Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sc 113. EXT. PEPOHONAN. MALAM
Ben terus mengejar wanita yang tak bisa ia baca pikirannya. Seketika Ben menyadari bahwa itu adalah Laura.
Laura pun berlari tak kalah kencang, meskipun darah terus mengalir dari lututnya.
Dalam keadaan berlari, Laura membuka ponselnya dan mengirim pesan kepada Tio untuk memberitahu lokasi tempat ia berada saat ini, namun pesan itu belum sepenuhnya terkirim karena hanya terlihat ceklis satu. Beberapa saat kemudian, ponsel Laura kembali bergetar. Dengan sigap Laura mengambil ponsel di kantong celananya, rupanya itu hanyalah alarm yang berbunyi.
LAURA
Tolooong...!!!!! (Menjerit).
Tiba-tiba seutas tali menyeret Laura ke atas. Jeritan Laura semakin kencang. Tali itu membuat Laura tergantung dengan posisi terbalik. Laura terus mengerang. Ponsel Laura pun terjatuh.
Perlahan-lahan dari kejauhan, Ben mendekati Laura.
LAURA
John..!!! John ini aku! Kau pasti menyembunyikan Ibuku, ya kan?!
Tanpa suara, Ben segera membius Laura. Mata Laura perlahan-lahan tertutup bersamaan dengan suaranya yang semakin mengecil.
Ben menginjak-injak ponsel Laura, kemudian ia memotong tali yang mengikat kaki Laura, lalu menggendong Laura di pundaknya. Ben berjalan menuju rumahnya.
CUT TO
Sc 114. EXT. HALAMAN RUMAH BEN. MALAM
Anak perempuan yang berusia 10 tahun itu melihat Ben menggendong Laura. Ia hanya menatap Ben dengan mata yang berkaca-kaca.
BEN
Masuklah. Ikuti aku.
Ben memegang tangan anak perempuan itu untuk membawanya masuk. Mereka berjalan.
CUT TO
Sc 115. INT. RUANG TAMU. MALAM
BEN
Duduklah di sini. Kau lapar kan?
Anak perempuan itu mengangguk takut.
Ben masih menggendong Laura kemudian berjalan lagi.
CUT TO
Sc 116. INT. TANGGA. MALAM
Ben menaiki tangga dengan perlahan-lahan, sementara darah dari lutut Laura masih menetes.
CUT TO
Sc 117. INT. KAMAR ORANG TUA BEN. MALAM
Ben memasukkan Laura ke dalam kamar orang tuanya.
Ben memasukkan Laura ke ruang kecil yang berlapis kaca itu. Ia mengikat tangan dan kaki Laura yang masih tak sadarkan diri.
Ben ke luar dan mengunci pintunya.
CUT TO
Sc 118. INT. DAPUR. MALAM
Ben memasak di dapur. Dengan api kecil ia memanggang dua porsi daging.
CUT TO
Sc 119. INT. RUANG TAMU. MALAM
BEN
Duduklah di meja makan.
Anak perempuan itu berjalan penuh keraguan.
CUT TO
Sc. 120. INT. DAPUR. MALAM
Ben mulai memotong daging yang berada di piringnya, namun anak perempuan itu masih terdiam cemas.
BEN
Bukankah kamu lapar?
Anak itu hanya menatap Ben.
Ben menghela napasnya.
BEN
Tidak. Aku tidak akan membunuhmu. Jadi diamlah kamu benar-benar berisik. Cepat makan dan tidur. Besok aku akan mengantarmu ke asrama.
ANAK PEREMPUAN
Asrama?
BEN
Ya. Tempat dimana kamu akan merasa bahagia.
ANAK PEREMPUAN
Aku mau pulang, Om... (menangis).
BEN
Untuk apa?
ANAK PEREMPUAN
Ayah pasti nyariin aku.
BEN
Memangnya sewaktu kamu dibawa sama om yang tadi, ayahmu dimana?
ANAK PEREMPUAN
Ayah berjanji membawaku ke pasar malam. Lalu ayah bilang akan pergi membeli minum sebentar.
BEN
Lalu?
ANAK PEREMPUAN
Lalu.... lalu... ayah...
BEN
Ayahmu tak datang, kan?
ANAK PEREMPUAN
Eeee (mulai berkaca-kaca).
BEN
Ia cukup lama meninggalkanmu, bukan?
Anak perempuan itu kemudian menangis.
BEN
Kamu menunggu sampai semua orang pergi. Lalu Om tadi datang membawamu, kan?
Tangisnya pun semakin menjadi.
Ben berdiri menghampirinya.
BEN
Dia bahkan tidak pantas untuk disebut sebagai ayah. Ketika ia harusnya menjagamu, ia malah pergi meninggalkanmu sendirian.
ANAK PEREMPUAN
Ayah pasti sedang mencariku!
BEN
Tidak! Jika kamu berarti baginya, ia tidak akan meninggalkanmu! Ia akan membawamu kemana pun ia pergi. Tapi, ia menghiraukanmu. Bahkan ia meninggalkanmu meski kau terus menangisinya. Sebanyak apa pun kau memanggilnya, ia tidak pernah datang..... Jadi berhentilah menangis! Habiskan makananmu dan percayalah padaku.
Ben memotong daging yang ada di piring anak itu, kemudian menyuapinya.
CUT TO
Sc 121. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/RUANG KACA. PAGI
Laura terbangun. Ia terkejut karena sudah berada di ruang kaca dengan tangan dan kaki terikat. Ia terus berteriak.
VO LAURA
Ini di kamar atas!
Tiba-tiba seseorang mengetuk kacanya.
CUT TO
Sc 122. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/BELAKANG LEMARI. PAGI
Ben mengetuk kaca yang menghubungkan tempat Laura diikat dengan ruangan yang menyekap Ibu Gina.
CUT TO
Sc 123. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/RUANG KACA. PAGI
Laura melihat Ben di samping ibunya. Ia berusaha menendang kaca itu, namun sangat sulit untuk dipecahkan.
LAURA
John...!!!!! Lepaskan! Jangan sentuh Ibuku!
CUT TO
Sc 124. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/BELAKANG LEMARI. PAGI
BEN
Ibumu? Bu, apakah kamu mengenali dia?
Tangan dan kaki Ibu Gina juga terikat. Ia terikat di kursi.
IBU GINA
Rrraa..!! (Menangis)
BEN
Kurasa ia tidak begitu mengenalimu. Hahahaha...!!!
CUT TO
Sc 125. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/ RUANG KACA. PAGI
LAURA
John tolong lepaskan! Gue akan memaafkan lo dan berpura-pura tidak mengetahuinya tapi tolong biarkan gue bersama ibu!!!
CUT TO
Sc 126. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/BELAKANG LEMARI. PAGI
BEN
Ibu lo? Baiklah aku beri 1 pertanyaan jika lo memang anaknya, gue akan melepaskan kalian.
CUT TO
Sc 127. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/RUANG KACA. PAGI
LAURA
Ya, ya apapun itu cepat katakan!
CUT TO
Sc 128. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/BELAKANG LEMARI. PAGI
BEN
Tapi kalau kau salah. Maka gue akan membunuh lo. Gimana? Hahahahaha...!!!
Ibu Gina terus menangis.
BEN
Ssstttt. Tenang, Bu tenang. Gimana? Lanjut yaa... kapan ulang tahun Ibuku ini?
CUT TO
Sc 129. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/ RUANG KACA. PAGI
Laura terdiam...
CUT TO
Sc 130. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/BELAKANG LEMARI. PAGI
BEN
Tuh kan, Bu! Hahahaha dia gak tau ulang tahun ibu kapan tapi ngaku-ngaku!
CUT TO
Sc 131. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/RUANG KACA. PAGI
LAURA
John! Apa lo juga yang membakar rumah kami?
CUT TO
Sc 132. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/ BELAKANG LEMARI. PAGI
BEN
Kenapa? Baiklah... gue kasih lo waktu. Gue mau ambil kue ulang tahun untuk ibu gue ini. Selagi gue ke luar. Lo pikir deh kesalahan terbesar apa yang selama ini lo perbuat!
Ben melangkah.
CUT TO
Sc 133. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/RUANG KACA. PAGI
LAURA
Tunggu!!!! Tunggu!!! Kembali!!!
CUT TO
Sc 134. INT. KAMAR ORANG TUA BEN/ BELAKANG LEMARI. PAGI
Ben berdiri di depan lemari besar.
BEN
Milikku.
Lemari itu pun bergerak. Ben ke luar dari kamar orang tuanya.
CUT TO