Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sc 15. INT. RUANG DIORAMA. SORE
Beberapa diorama hasil karya Ben terlihat. Masing-masing karya memiliki tema yang berbeda. Sudut pandang pertama adalah diorama berkonsep sebuah keluarga bahagia tengah bersama di tepi sungai. Di sebelahnya berkonsep seorang ibu yang sedang memegang seorang bayi diterkam seekor buaya, mereka berada di sungai. Karya yang ke-tiga adalah berkonsep di sudut ruangan terlihat sepasang orang tua yang tergantung dengan tali di lehernya, sementara terlihat anak perempuan terikat dengan sebuah kursi.
Ben masih mempersiapkan karya yang selanjutnya. Ia terlihat mengusap miniatur seorang ibu dengan raut wajahnya yang datar. Suasana ruangan yang gelap dan hening memberi nuansa misteri di balik karya-karyanya tersebut. Tiba-tiba alarm berbunyi dari ponselnya. Waktu menunjukkan pukul 7 malam. Pada layar ponsel terlihat tulisan "HUNTING".
Ben mematikan suara alarm dari ponselnya, kemudian beranjak dari ruang diorama hendak menuju kamarnya.
Ben mengunci pintu ruang dioramanya tersebut secara perlahan. Langkah kaki Ben mulai berjalan.
CUT TO
Sc 16. INT. KAMAR BEN. MALAM
Ben berjalan memasuki ruang rekaman yang berada di dalam kamarnya. Ruangan itu merupakan tempat dimana Ben menyadap suara di sekitar tempat tinggalnya.
Ben memasang Headphone di kepalanya.
INTER CUT
Sc. 17. INT. KAMAR ANAK LAKI-LAKI. MALAM
SEORANG IBU
Kenapa kamu tidak mau memakainya?! Dasar anak nakal!!!
ANAK LAKI-LAKI
Tapi, Bu... aku ini laki-laki. Gimana bisa aku pakai baju perempuan?
Plakkk!!!!
Suara tamparan keras terdengar.
INTER CUT
Sc 18. INT. KAMAR BEN. MALAM
Ben bangkit dari kursinya lalu beranjak (masih berjalan sedikit pincang).
LONG SHOT
Ben menghadap cermin dengan berpakaian jubah hitam panjang beserta topeng yang menutup sebagian matanya, lalu pergi dengan mobil hitamnya.
CUT TO
Sc 19. INT. KAMAR LAURA. MALAM
LAURA
Gak bisa dibiarin nih! Gue mesti protes ke rumah orang sombong itu yang udah matiin rezeki gue!
Laura mengambil kunci motornya dan bergegas menuju rumah Ben.
CUT TO
Sc 20. EXT. JALANAN. MALAM
SPLIT SCREEN
Ben berkendara dengan mobilnya, sedangkan Laura dengan sepeda motornya.
Jam di tangan Ben menunjukkan pukul 9 malam.
CUT TO
Sc 21. EXT. RUMAH ANAK LELAKI. MALAM
Ben berdiri tepat di depan rumah anak lelaki yang disiksa ibunya. Suasana malam yang hening, Ben berjalan ke samping menuju kamar anak lelaki itu.
Ben mengetuk jendela kamar anak lelaki itu.
Jendela dibuka oleh Ben dari luar.
Anak lelaki itu terlihat mengenakan pakaian perempuan. Ia hanya diam menatap Ben. Tanpa suara, anak itu terlihat lemas dengan luka di sekujur tubuhnya.
BEN
Tenanglah. Aku di sini untukmu.
Ben memotong tali yang mengikat anak lelaki itu, kemudian menggendongnya menuju mobil Ben.
Ben meletakkan anak lelaki itu dengan hati-hati.
BEN
Kamu tunggu di sini. Jangan beranjak. Aku akan kembali dalam 20 menit.
Ben berjalan perlahan menuju kamar ibu dari anak lelaki itu. Sang ibu terbangun karena menyadari kedatangan Ben, dengan sigap Ben memukul ibu itu dengan tangannya hingga tak sadarkan diri.
Ben menyeret ibu itu menuju kamar anak lelaki tadi, kemudian mengikatnya persis dengan apa yang dilakukannya kepada anaknya itu.
Ben menyiram air ke wajah ibu itu hingga ia tersadar.
IBU
Siapa kamu?! Sedang apa?!!! Kenapa saya diikat?
BEN
Kenapa? Sakit?
IBU
Apa yang kamu lakukan?! Lepaskan!!!
BEN
Ini yang kamu lakukan dengan tanganmu terhadap anakmu, kan?!
IBU
Dia adalah anakku! Hakku untuk memperlakukannya sesuai keinginanku!
BEN
Bukan! Dia bukan milikmu! Dia adalah miliknya sendiri. Dia tidak pernah minta dilahirkan oleh ibu yang keji sepertimu!
IBU
Dia!!! Karena dia suamiku pergi meninggalkanku! (nangis histeris). Jika saja aku melahirkan anak perempuan, maka suamiku pasti masih bersamaku hingga saat ini.
BEN
Omong kosong! Anda seharusnya malu dengan perlakuan menjijikan terhadap anak lekaki yang baru berusia 9 tahun itu! Karena kau tak ingin dia hadir dalam hidupmu, maka lebih baik kau yang mati!
Ben berjalan ke luar rumah itu dan menyiram bensin ke seluruh bagian rumah. Ben menyalakan korek api hingga rumah itu mulai membakar sang ibu yang juga di dalamnya.
Ben kembali ke mobilnya. Ia membawa anak itu pergi. Disaat yang bersamaan mobil Ben melintas, motor yang dikendarai Laura juga melintas dengan arah yang berlawanan, namun mereka tidak menyadari.