Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bertahan atau Pergi
Suka
Favorit
Bagikan
10. Mengenang Masa Lalu

27. INT. KAMAR KOS NO 5 – MALAM

CAST: AMBAR, AIRIN

Ambar dan Airin berbaring bersama di kasur. Mereka sama-sama melihat langit-langit kamar.

AMBAR

Terima kasih sudah ngerawat Mbak semalam.

(melirik Airin sekilas)

AIRIN

Kan kita keluarga.

Airin mengubah posisi tidur. Kini ia miring menghadap Ambar.

Ambar

Senang rasanya ada keluarga saat sakit.

Ambar tersenyum kemudian meniru Airin. Ia pun miring menghadap adiknya.

AIRIN

Waktu Mbak demam semalam, aku sedih sampek nangis. Aku mikirin siapa selama ini yang ngerawat Mbak pas sakit kaya gini?

AMBAR

(tersenyum)

Sudah resikonya orang keras kepala.

Mereka berdua tertawa bersama.

AMBAR

Waktu Bapak bilang aku akan punya adik. Aku kira Ibu hamil

(jeda)

Ternyata dia menikah lagi dan kita semua tinggal bersama. Jujur aku tidak pernah menyukai Bunda, tapi aku tidak pernah membenci kamu.

(menowel hidung mancung Airin)

AIRIN

(terkekeh)

Aku juga seneng pertama kali ketemu Mbak. Aku paling takut sama Ibu.

AMBAR

Kita seperti anak pada umumnya. Tidak bisa menerima orangtua tiri.

AIRIN

(mengangguk)

Kayak gini Mbak enggak pernah merasa kesepian?

AMBAR

Terkadang tapi sering enggaknya.

AIRIN

Kenapa Mbak pergi dari rumah? Apa enggak kangen aku?

AMBAR

Sering kangen.

(memperbaiki posisi kepalanya)

Dulu saat Ibu kabur, Mbak langsung menyalahkan Bapak sama Bunda. Sampek sekarang Mbak enggak tau kenapa Ibu pergi tanpa bawa Mbak. Pas Bapak meninggal, Mbak ngerasa rumah itu bukan tempat tinggal Mbak lagi. Lagipula Mbak dan Bunda sering bertengkar kan?

AIRIN

(mengangguk)

Hidup tanpa keluarga bukannya sulit?

AMBAR

Susah... buktinya Mbak ditolak sama calon mertua. Katanya asal usul Mbak gak jelas.

AIRIN

Orangtuanya Mas Burhan?

AMBAR

(mengernyit)

AIRIN

Aku enggak sengaja denger obrolan Mbak sama Mbak Maya.

AMBAR

Ooohh... makanya sekarang Mbak mau cari suami bule aja. Kayaknya mereka enggak terlalu ribet soal bibit, bebet dan bobot mantu.

AIRIN

(tertawa)

Emangnya Mbak bisa ngomong Inggris? Cas cis cus gitu.

AMBAR

Bisa dong. Gini-gini mantannya Mbak rata-rata mahasiswa. Terus ada satu mantan Mbak kalo ngomong suka pakek bahasa Inggris. 

AIRIN

Mbak, paham?

AMBAR

Ehm.... Yo ora tapi saka kuwi aku dadi sinau. Melu les gratis. (tentu tidak tapi dari situ aku mau belajar. Ikut les bahasa Inggris gratis)

AIRIN

Oh ya?

(tak yakin)

AMBAR

Kandhani ngeyel (dibilangin kok enggak percaya?)

(jeda)

Telpon Bunda ya? Kasian dia kangen berat sama kamu.

AIRIN

(mengangguk)

Iya, nanti.

AMBAR

Trus gimana sama Mas Rian? Ada perkembangan?

Airin pura-pura cemberut. Tak berapa lama kemudian mereka tertawa bersama. Malam itu mereka saling bercanda.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar