Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANG TUNGGU DOKTER- RUANG DOKTER- MORNING
Ismail menunggu sambil bermain game di Handponenya. Matanya di kedip- kedipkan sesekali seperti tak melihat jelas. Sesekali rasa mual ingin muntah dirasakan Mail tetapi Ismail tak begitu menghiraukan, terus serius bermain game di handphonenya. Suster keluar dari ruangan dokter dan memanggil Ismail dengan sedikit mengencangkan suaranya.
SUSTER
Pak Ismail Sabeni.
ISMAIL
Saya Sust.
Ismail menghentikan permainan gamenya dan segera menuju ke ruang dokter. Suster mempersilakan Ismail masuk dan berkonsultasi dengan dr. Irawan
SUSTER
Silakan duduk Pak Ismail.
ISMAIL
Makasih Sus.
Dokter Irawan duduk membelakangi Ismail.
SUSTER
Dok, Pasien sudah disini.
Dokter Hanya diam dan terlihat gesture punggung yang bergoyang- goyang.
SUSTER
Dokter Irawan, Pasien sudah disini.
Dokter berteriak gembira setelah memenangkan permainan Tekken di Playstation portable.
DOKTER IRAWAN
Yes!!! Cari mati lu!!
Ismail dan Suster terkejut. Dr. Irawan berbalik dan juga terkejut melihat Ismail.
DOKTER IRAWAN
Eh… ada Mas Mail.
(Sambil menyembunyikan PS Portablenya)
Ada keluhan apa nih Mas?
Suster memberikan map kepada dokter.
ISMAIL
Lambung Saya sakit lagi dok.
Beberapa kali sering muntah- muntah.
DOKTER IRAWAN
Ok, coba berbaring.
Ismail menuju ranjang dan berbaring. Dr. Irawan menghampiri Ismail di ranjang, menarik kemeja Ismail dan memeriksa perut Ismail dengan stetoskop. Mendengarkan dengan seksama bagian lambung Ismail. Setelah itu, sesekali memencet bagian lambung Ismail dan Ismail berteriak merasa kesakitan.
DOKTER IRAWAN
Hmmm.... sudah tiga kali dengan keluhan yang sama ya Mas Mail. Saya sarankan Mas Mail periksa MRI dulu ya, biar lebih jelas semuanya.
ISMAIL
Oh, ya sudah Dok, saya ikut saja.
Dokter Irawan menuliskan resep dan Surat pengantar MRI untuk Ismail.
DOKTER IRAWAN
Ini Surat pengantar MRI nya, kalau bisa sekarang saja biar gak ditunda- tunda diagnosanya. Sekalian ini resep obatnya.
ISMAIL
Makasih Dok.
Ismail hendak keluar ruangan dr. Irawan dan dihentikan dengan pertanyaan dr. Irawan.
DOKTER IRAWAN
Mas Mail, pake siapa sekarang?
(Alis naik turun)
ISMAIL
Hah??
Ismail terlihat bingung dan mencoba mencerna maksud perkataan dr. Irawan. Suster terlihat kesal, dia sudah mempunyai persepsi buruk atas perbincangan dr. Irawan dan Ismail.
SUSTER
(Menggerutu)
Dasar laki- laki.
(Keluar ruangan)
Dr. Irawan mengangkat Play Station Portablenya dengan kedua tangannya sambil memencet- mencet tombol- tombol Playstation portablenya.
ISMAIL
Ohhh.... Jin sama Xiayou dok.
DOKTER IRAWAN
Ohhh... Saya mah Setia sama Hwoarang (tertawa)
Ismail hanya tersenyum dan keluar ruangan dr. Irawan.
INT. RUANG MRI- CONTINUOUS
Ismail keluar dari Ruang MRI dan duduk pada sebuah kursi. Kepalanya masih terasa pusing. Ismail memijat- mijat dahinya dan menarik- narik rambut atasnya. Suster keluar dari ruangan MRI sambil membawa beberapa map.
ISMAIL
Hasilnya kapan bisa diambil Sus?
SUSTER
Lusa ya Pak.
ISMAIL
Iya Sus.
(Berdiri)
Mari Sus.
Suster tersenyum ramah dan Ismail pun segera bergegas pulang.
INT. RENTAL PS- EVENING- CONTINUOUS
Ismail duduk lesehan bermain Playstation di rental dekat rumahnya. Beberapa anak kecil menonton permainan Ismail dengan kagum. Mereka berteriak- teriak mengomentari permainan Tekken Ismail. Salah seorang bocah terkadang sampai mendekat kepada layar TV Ismail.
BOCAH 1
Sikat Bang... Jangan Kasih ampun
BOCAH 2
Combo Bang.... Combo...
ISMAIL
Pala lu minggirin dikit tong, malingin aja kayak korden bioskop
Tiba- tiba Usman datang.
USMAN
Buset dahhhh.... Lu bukannya balik malah main PS.
ISMAIL
Males
USMAN
Kan enak rebaan Il, daripada lu main malah bikin pusing
ISMAIL
Emak gue tar nanya- nanya.
Cape jawabnya Man.
USMAN
Yah wajar lah Emak lu kuatir.
Udah balik buruan.
BOCAH 1
Tar Bang Usman, lagi seru nih.
USMAN
Kalo mau seru lu bakar tuh motor Bang Jalil biar rame.
Bocah 1 dan Bocah 2 dengan muka kesal hanya melihat Usman.
USMAN
Ayo balik, udah maghrib, sholat buruan
ISMAIL
Ya ampun Man, Kok lu kayak emak gue sih.
USMAN
Lu tadi pagi muntah- muntah, besok lu masuk kerja, mayan lu istirahat banyakan. Ayo balik.
ISMAIL
Iye.... Iye....
Tiba- tiba Usman mengamati Playstation dibawah TV Ismail.
USMAN
Itu mirip PS lu Man.
Menunjuk kepada Playstation yang berada dibawah TV.
ISMAIL
Udah cabut.
Ismail menarik Usman yang masih terus mengamati Playstation yang berada dibawah TV.
INT. TOILET KANTOR- RUANG DOKTER
Ismail muntah- muntah di wastafel toilet kantor. Pak Arga, Manager kantor, keluar dari bilik toilet dan melihat Ismail yang terus muntah. Iapun menghampiri Ismail.
PAK ARGA
Il, kamu pulang aja.
Istirahat beberapa hari lah.
Sudah hampir seminggu kamu begini terus.
ISMAIL
Gak apa Pak Arga, cuma masuk angin.
PAK ARGA
Masuk angin gak mungkin muntah- muntah sampai seminggu. Kamu kemarin lusa udah ke dokter kan? Apa hasilnya?
ISMAIL
Hari ini baru hasilnya keluar Pak.
PAK ARGA
Ya sudah kamu pulang saja.
Ambil cuti beberapa hari, stress kali kamu Il.
ISMAIL
Baik Pak, makasih.
Pak Arga mencuci tangannya dan segera keluar toilet. Usman yang dari tadi berada di dalam bilik toilet keluar.
USMAN
Nah tuh, dikasih istirahat lu sama Pak Manajer. Udah balik lu sana. Jangan lupa ambil hasil MRI lu.
Ismail menyiram bekas muntahnya dan membersihkan mulutnya.
ISMAIL
Iye, tar gue ambil.
Gue balik dulu Man.
USMAN
Abis dari rumah sakit pulang lu ye, Jangan main PS lagi.
ISMAIL
Iya Nyak Usman, saya langsung pulang nanti.
USMAN
Sompret lu!
Ismail keluar toilet.
INT. LORONG RUMAH SAKIT- AFTERNOON
Suster berjalan membawa berkas- berkas map dilorong rumah sakit dan nampak beberapa suster dan dokter tergesa- gesa membawa seorang pasien keruang operasi. Tanpa sengaja seorang suster lain menabrak suster dan menjatuhkan berkas- berkas map.
SUSTER TERGESA
Sorry Sus.
Suster yang tergesa- gesa tersebut tetap melanjutkan mengikuti pasien menuju ruang operasi. Ismail melihat hal tersebut dan segera menolong suster merapihkan map yang jatuh di lantai.
SUSTER
Makasih Pak.
ISMAIL
Sama- sama Sus.
Numpang tanya Sus, kalau mau ambil hasil MRI dimana ya?
SUSTER
Pak Ismail ya.
Hari ini ada janji dengan dr. Irawan kan?
ISMAIL
Iya Sus.
SUSTER
Kebetulan ini berkas Bapak saya mau kasih dr. Irawan.
ISMAIL
Wah kebetulan ya Sus.
SUSTER
Silakan tunggu di kamar 4 ya Pak.
ISMAIL
Iya Sus.
Suster pergi dan Ismail mencari Kamar 4 yang disebutkan Suster.
INT. RUANG TUNGGU DOKTER- RUANG DOKTER- CONTINUOUS
Ismail menunggu didepan kamar nomor 4, ruang praktek dr. Irawan. Ismail menyenderkan kepalanya di dinding dan memejamkan matanya. Tak berapa lama suster memanggil nama Ismail untuk masuk.
SUSTER
Pak Ismail Sabeni
Ismail mendengar namanya dipanggil bangun dengan tergesa.
ISMAIL
Saya Sus.
Ismail masuk keruangan dr. Irawan yang sedang membereskan beberapa map.
DOKTER IRAWAN
Silakan masuk Mas Mail.
Ismail duduk berhadapan dengan dr. Irawan. Suster menyerahkan map kepada dr. Irawan.
SUSTER
Ini Hasil MRI nya dok.
Dokter Irawan membaca hasil MRI Ismail dengan seksama, sesekali dr. Irawan bergumam. Nampak raut mukanya terkejut sambil menghela nafas. Ismail semakin penasaran melihat ekspresi dr. Irawan yang membuat dirinya menjadi gugup.
ISMAIL
Gimana dok hasilnya?
Dokter Irawan memandang muka Ismail dengan prihatin. Jantung Ismail semakin berdegup, napasnya semakin kembang- kempis.
DOKTER IRAWAN
Yang tabah ya Mas.
ISMAIL
Tabah? Kenapa dok?
DOKTER IRAWAN
Dari Hasil cek MRI, Mas Mail di diagnosa kanker lambung stadium empat.
ISMAIL
Hah??? Kok bisa?
Tubuh Ismail gemetar setelah mengetahui hasil dari MRI. Hal tersebut tidak diharapkan Ismail.
DOKTER IRAWAN
Sebaiknya Mas Mail ikut program kemoterapi.
ISMAIL
Umur saya berapa lama lagi dok?
DOKTER IRAWAN
Kalau ikut kemo ya bisa sampai dua sampai lima tahun Mas.
ISMAIL
Saya gak mau kemo dok, sakit dan ngabisin biaya.
DOKTER IRAWAN
Jangan gitu Mas, ini sangat dianjurkan....
ISMAIL
Gak mau dok!
(Menahan tangis)
DOKTER IRAWAN
Mas Mail, Jangan patah semangat...
ISMAIL
Umur saya berapa lama kalo gak kemo dok?
DOKTER IRAWAN
(Menghela nafas)
Paling lama enam bulan Mas.
Tubuh Ismail mendadak lemas. Napasnya mulai tidak beraturan. Mendadak sekeliling Ismail berputar. Rasa mual mulai mendatangi Ismail.
ISMAIL
(Terdiam beberapa saat)
Terimakasih.
Ismail keluar ruangan praktek sambil menahan tangis. dr. Irawan hanya diam dan menghela napas panjang, membiarkan Ismail yang tergesa keluar dari ruang prakteknya. Ismail berjalan lunglai, rasa mual tak tertahankan, airmata Ismail sedikit- demi sedikit menetes. Ismail berlari kecil menuju ke toilet rumah sakit.
INT. TOILET RUMAH SAKIT- CONTINUOUS
Di dalam bilik toilet Ismail muntah- muntah, menyiramnya dan segera duduk diatas closet menangis meraung- raung. Kedua tangannya menarik- narik rambutnya. Terngiang ucapan dokter vonis penyakitnya dan sisa umur Ismail.
DOKTER IRAWAN (VO)
Mas Mail di diagnosa kanker lambung stadium empat.
DOKTER IRAWAN (VO)
Paling lama enam bulan Mas.(Diulang empat kali)
Sekeliling Ismail seakan berputar. Lampu toilet dirasakan bersinar terang dan terkadang memudar. Napas Ismail tak beraturan, keringat bercucuran. Tubuh Ismail semakin lemas dan gemetar. Amarah membakar Ismail, tak terima akan apa yang terjadi.
ISMAIL
Gue gak mau mati menderita! Gak mau!!
Ismail menangis sejadinya. Gema tangisan Ismail terdengar di sekeliling toilet.