Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
6. INT. DAPUR – PAGI
CAST: AMBAR, AIRIN, MAYA (22), BURHAN (25)
Ambar menghampiri kulkas, mengambil bandeng presto. MAYA sedang mengiris daun bawang. Dapur itu cukup sederhana. Terletak di bagian belakang. Terdapat kompor gas dua tungku terbuat dari stainless. Ada noda minyak dan karat di
beberapa bagian kompor. Kondisi dapur sedikit kotor. Meski disediakan tempat sampah, masih ada cangkang telur dan bungkus mie instan di sebelah kompor. Rak piring berisi peralatan masak yang diletakkan berantakan.
MAYA
Tumben masak?
(menengok sekilas Ambar)
AMBAR
Mau goreng bandeng, dapat kiriman dari desa.
MAYA
Oh ... goreng aja, di sebelah kan kosong.
AMBAR
Nanti aja ini baru dikeluarkan dari kulkas.
Maya mengiris lima cabe merah.
MAYA
Enggak buat sambal sekalian? aku ada bahan di kulkas ambil aja.
AMBAR
Aku ada sambal kemasan. Kemarin beli di toko depan.
MAYA
Oh ...
Maya memasukkan irisan bahan ke mangkok kemudian memecahkan telur.
AMBAR
Maya, di tempat kamu ada lowongan?
MAYA
Kokoh lagi enggak butuh tambahan orang padahal toko obatnya tambah rame. Emang buat siapa?
AMBAR
Adikku.
INSERT : Airin sedang asyik bermain permainan Onet di ponsel sambil rebahan di kamar. Perhatiannya teralihkan kala mendengar kata “Adikku” disebut Ambar. Saat ini ia membuka telinga lebar - lebar. Ponselnya dimatikan seolah tak ingin terganggu.
MAYA
Adik kandung?
(tak percaya)
AMBAR
Iya.
(malas menjawab)
MAYA
Kirain kamu sudah enggak punya keluarga. Sepurane (maaf). Soalnya kamu enggak pernah pulang kampung.
(menyalakan kompor)
Maya mengocok telur yang telah dibumbui garam dan merica.
AMBAR
Ya ... begitu.
MAYA
Kirain adikmu itu mau daftar kuliah. Nyatane golek kerjoan (Ternyata cari kerja)
AMBAR
Dari awal niatnya cari kerja disini. Pengen ngerasain hidup di kota.
MAYA
Niru Mbak’e (mencontoh Mbaknya), siapa namanya?
AMBAR/MAYA
(tertawa)
Maya mulai menggoreng telur. Ambar mulai mengeluarkan 2 potong bandeng dari wadah berbahan plastik.
AMBAR
Airin, baru lulus SMA.
MAYA
Ambar, sekarang mas BURHAN udah ada gandengan baru.
AMBAR
(sedikit terkejut. Tapi pura - pura bersikap biasa)
Syukurlah kalo cepat move on. Biar enggak ganggu lagi.
MAYA
Playboy karet kayak gitu pasti cepet set-sat-set ganti gandengan. Waktu sama kamu dulu aja sering selingkuh.
AMBAR
(mengangguk)
MAYA
Jane wingi putus kuwi lapo? (emangnya putus hubungan, kenapa?). Kelihatannya kamu dulu sabar ngadepin dia, dia juga keliatan suayang sama kamu walaupun khilaf dikit - dikit.
AMBAR
Sudah enggak cocok.
MAYA
Alasan klasik.
(tak percaya)
Maya mengangkat gorengan telur yang sudah matang, lalu dipindahkan ke piring.
MAYA
Terima kasihnya nanti aja, kalo ada lowongan. Duluan yo?
AMBAR
Iya.
Maya pergi meninggalkan dapur. Ambar mulai menggoreng dua bandeng. Matanya kosong menatap ikan di wajan.
BEGIN MONTAGE – VARIOUS MONTAGE
A. Gerbang depan kos – Burhan mengantar jemput Ambar kerja. Senyuman dan kebahagiaan tercetak jelas di wajah mereka.
B. Kamar kos – Ambar cekikan menelpon Burhan. Sesekali merajuk, namun beberapa saat kemudian tertawa riang.
C. Jalan raya – Burhan dan Ambar mengelilingi kota dengan motor tanpa tujuan. Ambar memeluk erat Burhan dari belakang. Sesekali mereka saling bercanda. Burhan mengendarai motor dengan kecepatan sedang.
D. Ruang Tamu Kos – Burhan menyematkan cincin berbahan perak ke jari manis Ambar. Ambar terlihat menitikkan air mata bahagia. Tak lupa Burhan memberikan kecupan di dahi Ambar.
E. Kamar kos – Ambar menangis sesenggukan. Kondisi kamar berantakan. Cincin perak di jari manisnya sudah tidak ada.
END MONTAGE
Lamunan Ambar buyar, saat mencium bau gosong dari wajan. Segera ia membalik ikannya.