Cuplikan Chapter ini
Semangat yang telah mati-matian kuhimpun, mendadak lenyap. Aku terkulai di atas tanah. Ternyata ini yang dimaksud Mbak Nawang. Tidak ada jalan keluar. Aku yakin, wilayah pondok telah dilingkupi kekuatan magis. Jika tidak, pasti sudah banyak santri yang kabur.Aku beringsut, mengintip dari balik pagar. Suasana pondok terlihat sepi. Langit tampak mendung, mungkin sebentar lagi hujan akan turun. Aku tidak punya tempat untuk berteduh. Namun, jika kembali ke asrama, sama saja menyerahkan diri untuk...