Cuplikan Chapter ini
Capek Capek banget harus nanggung semuanya sendirian Gak ada pendengar gak ada pegangan gak ada sandaran bahkan rumah hangat yang selalu aku rindukan sekarang tidak seramai dulu Kalimat itu pecah beriringan dengan air mata yang tiada hentinya mengalir deras membanjiri pipiDia menunduk digigit bibir itu menahan rintihan yang semakin menjadi Beruntunglah tidak ada siapapun kala itu setidaknya dia bisa dengan lepas mengeluarkan isi hatinya meluapkan emosinya yang tak lagi bisa dia b