Cuplikan Chapter ini
Badanku panas dingin entah sebab apa. Barisan santri berpeci hitam itu membuatku ingin mendekat. Semuanya berjalan rapi, menuju bangunan yang kuperkirakan area kamar kelas Tasniyah. Pelan-pelan, aku melangkah mengikuti mereka dari jarak kurang lebih sepuluh meter. Mereka seperti melafalkan sesuatu, tetapi tidak tertangkap jelas oleh telingaku.Benar saja. Mereka pun tampak menyebar, masuk ke beberapa kamar. Aku tertegun. Kok bisa ada santri laki-laki diperbolehkan masuk ke wilayah ini? Apalagi...