Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. MARKAS GENK ISMAIL- DAY
Ismail berbincang dengan Boris di dalam kantor.
ISMAIL
Ris, semua gue serahin sama lu.
Gue yakin elu bakal mimpin genk kita dengan baik.
BORIS
Jangan mendahului takdir Bang.
Hari esok kita gak pernah tau.
Takdir gak bisa ditentuin dengan joystick Bang.
ISMAIL
Joystick gue gak ngaruh Ris. Makin dipencet makin jauh, kayak fatamorgana.
Dokter udah bilang umur gue enam bulan lagi, besok itu pas enam bulan gue sakit Ris.
BORIS
Tapi dokter juga bukan Tuhan Bang.
Aku doain semoga besok aman- aman saja.
ISMAIL
Gue harus mikir realistis dulu Ris.
Gue gak mau genk kita berantakan.
Gue pikir elu orang yang tepat buat mimpin genk kita. Otak yang ngendaliin otot, bukan sebaliknya.
BORIS
(Menghela nafas)
Terimakasih buat kepercayaan Abang.
Terus terang, selama aku jadi wakil, cuma Abang pemimpin yang baik dan penuh pengertian.
Otak dan otot abang seimbang.
Aku senang kali bisa bekerjasama sama Abang.
ISMAIL
Sama Ris, lu udah kayak sodara gue.
Boris memeluk Ismail.
BORIS
Aku doain semoga Tuhan belum pencet tombol Game Over buat Abang.
ISMAIL
Doa yang sama Ris.
Tolong jaga saudara- saudara kita.
Jagain juga keluarga gue.
BORIS
Dengan sepenuh nyawa aku Bang.
ISMAIL
Buat terakhir kali, temenin gue main tekken ya.
BORIS
Dengan syarat aku pakai Jin ya Bang.
ISMAIL
Ah tega lu Ris.
Mengambil joystick.
BORIS
Tos joystick.
ISMAIL
Tos joystick.
BORIS
Untuk keajaiban
ISMAIL
(Tersenyum)
Untuk keajaiban
Mereka menghentakan joystick dan permainan pun dimulai PS.
BORIS
Fight!
INT. KAMAR ISMAIL-NIGHT- MORNING
Enam bulan sudah berakhir Semua surat wasiat sudah Ismail tandatangani untuk Enyak, Usman, Aisyah, Boris, Panti Asuhan dan masjid dekat rumah Enyak. Ismail menumpuk semua surat warisan diatas meja kerjanya. Ismail sholat untuk hari terakhirnya karena ia merasa besok ia akan mati.
ISMAIL
Ya Allah, makasih udah kasih banyak hal ke Mail.
Makasih udah kasih kesuksesan, makasih udah kasih cinta. Maafin Mail kalo selama ini menentang tadirmu Allah. Besok hari terakhir didunia.
Jaga semua orang- orang yang Mail cintain. Ampunkan segala dosa- dosa Mail Allah.
Semoga pintu surga kau bukakan untukku ya Allah.
Mail berserah pada takdirmu Allah.
Semua terserah padaMu. Amin.
Membereskan sejadah dan Ismail segera masuk ketempat tidur. Bayangan Enyak, Usman dan Aisyah datang. Ismail menangis. Semua menjadi gelap dan GAME OVER.
Suara burung berkicau dengan indah, sinar putih pekat memancar disekitar kamar. Korden seakan menari- nari tertiup angin, sayup- sayup suara lembut Aisyah membangunkan Ismail.
AISYAH
Bang Mail, bangun sayang, bangun.
Mata Ismail perlahan terbuka dan melihat wajah cantik Aisyah yang tersenyum manis.
ISMAIL
Surga.
Perlahan- lahan suara dan wajah Aisyah berubah menjadi Enyak dengan suara nyaring membangunkan Ismail.
ENYAK
Mail!!! Bangun!!!
Tiba- tiba Ismail terhentak bangun.
ISMAIL
GAME OVER!
Ismail melihat kesekeliling dan mendapati masih didalam kamarnya. Ismail meraba- raba tubuhnya.
ISMAIL
Hah, gue masih hidup? Kok bisa?
Mencubit tangannya dan mengerang kesakitan. Menyadari hal tersebut Ia pun loncat dari kasur dan menari- nari.
ISMAIL
Gue masih hidup! Gue masih hidup! (Tertawa gembira)
Ismail segera mengambil telephone genggamnya dan menelpon Aisyah.
ISMAIL
Halo Ai. Abang masih hidup, Abang masih hidup.
AISYAH
(VO)
Ya Allah, alhamdulilah Bang. Allah masih sayang sama Abang.
ISMAIL
Iya Ai.
AISYAH
(VO)
Abang udah kabarin Enyak belum?
ISMAIL
Oh iya, abang telpon Enyak dulu Ai.
AISYAH
(VO)
Besok kita periksa lagi ke dokter ya Bang biar pasti.
ISMAIL
Iya Ai sayangku, cup cup muah.
AISYAH
Isss Abang.
Udah sana telepon Enyak.
ISMAIL
Iya Ainya Abang.
Ismail menutup telepon dan menelpon Enyak.
ISMAIL
Halo Nyak.
Mail masih hidup.
ENYAK
(VO)
Alhamdulilah.....
Suasana gembira menghiasi Ismail, masih terus berbincang dengan Enyak (silent act) dan suasana kamar yang berkeliling hingga terus memancar hingga keluar rumah menuju langit yang seakan langit ikut merayakan kabar gembira tersebut.
INT. RUANG TUNGGU RUMAH SAKIT- RUANG PRAKTEK DOKTER- DAY
Ismail, Aisyah, Enyak & Usman menunggu di ruang tunggu dokter. Seketika dokter Irawan keluar dan memanggil Ismail.
DOKTER IRAWAN
Mas Mail, silakan masuk.
ISMAIL
Tumben dokter Irawan yang manggil.
Ismail menuju ruang dokter diikuti Enyak, Aisyah dan Usman.
DOKTER IRAWAN
Maaf Ibu, Mba dan Masnya bisa tunggu diluar saja.
ISMAIL
Loh, kenapa dok?
DOKTER IRAWAN
Nganu Mas (Jeda) Ya nanti saya jelaskan didalam.
ISMAIL
Ya udah pada nunggu luar aja ya.
ENYAK
Penasaran gue Il.
AISYAH
Kita tunggu aja Nyak, mungkin ada hal penting dan rahasia yang mau dokter info ke Bang Mail.
Enyak dan Usman duduk kembali diikuti Aisyah. Ismail masuk ke ruang dokter.
DOKTER IRAWAN
Jadi gini Mas Mail.
(Jeda)
Aduh gimana saya mau bilangnya ya.
ISMAIL
Dok, udah bilang aja, saya sudah siap buat segala kemungkinan.
DOKTER IRAWAN
Ok Mas Mail. Jadi gini, ternyata data Mas Mail tertukar dengan penderita lain. Sebenarnya Mas Mail cuma menderita penyakit Magh kronis.
ISMAIL
Apa??! Jadi selama ini saya gak sakit kanker??
DOKTER IRAWAN
Tidak Mas. Mohon maaf.
Ismail tak percaya berita itu dan nampak wajah yang sangat gembira.
DOKTER IRAWAN
Mas, jangan dituntut saya ya. Saya banyak tanggungan. Kemarin habis beli X-BOX, PS-5 sama drone mas.
Cicilannya masih akeh Mas.
ISMAIL
Oh gak akan dok, justru saya berterimakasih. Kejadian ini bikin banyak perubahan besar sama hidup saya.
DOKTER IRAWAN
Hah??
Ismail memeluk dokter.
ISMAIL
Makasih dok.
Seketika Suster masuk dan terkejut melihat Ismail dan dokter berpelukan, Suster memperlihatkan ekspresi jijik. dr. Irawan terkejut dan takut suster salah sangka.
DOKTER IRAWAN
Saya masih suka Xiayou kok Sus.
ISMAIL
Makasih dok.
Ismail menuju pintu luar ruangan sambil menyalam Suster.
ISMAIL
(Menyalam dengan semangat) Makasih Sus
Suster hanya terdiam, Ismail meninggalkan ruangan.
Diluar ruangan Ismail langsung memeluk dan mencium Enyak.
ISMAIL
Ismail udah sembuh Nyak, mereka salah data.
ENYAK
Hah?? Kok bisa Il....
Belum sampai memberi penjelasan kepada Enyak, Ismail hendak memeluk Aisyah namun Usman segera memeluk terlebih dahulu.
USMAN
Belum muhrim lu.
Peluk Om aja.
Ismail memeluk Usman sambil menggeggam tangan Aisyah dengan erat.
AISYAH
Alhamdulilah Bang....
Usman membisikan sesuatu kepada Ismail.
USMAN
Jangan lama- lama, langsung lamar bebeb lu Il.
Seakaan mendapat Ide cemerlang Ismail dengan semangat menerima tantangan Usman.
ISMAIL
Sekarang Man!
USMAN
Hah?? Secepat itu ferguso.
ISMAIL
Nyak, Ai, Man, tunggu gue direstoran bawah yah.
ENYAK
Lu mau kemana....?
Ismail berlari kencang menyusuri lorong. Enyak, Aisyah dan Usman kebingungan.
EXT. INT. JALAN RAYA-TOKO EMAS- DAY- CONTINOUS
Ismail terus berlari dijalan dan menuju sebuah ruko dekat Rumah sakit. Sebuah toko emas, Ismail segera membeli sebuah cincin mewah.
ISMAIL
Koh, yang itu Koh.
Koh Afuk ingin memperlihatkan cincin tersebut kepada Ismail.
ISMAIL
Udah gak usah Koh, lu kotakin langsung. Gue langsung bayar nih. Pake kartu bisa kan.
KOH AFUK
Bisa, bisa.
Koh Afuk menggesek kartu dan Ismail segera memencet PIN. Cincin diberikan kepada Ismail dan segera berlari tergesa- gesa.
KOH AFUK
Rezeki nomplok.
EXT. JALAN RAYA- DAY- CONTINOUS
Ismail terus berlari menuju rumah sakit dengan tergesa. Sudah membayangkan wajah Aisyah yang akan gembira ketika Cincin disematkan dijarinya.
Ismail menyebrang dengan tergesa dan hampir tertabrak mobil.
PENGENDARA MOBIL
Hoi, kalau nyebrang pake mata lu!
ISMAIL
Maaf, maaf Om.
Kembali berlari. Sebuah Rooftoop Ruko seorang pegawai menyalakan rokok dan bersandar didinding ruko, tanpa sengaja menyikut sebuah pot besar karena panik karena bara api rokok. Pot besar jatuh dan mendarat tepat di depan Ismail. Pegawai tersebut begitu panik dan pucat. Ismail juga terlihat sangat kaget dan meraba semua bagian tubuhnya, semua aman, Ismail lanjut berlari.
INT. RESTORAN RUMAH SAKIT- DAY
Enyak, Usman dan Aisyah sudah menyelesaikan makan siang mereka.
ENYAK
Man, telpon mail deh. Lama banget datangya.
USMAN
Sabar Nyak, pasti muncul lah.
AISYAH
Ai yang telpon deh Bang Usman
USMAN
Eh, gak usah Ai. Duduk aja tenang.
Para pelayan sibuk melayani tamu restoran. Nampan penuh makanan berlalu- lalang, beberapa hampir bertabrakan dengan pengunjung. Ismail datang diujung restoran dan berjalan tergesa.
USMAN
Nah, itu Si Mail.
Semua wajah kembali senang menyambut Ismail. Seorang pengunjung akhirnya tanpa sengaja bertabrakan dengan pelayan yang membawa nampan yang penuh dengan pesanan. Nampan jatuh. Ismail berusaha menangkap piring yang jatuh namun terpeleset kuah makanan. Sebuah mangkuk pecah dan Ismail terjatuh sehingga pecahan mangkuk tepat menancap dileher Ismail. Semua pengunjung berteriak histeris.
Aisyah terkejut dan langsung mengejar Ismail, diikuti Enyak dan Usman. Ismail terkapar dengan darah yang bercucuran. Aisyah menangis sejadinya, Enyak terduduk dibawah kaki Ismail diam karena begitu terkejut. Usman berteriak memanggil dokter dan suster untuk menolong.
Ismail memegang tangan Aisyah dan seketika merogoh kantong dan segera mengambil cincin. Aisyah terdiam menangis dan memperhatikan setiap momen yang terjadi. Ismail membuka cincin dan menyematkan kejari Aisyah dengan tangan yang bergetar dan penuh darah. Ismail tersenyum getir sambil menitikan airmata. Sejenak semua hening. Ketika cincin masuk dijari manis Aisyah, tangan Ismail terjatuh lesu dan mata Ismail perlahan menutup. Aisyah menangis sejadinya dan Enyak pun berteriak.
ENYAK
Mail…!!!!
AISYAH
Bang Mail!!!
Usman datang bersama perawat yang sibuk menolong Ismail.
Seakan nyawa Ismail terbang ditengah proses menolong Ismail.
ISMAIL
(VO)
Ketika kematian aku cari, keajaiban yang menghampiri. Ketika kematian aku hindari, kematian unjuk diri.
Takdir bukan ditentukan tuas kendali manusia, semua adalah hak Yang Maha Kuasa. Kita cuma boleh menjalani dengan pasrah, ketika saatnya nanti, tak akan ada yang bisa menghentikan. Game Over Tuhan yang tentukan.
THE END
CREDIT TITTLE