Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
13.INT. GERBONG KERETA API - SIANG
Kirana melihat temannya yang mengobrol dan sesekali tertawa bersama si Kakek dengan tatapan aneh.
KIRANA
Kirana mengingatkan Selena, dia tidak suka makanan instant yang di jual di kereta. Spontan, Lena menepuk jidatnya. Selena dan Kirana saling tatap dan terdiam.
KAKEK RIDWAN
Kakek Ridwan mendengar percakapan Selena dan Kirana.
SELENA
KAKEK RIDWAN
Selena tertegun, ia menoleh pada Kirana.
KIRANA
Selena merasa tak enak pada si Kakek.
SELENA
KAKEK RIDWAN
Kakek Ridwan mengulurkan makanan yang ada di dalam tas kecil pada Selena. Gadis itu menatap lama dan memutuskan untuk mengambil makanan tersebut.
14.EXT. STASIUN KERETA API (TUJUAN) - PINTU KELUAR - MALAM
Establish suasana di stasiun kereta api.
Selena dan Kirana berpisah dengan Kakek Ridwan. Beliau di jemput oleh seorang lelaki.
KIRANA
Selena tidak menjawab, ia fokus ke depan melihat Kakek Ridwan. Kirana dan Selena berdiam diri memandangi Kakek dari kejauhan. Seorang laki-laki membukakan pintu mobil untuknya.
FLASHBACK
15.INT. GERBONG KERETA API - SORE
KAKEK RIDWAN
SELENA
Selena bertanya sambil mengunyah makanan.
KAKEK RIDWAN
Selena mengangguk-angguk, ia meletakkan bekal makan di samping jendela, mengeluarkan kertas kecil dan pena, ia menuliskan sesuatu di kertas tersebut.
SELENA
Selena memberikan kertas kecil, ia memohon dan tersenyum. Kakek Ridwan mengambil kertas itu dan menyimpannya di dalam tas punggung. Keduanya tersenyum, saling mengerti.
16.EXT. UNIVERSITAS AIRLANGGA - FAKULTAS EKONOMI - SIANG
Beberapa gedung memiliki bentuk pondasi dan bangunan yang berbeda-beda, warna hijau muda adalah ciri khas universitas tersebut. Gedung yang akan dituju Selena merupakan gedung tertinggi daripada sisi kanan dan kirinya, terlihat saat Selena berlari di tengah terik matahari menuju Gedung bertuliskan Fakultas Ekonomi.
17.INT. FAKULTAS EKONOMI - KORIDOR RUANG PRODI - SIANG
Selena keluar dari ruangan Ketua Program Studi sambil membawa beberapa berkas. Selena berhenti, di depannya sudah ada Kirana yang menunggunya.
KIRANA
Kirana berdiri tepat di depan pintu.
SELENA
Selena dan Kirana berbincang sambil berjalan menuju lift.
KIRANA
Kirana memegang kepala, berusaha mengingat. Selena dan Kirana merupakan teman semasa SMA yang berasal dari Jakarta, keduanya merantau ke Surabaya untuk menempuh kuliah di Universitas yang sama. Kirana menyewa kos, sedangkan Selena memiliki rumah sendiri di Surabaya. Jika bercakap-cakap seperti ini mereka sering menggunakan logat Jakarta.
SELENA
KIRANA
SELENA
Kirana mengangguk-angguk, keduanya berjalan keluar dari lift menuju halaman fakultas.
18.INT. PERUMAHAN SELENA - KAMAR - MALAM
Selena tengah memikirkan judul skripsi, ia menulis beberapa list perusahaan yang akan menjadi tempat penelitian. Ia bosan, mengacak-acak rambutnya, berjalan ke arah sofa mengambil beberapa baju yang sudah di laundry untuk persiapan iklan besok di Surabaya pusat.
SFX: Suara ponsel berdering.
Selena berlari mengambil ponsel di atas meja, masih memeluk baju yang tadi dibawanya.
SELENA
EZHAR (O.S)
SELENA
Selena tersentak, tiba-tiba terdengar suara lelaki memastikan namanya.
EZHAR (O.S)
Selena membelalak, meletakkan bajunya di sofa. Ia masih berdiri, kedua tangannya memegang ponsel.
SELENA
Selena kegirangan saat keluarga Kakek Ridwan menghubunginya.
INTERCUT TO
19.INT. RUMAH AKHMAD WIJAYA - KAMAR EZHAR - AT THE SAME TIME
Ezhar menghela nafas, merasa menyesal menelepon Selena.
EZHAR
Selena tidak bersuara, nafasnya berderu.
EZHAR
Ezhar memanggil Selena sambil berjalan ke jendela kamar.
SELENA (O.S)
20.EXT. RUMAH AKHMAD WIJAYA - TERAS - MALAM
Kompleks perumahan Kakek Ridwan terlihat mewah, berbeda dengan perumahan milik Selena. Nampak rumput yang terawat rapi juga lampu taman yang remang-remang membuat perasaan duka makin mendalam.
Selena keluar dari taksi, matanya celingukan mencari salah satu keluarga dari si Kakek. Ragu-ragu, ia berjalan masuk. Pak Sudjak melihat Selena heran, lantas menghalangi langkah Selena.
PAK SUDJAK
Selena melirik ke kanan dan kiri, bingung. Pak Sudjak berbicara dengan logat jawa Surabaya.
SELENA
Selena sedikit membungkuk, menghormati lawan bicara.
PAK SUDJAK
Pak Sudjak menyuruh Selena masuk dengan satu tangan. Selena manggu-manggut, tersenyum ramah.
21.INT. RUMAH AKHMAD WIJAYA - RUANG TAMU - MALAM
Selena duduk membaca surah yasin bersama yang lain, selendang yang ia sematkan di kepalanya menambah kecantikan gadis itu. Dengan balutan pakaian muslim berwarna peach, ia terlihat anggun. Berkali-kali ia menyematkan selendang berwarna senada dengan pakaiannya. Selesai mengaji, Selena menghampiri foto Kakek Ridwan yang terpampang di ruang tengah.
SELENA
Selena memegang foto tersebut dengan pelan. (Pak Ahmad'S POV), melihat Selena mengamati foto Kakek Ridwan, ia menghampiri Selena sambil terbatuk. Pak Akhmad berdiri di sisi Selena.
Selena menoleh ke samping, menyadari ada orang disebelahnya.
PAK AKHMAD
Pak Akhmad tersenyum menatap gadis itu, Selena mengangguk canggung. Di ambang pintu, Ezhar melihat Selena dan Ayahnya. Lama mereka berdiri, bercakap-cakap, lalu Selena pamit pulang. Gadis itu melewatinya begitu saja. Ezhar memandanginya hingga keluar rumah.
22.INT. RUMAH PRODUKSI IKLAN - KEESOKAN HARINYA - PAGI
Selena bersiap-siap dengan pakaian yang dikenakan, ia dibantu oleh wardrobe dan penata rias untuk mempercantik tampilannya. Siap untuk action, ia memasuki background dimana Selena akan mempromosikan sebuah skincare kecantikan dan menjadi peraga di dalamnya.
Selena menuju ke tempat selanjutnya sambil berlari keluar.
MATCH CUT TO
23.INT. GRAND CITY - STAGE/BACKSTAGE - CONTINUOUS
Selena memasuki mall sambil berlari. Selena mengganti pakaian dengan gamis. Selena memperagakan busana dari salah satu Brand Besar. Selena berlenggak lenggok di atas panggung.
Selena juga bercengkerama dengan teman sesama model, namun ia menghentikan aktivitasnya karena menerima satu pesan dari Kirana. Bubble chat Kirana ke Selena:
KIRANA: Lo udah dapet perusahaan buat skripsi lo?
24.INT. UNIVERSITAS AIRLANGGA - RUANG PRODI - DAY
Selena tengah berhadapan dengan Kaprodi. Ia membawa beberapa judul skripsi. Pak Ardi duduk dengan santai, sedangkan Selena duduk dengan tegang. Tatapan Selena beralih memainkan kertas yang ia bawa.
PAK ARDI
Selena menatap sekilas, mengangguk, lalu menunduk kembali.
PAK ARDI (CONT'D)
Pak Ardi berbicara dengan logat jawa yang kental.
SELENA
Tangan Pak Ardi menjulur, meminta berkas yang Selena bawa. Gadis itu memberikan tanpa suara. Pak Ardi membolak-balikkan kertas yang sudah di staples dengan rapi. Beliau kembali menatap Selena.
PAK ARDI
SELENA
PAK ARDI
SELENA
PAK ARDI
Selena dengan ragu mengambil secuil kertas dari tangan Pak Ardi, namun ia membuka suara.
SELENA
PAK ARDI
Selena menggeleng lemas, ia pamit keluar dari ruangan tersebut.
25.INT. PERUMAHAN SELENA - KAMAR - DAY
MONTAGE
END OF MONTAGES
CUT TO
26.INT. RUMAH AKHMAD WIJAYA - BALKON KAMAR EZHAR - DAY
Pagar rumah Akhmad Wijaya yang cukup besar terbuka lebar, beberapa tamu berdatangan sekedar mengucapkan bela sungkawa. Ezhar berdiam diri di balkon kamar sambil melihat orang-orang yang mulai menjauh dari kediamannya.
Ingatan tentang pertemuan terakhir saat Ezhar menghampiri Kakeknya di kamar.
FLASHBACK
27.INT. RUMAH AKHMAD WIJAYA - KAMAR KAKEK - PAGI
Kakek Ridwan berbaring di tempat tidur. Ezhar duduk di sisi Kakek Ridwan.
KAKEK RIDWAN
Kakek Ridwan mengeluarkan kertas kecil dari saku. Ezhar mengambil kertas tersebut, mengamati nomor telepon dan nama yang tertera.
EZHAR
KAKEK RIDWAN
EZHAR
Ezhar memasang muka khawatir, ia tak mengerti alasan sang Kakek bersikeras menemui Selena.
KAKEK RIDWAN
Kakek Ridwan memegang pergelangan Ezhar. Keduanya terdiam saling tatap. Ezhar mengangguk lalu mengeluarkan ponsel dari saku kemeja, mencatat dan menyimpan nomor tersebut.
END OF FLASHBACK
BACK TO SCENE
28.INT. RUMAH AKHMAD WIJAYA - BALKON KAMAR EZHAR - DAY
AKHMAD WIJAYA (O.S)
Ezhar tersadar dari lamunan, ia menoleh ke belakang. Papanya berdiri sambil menatap Ezhar.
EZHAR
Pak Akhmad berjalan sambil menyimpan kedua tangannya di saku celana. Ia menghampiri putranya.
AKHMAD WIJAYA
AKHMAD WIJAYA (CONT'D)
EZHAR
AKHMAD WIJAYA