Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
59. INT. - RUANG IGD RUMAH SAKIT - MALAM
Kamera menyorot beberapa tempat tidur bersekat gorden Placida di ruang IGD, menuju tempat tidur Laras berada.
Ada yang terbuka sedikit sekatnya. Ada yang tertutup sekatnya.
Laras rebah di salah satu tempat tidur Ruang IGD sementara seorang dokter muda perempuan, Ivanka (33) terlihat selesai melakukan pemeriksaan kepada Laras. Kemudian ia berjalan melewati Adam, yang berdiri dekat gorden yang terbuka, memberi tanda kepada Adam agar mengikutinya.
Dokter Ivanka berjalan sampai di depan gorden lalu menggerakkan tirai tersebut, sampai hampir tertutup.
DOKTER IVANKA
Efek zatnya masih ada, sebaiknya kita tunggu mereda.
ADAM
Dia kenapa, Dok?
DOKTER IVANKA
Kamu baik.
(melihat Adam dengan saksama)
Kalo ada cowok, punya temen yang ngalamin kayak gitu, mungkin udah dimanfaatin.
(berjalan menjauhi deretan tempat tidur bersekat gorden)
ADAM
Maksudnya, Dok?
(mengikuti dokter jaga)
DOKTER IVANKA
Dia dikasih zat perangsang. Kita beri waktu dia untuk memulihkan diri. Saya akan minta suster untuk memberinya suplemen untuk pemulihan.
(kembali berjalan, tiba-tiba menengok ke arah Adam)
Oh iya, tolong jangan didekati dulu. Kamu kan laki-laki.
(pergi menangani pasien lain)
Adam menghela nafas dan menoleh ke arah gorden di mana Laras berada. Urung untuk pergi dari tempatnya berdiri. Adam memandang ke arah lain beberapa detik.
Kamera menyorot Putri diikuti Neil masuk ke dalam ruang IGD. Putri memerhatikan sekitar, hingga pandangannya berhenti pada satu arah.
Kamera menyorot Putri dan Neil yang menghampiri Adam.
PUTRI
Mana Laras?
ADAM
Ada
(menunjuk tempat Laras berisirahat dengan pandangan)
Putri mengikuti arah pandangan Adam, hendak beranjak.
ADAM
Eh, dokter bilang Laras harus dibiarin sendiri!
(agak berteriak mencegah Putri)
PUTRI
Sebenernya Laras kenapa? Kenapa juga lo bisa bawa Laras?
Putri dan Neil menatap Adam curiga.
Adam menatap Putri dan Neil dengan tajam.
Putri menatap Adam malas, tetap menuju tempat Laras.
Neil hendak menyusul Putri, namun Adam menarik tangan Neil, mencegahnya.
NEIL
Any problem?
ADAM
Yeah. You!
NEIL
Excuse me?
Adam hanya mencibir lalu membuang pandangannya. Malas menatap Neil.
60. INT. RUANG IGD RUMAH SAKIT - MALAM
Kamera menyorot tangan Putri yang perlahan membuka gorden Placida.
Putri memandang Laras, menghela nafas perlahan.
Putri perlahan mendekat ke arah tempat tidur di mana Laras berbaring.
PUTRI
Ras ... udah gue bilang tuh orang bahaya. Elo sih ngotot ...
LARAS
Kata siapa gue ngotot?
(mata masih terpejam)
PUTRI
Raras! Ya Allah, gue kirain lo pingsan atau kenapa ...
LARAS
Harapan lo jelek
(membuka kedua mata)
PUTRI
Ah, Si Adam tuh nggak mau jawab lo kenapa. Eh, kok bisa Adam bawa lo ke sini? Bukannya lo -
(memotong kalimatnya sendiri)
LARAS
Beruntung Adam bawa gue ke sini. (jeda) Kayaknya Leo ngasih sesuatu ke minuman gue ...
(berusaha kuat untuk bisa berkomunikasi setelah kembali sadar)
PUTRI
Brengsek tuh orang. Bisa-bisanya -
(terkejut karena Laras menyerahkan sesuatu perlahan)
LARAS
Belum ditayangin, kan? Tolong apus, Put ...
Putri terdiam menerima. Laras menyerahkan benda berkabel kepada Putri.
PUTRI
Sori ya, Ras. Gue nggak maksud untuk -
(bingung)
Gue nggak pengin ada aib lo di sini -
LARAS
Bintang belum ambil tindakan apa-apa kan?
PUTRI
Tadi Bintang telpon katanya gambarnya ancur pas lo di rumah Leo. Mungkin kena air. Suaranya juga noise banget katanya... dan emang belom tayang...
LARAS
Thanks ya, Put. Gue tau maksud lo baik, makanya gue setuju sama syarat lo..
PUTRI
Kenapa sih lo mau susah payah ngejar bukti, Ras. Alibi lo kuat. Asal Neil mau -
LARAS
Put!
PUTRI
(mendengus kesal)
Kenapa sih lo keras kepala?
LARAS
(tersenyum)
Kepala lo yang lebih keras. (jeda agak lama) Bakalan percuma gue jelasin, karena lo udah tanem stigma sendiri ke otak lo
PUTRI
Sembarangan lo, Ras!
(terdiam)
Eh, tapi lo beneran percaya sama Neil? Lo tahu kan kalo kaum mereka nggak bakal ridho sama kita sampe kapan pun? mereka juga yang permusuhannya paling kuat ke kita?
LARAS
Kalo mereka nggak ridho ya kenapa lo yang marah melulu, pas denger atau lihat sesuatu yang berkaitan sama mereka?
Kalo mereka permusuhannya yang paling kuat, kenapa lo yang mukanya merah karena marah sampe ubun-ubun, tiap kali ada sesuatu yang berkaitan sama mereka?
(jeda agak lama, memandang Putri)
Kalo gitu, sekarang, siapa yang nggak ridho? siapa yang belum apa-apa udah musuhan aja bawaannya?
PUTRI
Tuh kan, lo malah bela mereka!
LARAS
Put, lo harus jujur sama diri lo ... (jeda) pernah nggak lo anggep mereka manusia?
PUTRI
Buat gue, mereka monster berbentuk manusia.
LARAS
Kalo lo yang digituin gimana?
PUTRI
Kok gitu? Kalo cara kita menilai mereka kan emang udah ada dalil yang kuat, Ras!
LARAS
(menarik nafas, berkata pelan)
Udah gini aja, feel free for anything you thought about Neil. Is that O.K, now?
PUTRI
nggak.pake.bahasa.Inggris!
Laras menghela nafas kasar dan panjang.
Kamera menyorot suster yang masuk menghampiri tempat tidur Laras. Suster tersebut terlihat sudah senior.
LARAS
Alhamdulillah ...
SUSTER
Iya, Dokter Ivanka bilang kena dikerjain temen ya? Jaman sekarang.
(menggeleng-geleng)
Perempuan harus bisa jaga diri. Untung temennya yang bawa ke sini nggak macem-macem. Coba kalo nggak. bisa kejadian lho
LARAS
Emang saya kenapa, Sus?
SUSTER
Lho temennya nggak bilang kalo kamu dikasih perangsang?
PUTRI
Hah?
Laras terkejut.
Suster memberikan supelemen dan air putih kepada Laras.
Laras meminumnya. Putri melihat.
LARAS
Terima kasih Suster
SUSTER
Iya. besok lagi hati-hati, ya
Laras mengangguk tersenyum.
Suster pergi meninggalkan Laras dan Putri.
Neil menghampiri sekat di mana Laras berada, diikuti Adam.
ADAM
Lo udah ada yang jemput kan? Gue balik!
LARAS
(berteriak lemah)
Eh, tunggu! Gue mau tanya sesuatu
Adam yang sudah akan pergi, menoleh.
ADAM
(memandang ke arah Putri dan Neil)
Empat mata.
PUTRI
Eh, enak aja. Lo tahu kan Laras dikasih apa sama Leo. Empat mata apanya?
LARAS
(berkata pelan)
Put, please!
Putri ragu sesaat, menatap Laras lalu Adam. Akhirnya melangkah keluar, begitu juga dengan Neil.
Adam segera menutup gorden lalu mendekat ke tempat tidur Laras.
ADAM
Gue nggak percaya sama cowok itu.
LARAS
Neil? Tapi lo percaya gue?
ADAM
At least you better than him
LARAS
Oh, is that a compliment?
ADAM
Kalo lo nggak jadi tanya, nggak apa-apa
LARAS
Heh! Oke. Gue tanya.
(jeda)
Ke mana Eva pergi setelah gue pelintir tangannya?
ADAM
Eva punya stok cewek pengganti yang mau pake baju samaan sama dia.
LARAS
Dam, lo nggak jawab pertanyaan gue
ADAM
(mencibir)
Nggak sabaran ternyata
LARAS
(menarik nafas panjang lalu menghembuskannya)
Oke. Sori ...
ADAM
Semua cewek yang jadi pengganti dia, harus tutup mulut karena bayarannya gede. Gue anter ke beberapa ke tempat berbeda buat ngecoh bodyguard yang ngawasin Eva. Beberapa lagi, Esther yang anter.
LARAS
(menggumam)
jadi gitu caranya bisa lolos terus.
ADAM
Hari itu, Eva bilang mau pergi sama Esther, jadi gue yang nganter kembarannya buat ngecoh bodyguard.
ADAM
Kalo cowok itu,(jeda) gue pernah liat ketemu Eva di Mall. Eva kelihatan nggak suka dia deketin, pas Eva coba pergi, cowok itu ngikutin. Gue secara nggak sengaja nabrak dia biar Eva lolos
LARAS
Nggak sengaja?
(menyindir)
ADAM
You should smarter than this.
LARAS
Emang couple goals ya lo sama Eva, segitunya ngelindungin
ADAM
Kalo gue jadi lo, gue bakal ati-ati sama cowok itu
LARAS
Terus Eva bisa sampe sana gimana?
ADAM
Lo tanya-lah sama yang pergi bareng Eva hari itu.
(hendak pergi namun menoleh ke arah Laras)
Dan Eva, bukan.pacar.gue.
LARAS
(menggerutu pelan)
urusan gue apa?
(setengah berteriak)
Eh, terus kenapa lo bilang jangan deket-deket Leo?
Adam tak acuh, melangkah meninggalkan IGD.
LARAS
(Mendengus kesal)
Laras secara perlahan beranjak dari tempat tidur. Neil masuk mendekati tempat tidur Laras, sendirian.
LARAS
(menatap Neil)
Putri ke mana?
NEIL
terima telpon, kayaknya dari ibunya.
Cowok itu bilang apa?
LARAS
(menatap Neil bingung, berdiri)
Dia nggak tahu. Gue harus cari info lain.
NEIL
Bukannya cowok itu deket Eva? Why he said didn't know?
LARAS
(mendekati Neil)
Gue nggak pernah bilang kalo dia deket sama Eva. Gue juga nggak bilang kalo yang gue tanya ke dia tentang Eva. Lo kenal dia di mana, Neil?
(pandangan menyelidik lebih dalam)
Siapa dokter yang meninggal bertahun-tahun lalu, Neil? Lo manfaatin gue, buat deketin Eva? Iya?
NEIL
Ras -
(mencoba menenangkan Laras)
LARAS
(menarik kerah baju Neil dan berkata perlahan)
Lo juga kenal Leo, Hah? Itu sebabnya lo nawarin tumpangan buat gue? That's all is your trap?
NEIL
Ras, aku bisa jelasin -
LARAS
Gue diajarin untuk menghargai manusia. Nggak pandang agama ATAU rasnya. Apa lo mandang gue sebagai musuh lo, Neil? That part, you ought to explain. (jeda) Right.now!
NEIL
Do you trust me?
LARAS
Ah?
(melepaskan kerah baju Neil)
I should ask you on first place
NEIL
(menarik nafas)
I'm so sorry. (jeda) Yes, I was using you to get to know about Leo. About Eva.
Aku tahu dia dan Eva bersaudara. Aku juga tahu sedikit tentang Adam.
Laras diam mendengarkan.
NEIL
Jadi, pas aku liat kamu kenal baik Leo. The idea just pop-up on my mind. Tapi, bagian aku mau berteman sama kamu, itu bukan sandiwara, Ras.
LARAS
You know what? Maybe, it will be better, to stay away from you for a while, Neil.
Kamera menyorot Putri yang datang menuju tempat tidur Laras.
PUTRI
Ras, Bunda bilang kalo -
(Berhenti bicara lalu menatap keduanya bergantian dengan lirikan matanya)
LARAS
Put, pesenin taksi. Kita balik.
(berjalan menjauhi Neil, mencari pintu keluar IGD)
PUTRI
(Menatap Neil dengan curiga, segera menyusul Laras)
Ras!
Neil terdiam. Menutup kedua matanya.
61. INT. RUANG IGD RUMAH SAKIT - MALAM
Kamera menyorot Laras yang berjalan perlahan disusul Putri yang masih memegang ponselnya.
PUTRI
Emang lo udah mendingan, Ras?
LARAS
Gue nggak suka kelamaan di rumah sakit.
PUTRI
Kenapa kita nggak bareng Neil? Tadi gue ke sini kan nebeng dia.
LARAS
Naik taksi aja
(meraba kantong celana jeans-nya)
Handphone gue ...
(memicingkan mata)
PUTRI
Jangan-jangan kebawa Adam?
LARAS
(mengadahkan kepalanya sambil memejamkan mata)
Gosh! Can't it be more simple?
PUTRI
(mencebik)
Bentar.
(mengusap ponselnya beberapa kali, melakukan panggilan, menunggu beberapa saat untuk tersambung)
Halo!
(mengganti posisi ponsel ke telinga satunya)
Heh, Adam! Balikin sini Handphone Laras, cepetan!
(menutup sambungan telpon dengan kesal)
Laras sedari tadi melihat Putri, hanya menggelengkan kepala.
LARAS
Nggak bisa lebih kasar lagi?
PUTRI
Tumben, sarkas banget lo.
Eh, jangan bilang berantem sama Neil bikin lo jadi kasar
LARAS
(berjalan kembali menuju pintu keluar IGD)
Kamera menyorot Laras yang menarik pintu IGD lalu keluar diikuti Putri.
62. EXT. DEPAN RUANG IGD - MALAM
Kamera menyorot pintu ruang IGD terbuka. Laras keluar, di belakangnya ada Putri.
Putri menyusul langkah Laras kemudian mencegat di depannya.
PUTRI
Gue tahu lo berdua berantem. Ras!
Jangan-jangan lo suka ya sama Neil?
LARAS
Kebanyakan 'jangan-jangan' lo, Put. Prasangka kan dosa.
(kembali berjalan)
Neil menyusul keluar ruang IGD.
NEIL
Ras! Pulangnya bareng aku aja.
LARAS
Gue belum bilang ya kalo gue pulangnya bareng Putri?
PUTRI
Iya, kita lagi nunggu Adam. Ntar nebeng dia aja deh.
Laras melirik ke arah Putri.
PUTRI
Udah malem, Ras! Kalo bareng cowok kan kali aja lebih aman. Adam juga yang nganter lo ke sini kan, percaya gue sama dia.
(menggumam)
Dikit.
Neil terdiam menatap Laras. Laras menghindari tatapan Neil, memutar badannya ke arah lain. Arah di mana ada seorang pria sedang berbincang via telpon.
Kamera menyorot tidak jauh dari tempat mereka berdiri, seorang pria sedang menerima telpon.
PRIA
Iya, Pak. Iya maaf, anak saya sakit, baru dianter ke rumah sakit tadi sore, Pak.
Iya Pak, urusan perumahan Bayt Al-Aziz bisa diatur Pak. Segera ke sana.
(pria tersebut menutup telpon dan segera berjalan cepat)
Kamera menyorot Laras melirik ke arah pria tersebut, mendengar dengan saksama percakapannya. Ia mengikuti pria tersebut.
Putri setengah berteriak memanggil Laras.
Laras meletakkan telunjuk di depan bibirnya, kepada Putri.
Neil juga mengikuti Laras.
Mereka sampai di lot parking depan rumah sakit.
Kamera menyorot mobil Adam datang mendekati. Adam sedang mencari tempat memarkirkan mobilnya.
LARAS
(mengisyaratkan kepada Adam bahwa ia akan ikut masuk)
Put, kamera yang dari Bintang?
(Putri segera mencari barang yng dimaksud Laras di dalam tasnya, kemudian memberikannya ke tangan Laras yang sudah meminta)
Nanti lo nyusul ya? Gue share loc begitu udah sampe.
PUTRI
Ini ada apaan sih?
LARAS
(bergegas masuk mobil Adam)
Neil menatap Laras yang memasuki mobil Adam.