Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
05. INT. LP ANAK (PETANG)
Cast: Asa, Baha, ABG Laki-laki Pembunuh
ESTABLISH: Gedung LP anak.
TEXT: Bertahun-tahun kemudian
Di ruang bezuk LP, Asa (Akhasa: 21 Tahun, anak Jakarta, selalu gembira, humornya harus mikir, berpikir positif, ilmiah, penampilan klimis, tampan, kaus polo, jeans, gaya eksekutif muda, selalu ada warna kuning dalam penampilannya bisa kemeja, kaus, topi, jaket, sepatu) dan Baha (Bahauddin: 21 Tahun, wajah santri Jawa, kalem, serius, kemeja, celana kain, bersahaja, berbahasa baku) sedang mewawancara seorang laki-laki ABG (15 tahun) yang ditahan di LP Anak karena membunuh balita. Si ABG diyakini sebagai psikopat. Asa dan Baha sedang menyusun tugas kuliah psikologi mereka.
BAHA
(Serius)
Apa yang kamu alami sewaktu kanak-kanak?
ABG PEMBUNUH
(Mengangkat bahu)
Seperti anak-anak lain.
BAHA
(Meriksa buku catatannya)
Kamu tidur di kamar terkunci sejak berumur lima tahun?
ABG PEMBUNUH
(Mengangguk, bersidekap)
Hm hm.
BAHA
Mengapa orang tua kamu mengunci pintu kamar kamu?
ABG PEMBUNUH
Agar saya tidak menyakiti adik saya.
BAHA
Kamu pernah berniat menyakiti adikmu?
ABG PEMBUNUH
(Datar, tanpa emosi)
Ya.
BAHA
Apa yang ingin kamu lakukan?
ABG PEMBUNUH
Menusuk dia.
BAHA
Pakai apa?
ABG PEMBUNUH
Pisau.
Baha menoleh ke Asa. Memberi kode supaya Asa gantian bertanya.
ASA
Waktu kamu kecil, apa orang-orang takut sama kamu?
ABG PEMBUNUH
Ya.
ASA
Siapa saja yang takut sama kamu?
ABG PEMBUNUH
Adik saya, ibu saya.
ASA
Ayah kamu?
ABG PEMBUNUH
(Melirik. Tak menjawab)
ASA
Ayah kamu tidak takut sama kamu?
ABG PEMBUNUH
(Menggeleng)
Tidak.
ASA
Kalau kamu? Takut sama ayahmu?
ABG PEMBUNUH
Saya benci ayah saya.
ASA
Kenapa? Kamu dilarang main Mobile Legend?
ABG PEMBUNUH
(Menggeleng)
Dia menyiksa saya.
ASA
(Diam sebentar)
Kamu pengin menyakiti ayah kamu?
ABG PEMBUNUH
Ya.
ASA
Mau kamu apakan dia?
ABG PEMBUNUH
Bunuh.
Senyap beberapa lama. Asa dan Baha saling pandang.
ASA
Di mana ayahmu sekarang?
ABG PEMBUNUH
Pergi, waktu saya umur 7 tahun.
ASA
Kamu marah tidak bisa membalas dendam ke ayahmu?
ABG PEMBUNUH
Ya.
ASA
Lalu kamu lampiaskan dendammu ke anak yang kamu bunuh?
ABG PEMBUNUH
(Menggeleng)
Saya mendengar bisikan.
ASA
(Menoleh ke Baha lalu kembali ke ABG Pembunuh)
Bisikan apa?
ABG PEMBUNUH
Perintah mencekik anak itu.
BAHA
Seperti apa bisikan itu?
ABG PEMBUNUH
(Diam sebentar)
Pelan, berat, menakutkan.
BAHA
Kamu tahu siapa yang membisiki kamu?
ABG PEMBUNUH
(menggeleng)
Tidak tahu.
BAHA
Mengapa kamu menurut saja?
ABG PEMBUNUH
Tidak tahu.
CUT TO:
06. EXT. PARKIR LP ANAK (PETANG)
Cast: Asa, Baha, Agni
Asa dan Baha berjalan ke luar dari gedung rumah sakit. Berhenti di depan tempat parkir.
ASA
(Selengekan)
Wajah anak itu mirip banget sama kamu waktu ABG, Ha.
BAHA
(Serius)
Kita belum kenal sewaktu aku seumur dia.
ASA
(Angkat bahu)
Iya. Tapi, kurasa waktu ABG kamu benar-benar mirip dia.
BAHA
(Serius. Datar, masa bodoh.)
Sembarangan.
He. Tentang bisikan-bisikan yang disebut anak itu, bagaimana menurutmu?
ASA
Modus aja itu.
BAHA
Modus bagaimana?
ASA
Dia sedang cari peluang untuk lolos dari hukum.
BAHA
Agar disebut skizofren?
ASA
(Mengangguk)
Anak itu fiks sosiopat.
Kukira dia sedang menyiapkan banding dan anak itu akan berpura-pura gila agar dikirim ke RSJ.
BAHA
Apa mungkin dia berpikir serumit itu?
ASA
Psikopat, sosiopat itu kecerdasannya di atas rata-rata, Ha. Kamu baca, deh, berkas kepolisian. Dia menulis di bukunya sebelum membunuh; penjara atau rehabilitasi?
Itu bukti dia tahu, ada peluang untuk lolos dari hukum.
BAHA
Tapi aku percaya dalam beberapa kasus bisikan semacam itu memang ada, Sa.
ASA
Maksudmu?
BAHA
Sejak TK aku tinggal di pesantren.
Aku dididik percaya hal-hal gaib.
ASA
Bisikan setan maksudmu?
BAHA
Kitab Suci memberitahu kita, Iblis minta penangguhan kepada Tuhan untuk menyesatkan manusia. Anak turun Iblis setiap hari membisiki manusia untuk melakukan bermacam dosa.
ASA
Iya. Tapi, bukan berarti betul-betul berupa bisikan nyata, kan?
BAHA
Iblis itu nyata, Sa. Begitu juga dengan anak-anaknya. Zalanbur, Tsabur, Awar, Masuth, Dasim. Mereka berbagi tugas untuk menyeret anak Adam ke neraka. Mereka hanya berbeda dimensi dengan manusia.
ASA
(Sinis)
Kayaknya kamu salah ambil kuliah psikologi, Ha.
BAHA
Kamu tidak bisa melihat pulsa tapi percaya pulsa itu ada. Begitu juga kuota internet, angka kartu debit, oksigen, gravitasi, DNA, orbit planet.
ASA
Karena efeknya jelas nyata, Ha. Beda.
Kalau nggak ada pulsa nggak bisa telepon, nggak ada internet nggak bisa browsing, nggak ada saldo nggak bisa belanja, nggak ada oksigen nggak bisa napas.
BAHA
Begitu juga setan. Kamu tidak bisa melihat wujudnya tapi bisa melihat dan merasakan hasil kejahatannya. Kalau kamu ikut mau setan, kamu disebut kesetanan.
ASA
Dosen tidak akan menerima pendekatanmu itu.
BAHA
Psikologi tidak berbenturan dengan doktrin agama, Sa.
ASA
Setidaknya jangan kamu campur-aduklah.
BAHA
Ini, kan, obrolan kita saja.
Aku juga tidak akan menuliskannya di laporan penelitian.
Aku cuma berusaha berpikiran terbuka.
SOUND EFFECT: Nada sambung telepon seluler.
INTERCUT:
ASA
(Memberi tanda jeda kepada Baha)
Hai, Sayang.
AGNI
Sa, kamu jadi, kan, antar aku ke rumah?
ASA
Iya. Kan, udah janji.
Ini aku masih di LP, berusaha lulus kuliah.
AGNI
Ngomong apa, sih, kamu? Suka nggak nyambung, deh.
ASA
Tugas dosen, Ni. Ketemu orang-orang sakit jiwa.
Kalau nggak dikerjakan, bisa DO kekasih gantengmu ini.
AGNI
Bilang saja tugas kuliah. Muter-muter ngomongnya.
ASA
(Tertawa)
Sekarang aku jemput kamu di kost?
AGNI
Jangan ke kost. Ke pasar malam saja.
ASA
Ngapain kamu di pasar malam?
Sedang berusaha lulus kuliah juga?
AGNI
Ngaco kamu. Nostalgia aja.
Mengenang masa anak-anak.
ASA
(Tertawa lagi)
Oke. Oke. Aku jemput kamu di sana. Sabar, ya.