Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. DEPAN RUMAH ISMAIL-JALAN RAYA & LAMPU MERAH- MORNING
Ismail menyalakan sepeda motornya dan memakai helm. Sebelum pergi Ismail berteriak berpamitan dengan Enyak.
ISMAIL
Nyak, Mail jalan dulu ya.
Dari dalam rumah Enyak berteriak.
ENYAK (VO)
Bae- bae dijalan.
Ismail segera memacu sepeda motornya. Hiruk pikuk jalan menghiasi perjalan Ismail. Lampu merah menghentikan laju sepeda motor Ismail. Di seberang jalan, tas seorang wanita dijambret oleh dua orang yang menaiki motor.
WANITA
Jambret!!! Tolong!!! Tolong!!!
Penjambret melarikan diri. Seketika Ismail memacu sepeda motornya dengan sigap sambil mengucapkan rumus- rumus permainan motoGP.
ISMAIL
X,X,X,X, Bulet, X,X,X,X, Bulet X,X,X
Sepeda motor Ismail mendekati sepeda motor penjambret dan segera menendang sepeda motor penjambret tersebut hingga terjatuh. Penjambret pingsan, Ismail menghampiri penjambret dan segera mengambil tas wanita yang menjadi korban. Dengan bangga Ismail memaki penjambret.
ISMAIL
Cari mati lu sama gue!
Seketika sebuah mobil mengklakson berkali- kali menyadarkan hayalan Ismail.
SUPIR MOBIL
Woiiii.... Jalan!!
Kendaraaan lain pun ikut mengklakson dan menyadarkan hayalan Ismail.
ISMAIL
(Marah)
Iye, iye!!
Ismail segera memacu sepeda motornya dan melewati wanita yang dijambret, sedang menangis dikelilingi beberapa warga yang berempati terhadapnya. Ada yang menenangkan dan ada pula yang mengabadikan dengan Handphone untuk konten sosial media mereka.
INT. KANTOR ISMAIL-TOILET- MORNING
Ismail tiba dikantor dan segera menuju meja kerjanya. Ketika baru saja duduk tiba- tiba muncul Arif memberikan setumpuk map di Meja Ismail.
ARIF
Selamat Pagi Gemboy, sarapan sudah tersedia. Sebelum pulang kantor harus selesai, selamat menikmati.
(Tertawa licik)
ISMAIL
Hahhh???
Seketika bayangan angka- angka yang melayang- layang dikepala Ismail. Muka Bos yang memaki- maki Ismail karena pekerjaan tidak selesai. Hal tersebut membuat Ismail mual dan berlari ke toilet.
INT. TOILET KANTOR- CONTINUOUS
Ismail muntah- muntah closet dan Usman menghampirinya.
USMAN
Il, kenapa juga lu mau dikasih kerjaan sebanyak itu sama si kacrut Arif.
ISMAIL
Mana bisa gue nolak, Kan dia atasan gue Man.
USMAN
Ada Sekar sama Tuti, kan bisa di bagi kerjaannya sama mereka. Daripada cuma main kutek sama gosipin orang kantor kerjanya.
ISMAIL
Lu tau sendiri kan, ntar gue aduin Pak Arga.
Gue juga yang kena semprot Pak Arif.
USMAN
Dasar emang mereka ani- aninya Arif.
Asisten Manajer aja sok bos.
Sekali- kali lu harus ngelawan Il.
Lagian itu kan kerjaan mereka, masa orang IT ngerjain pembukuan.
Emang dasar aja biar si Sekar sama Tuti bisa diajak pacaran sama Arif kacrut.
ISMAIL
Gak berani gue.
Udahlah biarin aja.
(Flush closet dan mencuci mulut di wastafel)
USMAN
Berapa kali gue liat lu muntah- muntah terus Il.
Periksa kedokter gih. Jangan sampai kena kanker lu.
ISMAIL
Kampret lu Man nyumpahin gue.
Udah gue balik dulu.
USMAN
Inget, periksa kedokter.
Belum kawin ntar udah inalilahi lu
(tertawa).
ISMAIL
Bangke lu!
EXT. INT. GANG RUMAH ISMAIL- RUANG TAMU RUMAH ENYAK- DAY
Ismail menyusuri gang rumah daerah Ismail dengan motornya. Anak- anak berlarian mengikuti motor Ismail.
ISMAIL
Awas nanti jatuh tong.
Ismail sedikit menambah laju motor menghindari anak- anak yang mengikutinya. Hingga akhirnya Ismail tiba di rumahnya. Ismail mendengar suara seorang wanita dengan suara yang keras.
NAMBORU
(VO)
Kao kan yang jamin Si Lela, sekarang hilang dia.
ENYAK
(VO)
Ya saya gak nyangka dia kabur namboru.
CUT TO RUANG TAMU RUMAH ENYAK
NAMBORU
Ya kao ikut teken perjanjian, berarti kao yang tanggung jawab.
ENYAK
Kok jadi saya yang ketimpaan.
NAMBORU
Kalau gak mau ya kao cari Si Lela.
Ismail masuk ke dalam rumah.
ISMAIL
Ada apaan ini Nyak?
ENYAK
Eh, Mail. Lu ke kamar dulu sono.
NAMBORU
Ngutang mamak kao Il.
ISMAIL
Hah? Utang apaan Nyak.
ENYAK
Bukan ngutang.
Mpok Lela yang ngutang, Enyak yang jaminin.
ISMAIL
Lah terus
NAMBORU
Ya tanggungjawab lah mama kao.
Kalau bukan karena dia, tak kukasih Si Lela.
Ismail duduk.
ISMAIL
Ngutang berapa emang Mpok Lela Namboru?
NAMBORU
Limabelas juta.
ISMAIL
MasyaAllah, banyak bener.
Enyak cuma menunduk lesu. Terlihat muka Enyak gusar.
NAMBORU
Kao kasih lah berapa dulu sebagai niat baik.
ISMAIL
Ya udah tunggu sebentar Namboru.
Ismail pergi menuju kekamarnya.
ENYAK
Diminum dulu tehnya Namboru.
NAMBORU
Ya terimakasih.
Biasanya minum teh ada temannya, kasihan kali dia sendirian.
ENYAK
Iya maap Namboru, lagi gak ada sisa tadi dagangan.
NAMBORU
Ya mau diapain lagi.
(Mengambil teh)
Sendirian dulu ya kao teh, temanmu habis dijual.
Ismail membawa Play Station miliknya.
ISMAIL
Pergi bentar Nyak. Tungguin Namboru.
Ismail keluar rumah hendak menyalakan motor. Enyak menghampiri Ismail.
ENYAK
Il, mau lu apain mainan lu?
ISMAIL
Di sekolahin Nyak.
Ismail menyalakan motor dan bergegas pergi.
ENYAK
Ya Allah, napa jadi gini.
Enyak masuk ke ruang tamu kembali.
NAMBORU
Biarin aja lah Siti. Berbakti itu namanya.
Lagian, biar main keluar anak kao itu, bergaul sama tetangga.
Enyak Cuma menghembuskan nafas panjang, prihatin dengan keaadaan. Tak lama Ismail datang dan masuk ke ruang tamu.
ISMAIL
Sejuta dulu Namboru.
NAMBORU
Bah, kupikir bisa lunas.
ISMAIL
Seenggaknya ada niat baik.
Lagian kan bukan salah Enyak sepenuhnya.
Namboru nampak kecewa dengan wajah yang mengerut, sepertinya tidak terima kenyataan tidak sesuai keinginannya.
NAMBORU
Ya sudah, anggap saja ini bunga. Minggu depan kao lunasi ya.
ISMAIL
Wah ngerampok itu namanya.
NAMBORU
Bah, sudah untung tak ku ambil surat tanah kao.
ISMAIL
Wah, jangan semena- mena dong Namboru.
NAMBORU
Hei Mail, sudah rugi besar aku. Mati duitku limabelas juta, masih kao bilang semena- mena.
Dua minggu, pokoknya harus lunas.
Permisi.
Namboru bergegas pergi, Ismail ingin menghampiri.
ENYAK
Udah Il.
Ismail berhenti dan duduk dengan muka kesal.
ENYAK
Maapin enyak ya Il.
Mainan lu jadi ilang.
Gue gak nyangka Mpok Lela bakalan kabur.
ISMAIL
Lagian Enyak ngapain sih jamin- jamin utang orang?
ENYAK
Kasihan Il, katanya anak sama lakinya sakit keras, butuh biaya buat berobat.
Mpok Lela sesegukan nangis curhat dimari.
Ya Enyak gak tega. Abis itu Enyak anterin pinjam uang ke Namboru.
Enyak menangis penuh penyesalan. Kesal bercampur marah karena kejadian yang baru terjadi. Ismail terenyuh melihat Enyak menangis. Diapun berusaha menghibur Enyak.
ISMAIL
Udah Nyak gak usah dipikirin.
Nanti Mail cari jalan keluar.
ENYAK
Maap ya Il jadi ngerepotin.
ISMAIL
Udah Nyak, gak apa.
Tiba- tiba kepala Ismail seperti melayang, merasa mual dan hendak muntah. Ismail segera berlari menuju kamar mandi.
ENYAK
Bae- bae lu Il?
ISMAIL (VO)
Iya Nyak.
Enyak menghembuskan nafas panjang lega. Segera membenahi gelas teh dan meja.