Cuplikan Chapter ini
n indahnya menyiram Nurman dengan air. Untung saja bukan air keras, bisa-bisa Nurman menjadi ganteng.Suasana sekolah masih lengang, sepi, dan sunyi bagaikan hati jomblo pada malam minggu. Nurman berjalan menuju kelasnya, tetapi saat dia akan masuk, Nurman melihat Endryani yang sedang berjalan ke perpus. Dengan cepat Nurman menghampiri Endryani yang tengah melangkah santai. Rasa penasarannya akan perubahan sikap Endryani yang drastis membuat Nurman penasaran. "Pau, kamu kenapa,