Cuplikan Chapter ini
Besok saya belikan kamu hp ya biar kamu bisa komunikasi sama keluarga kamu di kampung biar kamu juga gak kesepian di rumah Kasian banget gak ada hiburan Kalimat itu terucap manis dari mulut Arni malam kemarin Tika termenung menatap dinding yang ada di hadapannya pikirannya melayang tangannya terdiam dengan spon cuci piring yang masih erat dalam genggamannya Tanpa disadari sudut bibirnya terangkat dia tenggelam dalam bayangan Sebuah benda yang selama ini hanya ada dalam bayangann