Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
A Better Day
Suka
Favorit
Bagikan
6. 6.

Scene 29 – Eks. Gerbang Rumah – Malam Hari

[Sebuah mobil menghampiri Tiana. Kaca mobilnya turun lalu terlihat Louis]

Louis

[Melambaikan tangan] Hai… Selamat datang. Ayo… ayo!

[Tiana menaiki mobil. Mobil mulai menjauh dari rumah Sarah. Tiana memutar badannya untuk melihat rumah Sarah untuk terakhir kalinya]

Louis

Sudah, kamu tidak akan menyesal.

[Louis tersenyum kepada Tiana. Tiana menghadapkan pandangan kepada Louis]

Louis  

Pak Dardan pernah berkata, kalau kita menanam emas maka hasilnya pun emas. Kalau kita berkorban banyak, maka kita akan mendapatkan lebih. Kamu jangan khawatir [Tersenyum tulus]

[Tiana menatap jalanan. Dia harus kuat demi kedua orang tuanya. Dia menghela nafasnya mulai sekarang hidupnya ada ditangannya]

 

Scene 30  – Eks. Sebuah gedung – Pagi Hari

[Louis menyerahkan identitas kepada penjaga]

Penjaga

[Melihat lalu memberi jalan] Pagi Pak Louis. Silahkan

[Mobil Louis memasuki sebuah pagar tinggi yang tampak kokoh. Di pinggir jalan kanan terdapat jurang. Mereka terus masuk hingga terlihat sebuah gedung yang sangat besar]

 

Scene 31 – Eks. Ruang tunggu – Pagi Hari

[Tiana mengikuti beberapa pemeriksaan, dimulai dari pemeriksaan IQ, pemeriksaan minat dan bakat hingga pemeriksaan kesehatan]

Louis

[Menghampiri Tiana] Saya sudah punya hasil [Menunjukkan sebuah kertas] Coba kita lihat… [Meneliti kertas] Waw selamat! kamu masuk departemen Sastra. Nanti di sana kamu akan belajar semua tentang Sastra.

Tiana

Sastra? Kalau nulis juga masuk?

Louis

[Mengangkat jari telunjuk] Tepat. Pintar sekali. Salah satu tujuan departemen sastra adalah mengeluarkan bakat kamu di bidang kepenulisan. Kenapa? Kamu enggak suka?

Tiana

[Menggeleng dengan cepat] Suka… Suka banget…

Louis

Kalau begitu selamat dan semangat!

[Tiana merasa ada kesempatan untuknya]

 

Scene 32 – Int. Gedung lantai satu – pagi Hari

Louis

Selamat datang di lantai satu gedung ini. Di sini ada kantin, ruangan olahraga dan perpustakaan. Di belakang gedung juga ada kolam renang. Tiap hari kamu makan pagi pukul 7 sebelum belajar lalu makan siang pukul 12 dan makan malam pukul 7 malam. Kamu mengerti?

[Tiana mengangguk]

Louis

Untuk lantai dua sampai lantai empat semua berisi ruagan kelas. Lantai lima sampai lantai tujuh asrama putri, lantai delapan sampai lantai sepuluh itu asrama pria. Terakhir, ada atap buat tempat cuci dan jemur baju.

 

Scene 32 – Eks. Kamar Nomor 315 – Siang hari

Louis

Untuk sekarang dan selanjutnya. Kamu akan tidur di ruangan ini. Ayo masuk. Yang akur ya dengan temannya [Mengusap kepala Tiana]

Tiana

[Merasa sedih]

Louis

Kenapa? Enggak rela pisah sama saya?

Tiana

Aku boleh panggil Kakak?

Louis

Kakak? [Berpikir] Saya? Kamu mau panggil saya Kakak?

[Tiana mengangguk]

Louis

Ya boleh, mengingat umur saya enggak beda jauh sama kamu [Tertawa]

Tiana

Makasih ya Kak Louis udah bantu aku.

Louis

Kesannya kita enggak akan ketemu lagi. Tenang, Kakak tinggal di gedung sebelah jadi kita masih bisa ketemu. Sudah sana masuk!

[Tiana membuka pintunya lalu mengangguk ke arah Louis]

Louis

[Melambaikan tanggan] Jangan nakal ya, yang akur sama temannya! [Sedikit berteriak]

[Memegang matanya] Udah tua jadi mellow [Pergi dari tempatnya berdiri]

 

Scene 33 – Int. Kamar Nomor 530

[Yuni (14), Agis (15) dan Jihat (13) memberikan kejutan kepada Tiana]

Yuni, Agis dan Jihan

Selamat Datang!

[Tiana terkejut]

[Tiana melihat ke sekelilingnya. Ada empat meja belajar dan dua Kasur susun tingkat dua]

Tiana

Hai!

Yuni

[Mengulurkan tangan] Hai! Namaku Yuni. Ini [Menunjuk Agis] Agis, terus ini [Menunjuk Jihan] namanya Jihan, paling muda [berbisik] dan paling lemot.

Jihan

[Memukul Yuni] Aku masih dengar Kak Yuni!

[Yuni menarik Tiana dan Mengabaikan Jihan]

Yuni

Ini tempat tidur kamu.[Menunjuk tempat tidur] Kalau nama kamu siapa? [Menunjuk tempat tidur]

Tiana

Aku Tiana [Tiana tersenyum]

Yuni

Mulai sekarang kita temenan. Kamu enggak akan sendiri lagi. Pokoknya kita best friend!

Jihan

Best friend… best friend. Gaya kamu Yun!

Yuni

[Tertawa lalu memeluk Tiana] Best Friend!

Jihan

Ikutan! [Jihan memeluk Tiana dan Yuni]

Agis

[Agis bergabung] Best Friend!

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar