Cuplikan Chapter ini
Tiba di kamar, Mbak Nawang langsung memberiku minum. Ia juga menyuruhku berganti pakaian. Kulihat ada noda darah di bagian perut dan lengan. Ternyata apa yang kualami bukan sekadar mimpi. Tangan dan beberapa bagian tubuhku terdapat luka gores. Seperti baru saja menerobos belukar.Mbak Tri mengambil kapas dan air. Ia menyeka sisa darah di kulitku dengan hati-hati. Kedua orang itu saling berdiam diri. Aku pun enggan membuka pembicaraan. Sepertinya malam masih cukup panjang. Samar-samar terdengar...