Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ergo
Suka
Favorit
Bagikan
7. Scene 46-58

46. INT - MOBIL NEIL - SORE

Neil dan Laras masuk ke dalam mobil. Neil akan menyetir sementara Laras membuang tatapannya jauh ke luar jendela.

Sebuah dering telpon membuat Laras sadar dari lamunannya.

NEIL

Halo, Ma?

INTERCUT

LEAH

Neil? Where are you've been?

NEIL

Neil di tempat temen, Ma

LEAH

Remember to stay away from troubles, Jathneil!

NEIL

Sure, Mom

LEAH

(berbisik)

You are with her, aren't you?

NEIL

(berbisik)

Correct, Mom.

LEAH

Keep her safe, Child

NEIL

Of course, Mom. I will. Get rest for a while, Mom.

LEAH

I Love You, Dear. Take care.

NEIL

Love you too, Mom. Bye

Neil menatap Laras yang juga menatapnya. Kemudian Neil menutup sambungan telpon.

LARAS

Dicari Tante Leah?

NEIL

Ya, Mama udah lebih tenang sekarang. Kamu udah keluar dari sel.

LARAS

Tante Leah orang yang baik banget

NEIL

Kamu juga

(menatap Laras penuh kasih sayang)

Laras tersenyum namun setelah itu membuang pandangannya kembali jauh ke luar jendela.

47. INT - RUMAH LARAS - SIANG

Laras masuk ke dalam rumah diikuti oleh Neil. Mereka duduk di sofa yang berbeda.

CU ponsel Laras berbunyi. Nama Putri tertera di ponsel.

LARAS

(dengan cepat menggeser ke tombol angkat)

Putri! Lo di mana?

PUTRI

Tadi gue di kamar.

(muncul di ruang tamu)

LARAS

Put!

(tersenyum dan menghampiri sepupunya)

PUTRI

Gue minta maaf ya, kalo sikap gue keterlaluan

(menunduk)

LARAS

Gue minta maaf karena nggak jujur dari awal. Lo masih mau bantu?

PUTRI

Boleh pake syarat nggak?

LARAS

Put!

PUTRI

(merajuk)

Syaratnya satu doang

LARAS

(menghela nafas)

Oke

Putri tersenyum lalu memeluk Laras. Sepupunya menyambut dengan balik memeluk.

Mereka duduk di sofa yang sama sedangkan Neil duduk di sofa berbeda.

Tanpa suara:

Neil menerima telpon dari dokter Anwar ketika Laras dan Putri sedang berbincang.

NEIL

Penyebab kematiannya udah ketahuan. Racun bisa ular.

LARAS

(terkejut dan mengerenyitkan alis)

PUTRI

Maksudnya?

NEIL

Eva mati dipatuk ular dulu sebelum dibakar.

PUTRI

Sadis

LARAS

Ular?

Laras terdiam. Pandangan menerawang.

LARAS (CONT'D)

Gue tahu, harus tanya sama siapa

48. INT - RUANGAN KAFE - SORE

Laras masuk ke dalam ruangan.

Ia memilih tempat duduk dan dihampiri pelayan kemudian mulai memesan.

PUTRI (V.O)

Emang nggak ada jalan lain?

LARAS (V.O)

Yang gue tahu, dia punya info yang gue mau

PUTRI (V.O)

Perasaan gue nggak enak. Mending jauh-jauh deh dari orang itu

NEIL (V.O)

Apa orang ini berbahaya?

PUTRI (V.O)

Banget, kuadrat malah

LARAS (V.O)

Terus? ada jalan lain?

Laras menunggu seseorang berjam-jam, dari bayangan sinar terang matahari sore masuk ke dalam ruang kafe hingga gelap. Orang tersebut tidak datang.

PUTRI (V.O)

Tapi lo nggak nyamperin ke kantornya kan?

LARAS (V.O)

Yang ada dia curiga nanti, gue harus keliatan senatural mungkin

NEIL (V.O)

I have bad feeling about him.

PUTRI (V.O)

Baru kali ini gue setuju sama nih orang.

NEIL (V.O)

Kalo dia nggak muncul?

LARAS (V.O)

Besok gue ke sana lagi

PUTRI (V.O)

Udah gila lo

NEIL

Yeah. That's sounds crazy, Ras.

LARAS (V.O)

Like we have another choice

PUTRI (V.O)

Benci gue, kalo udah pake bahasa Inggris.

Laras masih menunggu dan akhirnya menyerah. Ia meletakkan uang di dekat minuman di mejanya, kemudian beranjak keluar kafe.

49. EXT - DEPAN KAFE - MALAM

LEO

Shit!

(terlihat menekan tombol di ponselnya lalu memasukkan ponsel ke dalam jasnya.)

Di depan pintu kafe, Laras yang akan keluar bertabrakan dengan Leo yang akan masuk ke dalam kafe.

LARAS

Maaf!

LEO

Laras?

LARAS

Leo?

LEO

Kebetulan banget. Aku kepikiran kamu seharian ini?

LARAS

Oh ya?

LEO

Yeah, Baby. Is everything all right?

LARAS

Yeah!

(menjawab dengan malas)

LEO

Nggak terlalu bagus kayaknya

LARAS

Gue cuma butuh cari angin aja, Leo

LEO

Oh ya? Mau cari angin lain yang lebih seger?

LARAS

Di mana?

LEO

Di kantorku? kita ngobrol?

LARAS

Malem-malem ke kantor?

LEO

Why not?

LARAS

(menggeleng lemah)

LEO

Yes or not?

LARAS

(menimbang)

Ketika Laras masih berpikir, datang sesosok pria menghampiri.

ADAM

Gue perlu ngomong sama lo

(menatap Laras yang berhadapan dengan Leo)

LEO

Heh? Ngapain lo di sini?

ADAM

Ras? Sebentar aja

Laras tidak mau memandang ke arah Adam.

LEO

Lo liat kan? Sana lo! Hush!

ADAM

Ras? Sebentar aja

LEO

Suka maksa lo ya?

Leo sudah hendak menghajar Adam, ketika Laras menghentikannya.

LARAS

Gue sebentar aja kok Leo

(melangkah menjauhi Leo, agar Adam mengikutinya)

Mau ngomong apa?

ADAM

Jangan deket-deket Leo

LARAS

(mencibir)

Maaf?

ADAM

Gue nggak akan ngulang

LARAS

Apa urusan lo?

ADAM

Ras (jeda) jangan sampe nyesel

LARAS

Gue nggak paham kenapa lo repot-repot. Lo di mana waktu Eva tewas?

ADAM

Bukan kewajiban gue ngejelasin ke elo

LARAS

Fine. Bukan kewajiban gue juga nurut apa kata lo

Laras yang akan berlalu, segera ditarik pergelangan tangannya oleh Adam. Adam menatap Laras lekat dan menjadi gagap.

Laras berusaha melepaskan pergelangan tangannya, namun Adam malah menariknya hingga mereka berhadapan tanpa jarak.

Laras yang terkejut, menatap Adam dengan mata terbelalak. Dengan segera ia melepaskan diri dan menghindar dari Adam, kemudian meninggalkannya.

Leo yang bereaksi ketika Adam menarik Laras ke dalam pelukannya, hampir mendatangi Adam,namun Laras segera mengajak Leo pergi dan menaiki mobilnya.

Adam melihat Laras dan Leo pergi tanpa berkedip.

50. INT - MOBIL LEO - MALAM

Laras terkejut melihat ke arah depan namun berusaha ditutupinya, rumah Leo berada di depannya.

LARAS (CONT'D)

Bukannya kita mau ke kantor lo?

Gerbang rumah Leo terbuka.

LEO

Aku belum pulang sejak kemarin, Babe. Jo pasti marah kalo aku masih kelayapan.

Laras terdiam. Sedikit gugup.

Mobil memasuki halaman rumah menuju bagian depan rumah yang cukup jauh dari gerbang depan.

Laras mengeluarkan ponsel dari saku depan celana jeansnya. Melihatnya sebentar dan memasukkannya lagi. Tiba-tiba Laras merasakan sesuatu di saku depan lainnya.

Leo turun dari mobil.

Laras mengeluarkan sebuah cincin dan terkejut melihatnya. Ketika Leo membuka pintu mobil bagian Laras, gadis tersebut dengan cepat memasukkan cincin itu kembali ke sakunya.

Laras turun dan mereka berdua memasuki rumah.

51. INT - RUMAH KELUARGA LEO - MALAM

Leo membuka pintu dan mengendikan kepalanya kepada Laras agar mengikutinya masuk.

Laras melangkah masuk mengikuti Leo.

RUANG TENGAH

Leo dan Laras memasuki ruang tengah dan mendekati sofa kulit berwarna hitam. Mereka melewati sofa tersebut dan Laras mengikuti Leo yang berjalan menuju sebuah set kursi dan meja antara ruang tengah dan ruang makan.

LEO (CONT'D)

Tunggu di sini

Laras berhenti melangkah kemudian memilih sisi kursi yang akan di dudukinya.

Laras memerhatikan ruangan tersebut. Ruangan yang cukup luas.

Lantai ruangan dari marmer berwarna krem.

INT. BAGIAN BAR RUANG MAKAN RUMAH LEO - MALAM

Sebuah dering telpon berbunyi. Leo berada di bagian bar ruang makannya.

LEO

(mengeluarkan ponsel dari balik jasnya)

Kalo urusan Bayt Al Aziz udah gue bilang besok!

(memutuskan sambungan telpon, menuang minuman ke gelas)

Laras menoleh mendengar suara Leo. kemudian kembali memerhatikan ruangan.

Sebuah jam besar berada di sisi kiri tempat duduknya, sedangkan sebuah lukisan besar berada di dekatnya. Lukisan tersebut menggambarkan suasana pedesaan luar negara yang menenangkan.

Laras memandanginya beberapa saat.

Leo menghampiri Laras dan menyuguhinya minuman berwarna coklat gelap.

LARAS

Soda?

LEO

Ada request lain?

Laras menggeleng kemudian memicingkan mata kepada Leo.

LARAS

Lo nggak masukin sesuatu ke minuman ini kan?

LEO

Menurut kamu?

LARAS

Gue nggak mau berpikir kalo lo jahat, Leo

LEO

(tertawa kecil)

Aku mau kamu secara sadar jadi milikku, Sayang

Laras menghela nafas dan membuang pandangannya.

LEO (CONT'D)

Jadi? What's wrong?

LARAS

Nothing, just ...

(menghela nafas)

LEO

Aku denger kamu sempet dibawa ke kantor Polisi?

Laras mengangguk kemudian meneguk minuman yang diberikan Leo.

LEO (CONT'D)

Dari dulu Eva memang nggak suka kamu, tapi aku percaya kamu

LARAS

Kapan terakhir kamu ketemu Eva?

(meneguk lagi minumannya)

LEO

Kemarinnya kemarin lusa? Entah. Eva udah beberapa hari nggak pulang sebelum kejadian itu. Joe suruh aku cari. Tapi aku males, nanti juga anaknya balik

LARAS

Itu reaksi seorang kakak?

LEO

Kamu juga tahu, aku nggak akur sama Eva.

LARAS

Tapi kakek lo yang suruh cari

LEO

Ya. Eva bisa ada di mana aja, dia nggak izinin bodyguard ngikutin, nggak juga pernah ngabarin ada di mana. Udah 2 hari dia ngilang sebelum ketemu jadi mayat

LARAS

Terus gimana akhirnya mayatnya bisa dikenali sebagai Eva?

LEO

Sepatu. Ada sebelah sepatu Eva yang utuh di luar gubuk itu. Jo juga udah nyari Eva selama dua hari.

LARAS

Eva ke kampus hari itu.

LEO

Yes. Dan orangnya Jo ngikutin Eva hari itu, seperti biasa. Eva bisa mengecoh

LARAS

Lolos?

(pandangan menyelidik)

LEO

(berdiri terlihat gusar)

Lolos. Aku nggak tahu anak itu punya berapa cara untuk melakukannya

(mulai melangkah)

LARAS

Melakukan apa?

(mulai merasakan panas)

LEO

Melarikan diri

(berhenti melangkah kemudian menghadap Laras)

Tapi kali ini, dia tinggalin jejak. Mungkin dia udah capek, tapi mungkin juga dia cuma mau ditemukan

(melangkah mendekati Laras)

Apa mungkin mereka beneran sepasang kekasih?

LARAS

Maksud lo?

Pandangan Leo kembali menerawang, namun kali ini ia menghadap Laras.

LEO

(menggeleng)

Waktu itu gue dapet laporan kalo pakaian Eva yang dipakai hari itu, terlihat di bagian belakang sebuah mobil. Mobil itu punya seseorang yang selalu lewat jalan di mana gubuk itu ada. Karena pria itu tinggal nggak terlalu jauh dari gubuk.

LARAS

Hah? Pemulung itu?

LEO

Bukan.

(menggeleng)

Seseorang.

LARAS

Atau jangan-jangan dia - . Tunggu, kalian nemu pakaiannya Eva di mobil orang itu?

(merasakan keringat mulai bermunculan di lapisan kulit)

LEO

AC-nya kurang dingin, Beb?

Laras menggeleng, ia memandang Leo dengan tidak percaya. Laras mulai mendekati Leo yang tersenyum karena gerakan pendekatan yang dilakukan Laras.

LARAS

Toilet, di mana?

LEO

Oh

(berjalan menuju sebuah pintu dan membukanya)

Laras mengikuti dan berjalan masuk.

52. INT - KAMAR LEO - MALAM

Leo berjalan masuk diikuti Laras yang menuju pintu toilet. Mereka melewati ruangan dengan tempat tidur dan sofa di bagian kaki tempat tidur. Dengan segera Laras masuk ke toilet yang pintunya dibukakan oleh Leo kemudian menutupnya. Menguncinya.

53. INT - TOILET KAMAR LEO - MALAM

Laras menuju wastafel dan mencuci wajahnya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

LARAS

(menundukkan kepala di atas wastafel)

Gue kenapa? Tahan sebentar lagi. Sebentar lagi.

Laras mencuci lagi wajahnya dengan air mengalir dan bersiap untuk keluar lagi.

54. INT - KAMAR LEO - MALAM

Laras keluar dari toilet dan melihat Leo duduk di sofa di kamar tidur. Gadis itu terkejut jika ia ada di sebuah kamar tidur. Ia ingin mendekati Leo, namun baru beberapa langkah, berhenti.

LEO

Mau istirahat?

LARAS

I don't have a time, Leo

LEO

As always. Kenapa kamu selalu nggak punya waktu buat aku?

LARAS

(ingin mengatakan sesuatu namun tidak bisa. Kemudian menuju pintu keluar kamar)

Buka, Leo!

LEO

Apanya yang dibuka?

LARAS

(menghembuskan nafas berkali-kali dengan kasar)

Pintu!

(memandang Leo dan mengalihkan pandangannya)

LEO

Kenapa kamu nggak istirahat aja di sini?

(menghampiri Laras)

LARAS

Aku nggak capek, Leo. Aku -

(menyadari di kamar Leo dipisah sekat kaca, ada beberapa kotak kandang ular)

Ular? Leo?

LEO

Kamu suka ular? Aku udah bilang mau nunjukin koleksiku kan?

(menghembuskan nafasnya di telinga Laras)

LARAS

(melihat beberapa kandang ular. nafas mulai tidak teratur)

Iya

(memejamkan mata, menggeleng)

LEO

Ular di sini nggak berbahaya

LARAS

(membuka mata karena teringat sesuatu)

Nggak berbahaya?

LEO

Iya. Nggak akan bikin orang mati. Kamu mau lihat yang berbahaya?

LARAS

Di mana?

LEO

Sekarang?

LARAS

(mengangguk)

Sekarang

LEO

Kalo aku bilang rahasia?

LARAS

Rahasia?

LEO

Tapi khusus untuk kamu, aku bisa tunjukin (jeda) nanti

(Leo mendekati Laras, namun kemudian Laras terbatuk)

LARAS

Leo, aku ...

(beranjak menuju pintu lagi dan berusaha membukanya)

Leo membukakan pintu dan Laras bersegera keluar.

55. INT - RUANG TENGAH - MALAM

Laras berjalan lalu duduk di sofa ruang tengah. Ia meneguk minumannya lagi.

Leo tersenyum dan setengah tertawa tanpa suara.

LARAS (CONT'D)

Leo, aku harus pulang

LEO

Pulang? Sekarang?

(mendekati Laras)

Ketika Leo hendak mendekatkan wajahnya kepada Laras, pintu ruang tamu terbuka dan seorang pria tergesa masuk ke dalam.

PENJAGA RUMAH

Bos! Ada ➖

(tersadar jika ia mengganggu)

LEO

(Menggeram kesal)

Kenapa?

PENJAGA RUMAH

Ada yang nerobos masuk, Bos!

LEO

Nggak bisa ngurus sendiri?

PENJAGA RUMAH

Orangnya jago, Bos!

Leo meninggalkan Laras yang masih merasa gerah di sofa. Keringat kembali mengucur dari sebagian tubuhnya.

Penjaga rumah tersebut mengikuti langkah tergesa Leo.

LARAS

Gue harus pulang! Nggak bisa kayak gini!

Laras beranjak dari sofa menuju pintu keluar sambil mengibas-ngibaskan pakaian bagian lehernya.

56. EXT - DEPAN RUMAH KELUARGA LEO - MALAM

LEO

Stop it!

Sekitar 4-5 orang bodyguard yang juga penjaga rumah Leo berhadapan dengan seorang pria.

Adam.

Mereka menghentikan perkelahian ketika mendengar suara Leo.

Mobil Adam menerobos masuk menabrak pagar rumah keluarga Leo.

Sebuah SUV double cabin terlihat telah berbenturan dengan sepasang gerbang besi besar yang membuatnya terbuka dan miring.

ADAM

Mana Laras?

LEO

Lo mau apa?

ADAM

Gue mau jemput Laras.

Laras keluar dari rumah Leo dan melihat Adam.

Saat itu, datang sebuah mobil Mercedes-Benz S-class silver ke arah mereka, lalu mobil tersebut berhenti.

CU kaki seorang pria paruh baya, Joseph (68) dan tongkat turun menapak permukaan tanah, kemudian disorot seluruh tubuhnya yang tidak terlalu tinggi dan terlihat sudah memutih rambutnya.

JOSEPH

Leo, (jeda) ada apa ini?

LEO

Jo ...

ADAM

Laras!

(menghampiri Laras yang sudah sangat kegerahan)

Laras langsung menarik kerah kemeja Adam yang memang tidak dikaitkan kancing satu pun karena Adam memakai kaos di bagian dalamnya.

LARAS

Ngapain lo ke sini?

(berkata lirih)

ADAM

Jemput lo.

(berkata lirih namun tegas)

JOSEPH

(Berdehem)

Kamu rusak gerbang rumah saya!

ADAM

Maaf, (jeda) tapi Leo bawa tunangan saya, secara paksa.

Laras masih memegangi kerah kemeja Adam, nafasnya memburu.

LEO

Tunangan? Lo ➖

JOSEPH

Benar itu, Lee?

LEO

Jo, aku nggak mungkin bawa tunangan orang!

ADAM

(Mengangkat tangan kanan Laras yang jarinya sudah memakai cincin)

Ini?

Leo terkejut.

Laras menyandarkan kepalanya di dada Adam, tidak peduli dengan keadaan sekitar.

Adam melirik lalu menoleh pelan ke arah dadanya di mana Laras menengadahkan wajahnya. Wajah mereka kini berhadapan.

Laras kembali mencengkram kerah kemeja Adam.

JO

Saya minta maaf atas kelancangan pria bodoh ini!

(memukulkan tongkatnya ke arah Leo)

LEO

(mengaduh)

Jo!

Adam segera berlalu menuntun Laras ke arah mobilnya, SUV double cabin.


57. INT - MOBIL ADAM - MALAM

Adam menuntun Laras ke kursi penumpang namun Laras tidak melepaskan cengkramannya pada kerah kemeja Adam.

ADAM

I'm not going anywhere

(berusaha melepaskan cengkraman Laras)

Perlahan, Laras melepaskan cengkramannya. Nafasnya masih memburu.

Adam menutup pintu kursi penumpang dan segera menuju kursi kemudi. Dengan segera mereka pergi dari halaman rumah keluarga Leo.


58. INT. MOBIL ADAM - MALAM

Ketika sudah keluar dari lingkungan rumah Leo, Adam memerhatikan Laras yang gelisah.

Laras akan membuka kancing bagian atas kemejanya, membuat Adam terkejut

ADAM (CONT'D)

Ras!

Laras nampak bingung.

LARAS

Gerah!

ADAM

Tahan sebentar!

Kemudian terdengar dering dari ponsel Laras. Gadis itu menjawab sambungan tanpa melihat siapa yang menghubungi.

LARAS

Halo?

PUTRI (V.O)

Ras? Lo di mana?

LARAS

(bingung menjawab)

Put, gue ...

Adam yang melihat Laras bingung segera menyambar ponsel Laras.

ADAM

Halo? Putri?

PUTRI (V.O)

Siapa nih?

ADAM

Gue bawa Laras ke rumah sakit. Nanti gue kasih alamatnya.

Adam mematikan sambungan telpon lalu secara sembarangan menaruh ponsel Laras dekat persneling.

LARAS

Kenapa ke rumah sakit?

ADAM

Kita nggak tahu apa yang Leo kasih ke elo, kan?

Laras menggeleng lemah, kegerahan dan mengantuk.

Laras memegang tangan Adam yang berada di persneling lalu beranjak ke kemudi.

Adam menoleh.

Laras meremas tangan Adam, sementara pria itu berusaha berkonsentrasi pada jalur yang ia lalui.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar