Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
11. INT. AULA LAPAS PRIA — SIANG. DUA HARI KEMUDIAN
(FX. Lagu Hari Merdeka). Banyak ornamen merah putih menghiasi tembok dan pintu aula.
Poster bertuliskan "PERAYAAN HARI KEMERDEKAAN DAN PENGUMUMAN REMISI LAPAS PRIA TUNAS BANGSA" terpasang di dinding bagian depan Aula.
Semua napi duduk memenuhi kursi Aula sambil berbincang.
Musik berhenti. Robi (47), ketua lapas yang baru, maju dan memberi pengumuman. Semuanya berubah tenang.
ROBI
(optimis)
Semuanya bertepuk tangan.
ROBI (CONT'D)
(FX. Musik berdebar). Para napi melihat antusias ke layar besar di depan. Pengumuman ditampilkan.
Note: Tambah efek slow motion untuk 1 action di bawah ini.
(FX. Musik Euphoria). Hampir semua napi-napi berdiri dan bersorak senang.
Musik Euphoria berhenti. Robi menatap tajam napi-napi yang duduk di barisan kanan (Geng Bisma dan Geng napi gangster).
ROBI
(sinis dan kesal)
(FX. Musik lucu dan ironi). Di baris kiri geng Bisma dan geng napi gangster di belakangnya duduk dan kesakitan dengan luka lebam di muka mereka.
Lie merintih. Syah memijat-mijat kepalanya. Romy menatap ke depan tanpa ekspresi. Rano hanya berulangkali menguap hingga meneteskan air mata.
Di paling ujung, Bisma setengah melamun dan menggores-gores bangku dengan kukunya.
INTERCUT TO:
12. INT. SEL BISMA — MALAM
Keenamnya makan malam bersama di satu meja dan duduk di tikar.
Tomat Beni jatuh ke lantai. Beni mengambilnya dan membuka mulutnya.
Lie jijik lalu mengelap tomat itu dengan tisu dan langsung dimakan Beni. Rano celingukan.
LIE
(kesal dan kesakitan)
SYAH
(kesakitan)
Beni mendorong kepala Syah dengan kepalanya. Keduanya kesakitan.
BENI
(kesakitan)
LIE
(geram & kecewa)
BENI
SYAH
Syah menyuapi lagi mulutnya dengan kesakitan.
LIE
(hopeless)
Lie, Beni, dan Syah menghela nafas kecewa. Bisma agak melamun dan makan dengan tak fokus.
Beni akan mengambil lauk Bisma. Bisma mencegah garpu Beni dengan garpunya lalu memberikan lauknya ke Romy dan Rano.
Romy dan Rano mengangguk senang dan semakin semangat makan.
BENI
Lie menatap heran Romy dan Rano yang makan sangat lahap.
LIE
(heran)
Romy dan Rano geleng-geleng.
SYAH
Rano celingukan lagi.
LIE
(heran)
Bisma mengeluarkan balsem dari sakunya.
BISMA
Rano terkejut dan akan mengambilnya. Syah dan Beni menyerobot, membukanya, mencium baunya, dan langsung nyengir.
BENI
(kesal)
(FX. Musik comedy). Rano nyengir ketahuan.
RANO
(ketakutan)
Beni menjewer kuping Rano, Rano kesakitan tapi tetap senyum-senyum.
SYAH
(kesal)
Syah mencuci balsem lem itu di wastafel lalu membuangnya ke tong sampah.
Beni mengambil sesuatu di kotak obat lalu duduk menutupi Rano dan memakaikan sesuatu.
Beni menyingkir. Hidung Rano terpasang dua inhaller.
CUT TO:
13. INT. PINTU KELUAR. LAPAS PRIA — PAGI. 2 BULAN KEMUDIAN
Note: Buat scene ini cepat.
Bisma (pakai baju biasa) berjalan melewati pintu keluar sambil menggendong tas ransel bertuliskan "LAPAS PRIA TUNAS BANGSA" di salah satu pundaknya.
(FX. Suara klakson mobil dan terompet).
Bisma kaget dan menoleh ke arah suara (serong kanan).
Sahabat Bisma, Andre (26) dan Amir (26) menunggu di samping mobil. Bisma tertawa malu.
14. EXT. JALANAN — PAGI
<-MOBIL->
Note: Buat scene ini agak cepat.
Andre menyetir, Bisma duduk di samping Andre, Amir duduk di kursi belakang.
ANDRE
BISMA
(senang)
ANDRE
(sarkas)
AMIR
(nyengir)
Ketiganya tertawa.
Amir mengambil box kado warna biru di sampingnya (ada pita besar warna biru muda di tutupnya) dan memberikannya ke Bisma.
Bisma menerima kotaknya dan membukanya. Box itu berisi Coca-Cola, bola tenis, sepasang topi couple, boneka, hand phone, kupon kedai es krim, kotak cincin dll. Dan juga, ada sebuah undangan pernikahan berwarna abu-abu.
(FX. Musik sedih). Bisma menghela napas kecewa. Bisma mengambil undangan. Di halaman depan undangan ada nama Mulan & Rama (tanpa tanggal).
Note: Jangan perlihatkan isi dan tanggal undangannya.
Bisma memasukkan undangan ke dalam kotak lalu menutupnya. Bisma memberi kotak itu lagi ke Amir.
ANDRE
(serba salah)
AMIR
(sinis)
BISMA
(memotong)
AMIR, ANDRE
(agak kesal)
Ketiganya lanjut berargumen.
INTERCUT TO:
<-PINGGIR JALAN->
Seorang wanita yang juga membawa tas ransel bertuliskan "LAPAS WANITA TUNAS BANGSA" menyeberang jalan.
INTERCUT TO:
<-MOBIL->
Ketiganya masih berargumen. Andre tidak fokus menyetir. Bisma sedikit kesal dan menoleh ke depan lalu kaget.
BISMA
(berteriak)
INTERCUT TO:
<-JALAN->
Wanita itu, Sally (21), kaget akan tertabrak lalu duduk pasrah.
INTERCUT TO:
<-MOBIL->
(FX. Suara rem mendesit). Andre ngerem mendadak. Mobil berhenti dan ketiganya terhentak ke depan.
Ketiganya terdiam sebentar dan shocked.
AMIR
(gemetar)
INTERCUT TO:
<-JALAN->
Ketiganya menghampiri Sally yang masih tertunduk di tengah jalan.
BISMA
(khawatir)
SALLY
(terengah-engah)
Ketiganya lega. Sally berbalik. Amir kagum dengan kecantikan Sally.
Bisma dan Sally saling menunjuk.
Sally tersenyum ke Bisma. Semuanya lalu minggir.
SALLY
(terharu)
Amir dan Andre melihat bingung ke Sally dan Bisma yang saling senyum.
AMIR
(bingung)
Sally mengangguk.
INSERT:
15. INT. LAPAS PRIA — PAGI. 2 BULAN LALU
<- LORONG->
Note: Buat scene ini cepat.
Sipir wanita, Ani (45), membebani Sally napi No. 1650, (Sally pakai rompi orange bertuliskan "PIKET") dengan dua kotak besar lalu pergi.
Pandangan Sally semakin tertutup dengan dua kresek besar snack sebelumnya.
Hasan membuka gerbang keamanan dan menunjuk ke arah kiri sambil menahan mulas.
Sally masuk ke dalam dan berjalan keberatan. Hasan mengunci pintu lalu pergi ke toilet.
<-PINGGIR LAPANGAN LAPAS->
Sally tak melihat pintu aula karena pandangannya tertutup.
Sally tersesat ke lapangan lapas pria berisi penuh lapas pria. Sally tersandung dan barang bawaannya berantakan.
(FX. Musik tegang). Para napi pria menyoraki lalu datang berkerumun melecehkan Sally.
Bisma datang menyelamatkan Sally bersama teman-temannya lalu menyuruh Sally pergi ke pintu gerbang utama.
Geng Bisma berkelahi dengan geng napi gangster.
CUT BACK TO:
16. EXT. JALANAN — SIANG
Andre menatap tajam Sally.
ANDRE
(kesal)
Bisma menginjak kaki Andre. Sally bingung. Andre pun diam.
Sally mengulurkan tangannya ke Bisma.
SALLY
(antusias)
Bisma menyalami Sally.
BISMA
Amir melepas pegangan tangan Bisma dan Sally yang sudah agak lama.
Amir dan Andre bergantian menyalami Sally.
AMIR
(genit)
ANDRE
BISMA
SALLY
(bingung)
BISMA
(kasihan)
Andre menatap tajam dan bingung ke Bisma.
AMIR
(oportunis)
SALLY
AMIR
(oportunis)
Sally mengangguk senang.
SALLY
(terharu)
Sally garuk-garuk kepala.
SALLY (CONT'D)
AMIR
SALLY
(sedih)
BISMA
(memotong)
SALLY
(terharu)
Bisma mengangguk.
BISMA
(berharap)
CUT TO: