah orang sembarangan deh. Sama nyuri.


Semua heran. Amir mengeluarkan kaleng dan bungkus snack dari sakunya ke meja kaca.

SALLY

(dendam)

Aku bersumpah. Aku akan habisi Bos besar itu dan orang-orang yang berhubungan dengannya!!!


Bisma, Andre, dan Amir menatap Sally dengan ngeri.


75. EXT. RUMAH ANDRE - SIANG

<-KAMAR->

Sally terbangun dari tidur siangnya dan melihat jam di depannya (pukul 11 siang).

Sally berjalan keluar kamar.

<-RUANG TAMU->

Sarah sedang sibuk mengemas pakaian ke koper. Sally datang dan mengangguk.


76. EXT. DEPAN RUMAH ANDRE - SIANG

Note: Buat scene 76-80 cepat.

Sally (naik sepeda pakai jaket dan topi) sampai di sekolah Alif. Sally dada ke Alif yang sedang bermain prosotan dengan dua temannya.

ALIF

(berteriak senang)

Mbak Sally...


Senyum Alif tiba-tiba terhenti.

ALIF (CONT’D)

Mbak, itu…


Sally menoleh ke belakang. Ada kucing jatuh di jalan karena kotak kucing di sepeda pemiliknya terbuka.

SALLY

(bergegas)

Alif tunggu di sini sebentar ya. Pak satpam titip dia sebentar ya.


77. EXT. JALANAN DEPAN PASAR - SIANG

Pemilik kucing itu belok ke pasar. Sally ikut belok ke pasar.

SALLY

(berteriak)

Mbak-mbak. Kucingmu jatuh. Mbakkk.


Pemilik kucing itu tidak mendengar dan tetap mengayuh karena memakai headset.

Sally menyalip pemilik kucing dan berhenti hingga pemilik kucing berhenti. Sally mengambil kucing dari keranjangnya lalu menyerahkan ke pemiliknya.

Tiba-tiba tangan Sally dicakar kucing beberapa kali hingga berdarah dan Sally kesakitan.

Pemilik kucing mengambil kucingnya dan memberikan uang 300 ribu ke Sally.

PEMILIK KUCING

Ini untuk beli obat. Maaf saya buru-buru. Terima kasih banyak ya.


Sally menerimanya dengan bingung. Pemilik kucing buru-buru pergi.


78. EXT. SEKOLAH ALIF - SIANG

Alif masih menunggu di dekat prosotan bersama pak Satpam. Sally datang dan menghentikan sepedanya.

Keranjang Sally berisi kresek putih besar dan kresek biru kecil. Tangan kanan Sally diperban warna putih. Mata Sally sangat sembab dan sesekali air matanya menetes.

ALIF

(penasaran)

Kok mbak Sally nangis? Terus, kenapa tanganmu diperban mbak?


SALLY

(menutupi sedihnya)

Oh. Kucing yang mbak tolong tadi nyakar mbak. Kamu harus hati-hati ya saat main sama kucing. Dia lucu tapi bisa buat kamu nangis.


Sally mengusap air matanya lalu mengelus-elus kepala Alif dan menggoyang-goyangkan tangannya yang diperban sambil tersenyum.

SALLY

Lihat ini. Mbak udah nggak apa-apa kan? Ini udah diobati di apotek tadi. Ini obatnya.


Sally menyentuh keresek apotik warna biru. Alif tersenyum.

SALLY (CONT’D)

Oh iya. Mbak sudah belanja tadi. Mbak mau masak Gudeg dan Selat Solo yang enakkkk. Alif mau nggak?


Alif mengangguk. Keduanya tertawa senang.


79. INT. RUANG TAMU. RUMAH ANDRE - SORE

Sally sedang menali sepatu Alif. Sarah keluar dari kamar sambli kerepotan menggendong Kevin yang menangis sambil membawa tas.

Sally segera membantu membawa tas. Sarah menghirup napas dalam-dalam.

SARAH

(kagum)

Wahhh gilak. Bau masakanmu enak banget Sally. Tapi gimana ini? Taksi pesananku udah datang. Maaf aku nggak sempat nyicipin.


Sally memberi tas bekal ke Sarah.

SALLY

Ini mbak. Tenang aja. Sudah kubuatin bekal.


SARAH

Wahhh. Makasih. Pasti aku abisin deh janji.


Sally cium jauh dengan tersenyum. Mobil Sarah berangkat.

INTERCUT TO:


80. INT. LAPAK RAMLI - SORE

Istri Ramli, Aisyah (28), mensortir sayuran.

Handphonenya berdering. Aisyah mengangkat.

AISYAH

(senang)

4 karung? Ini teh beneran? Wahhhh. Makasih banyak. Iya kita juga ada deliperi order. Hah? Pilih sendiri? Ah iya iya. Datang saja ke Pasar....


81. INT. RUMAH ANDRE - SORE

<-RUANG TAMU->

Dari pintu terlihat mobil Andre datang dan masuk melawati pintu gerbang lalu berhenti.

Sally sedang menyapu. Ketiganya masuk rumah. Amir langsung mengendus-endus.

AMIR

Hmmm baunya... Kamu masak Gudeg dan Selat Solo ya Sally?


Sally mengangguk dan tersenyum. Amir dan Andre buru-buru lari ke dapur.

Bisma melihat tangan Sally yang diperban lalu memegangnya dengan khawatir.

BISMA

(khawatir)

Kenapa tanganmu Sally?


SALLY

Oh. Tadi kucing lucu yang kutolong mencakarku.


BISMA

Masih sakit nggak? Ayo kita bawa ke dokter.


Sally melepas pegangan Bisma dengan halus sambil tersenyum.

SALLY

Sudah kuobati kok tadi di apotik. Udah nggak apa-apa sekarang.


INTERCUT TO:

<-DAPUR->

Amir membuka tudung saji. Setelah dibuka ada Gudeg dan Selat Solo hangat.

Ketiganya menyeru bersemangat. Ketiganya langsung mengambil makanan itu di piring mereka dan makan dengan lahap.

SALLY

(tulus)

Kalian sudah banyak bantu aku. Aku nggak tahu lagi cara membalas budi kalian. Jadi kulakukan yang kubisa. Semoga kalian suka masakanku.


AMIR

(takjub, lebay)

Wah. Gilakkkk. Masakanmu enak banget Sally. Sumpah!


SALLY

(senang)

Beneran?


Bisma dan Andre mengangguk.

INTERCUT TO:


82. EXT. MOBIL. JALANAN - SORE

Note: Buat scene 82-86 cepat.

Sarah dan Kevin makan suapan terakhir dengan lahap.

SARAH

(kagum)

Wah Alif. Mbak Sally pinter banget ya mbak masaknya.


ALIF

Tante, lain kali coba pakai bumbu dari apotek kayak yang dipakai mbak Sally. Pasti masakanmu enak kayak gini.


SARAH

(bingung)

Hah? Bumbu dari apotek?


Alif mengangguk.

INSERT:


83. INT. RUMAH ANDRE - SIANG TADI

<-DAPUR->

Alif ke dapur mencari kelerengnya di bawah meja makan.

Alif tak sengaja melihat Sally diam-diam menuangkan bungkusan bubuk dari kresek kecil biru (kresek obat apotik) ke dalam masakannya setelah membuat bekal.

Alif kembali menghitung kelerengnya lagi. Kelerengnya masih kurang. Alif lalu pergi.

CUT BACK TO:


84. EXT. MOBIL. JALANAN - SORE

(FX. Musik berdebar). Sarah shocked.

SARAH

(berteriak dan panik)

PUTAR BALIK PAK!!!


Taksi itu mengerem mendadak lalu putar balik.


85. INT. RUMAH ANDRE - SORE

(FX. Musik dramatis).

<-DAPUR->

Bisma, Andre, dan Amir tertunduk pingsan di meja makan dengan makanan di piring mereka yang habis tak tersisa.

<-TERAS->

Dari teras nampak Sally memakai baju putih (terlihat dari belakang) dan helm biru naik sepeda motor matic Sarah menuju ke pintu gerbang depan.

Ban mobil Andre sobek dan kempes, ada pisau di samping ban mobil.

INSERT:


86. INT. LAPAS. SIANG - 2 BULAN LALU

Note: Setelah diselamatkan geng Bisma.

<-DALAM SEL->

Sally duduk di pojokan dengan kepala tertunduk dan menangis.

Napi-napi wanita lainnya tidur bergerak-gerak tidak nyaman karena terganggu tangisan Sally.

Lastri (48) No. 1320, napi wanita berwajah sangar yang tidur di paling pojok, bangun dengan emosi.

(FX. Musik dramatis). Lastri menghampiri Sally dan menamparnya berkali-kali dengan keras hingga Sally tersungkur.

Sally kesakitan dan tak berdaya. Napi-napi wanita lainnya ngeri dan tak berani menolong.

BELLA

(khawatir)

Kenapa kamu pukul dia? Hukumanmu bisa ditambah. Nanti kamu nyesel lho!


Napi 1350, Salsa (30) menguap santai.

SALSA

(woles)

Nggak ngaruh, emang ada yang lebih parah apa ama vonis matinya?


Beberapa napi melongo. Lastri mengangkat kerah Sally hingga Sally berdiri gemetar.

LASTRI (CONT'D)

(mengancam)

Dengerin ya. Kalo elo nggak sengaja masuk ke sarang buaya dan elo sampai terluka bahkan hampir mati. Jangan pernah tangisin kebodohan sama kesialan elo. Percuma. Buaya-buaya itu nggak akan pernah mau ngakuin kalo mereka buas dan jahat! Lawannn!


Lastri melempar Sally hingga jatuh dan membentur jeruji Sel. Sally semakin menangis kesakitan. Sipir datang dan panik menyelamatkan Sally.

CUT BACK TO:


87. EXT. JALANAN - SORE

Sally mengendarai motor matic Sarah sambil menangis.

SALLY (V.O.)

(sedih)

Kenapa aku bisa sampai suka lelaki pembohong seperti Bisma?


MULAN (O.S.)

Benar. Dia memang baik di awal. Tapi hati-hati, dia akan menyakitimu pada akhirnya.


SALLY (V.O.) (CONT'D)

(menyangkal)

Nggak. Nggak. Ini bukan suka. Ini cuma rasa nyaman ada di sampingnya karena dia baik. Tapi kebaikan itu ternyata palsu!!!

INSERT:


88. EXT. PARKIRAN PASAR - SIANG TADI

Sally berjalan ke parkiran dan tak sengaja mendengar suara Amir dan Ramli yang tertawa keras.

Sally berhenti berjalan lalu mengintip dari tembok sebuah warung yang tutup.

(FX. Musik dramatis). Sally shocked melihat Bisma, Andre, dan Amir duduk-duduk sambil makan minum dan tertawa bersama Ramli dan Nick (memakai jam tangan silver dan gelang karet warna merah) di warung pojok gang pasar.

Note : Highlight jam tangan silver dan gelang karet merah Nick.

SALLY

(sedih dan gemetar)

Jadi mereka....


CUT BACK TO:


89. INT. DAPUR RUMAH ANDRE - SORE

(FX. Musik dramatis). Sarah sambil menggendong Kevin dan menggandeng Alif datang dengan panik.

SARAH

(khawatir)

Sayanggggggg. Bangun.


Ketiganya bangun dan memegangi kepala mereka yang pusing.

(FX. Suara perut mulas keras). Amir dan Andre berjalan sempoyongan ke toilet sambil memegangi perutnya. 

Bisma menahan rasa pusing dan sakit perutnya berjalan sempoyongan.

<-KAMAR SARAH->

Bisma masuk kamar dan mendapati potongan sisa-sisa gaun pengantin Sarah yang berantakan (gaun putih yang dipakai Sally ke nikahan Sovia). 

Sarah datang dan memegang potongan-potongan kain itu. 

SARAH 

(sedih dan geram)

Baju pengantinkuuuuu. Aaaaaaa. Dasar nggak tahu terima kasih!!! NAPI SIALAN!!!


Bisma melihat ke Sarah tak enak hati.

<-TERAS->

Bisma muntah di bawah pohon hingga lemas.

Bisma berjalan menuju pintu gerbang sambil telepon dan sempoyongan menahan sakit lalu naik taksi.  

CUT TO: 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar