Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
CARI MATI "Game Over Tuhan Yang Tentukan"
Suka
Favorit
Bagikan
3. Chapter #3 ENAM BULAN

INT. RUANG TUNGGU DOKTER- RUANG DOKTER- MORNING

Ismail menunggu sambil bermain game di Handponenya. Matanya di kedip- kedipkan sesekali seperti tak melihat jelas. Sesekali rasa mual ingin muntah dirasakan Mail tetapi Ismail tak begitu menghiraukan, terus serius bermain game di handphonenya. Suster keluar dari ruangan dokter dan memanggil Ismail dengan sedikit mengencangkan suaranya. 

 

SUSTER

Pak Ismail Sabeni.

ISMAIL

Saya Sust.

Ismail menghentikan permainan gamenya dan segera menuju ke ruang dokter. Suster mempersilakan Ismail masuk dan berkonsultasi dengan dr. Irawan

SUSTER

Silakan duduk Pak Ismail.

ISMAIL

Makasih Sus.

Dokter Irawan duduk membelakangi Ismail.

SUSTER

Dok, Pasien sudah disini.

Dokter Hanya diam dan terlihat gesture punggung yang bergoyang- goyang.

SUSTER

Dokter Irawan, Pasien sudah disini.

Dokter berteriak gembira setelah memenangkan permainan Tekken di Playstation portable.

DOKTER IRAWAN

Yes!!! Cari mati lu!!

Ismail dan Suster terkejut. Dr. Irawan berbalik dan juga terkejut melihat Ismail.

DOKTER IRAWAN

Eh… ada Mas Mail. 

(Sambil menyembunyikan PS Portablenya)

Ada keluhan apa nih Mas?

Suster memberikan map kepada dokter.

ISMAIL

Lambung Saya sakit lagi dok. 

Beberapa kali sering muntah- muntah.

DOKTER IRAWAN

Ok, coba berbaring.

Ismail menuju ranjang dan berbaring. Dr. Irawan menghampiri Ismail di ranjang, menarik kemeja Ismail dan memeriksa perut Ismail dengan stetoskop. Mendengarkan dengan seksama bagian lambung Ismail. Setelah itu, sesekali memencet bagian lambung Ismail dan Ismail berteriak merasa kesakitan.

DOKTER IRAWAN

Hmmm.... sudah tiga kali dengan keluhan yang sama ya Mas Mail. Saya sarankan Mas Mail periksa MRI dulu ya, biar lebih jelas semuanya.

ISMAIL

Oh, ya sudah Dok, saya ikut saja.

Dokter Irawan menuliskan resep dan Surat pengantar MRI untuk Ismail.

DOKTER IRAWAN

Ini Surat pengantar MRI nya, kalau bisa sekarang saja biar gak ditunda- tunda diagnosanya. Sekalian ini resep obatnya.

ISMAIL

Makasih Dok.

Ismail hendak keluar ruangan dr. Irawan dan dihentikan dengan pertanyaan dr. Irawan.

DOKTER IRAWAN

Mas Mail, pake siapa sekarang?

(Alis naik turun)

ISMAIL

Hah??

Ismail terlihat bingung dan mencoba mencerna maksud perkataan dr. Irawan. Suster terlihat kesal, dia sudah mempunyai persepsi buruk atas perbincangan dr. Irawan dan Ismail.

SUSTER

(Menggerutu) 

Dasar laki- laki. 

(Keluar ruangan)

Dr. Irawan mengangkat Play Station Portablenya dengan kedua tangannya sambil memencet- mencet tombol- tombol Playstation portablenya.

ISMAIL

Ohhh.... Jin sama Xiayou dok.

DOKTER IRAWAN

Ohhh... Saya mah Setia sama Hwoarang (tertawa)

Ismail hanya tersenyum dan keluar ruangan dr. Irawan.

INT. RUANG MRI- CONTINUOUS

Ismail keluar dari Ruang MRI dan duduk pada sebuah kursi. Kepalanya masih terasa pusing. Ismail memijat- mijat dahinya dan menarik- narik rambut atasnya. Suster keluar dari ruangan MRI sambil membawa beberapa map.

ISMAIL

Hasilnya kapan bisa diambil Sus?

SUSTER

Lusa ya Pak.

ISMAIL

Iya Sus.

(Berdiri)

Mari Sus.

Suster tersenyum ramah dan Ismail pun segera bergegas pulang.

INT. RENTAL PS- EVENING- CONTINUOUS

Ismail duduk lesehan bermain Playstation di rental dekat rumahnya. Beberapa anak kecil menonton permainan Ismail dengan kagum. Mereka berteriak- teriak mengomentari permainan Tekken Ismail. Salah seorang bocah terkadang sampai mendekat kepada layar TV Ismail.

BOCAH 1

Sikat Bang... Jangan Kasih ampun

BOCAH 2

Combo Bang.... Combo...

ISMAIL

Pala lu minggirin dikit tong, malingin aja kayak korden bioskop

Tiba- tiba Usman datang.

USMAN

Buset dahhhh.... Lu bukannya balik malah main PS.

ISMAIL

Males

USMAN

Kan enak rebaan Il, daripada lu main malah bikin pusing

ISMAIL

Emak gue tar nanya- nanya. 

Cape jawabnya Man.

USMAN

Yah wajar lah Emak lu kuatir. 

Udah balik buruan.

BOCAH 1

Tar Bang Usman, lagi seru nih.

USMAN

Kalo mau seru lu bakar tuh motor Bang Jalil biar rame.

Bocah 1 dan Bocah 2 dengan muka kesal hanya melihat Usman.

USMAN

Ayo balik, udah maghrib, sholat buruan

ISMAIL

Ya ampun Man, Kok lu kayak emak gue sih.

USMAN

Lu tadi pagi muntah- muntah, besok lu masuk kerja, mayan lu istirahat banyakan. Ayo balik.

ISMAIL

Iye.... Iye....

Tiba- tiba Usman mengamati Playstation dibawah TV Ismail.

USMAN

Itu mirip PS lu Man.

Menunjuk kepada Playstation yang berada dibawah TV.

ISMAIL

Udah cabut.

Ismail menarik Usman yang masih terus mengamati Playstation yang berada dibawah TV.

INT. TOILET KANTOR- RUANG DOKTER

Ismail muntah- muntah di wastafel toilet kantor. Pak Arga, Manager kantor,  keluar dari bilik toilet dan melihat Ismail yang terus muntah. Iapun menghampiri Ismail. 

PAK ARGA

Il, kamu pulang aja. 

Istirahat beberapa hari lah. 

Sudah hampir seminggu kamu begini terus.

ISMAIL

Gak apa Pak Arga, cuma masuk angin.

PAK ARGA

Masuk angin gak mungkin muntah- muntah sampai seminggu. Kamu kemarin lusa udah ke dokter kan? Apa hasilnya?

ISMAIL

Hari ini baru hasilnya keluar Pak.

PAK ARGA

Ya sudah kamu pulang saja. 

Ambil cuti beberapa hari, stress kali kamu Il.

ISMAIL

Baik Pak, makasih.

Pak Arga mencuci tangannya dan segera keluar toilet. Usman yang dari tadi berada di dalam bilik toilet keluar.

USMAN

Nah tuh, dikasih istirahat lu sama Pak Manajer. Udah balik lu sana. Jangan lupa ambil hasil MRI lu.

Ismail menyiram bekas muntahnya dan membersihkan mulutnya.

ISMAIL

Iye, tar gue ambil. 

Gue balik dulu Man.

USMAN

Abis dari rumah sakit pulang lu ye, Jangan main PS lagi.

ISMAIL

Iya Nyak Usman, saya langsung pulang nanti.

USMAN

Sompret lu!

Ismail keluar toilet.

INT. LORONG RUMAH SAKIT- AFTERNOON

Suster berjalan membawa berkas- berkas map dilorong rumah sakit dan nampak beberapa suster dan dokter tergesa- gesa membawa seorang pasien keruang operasi. Tanpa sengaja seorang suster lain menabrak suster dan menjatuhkan berkas- berkas map. 

SUSTER TERGESA

Sorry Sus.

Suster yang tergesa- gesa tersebut tetap melanjutkan mengikuti pasien menuju ruang operasi. Ismail melihat hal tersebut dan segera menolong suster merapihkan map yang jatuh di lantai. 

SUSTER

Makasih Pak.

ISMAIL

Sama- sama Sus.

Numpang tanya Sus, kalau mau ambil hasil MRI dimana ya?

SUSTER

Pak Ismail ya. 

Hari ini ada janji dengan dr. Irawan kan?

ISMAIL

Iya Sus.

SUSTER

Kebetulan ini berkas Bapak saya mau kasih dr. Irawan.

ISMAIL

Wah kebetulan ya Sus.

SUSTER

Silakan tunggu di kamar 4 ya Pak.

ISMAIL

Iya Sus.

Suster pergi dan Ismail mencari Kamar 4 yang disebutkan Suster.

INT. RUANG TUNGGU DOKTER- RUANG DOKTER- CONTINUOUS

Ismail menunggu didepan kamar nomor 4, ruang praktek dr. Irawan. Ismail menyenderkan kepalanya di dinding dan memejamkan matanya. Tak berapa lama suster memanggil nama Ismail untuk masuk.

SUSTER

Pak Ismail Sabeni

Ismail mendengar namanya dipanggil bangun dengan tergesa.

ISMAIL

Saya Sus.

Ismail masuk keruangan dr. Irawan yang sedang membereskan beberapa map.

DOKTER IRAWAN

Silakan masuk Mas Mail.

Ismail duduk berhadapan dengan dr. Irawan. Suster menyerahkan map kepada dr. Irawan.

SUSTER

Ini Hasil MRI nya dok.

Dokter Irawan membaca hasil MRI Ismail dengan seksama, sesekali dr. Irawan bergumam. Nampak raut mukanya terkejut sambil menghela nafas. Ismail semakin penasaran melihat ekspresi dr. Irawan yang membuat dirinya menjadi gugup.

ISMAIL

Gimana dok hasilnya?

Dokter Irawan memandang muka Ismail dengan prihatin. Jantung Ismail semakin berdegup, napasnya semakin kembang- kempis. 

DOKTER IRAWAN

Yang tabah ya Mas.

ISMAIL

Tabah? Kenapa dok?

DOKTER IRAWAN

Dari Hasil cek MRI, Mas Mail di diagnosa kanker lambung stadium empat.

ISMAIL

Hah??? Kok bisa?

Tubuh Ismail gemetar setelah mengetahui hasil dari MRI. Hal tersebut tidak diharapkan Ismail. 

DOKTER IRAWAN

Sebaiknya Mas Mail ikut program kemoterapi.

ISMAIL

Umur saya berapa lama lagi dok?

DOKTER IRAWAN

Kalau ikut kemo ya bisa sampai dua sampai lima tahun Mas.

ISMAIL

Saya gak mau kemo dok, sakit dan ngabisin biaya.

DOKTER IRAWAN

Jangan gitu Mas, ini sangat dianjurkan....

ISMAIL

Gak mau dok! 

(Menahan tangis)

DOKTER IRAWAN

Mas Mail, Jangan patah semangat...

ISMAIL

Umur saya berapa lama kalo gak kemo dok?

DOKTER IRAWAN

(Menghela nafas) 

Paling lama enam bulan Mas.

Tubuh Ismail mendadak lemas. Napasnya mulai tidak beraturan. Mendadak sekeliling Ismail berputar. Rasa mual mulai mendatangi Ismail. 

ISMAIL

(Terdiam beberapa saat) 

Terimakasih.

Ismail keluar ruangan praktek sambil menahan tangis. dr. Irawan hanya diam dan menghela napas panjang, membiarkan Ismail yang tergesa keluar dari ruang prakteknya. Ismail berjalan lunglai, rasa mual tak tertahankan, airmata Ismail sedikit- demi sedikit menetes. Ismail berlari kecil menuju ke toilet rumah sakit. 

INT. TOILET RUMAH SAKIT- CONTINUOUS

Di dalam bilik toilet Ismail muntah- muntah, menyiramnya dan segera duduk diatas closet menangis meraung- raung. Kedua tangannya menarik- narik rambutnya. Terngiang ucapan dokter vonis penyakitnya dan sisa umur Ismail. 

DOKTER IRAWAN (VO)

Mas Mail di diagnosa kanker lambung stadium empat.

DOKTER IRAWAN (VO)

Paling lama enam bulan Mas.(Diulang empat kali)

Sekeliling Ismail seakan berputar. Lampu toilet dirasakan bersinar terang dan terkadang memudar. Napas Ismail tak beraturan, keringat bercucuran. Tubuh Ismail semakin lemas dan gemetar. Amarah membakar Ismail, tak terima akan apa yang terjadi.

ISMAIL

Gue gak mau mati menderita! Gak mau!!

Ismail menangis sejadinya. Gema tangisan Ismail terdengar di sekeliling toilet. 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar