Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
FAVOR The Movie
Suka
Favorit
Bagikan
6. ACT 2 PART 3

48. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH ANDRE — PAGI

Andre, Bisma, dan Amir berdiri di bawah pohon di samping ponakan Andre, Alif (7), yang sedang main kelereng. 

ANDRE

(kesal)

Dasar lu ya Bisma! Emang elo yes man apa? Dikit-dikit Sally lo bantuin. Apa elo lupa akibat nolongin dia pas di penjara? Elo ditinggal nikah ama Mulan. Apa elo mau ancurin hidup elo lagi? 


Andre memijat-mijat kepalanya.

ANDRE (CONT'D)

(realistis)

Brooo... Feeling gue nih ya. Kasus Sally ini bukan kasus perdagangan perempuan biasa. Skalanya gede. Pasti nglibatin orang-orang besar di balik ini. Kita bakalan mampus kalau ganggu mereka. Jadi, menurut gue mustahil kita bisa bantuin Sally kali ini. 


AMIR

(clueless dan melamun)

Gimana cara nolongnya ya?


BISMA 

(dilema)

Gue tahu ini bahaya. Tapi gue udah janji sama dia. Kasian dia.


ANDRE

(realistis)

Ini belum terlambat. Nggak apa-apa ngecewain orang yang belum terlalu elo kenal. Lagipula elo udah pernah nolongin dia kan? Jadi nanti bilang aja ke dia kalo elo nggak bisa nolong dia kali ini.


BISMA 

(dilema)

Tapi...tapi gue...


ANDRE (CONT'D)

(menerka-nerka)

Tunggu-tunggu. Kesannya elo perhatian banget ama dia. Jangan bilang elo...elo suka ya sama dia? 


AMIR

(puitis)

Gakpapa elo ngaku aja, emang kenapa kalo elo cinta ama Sally? Ada pepatah bilang “Mati satu, ambil yang nongol.”


BISMA

(salting)

Ah. Apaan sih lo.


Alif selesai bermain kelereng dan pergi menaiki sepedanya.

ALIF

(berteriak senang)

Aku main ke rumah Bella ya om!


ANDRE

Iya. Hati-hati ya.


AMIR

(heran)

Wah, sejak kapan tuh anak bisa naik sepeda?


Andre melihat ke arah Alif lalu tersadar. Andre mengejar Alif dan memberhentikan laju sepeda Alif dari pegangan belakang sepeda Alif.

ANDRE

(khawatir)

Berhenti! Nanti kamu jatuh Alif. 


ALIF

(pd)

Tenang aja om. Coba lepasin tanganmu.


Andre heran dan melepas pegangan tangannya. Alif pamer kemampuan bersepedanya. 

ALIF

(heran dan kagum)

Wahhh. Kemarin pagi waktu om ajari kamu masih nggak bisa. 


Bisma dan Amir menghampiri Alif dan Andre. 

ALIF

Aku pakek trik santuy dari mbak Sally om. Coba liat. Aku langsung bisa om. 


Alif berhenti di depan ketiganya.

ALIF

(bercerita)

Oh iya. Om,om… kemarin...


INSERT:

 

49. INT. DAPUR. RUMAH ANDRE — KEMARIN SIANG

Sarah terpeleset saat membawa teh panasnya. Sally buru-buru mengambil Kevin. Tumpahan teh panasnya tak jadi mengenai muka Kevin. 

ALIF (V.O.)

(bercerita)

Kak Sally juga senang menolong. Kemarin tante Sarah kepleset dan teh panasnya hampir kena muka Kevin. Tapi untung aja kak Sally cepat-cepat gendong Kevin. 


Sarah menangis dan berterima kasih pada Sally. Alif melihat kejadian itu saat bermain kelereng.

CUT BACK TO:


50. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH ANDRE — PAGI

Andre memandang pasrah Bisma. Bisma tersenyum nyengir. Amir masih melamun clueless. 

INTERCUT TO:


51. EXT. MALL — PAGI. MONTAGE

<-FOOD COURT->

Amir dan Andre menanyai sekumpulan orang yang sedang makan sambil membawa foto Sally. Sekumpulan orang itu tersenyum dan geleng-geleng.

INTERCUT TO:

<-LOBBY->

Bisma dan Sally menanyai orang-orang di sekitar lobby. Semua orang tersenyum dan geleng-geleng.

INTERCUT TO:


52. EXT. MONAS — SORE. MONTAGE

Keempatnya berpencar mencari Nindy sambil bertanya ke pengunjung dan pedagang.

Keempatnya berjalan ke parkiran dengan lesu.

INTERCUT TO:


53. EXT. ANCOL — SORE. MONTAGE

Kempatnya menanyai pengunjung di sekitar Ancol. Semua orang geleng-geleng.

INTERCUT TO:


54. EXT. DUFAN — SORE. MONTAGE

Kempatnya berkeliling menanyai pengunjung di sekitar Dufan. Semua orang geleng-geleng.

(FX. Musik comedy). Amir naik komidi putar dan memakai teropong binocular.

Keempatnya naik Ferish Wheel lalu turun. Amir mabuk dan muntah-muntah.

END MONTAGE


55. EXT. MASJID — MALAM

(FX. Iqomat akhir). Amir, Bisma, dan Andre keluar dari Mushola bersama jamaah lainnya. Ketiganya lalu duduk di warung mie ayam “Barokah” samping Masjid.

Makanan ketiganya datang (Mie Ayam ada Pangsit goreng di atasnya). Amir makan lebih lahap dari Andre dan Bisma.

AMIR

(kelaparan)

Wahhh gila gue laper banget. Kita udah kayak study tour aja.


Amir menyeruput kuahnya. Bisma menghentikan makannya.

BISMA

Kayaknya kita harus ngerubah strategi.


AMIR

Iya. Dari tempat mahal sampai murah udah kita cari.


ANDRE

(realistis)

Mungkin kita harus ke tempat paling murahan.


AMIR

(bingung)

Maksud lo?


ANDRE

(realistis)

Kayaknya kakaknya Sally nggak dijadiin simpenan deh, tapi dijadiin pelacur.


Bisma melihat ke belakang Amir dan Andre dan kaget melihat Sally. Air mata Sally menetes.

Sally duduk di samping Bisma. Amir dan Andre kaget dengan keberadaan Sally.

SALLY (CONT'D)

(menguatkan diri)

Nggak apa-apa. Seburuk apapun kondisinya, aku akan tetap cari kakakku.


Sally mengusap air matanya.

SALLY (CONT'D)

Dan tenang aja. Kalian bebas beropini. Aku nggak akan marah karena semua ini buat bantu aku cari kakakku.


Amir dan Andre bernapas lega.

INTERCUT TO:


56. EXT. MOBIL. JALANAN PROSTITUSI — MALAM. MONTAGE

Mobil Andre berjalan. Keempatnya fokus melihat ke kanan dan kiri jalan berisi banyak psk yang menjajakan diri di pinggir jalan.


57. EXT. MOBIL. DEPAN TEMPAT KARAOKE — MALAM. MONTAGE

Mereka berhenti di depan tempat karaoke dengan banyak pengunjung dan tampak lampu-lampu gemerlap.

Bisma, Amir, dan Andre masuk ke pintu masuk.

Bisma, Amir, dan Andre keluar sambil lari dikejar para LC yang sesekali menarik baju belakang ketiganya.

END MONTAGE


58. EXT. MOBIL. DEPAN CLUB MEWAH — MALAM

Keempatnya melihat club itu dari dalam mobil. Bisma melihat jam.

BISMA

Ini kayaknya tempat terakhir untuk hari ini ya Sel. Kalau masih belum ketemu kita lanjut besok. Kamu tunggu di sini ya.


Sally mengangguk.


59. INT. DEPAN BARTENDER - MALAM

Ketiganya duduk di depan meja bartender. Bartender (28) datang menghampiri mereka.

BARTENDER

(ramah)

Ada yang bisa dibantu?


Amir mengeluarkan foto Sally dari saku jaketnya.

AMIR

Apa ada cewek yang mirip cewek ini di sini?


Bartender meletakkan gelasnya dengan keras lalu mengambil pistol dan mengarahkan ke arah ketiganya.

Tiga penjaga yang duduk langsung berdiri dan memiting leher ketiganya. Amir dan Andre kaget dan gemetar. Bisma tersenyum sinis.

BARTENDER

(menatap tajam)

Mata-mata ya elo pada? Pergi!!! Paling juga kalian gak sanggup beli minuman di sini.


Bisma mengeluarkan black cardnya ke meja lalu mendorong black cardnya dengan jari tengahnya ke arah bartender itu.

Bartender itu melunak dan menurunkan pistolnya. Ketiga penjaga melepaskan pitingan mereka. Amir dan Andre lega dan batuk-batuk.

Bartender itu mengambil sebatang cerutu lalu menyalakannya dengan pistol yang ternyata korek api.

Amir dan Andre kesal tercengang lalu seolah ingin memukul Bartender itu.

Bisma berjalan ke arah toilet.

INTERCUT TO:


60. EXT. DEPAN CLUB MEWAH- MALAM

Note: Buat scene 60-64 agak cepat. Buat wanita di samping Nick seperti Nindy. Jangan perlihatkan wajah wanita yang dibawa Nick.

Nick (pakai topi hitam) keluar dengan terburu-buru bersama seorang gadis yang dirangkul dan ditutupi kepalanya serta badannya dengan jaket kulit hitam milik Nick dari pintu samping.

Nick menyadari keberadaan Sally di mobil Andre lalu bergegas memasukkan wanita itu di mobilnya.

<-MOBIL->

Nick masuk mobil dan menaikkan jaket kulitnya di wajah wanita itu untuk menutupi wanita itu.

Nick menjalankan mobil sportnya melewati depan Mobil Andre.

(FX. Musik dramatris). Sally tak menyadari lewatnya Nick karena kakinya tiba-tiba digigit nyamuk dan agak menunduk.

Bisma, Andre, dan Amir keluar dari club dengan ekspresi kecewa dan berjalan ke mobil Andre.

AMIR

(kesal)

Kampret tuh bartender. Seenaknya aja ngeprank kita.


ANDRE

(heran)

Tapi wowww. Apa-apaan tadi? Elo masih super kaya tapi pura-pura miskin?


Bisma masih melirik mobil Nick yang masih terlihat. Andre menepuk pundak Bisma. Bisma tersadar.

BISMA

Ah oh itu. Belum sempat gue buang. Udah nggak ada isinya semenjak ayah gue bangkrut. Oh iya. Utang minuman gue tadi udah gue transfer ya.


ANDRE

Halah nggak usah.


61. EXT. JALAN - DINI HARI

Mobil berjalan pulang.

Amir terbangun dan memegangi perutnya yang tiba-tiba sakit. Amir menepuk jok kursi belakang Bisma beberapa kali.


62. EXT. POM BENSIN - DINI HARI

<-MOBIL->

Bisma memarkir mobilnya di dekat toilet. Amir buru-buru keluar dari mobil dan berlari menuju toilet sambil memegangi perut. 

Bisma mengambil air mineral dari dasboard sampingnya lalu minum tapi tiba-tiba tersedak. 

Sally mengambil 1 pack tissue dari dashboard dan memberikannya ke Bisma. 

BISMA

(sambil batuk)

Makasih ya. 


Dari spion luar di samping Sally terlihat ada mobil bak sayur berwarna biru berhenti untuk membeli bensin. 

Sally mengembalikan tissue dari Bisma dan tak sengaja melihat spion. 

Sally langsung emosi dan buru-buru membuka pintu lalu berlari keluar. (FX. Musik dramatis).

BISMA

(sambil batuk)

Mau ke mana kamu Sally?


Sally tak menjawab.

<-SAMPING MOBIL RAMLI->

Ramli menutup lubang fuelnya dan berjalan hendak masuk mobil pick-up sayurnya. 

Sally menarik dan membalikkan badan Ramli lalu menamparnya dengan keras. 

SALLY

(murka dan berteriak)

Di mana kakakku sekarang? Anterin aku ke kakakku!!!


RAMLI

(bingung)

Aku nggak tahu.


SALLY

(murka)

Bohong! Kamu bagian dari mereka!!!


Ramli kebingungan dan ketakutan melihat Bisma dan Andre yang menghampiri. 

Ramli mendorong Sally dengan keras hingga jatuh lalu kabur dengan mobil pick-upnya. Sally berusaha mengejar dengan merangkak dan berusaha berdiri.

SALLY

Berhenti!!!


Bisma membantu Sally berdiri. 

BISMA

(khawatir)

Sally... Kamu nggak apa-apa kan? Siapa dia?


SALLY

Dia sopir bos perdagangan perempuan itu.


Mobil datang. Bisma membantu Sally masuk.

Mobil berjalan. Bisma melihat Amir mengejar dari toilet dan mengerem mendadak. Amir masuk mobil. 

AMIR

(terengah-engah)

Jahat ya elo pada!!! Main ninggalin aja. Untung gua pas keluar. Ada apaan sih?


ANDRE

Maaf lupa. Kita mau ngejar sopir yang ngejual Sally.


AMIR 

(kaget)

HAAAH?


CUT TO:



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar