44. INT. KANTIN SMA HARAPAN - DAY

Musan dan Damar duduk di kantin, melirik ke arah Vanya dan Tika yang duduk tak jauh di depan mereka.

Musan menghela nafas, lalu melirik ke arah Vanya. Saat itu, ternyata diam-diam Vanya juga melirik ke arah Musan. Namun, tak berselang lama Winda tiba-tiba datang dan duduk di depan Musan, menghalangi pandangannya.

Tampak Vanya yang sebal dengan kehadiran Winda langsung mengajak Tika pergi dari kantin. Winda yang menyadari kelakuan aneh Musan dan Damar sontak ikut menoleh dan melihat Vanya dan Tika berjalan pergi.

Melihat kelakuan Musan, Damar cuma mendengus lalu memutuskan pergi.

Setelah Damar pergi, Musan dan Winda lanjut berbincang.

Kita melihat wajah Musan tampak bingung.

45. INT. TOKO BUKU WINDA - DAY

Toko buku tampak berantakan. terdapat tumpukan buku dan kardus berserakan di lantai. Musan dan Winda tampak membuka kardus, lalu memilah beberapa buku.

Musan membuka sekilas beberapa buku, lalu memasukannya ke dalam kardus. 

Tak lama kemudian Pak Santoso datang untuk mengantarkan minuman.

Pak Santoso tersenyum, lalu mengajak salaman Musan.

Pak Santoso tertawa, sementara Winda tersipu malu. Gara-gara itu Winda bangkit dari kursi lalu mendorong ayahnya keluar pintu.

Muka Winda tampak memerah lalu Pak Santoso tertawa.

Musan tersenyum lalu Pak Santoso berjalan keluar. Tak lama kemudian Winda kembali duduk, lalu lanjut memilah buku.

Winda terkejut, menatap Musan heran. Sementara Musan mengangkat kardus di samping Winda, lalu pergi.

LATER

Jam menunjukan pukul lima sore. Musan dan Winda tampak tersenyum puas melihat toko buku sudah rapi.

Musan mengambil minuman di meja kasir, lalu meminumnya.

Musan menatap Winda, lalu tersenyum.

Winda menghampiri Musan. Musan mengeluarkan ponselnya, tampak mengetikan sesuatu, lalu menunjukannya ke Winda. Tampak beberapa foto-foto cafebook. 

Musan dan Winda tertawa, lalu Winda menunjuk salah satu foto di ponsel Musan.

Sedetik kemudian muncul notifikasi pesan dari Vanya yang berisi “Besok longgar?” Sontak suasana menjadi hening dan canggung. Musan memasukan ponselnya ke dalam saku.

Musan mengangguk, lalu Winda tampak kecewa.

46. RUMAH MUSAN - RUANG TENGAH - NIGHT

Televisi menampilkan tayangan sepak bola tetapi Musan malah fokus ke ponselnya. Musan tampak bingung untuk membalas pesan dari Vanya. Tak lama kemudian Bu Sandra tiba-tiba datang dan duduk di sebelahnya. Sontak Musan segera meletakan ponselnya.

Musan mengambil remot, lalu mengecilkan volume televisi

Musan tampak kaget mendengar perkataan Ibunya

47. INT. KAFE - DAY - PRESENT

Kafe tampak sepi dan hening, beberapa buku tampak tersusun rapi di rak. Terdengar alunan musik jazz yang lembut. Di salah satu sudut kafe, kita melihat Musan dan Winda (tidak diperlihatkan wajahnya) sedang duduk berdua.

Winda tampak sibuk membaca skrip film milik Musan

(CU) Wajah Musan tampak serius, adegan pindah ke masa lalu

48. EXT. SMA HARAPAN - RUANG GURU - DAY

(CU) Wajah Musan tampak serius. Musan duduk di ruang guru, sedang berbincang dengan Bu Dewi.

Musan cuma mengangguk

49. EXT. LAPANGAN SMA HARAPAN - DAY

Musan duduk sendirian di kursi panjang, menatap kosong ke lapangan. Tak lama kemudian Winda datang, lalu duduk di sebelahnya.

Musan mengeluarkan kunci toko dari saku, lalu menyerahkannya ke Winda

Musan terdiam, menatap ke lapangan, lalu menghela nafas

50. INT. SMA HARAPAN - KELAS - DAY

Suasana kelas tampak tenang, murid-murid sedang sibuk mengerjakan ujian yang diberikan oleh Bu Dewi. Dari tempat duduknya, Vanya tampak heran karena Musan tidak berada di kelas.

Tika menoleh ke arah bangku Musan, lalu berbisik memanggil Damar. Mereka saling berbisik agar tidak ketahuan guru.

Beberapa murid tampak tertawa.

Vanya lanjut mengerjakan ujian dengan cepat selama beberapa saat. Begitu selesai, Vanya langsung membawa kertas jawabannya ke depan

Bu Dewi menerima jawaban Vanya sambil menatapnya heran.

51. INT. UKS SMA HARAPAN - DAY

Vanya pergi ke UKS untuk mencari Musan, di situ dia bertemu dengan petugas UKS.

Di luar ruang UKS, Vanya meraih ponselnya dari saku, lalu mengirimkan pesan kepada Musan yang berisi, “Lagi dimana?”

52. INT. SMA HARAPAN - PERPUSTAKAAN - DAY

Kita melihat Musan duduk sendirian di sudut perpustakaan sambil membaca buku. Tak berselang lama, Vanya tiba-tiba datang, lalu duduk di depan Musan.

Vanya tiba-tiba menempelkan tangannya ke dahi Musan.

Musan cuma diam mendengar perkataan Vanya.

LATER

Suasana perpustakaan sangat hening. Hanya ada Musan dan Vanya yang sibuk membaca buku masing-masing.

Tak lama kemudian Vanya mulai menguap, lalu merebahkan kepalanya pada meja. Tak lama setelah itu, Musan memutuskan untuk menutup buku, lalu menatap Vanya dengan saksama.

Musan menopang kepalanya dengan sebelah tangan, sementara tangan yang lain perlahan menyibakan rambut Vanya sampai telinganya terlihat. Kemudian, Musan ikut merebahkan kepalanya ke atas meja, menghadap ke samping sampai wajah mereka berdua saling berhadapan. Kita melihat Vanya yang terpejam, tampak tenang dan anggun.

Tanpa Musan sadari, Vanya perlahan-lahan membuka matanya. Kini kedua mata mereka saling bertatapan. Vanya tampak tenang, sementara Musan tampak terkejut dan salah tingkah.

Musan yang malu segera memutar kepalanya membelakangi Vanya

Vanya tertawa melihat reaksi Musan.

53. EXT. JALAN PERUMAHAN - DAY

Musan dan Vanya pulang bersama. Vanya berjalan di depan, sementara Musan di belakang.

Musan dan Vanya tiba di depan pagar rumah Vanya.

54. EXT. RUMAH VANYA - GERBANG DEPAN - DAY

Vanya balik badan menatap Musan

Musan cuma terdiam, sementara Vanya wajahnya makin memerah, menahan emosi dan tangis. Tak lama setelah itu Bu Susi muncul dari dalam rumah

Musan mengangguk. Vanya yang tak bisa lagi menahan tangisnya memutuskan untuk masuk ke rumah dan meninggalkan Musan. Bu Susi tampak marah ke Musan, sementara Musan hanya diam, tidak tahu apa yang dia rasakan.

55. INT. KELAS 10 IPA 1 - DAY

Kita mendengar suara bel istirahat berbunyi. Murid-murid berhamburan keluar, sementara Damar cuma melamun sambil melihat ke luar jendela. Kemudian kita melihat Tika memukul meja Damar dengan telapak tangannya.

Lamunan Damar terbuyar, dia melihat Vanya dan Tika berdiri di depan mejanya.

Tika dan Vanya terdiam

Tika dan Vanya saling menatap bingung

Tika menggeleng.

Damar dan Tika menatap Vanya, Vanya tampak bingung.

56. INT. RUMAH BARU MUSAN - KAMAR - DAY

Musan tampak sibuk menata kamar barunya, Musan mengangkat kardus, membongkarnya, dan menata barang-barangnya. Kemudian terdengar suara ponsel berdering

(CU) Ponsel Musan di kasur, panggilan masuk dari Vanya.

Musan mengambil ponselnya, menatapnya beberapa saat, lalu menolak panggilan masuk dari Vanya.