Cuplikan Chapter ini
Kota yang Menolak KamiKetika matahari mulai mengintip malu-malu dari balik bangunan tinggi Jelita akhirnya tertidurTapi panas tubuhnya tak mereda seolah demam itu sedang membakar langit dan tak mau padamAku kemasi karung kecil yang berisi baju lusuh sehelai popok kaindan sisa roti kemarin yang sudah mengeras Saat kutinggalkan emperan toko itutak ada satu pun orang menatap kamiTapi aku tahumereka merasa kami mengotori kota ini Mereka jijik pada bau kamipada rupa kami yang tak cocok