Cuplikan Chapter ini
		di tempat lain suasana terasa sunyi menyelimuti ruang tamu rumah Kikan Damar duduk bersandar di sofa dengan santai Sementara Kikan sendiri terlihat menahan sebal Sejak Mamahnya pergi ke dapur beberapa saat lalu Kikan hanya diam seolah mulutnya terkunci untuk membuka percakapan dengan DamarNgomong dong kenapa diam aja Bisu ya ledek Damar sambil menyeringai jahil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursiKikan menatap Damar dengan wajah masam sama sekali tidak tertarik membalas led