Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
A Better Day
Suka
Favorit
Bagikan
3. 3.

Scene 11. Int. UKS – Siang

Penjaga UKS

Kamu sudah bangun?

[Tiana mengangguk. Panjaga UKS memberinya minum]

Penjaga UKS

Katanya ada yang lempar kamu pake bola ya?

Tiana

[Menggeleng]

Penjaga UKS

Tidak apa. Bilang sama ibu. Ada yang jahil sama kamu? Siapa?

Tiana

[Terlihat bingung, tetapi pada akhirnya menggelengkan kepala kembali]

Penjaga UKS

Yasudah kamu istirahat saja ya di sini. Tidak perlu ikut pelajaran lagi.

[Tiana melihat penjaga UKS yang menjauhinya. Lalu mengepalkan tangan]

 

Scene 10 – Int. Kamar Tiana – Malam Hari

[Tiana sedang menulis di meja belajarnya]

Namaku Tiana. Ketika pertama kali masuk sekolah aku sangat gugup, tapi ketika sudah masuk ternyata teman-temanku sangat baik padaku. Kami tertawa bersama. Mengerjakan tugas bersama. Aku sangat menyukai teman-temanku.

[Tiana menatap langit gelap dari jendela kamarnya. Dia tersenyum. Menikmati angin malam yang menerpa wajahnya]

[Tiba-tiba di langit ada bayangan Tiana yang memakai gaun seperti puteri. Lalu muncul animasi hewan yang lucu. Ada sapi, ayam, bebek, jerapa, domba, kelinci. Mereka menari bersama]

[Kamera menjauh ke atas memerlihatkan Tiana yang tersenyum bahagia sedang berimajinasi sambil menatap langit]

 

Scene 11 – Int. Ruang Kelas – Pagi hari

Bu Teti

Baik. Tugas kalian sudah Ibu periksa. Banyak yang masih salah menggunakan tanda baca. Nanti dipelajari lagi ya sudah ibu beri tanda. Sekarang ibu akan membagikan nilai ulangan harian minggu lalu. [Membagikan hasil]

Bu Teti

Tiana? Ayo maju!

[Tiana maju]

Bu Teti

Beri tepuk tangan untuk Tiana. Dia mendapatkan nilai tertinggi di kelas ini. [Suara tepuk tangan. Bu Teti memberikan nilai ulangan dan buku tugas kepada Tiana]

Bu Teti

Tulisan kamu bagus Tiana, tidak banyak salah juga. Kamu suka menulis?

Tiana

[Mengangguk] Iya Bu, saya sangat suka menulis cerita.

Bu Teti

Wah. Bagus. Lanjutkan ya, kamu pasti bisa jadi penulis yang terkenal nanti.

Tiana

[Tersenyum lalu kembali ke tempat duduknya]

[Siska menatap sinis kepada Tiana]

[Bel istirahat berbunyi. Bu Teti sudah keluar. Siska mendekati meja Tiana sambil membawa botol minum. Ketika sudah dekat, Siska menumpahkan air minumnya ke kertas ulangan Tiana]

Siska

Aduh maaf enggak sengaja.

Tiana

[Kaget. Tiana menatap tajam Siska]

[Berdiri] Kamu kenapa sih? Apa salah aku? [Agak meninggi]

Siska

Kamu yang kenapa? Aku kan bilang enggak sengaja [Membalas dengan suara lebih tinggi]

Tiana

Aku lihat sendiri kamu sengaja numpahin.

Siska

Jangan nuduh dong. Tanya aja Andin.

[Tiana menjadi sangat jengkel lalu kembali duduk. Membersihkan air di mejanya. Siska tersenyum puas ketika Tiana tidak membalasnya lagi lalu pergi]

[Tiana menunduk. Air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi. Dia tidak tahu apa salahnya sehingga Andin melakukan semua ini kepadanya] 

 

Scene 12 – Rumah Juragan Tirta – Malam hari

[Asap rokok mengebul di langit-langit atap. Banyak botol minuman berserakan di lantai. Diman sedang memohon sambil bersujud kepada Jurangan Tirta. Juragan Tirta Nampak kesal dengan Diman. Juragan Tirta menendang Diman hingga Diman telentang]

Juragan Tirta

Gua kasih waktu sampe minggu ini. Kalau minggu ini lu enggak bisa bayar juga [Tersenyum mengejek] Anak lu buat gua.

Diman

[Kaget dengan apa yang dikatakan Juragan Tirta] Jangan… jangan Tiana. Saya janji saya bakal bayar Juragan.

[Juragan Tirta mendekati Diman yang masih bersujud. Dia membawa botol minum dan menyodorkan botol minum itu ke mulut Diman secara paksa.

Juragan Tirta

Minum!!

[Awalnya Diman menolak. Juragan Tirta tetap memaksa memasukan botol minuman ke mulut Diman]

Juragan Tirta

[Tersenyum puas] Bagus… Bagus…

[Diman menangis dalam dirinya. Terlintas bayangan Tiana yang memarahinya ketika Diman minum alcohol. Diman sudah berjanji tidak minum lagi kepada Tiana]

 

Scene 13 – Eks. Rumah Tiana – Malam Hari

[Tiana terus menunggu ayahnya yang belum pulang di luar rumah. Dia memantau jalanan. Tak lama kemudian muncul cahaya dari lampu mobil]

[Tiana melihat sosok dari tetangganya- Asri yang tidak lain adalah ibu dari Siska dan Dita bersama dengan seorang lelaki muda. Tiana menutup matanya ketika dia melihat sesuatu yang tidak boleh dilihat oleh anak kecil]

[Asri keluar dari mobil. Tiana menerawang lebih jelas memastikan itu adalah Asri]

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar