Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Scene 67 – Ruang Serbaguna – Malam hari
[Adam menghampiri Tiana lalu membuka ikatan Tiana]
Adam
Kamu enggak apa-apa kan Tiana
Tiana
[Menggeleng] Kita berhasil!
Adam
[mengacak rambut Tiana] Iya… Ayo… [Mengambil lengan Tiana]
[Agis, Jihan dan Yuni senyum-senyum melihat perlakuan Adam kepada Tiana. Angel tersenyum]
Yuni
Angel… Tadi kamu senyum?
Angel
Kenapa memang?
Yuni
Kamu lebih cantik kalau senyum.
Angel
[Tertawa] Ayo!
[Seluruh murid mulai berkelahi dengan seluruh kekuatan mereka dengan para penjaga. Karena kalah jauh, para panjaga kalah dan mereka bisa keluar dari ruang serbaguna.
Scene 68 – Int. Ruang Guru – Malam Hari
[Kepala Tim Kedisiplinan sangat merah kepada Louis]
Kepala Tim Kedisiplinan
Louis! Di mana kamu!
Cekrek!! [Suara pintu di kunci]
Kepala Tim Kedisiplinan
[Membuka pintu dan ternyata terkunci. Louis dibalik pintu tersenyum karena rencananya dengan Tiana berhasil]
Scene 69 – Eks. Gerbang – Malam Hari
[Louis menghampiri Ghani yang sudah menunggu sejak tadi]
Louis
Kamu kenalannya Tiana ya?
Ghani
Iya.
Louis
Kamu tunggu di sini sampai Tiana datang. Aku harus pergi dulu.
Ghani
[Mengangguk]
Louis
Kamu harus tetap di sini sampai Tiana datang. Oke?
Ghani
Jangan khawatir!
Scene 70 – Int. Gedung – Malam Hari
[Adam memimpin teman-temannya untuk keluar dan masih memegangi tangan Tiana]
[Satu persatu penjaga tumbang. Namun penjaga pintu depan sangat besar dan kuat. Adam kesulitan melawan penjaga pintu besar. Penjaga itu mendorong Tiana sehingga Tiana terjatuh ke dan kakinya terkilir]
Adam
Tiana!
Tiana
[Memegangi kakinya] Kamu pergi dulu Adam. Pastiin mereka keluar!
Adam
Engga Tiana. Kita keluar sama-sama.
Tiana
Tapi…
[Penjaga pintu depan memukuli banyak murid. Adam menghampiri penjaga itu dan memegangi tangganya agar penjaga itu tidak bergerak]
Adam
Keluar! Ayo!
[Murid-murid berhamburan keluar]
[Adam kewalahan dan penjaga pintu depan berhasil memuluk Adam hingga terjatuh lalu dia mencekik leher Adam]
[Yuni, Agis, Jihan dan Angel membantu Tiana berdiri namun ketika Tiana melihat Adam sedang berhadapan dengan Penjaga pintu depan dia menyuruh teman-temannya untuk keluar]
Tiana
Kalian keluar duuan. Nanti aku nyusul
Agis
Tapi… Tiana…
Tiana
Ayo!!
[Keempat teman Tiana keluar]
[Tiana merogoh tasnya. Masih ada air sabun yang tersisa. Tiana mendekati penjaga Pintu depan lalu menyiram penjaga pintu depan itu dengan aiar sabun]
Penjaga Pintu Depan
Ahhh!! Perih!!
Tiana
[Menghampiri Adam] Adam…
Adam
[Tersenyum]
Tiana
[Merasa legas] Syukurlah!
Scene 71 – Eks. Gerbang – Malam Hari
[Satu persatu murid keluar]
Ghani
[Menghampiri Agis, Jihan dan Yuni ] Kalian teman Tiana kan?
Yuni
Iya…
Ghani
Tiana mana?
Yuni
[Menangis] Dia bilang bakal nyusul tapi dia enggak keluar-keluar! [Menangis] Tianaa…
Tiana
[Baru datang] Kebiasaan… Lebay…
Yuni
[menengok lalu memeluk Tiana] Kamu selamat Tiana!
Tiana
[Tersenyum] Memangnya kamu mau aku enggak selamat?
Yuni
[menggeleng dan melepas pelukan]
Tiana
[Menghampiri Ghani lalu memeluknya] Kak Ghani! Kakak udah kirim cerita yang aku kasih kan?
Ghani
[Mengangguk] Aku bersyukur kamu bisa keluar [Memeluk dengan erat. Adam memalingkan wajahnya ketika melihat Ghani memeluk Tiana]
[Sorot mobil menghampiri mereka. Awalnya Tiana merasa takut namun setelah melihat Louis yang mengendari mobil itu Tiana langsung tersenyum]
Louis
[melambaikan tangganya]
Tiana
[Melambaikan tanggan]
Scene 72 – Int. Gedung Gubernur – Pagi Hari
Staf
Pak… [Berbisik]
Dardan
Apa? Jangan bercanda kamu!
Staf
Maaf pak. Mereka sudah kabur.
Dardan
[Menampar] Sudah saya bilang kan, jangan sampai ada kesalahan. Ini sangat penting.
[Pintu diketuk lalu muncul sekertaris gubernur]
Sekertaris
Mohon maad Pak. Di depan banyak awak media.
Dardan
[Melempar gelas] Enggak becus!